0. Materi Presentasi pembekalan pplsdasf

pcpersiscibatu 0 views 63 slides Oct 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 63
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63

About This Presentation

0. Materi Presentasi pembekalan pplsdasf


Slide Content

PEMBEKALAN PLP (PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN ) Institut Pendidikan Indonesia (IPI) Garut O leh : Dodi Herdiana , S.Pd.,M.Pd.,MCE

Biography K p. Cikarag RT.01 RW.06 Desa Mekarsari Kec. Cibatu Kab. Garut 44185 Contact Person : 082321715797 D odi Herdiana Guru SMAN Selaawi Garut (20 07 -20 08 ) Guru MTs Persis 81 (20 00 -20 24 ) Guru MA Persis Tarogong (20 07 - 2008 ) Guru SMPN 2 Kersamanah (20 04-Sekarang ) Dosen IAI Bandung (2025-Sekarang) Pengalaman Megajar Guru Mata Pelajaran IPA (SM PN 2 Kersamanah ) A nggota Tim Pengembang Sekolah ( SMPN 2 Kersamanah ) Kepala Laboratorium IPA (SMPN 2 Kersamanah) Operator Dapodik, ARKAS, ASET (SMPN 2 Kersamanah) Chief Editor ( Journal of Education ) Jabatan SD dan SMP di Cibatu SMA Jurusan IPA- SMAN 2 Tarogong S1 Pendidikan Kimia – UPI Bandung S2 Teknologi Pendidikan – IPI Garut Pendidikan Pendidik Bidang IPA, Mengelola Keuangan BOS, Mengelola ASET, dan Mengelola Data Pokok Sekolah. Pekerjaan

PEMBEKALAN PLP (PENGENALAN LAPANGAN PERSEKOLAHAN) Kompetensi Guru dan Kepala Sekolah 1 Beban Tugas Guru 2 Kurikulum Merdeka & Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan 3 Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran & Alur Tujuan Pembelajaran 4 Rencana Pembelajaran / Modul Ajar & Asesmen 5

UUD 45 Pasal 31 Ayat 3 PP No. 74 Tahun 2008 Guru UU No. 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen UU No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional PP No. 4 Tahun 2022 Standar Nasional Pendidikan Perdirjen GTK No. 6565/B/GT/2020 Model Kompetensi Kompetensi Dalam Pengembangan Profesi Guru Permendiknas No. 13 Tahun 2007 Standar Kepala Sekolah/ M adrasah LANDASAN HUKUM KOMPETENSI GURU DAN KEPALA SEKOLAH Undang-Undang ini mengatur tentang status, kualifikasi , kompetensi , sertifikasi , hak , kewajiban , serta perlindungan bagi guru dan dosen sebagai tenaga profesional dalam bidang pendidikan . 

UUD 45 Pasal 31 Ayat 3 LANDASAN HUKUM KOMPETENSI GURU DAN KEPALA SEKOLAH " Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional , yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa , yang diatur dengan undang-undang ."  Mengembangkan dan menyelenggarakan sistem pendidikan nasional . Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menekankan nilai-nilai agama dan moral. Tujuan akhir pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa . Semua hal tersebut diatur lebih lanjut dalam undang-undang .

UU No. 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional LANDASAN HUKUM KOMPETENSI GURU DAN KEPALA SEKOLAH UU ini menetapkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat , berilmu , cakap , kreatif , mandiri , dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab .  UU Sisdiknas juga mengatur tentang satuan pendidikan , kurikulum , pendidik dan tenaga kependidikan , serta sanksi bagi penyelenggara pendidikan yang melanggar ketentuan undang-undang

