Pembangunan Karakter dalam Pengawas Pemilu

WewNigga 2 views 23 slides Nov 02, 2025
Slide 1
Slide 1 of 23
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23

About This Presentation

Pembangunan Karakter


Slide Content

Pembangunan Karakter

Karakter Dasar 01 Integritas 02 Kerelawanan 03 Perspektif Gender dan Disabilitas 04

Karakter Sifat batin yang mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti, tabiat yang dimiliki manusia atau makhluk hidup. Kata karakter merupakan istilah kata berasal dari bahasa Latin “Kharassein”, kharakter. Karakter adalah tabiat, kebiasaan. Bagi ahli psikologi adalah sebuah sistem.

Integritas Suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan-tindakan, nilai-nilai, metode-metode, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang yang berintegritas adalah orang yang memiliki pribadi jujur dan memiliki karakter kuat. Bila terkait integritas kader pengawas partisipatif maka kader tersebut memiliki pribadi jujur, karakter kuat dengan visi misi pemilu Jurdil, dan mengedepankan nilai-nilai anti kekerasan, non diskriminasi, kesetaraan .

Kerelawanan adalah sikap, bukan profesi. Kerelawanan adalah pilihan, bukan pelarian. Siapapun bisa menjadi relawan, karena pada dasarnya setiap orang mempunyai potensi, kapasitas dan kemampuan. Relawan adalah individu atau kelompok yang secara sukarela, mandiri, dan bertanggung jawab bersedia memberikan waktu, pikiran dan tenaganya untuk membantu pihak lain yang membutuhkan tanpa berharap imbalan Relawan & Kerelawanan

Fungsi : Mempercepat terjadinya proses kemandirian masyarakat Tugas : Membantu orang lain yang sedang butuh pertolongan Peran : melakukan pendampingan masyarakat: a. Capacity Building b. Bantuan Teknis c. Mobilisasi sumberdaya d. Membangun jaringan Fungsi , Tugas , dan Peran Relawan

Manfaat Menjadi relawan Bertemu dan belajar dari banyak orang Mengasah intelektualitas Belajar membangun komunikasi dengan komunitas Punya kesempatan luas untuk pengembangan diri Berkesempatan membangun jaringan dengan pihak lain Membuka akses berbagai sumber daya Berkesempatan untuk berbuat baik dan bermanfaat bagi sesama

Mengetahui informasi yang memadai mengenai program kerelawanan yang akan dilakukan Mendapatkan perlakuan yang setara, adil dan manusiawi Mengikuti pelatihan dengan peran dan tugas yang telah disepakati Mendapat perlengkapan yang sesuai untuk menjalankan tugasnya Menyampaikan saran, usul, kritik dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas-tugas kerelawanan Mendapatkan apresiasi dan pengakuan baik secara lisan maupun tertulis Hak-Hak Relawan

Bagaimana Karakter Ideal Kader Berintegritas Suatu sikap atau perilaku yang mencerminkan kekuatan prinsip moral/integritas atau etika kerelawanan dengan tanpa membedakan kelompok, individu , tapi mempertimbangkan yang lemah dan dilemahkan secara sosial, politik, budaya. Karakter yang mengintegrasikan hak-hak konstitusional warga negara, dengan meneguhkan nir kekerasan, anti diskriminasi sebagai perwujudan kader pengawas inclusif.

Seks , Gender & Disabilitas Sex : perbedaan laki-laki dan perempuan karena fisik-biologis berikut fungsi reproduksinya ( jenis kelamin biologis ). contoh : vagina, rahim , ovum, clitoris, payudara berkelenjar , mamae , hormon estrogen & progesteron , penis, sperma , testis, scrotum, hormon testosteron Gender: perbedaan laki-laki dan perempuan berdasarkan konstruksi sosial ( jenis kelamin sosial ). Berkarier , politik , mengurus rumah tangga Disabilitas : Orang normal yang memiliki keterbatasan / ketidakseimbangan interaksi antara kondisi biologis dengan lingkungan sosial

Ketidakadilan Gender Perempuan cenderung tertinggal bila harus berkiprah bersama laki-laki karena tugas b iologis dan kultural yang lebih banyak Domestik Publik Mengurus anak , mencuci , masak , menyetrika , Melayani suami Bekerja di ranah publik bersama laki-laki