PP No. 4 Tahun 2022 Standar Nasional Pendidikan LANDASAN HUKUM KOMPETENSI GURU DAN KEPALA SEKOLAH Standar Isi (Permendikdasmen No. 12 Tahun 2025) Standar Kompetensi Lulusan ( Permendikdasmen No. 12 Tahun 2025 ) Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022) Standar Pendidik dan Tendik ( Permendikbudristek No. 56 Tahun 2022 ) Standar Sarana Prasarana (Permendikbudristek No. 22 Tahun 2023) Standar Pengelolaan (Permendikbudristek No. 47 Tahun 2023) Standar Pembiayaan ( Permendikbudristek Nomor 18 Tahun 2023 ) Standar Penilaian ( Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 202 2 ) Menentukan kriteria minimal yang harus dicapai peserta didik setelah menyelesaikan suatu jenjang pendidikan.  Menentukan lingkup materi dan tingkat kompetensi minimal yang harus dicapai peserta didik Menentukan kriteria minimal proses pembelajaran yang harus dilaksanakan di satuan pendidikan. Menentukan kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan lain bagi pendidik dan tenaga kependidikan. Menentukan kriteria minimal pengelolaan satuan pendidikan, baik oleh satuan pendidikan itu sendiri, pemerintah daerah, maupun pusat. Menentukan kriteria minimal sarana dan prasarana yang harus tersedia di satuan pendidikan. Menentukan kriteria minimal pembiayaan pendidikan yang harus disediakan untuk satuan pendidikan. Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria minimal mengenai mekanisme penilaian hasil belajar peserta didik.

Prosedur Penilaian hasil belajar Peserta Didik yg disesuaikan dengan karakteristik jalur , jenjang , dan jenis Satuan Pendidikan meliputi : perumusan tujuan Penilaian ; pemilihan dan/ atau pengembangan instrumen Penilaian ; pelaksanaan Penilaian ; pengolahan hasil Penilaian ; dan pelaporan hasil Penilaian .

Dimensi Kompetensi KS dan Gur u Dimensi Kompetensi Kepala Sekolah Dimensi Kompetensi Guru Kepribadian Kepribadian Sosial Sosial Supervisi Akademik Profesional Manajerial Pedagogik Kewirausahaan

Beban Kerja Guru Permendikdasmen No. 11 Tahun 2025 01 Merancanakan Pembelajaran 02 Melaksanakan pembelajaran 03 Menilai hasil pembelajaran 04 Membimbing dan melatih 05 Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan Beban Kerja Guru Pelaksanaan beban kerja paling sedikit 24 Jam dan Paling Panjang 40 Jam Per Minggu

Kurikulum Pendidikan di Indonesia ??

Kurikulum Nasional

Kurikulum 2013 ?? Kurikulum Merdeka??

Kurikulum Merdeka??

Alasan perubahan kurikulum “ Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya ”. Kurikulum bersifat dinamis dan terus dikembangkan atau diadaptasi sesuai konteks dan karakteristik murid, demi membangun kompetensi sesuai kebutuhan mereka kini dan di masa depan .

Alasan perubahan kurikulum Perubahan dan perkembangan yang terjadi begitu cepat saat ini , menuntut kita untuk selalu siap beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan meningkatkan beberapa kompetensi tertentu . Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak hanya fokus pada aspek kognitif , sikap , psikomotorik , tetapi juga ada value/ nilai yang melengkapi kompetensi murid . Saat ini , kualitas literasi dan numerasi , kesehatan mental dan sosial emosional murid merupakan pondasi atau prasyarat yang diperlukan murid untuk membangun kompetensi transformatif murid dengan siklus belajar Antisipasi-Aksi-Refleksi menuju pemelajar sepanjang hayat .

Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara : “ Memberi ilmu demi kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk segala kepentingan hidup manusia , baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti seluas-luasnya .” “ Maksud pendidikan itu adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak , agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia , maupun anggota masyarakat .”

Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Di mana sekolah kita berada ? Apakah di tepi pantai ? Apakah di tengah-tengah perkebunan ? Apakah di tengah perkotaan yang padat penduduk dengan sosial yang beragam ? Selama setahun belakangan , perubahan apa saja yang terjadi di sekitar sekolah ? Apakah ada bangunan yang baru didirikan ? Apakah ada hal-hal yang mengubah kehidupan guru dan murid di sekolah ? Keadaan sekolah dan sekitar kita memang berbeda-beda . Murid kita berbeda-beda , pembelajaran seperti apa yang paling berhasil untuk masing-masing murid kita , boleh jadi memang tak sama .

Mengapa kurikulum perlu diadaptasi? Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah , ditambah pula dengan perubahan yang terus terjadi di sekitar kita . Hal- hal ini merupakan sebagian alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui proses adaptasi terlebih dahulu . Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan yang akan dibahas pada modul selanjutnya . Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup , yang dapat sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan

Struktur Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka dengan pendekatan Deep Learning adalah   upaya untuk menyempurnakan Kurikulum Merdeka dengan menekankan pemahaman konsep yang lebih mendalam ( mindfull ), bermakna ( meaningfull ) dan menyenangkan ( joyfull ) bagi siswa . Proses pembelajaran dilaksanakan melalui Kurikulum Merdeka yang memuat : Program intrakurikuler , Program ekstrakurikuler , dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila . Kokurikuler (Project Base Learning) Permendikdasmen No. 13 Tahun 2025

Struktur Kurikulum Merdeka 2. Program Ekstrakurikuler : Untuk kegiatan ekstrakurikuler , kegiatannya tetap diadakan pada pembelajaran dengan kurikulum merdeka . Pelaksanaannya dapat dikembangkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan kapasitas dan minat karakteristik murid .

Struktur Kurikulum Merdeka 3. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Program ini merupakan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan sebagai penguatan profil pelajar pancasila melalui tema yang telah ditetapkan , yaitu : 1. Gaya Hidup Berkelanjutan 2. Kearifan Lokal 3. Bhinneka Tunggal Ika 4. Bangunlah Jiwa dan Raganya 5. Suara Demokrasi 6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKR 7. Kewirausahaan

Struktur Kurikulum Merdeka 4. Asesmen : Asesmen merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar , perkembangan , dan pencapaian hasil belajar . Satuan Pendidikan mempunyai kewenangan untuk merancang , menentukan teknik , dan waktu pelaksanaan asesmen sesuai dengan kondisi dan kebutuhan . Kita pahami kembali bahwa asesmen berperan memberikan informasi sebagai umpan balik bagi guru, murid, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya . Asesmen juga sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran . Asesmen yang dilakukan di kelas bukan hanya memberikan data perkembangan belaja r murid, tetapi juga upaya untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran .

Struktur Kurikulum Merdeka 5. Alokasi Waktu Satuan pendidikan juga memiliki keleluasaan untuk menentukan alokasi waktu pembelajaran . Ada tiga alternatif model pembelajaran yang dapat diadaptasi , yaitu model reguler , blok , dan model kolaborasi dengan mempertimbangkan sarana-prasarana , jam mengajar guru, atau strategi lainya agar pengorganisasian kegiatan belajar berjalan lancar . Model reguler adalah model pembelajaran yang paling umum digunakan . Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu mapel dengan mapel lainnya Pada model blok , waktu pelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu . Misalnya , dalam 1 semester mata pelajaran IPA diajarkan dalam 3 bulan pertama , kemudian 3 bulan selanjutnya digunakan untuk mata pelajaran IPS. Pada model kolaborasi , guru berkolaborasi sedemikian rupa untuk merencanakan , melaksanakan , dan melakukan asesmen untuk suatu pembelajaran yang terpadu . Misalnya kolaborasi antara Bahasa Indonesia dan Seni Musik. Murid membuat lirik puisi dan membuat lagu dari lirik tersebut .

Struktur Kurikulum Merdeka 6. Perangkat Ajar Selain keleluasaan dalam menentukan alokasi waktu , kita juga mempunyai keleluasaan untuk memilih dan memberikan perangkat ajar kepada murid, selama masih ada dalam prinsip Pembelajaran dengan Paradigma Baru. Jadi, perangkat ajar bukan saja melalui buku teks , tetapi bisa menggunakan media lain seperti , Modul ajar, Modul projek , Buku non teks , Video, dan Media cetak /digital.

Alur Merdeka Mulai dari Diri Eksplorasi Konsep Ruang Kolaborasi Demonstrasi Kontekstual Elaborasi Pemahaman Koneksi Antar Materi Aksi Nyata

Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Seiring dengan perkembangan jaman dengan diterbitkannya PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK indonesia NOMOR 12 TAHUN 2024 TENTANG KURIKULUM PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

ICE BREAKING Siapkan selembar kertas dan sebuah spidol atau pulpen . Buatlah Bentuk sebuah bentuk geometris , huruf , atau angka yang anda sukai di selembar kertas . Ukuran dan posisi bebas . Buatlah Bentuk Tersebut menjadi Gambar yang bermakna

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi. Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun menantangnya.