Jenis Ketidakadilan Gender 01 suatu proses peminggiran akibat perbedaan jenis kelamin yang mengakibatkan kemiskinan Marginalisasi 03 suatu penilaian atau anggapan bahwa suatu peran yang dilakukan oleh satu jenis kelamin lebih rendah dari yang lain Subordinasi 05 pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat Stereotype 02 tindak kekerasan , baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga , masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya Kekerasan ( violence ) 04 tindak kekerasan , baik fisik maupun non fisik yang dilakukan oleh salah satu jenis kelamin atau sebuah institusi keluarga , masyarakat atau negara terhadap jenis kelamin lainnya Beban ganda ( double burden )

Karena d emokrasi dan ‘negara bangsa’ ( nation state ) menjamin kesetaraan setiap orang berdasarkan ras, etnis, agama, di s abilitas , dan jenis kelamin -g ende r: Politik , Pendidikan Ekonomi Sosial Budaya Gender, Disabilitas , dan Demokrasi U UD N K RI 1945, UU Nomor 7 tahun 1984, UU Nomor 39 tahun 1999 : Negara dan masyarakat harus mengambil langkah untuk perwujudan persamaan kesempatan untuk mendapatkan keadilan .

Partisipasi : Keterlibatan yang sama dalam memperoleh sumber daya Manfaat : Jaminan untuk mendapatkan hasil yang sama dari pembangunan Akses : Kesempatan yang sama dalam memperoleh hak-hak dasar Kontrol : Keterlibatan dalam pengambilan keputusan 01 02 03 04 Aspek-Aspek Keadilan Gender dan Disabilitas

Prinsip kerelawanan tanpa membeda-bedakankan kelompok dan individu mempertimbangkan yang lemah dan dilemahkan secara sosial , politik , budaya mengintegrasikan hak-hak konstitusional warga negara : nir kekerasan , anti diskriminasi Karakter Pengawas Pemilu Berbasis Kesetaraan 01 02 03

Parameter Pengawas Pemilu Berbasis Kesetaraan Sebagai kader pengawas harus berkarakter yang memahami dan mengintegrasikan nilai-nilai pemilu ( Jujur , Adil , Langsung , Umum , Bebas & Rahasia ) nilai-nilai etika sosial ( Mis : Saling menghormati , Sopan santun , Meminta Izin Kepada Orangtua Ketika Pergi , Menghargai Perbedaan , Tidak Mencuri ) nilai-nilai konstitusi dan HAM( Pancasila , UUD, UU lain dan HAM) menyuarakan aspirasi rakyat

Bagaimana Membangun Integritas Diri ? 1.Bersikap Jujur dalam berkomunikasi Jujur menyampaikan Profil , Identitas diri , tidak mengandalkan orang lain atau menggunakan nama orang lain yang mungkin ada hubungan kekerabatan , organisasi atau hubungan lainya .

2. Menerima untuk membangun hubungan yang Baik . Membangun hubungan yang baik dengan menerima keadaan masyarakat yang akan dilibatkan dalam pengawasan partisipatif yang tentunya berasal dari berbagai kalangan dan derajat kehidupan ( kaya,miskin ) dan beragam profesi ( Petani,nelayan,pedagang,ASN,pemerintah dll )

3.Tanpa menilai dan mengendalikan Dalam membangun Integritas diri hindari diri dari komunikasi yang terkesan menilai keadaan masyarakat yang akan dilibatkan dalam pengawasan partisipatif apalagi memberi nilai negatif sehingga menimbulkan rasa tidak empati kepada program pengawasan partisipatif . Jangan mengendalikan dengan kesan seolah-olah memerintah , tetapi upayakan membangun komunikasi yang menimbulkan kesan menarik bagi masyarakat untuk berpartisipatif dengan metode kominikasi yang baik , sopan dan elegan

4.Kejujuran,kepercayaan dan kehormatan Kejujuran akan tentang diri sendiri dan program yang akan disampaikan kepada masyarakat tentang pengawasan Partisipatif . Jujur menyampaikan bahwa program pengawasan partisipatif ini adalah didasari kesadaran diri untuk berpartisipasi tanpa upah / gaji , akan tetapi kerelawanan dalam membangun bersama demokrasi di Indonesia yg lebih baik .

Peroleh Kepercayaan dan kehormatan ? Bersikap Independent Proporsional Mandiri Berkepastian hukum Profesional Akuntabel

TIPS MENJADI LEBIH BAIK : Mencoba untuk Lebih Ramah. Mencoba Lebih Peduli pada  Orang  Sekitar . Menikmati Semua Proses dalam Hidup . Memupuk Sifat Mudah Memaafkan . Berdo’a setiap hari . Belajar Selalu Bersyukur .

Terima Kasih
Tags