Capaian Pembelajaran Tujuan Pendidikan Indonesia adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia , sehat , berilmu , cakap , kreatif , mandiri , dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab Untuk mencapai tujuan tersebut , Pemerintah menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang terdiri dari Struktur Kurikulum , Capaian Pembelajaran , dan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen .

Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya (fase). Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki kebebasan untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh perjalanan tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi, kemampuan, dan kecepatan masing-masing. Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yang ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya. Sumber gambar: https://www.theaa.com/driving-school/driving-lessons/advice/show-me-tell-me

Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish tersebut, pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase. Setiap fase lamanya 1-3 tahun. Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase pembelajaran yang berbeda. Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan, kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar siswa ( Teaching at The Right Level ). Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu lebih panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP. sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-speedometer-mobil/

CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun CP selalu berpusat pada siswa , bukan pada ketuntasan materi Jenjang PAUD Fase Fondasi (TK B) Jenjang SD Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase B (Kelas 3-4 SD) Fase C (Kelas 5-6 SD) Jenjang SMP Fase D (Kelas 7-9 SMP) Jenjang S MA /SMK Fase E (Kelas 10 SMA) Fase F (Kelas 11-12 SMA)

Elemen Dalam CP Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut . Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang untuk mencapai pemahaman yang dituju . Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran lainnya . Contoh : https://guru.kemdikbud.go.id/kurikulum/referensi-penerapan/capaian-pembelajaran/sd-sma/informatika/

Contoh Capaian Pembelajaran : Informatika Fase E (Umumnya untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK/ ProgramPaket C) Pada akhir fase E, peserta didik peserta didik mampu memahami peran sistem operasi dan mekanisme internal yang terjadi pada interaksi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna, menerapkan keamanan dalam penyambungan perangkat ke jaringan lokal dan internet, mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber baik secara manual atau otomatis dengan perkakas yang sesuai, memahami fitur lanjut, otomasi , serta integrasi aplikasi perkantoran, menerapkan strategi algoritmik standar untuk mengembangkan program komputer yang terstruktur dalam bahasa pemrograman prosedural tekstual sebagai solusi atas persoalan berbagai bidang yang mengandung data diskrit bervolume tidak kecil, bergotong royong untuk menyelesaikan suatu persoalan kompleks dengan mengembangkan (merancang, mengimplementasi, memperbaiki, menguji) artefak komputasional yang bersentuhan dengan bidang lain sesuai kaidah proses rekayasa, serta mengomunikasikan rancangan produk, produk, dan prosesnya secara lisan dan tertulis, memahami sejarah perkembangan komputer dan tokoh-tokohnya, memahami hak kekayaan intelektual, lisensi, aspek teknis, hukum, ekonomi, lingkungan, dan sosial dari produk TIK, mengenal berbagai bidang studi dan profesi terkait Informatika serta peran Informatika pada bidang lain

Contoh : Elemen CP mapel Informatika kelas 10 SMA/SMK

Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar? Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk merencanakan pembelajaran . Modul ajar sama seperti RPP, namun modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap . Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan , langkah , dan media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran . Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri , memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks , kebutuhan dan karakteristik peserta didik .

ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA

Komponen Modul Ajar Lengkap LAMPIRAN Lembar aktivitas Rubrik penilaian Bahan ajar lain yang relevan KOMPONEN DETAIL MODUL AJAR PER PERTEMUAN Bahan ajar Pemahaman Bermakna Pertanyaan pemantik Indikator keberhasilan Asesmen Sarana dan prasarana Rencana kegiatan Komponen Modul Ajar Fase capaian modul ajar Jumlah jam pelajaran Model belajar Tujuan Pembelajaran Dimensi Pancasila Pengetahuan/Keterampilan Prasayarat Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.

Komponen Modul Ajar Wajib Alur tujuan pembelajaran menjadi dasar bagi pendidik untuk menyusun perencanaan pembelajaran atau modul ajar.  Pendidik memiliki keleluasaan untuk mengembangkan modul ajar sendiri , memilih dan memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks , kebutuhan dan karakteristik peserta didik . Secara umum modul ajar memiliki   tiga komponen utama yaitu : 1. Tujuan Pembelajaran 2. Langkah- langkah Pembelajaran atau Kegiatan Pembelajaran 3. Asesmen Pembelajaran .  Pendidik diperbolehkan apabila ingin mengembangkan modul ajar dengan komponen-komponen tambahan di luar komponen wajib .

Acuan Teknik Modifikasi Modul Ajar Menetapkan tujuan belajar berdasarkan CP dan ATP sesuai karakteristik murid, kurikulum ; dan profil pelajar Pancasila. Menyusun desain pembelajaran ; melaksanakan ; dan merefleksikan kegiatan pembelajaran yang efektif . Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistic. Pembelajaran yang dirancang sesuai konteks , lingkungan dan budaya peserta didik , serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan

Hal yang dipe rhatikan saat memilih modul ajar untuk dimodifikasi : Apakah selaras dengan rencana yang sudah dibuat saat penyusunan ATP? Apakah cocok dengan kondisi dan karakteristik murid? Apakah sarana dan prasarananya tersedia di sekolah ? Adakah yang perlu atau bisa dimodifikasi ?

Asesmen Awal Pembelajaran Asesmen awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik , dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik . Pendidik dapat melaksanakan asesmen awal pembelajaran sesuai kebutuhan , misalnya pada awal tahun pelajaran , pada awal semester, sebelum memulai satu lingkup materi ( dapat berupa 1 atau beberapa TP), atau sebelum menyusun modul ajar secara mandiri .  Dengan demikian , asesmen awal pembelajaran tidak perlu dilakukan setiap mengawali tatap muka . Asesmen pada awal pembelajaran diharapkan tidak memberatkan pendidik atau satuan pendidikan .  Namun demikian jika pendidik atau satuan pendidikan memiliki kemampuan , dapat melengkapi data tambahan   dengan melakukan asesmen non kognitif yang mencakup , kesiapan belajar , minat , profil belajar , latar belakang keluarga , riwayat tumbuh kembang , dll .

Asesmen Pembelajaran Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran , memfasilitasi pembelajaran , dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik , peserta didik , dan orang tua , agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya . Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut , dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran . Asesmen dirancang secara adil , proporsional , valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya . Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif , memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya . Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik , pendidik , tenaga kependidikan , dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran .

Alur Asesmen Menentukan tujuan pembelajaran ( sesuai alur perkembangan dimensi ). Merancang indikator ( memastikan kedalaman tujuan , membuat indikator yang mencakup aspek kognisi , sikap , dan keterampilan ) Menyusun strategi asesmen Menyiapkan alat ukur atau instrumennya ( rubrik ) menyiapkan instruksi atau panduan untuk murid (Lembar kerja ) Mengolah hasil asesmen dan bukti pencapaian peserta didik untuk membuat inferensi ( kesimpulan ) mengenai pencapaian peserta didik terhadap tujuan pembelajaran Menyusun rapor

Acuan yang digunakan untuk melaksanakan asesmen pembelajaran :

Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif DISKUSI KELAS Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antar siswa . Belajar berdemokrasi , menghargai pendapat orang lain serta berani berpendapat . DRAMA PRODUK TES LISAN PRESENTASI Melatih kepercayaan diri dan jiwa seni. Belajar bekerjasama, komunikasi serta berfikiri kritis. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi . Belajar memahami topik secara mendalam , berfikir dan bernalar kritis . Mengembangkan kkreatifitas Meningkatkan ketelitian dan jiwa seni. Meningkatkan kemampuan berbicara mengkonfirmasi pemahaman. Menerapkan umpan balik

Pengembangan Bahan Ajar Yang Harus Diperhatikan Dalam Memilih Bahan Ajar Bahan ajar bersifat variatif. Bisa berupa bahan ajar cetak dan bahan ajar non-cetak. Sesuaikan buku yang disediakan tersebut dengan ATP, kebutuhan dan karakteristik sekolah masing-masing. Kembangkan bahan ajar untuk membuat kegiatan pembelajaran semakin bermakna dan variatif. Buku yang disediakan pemerintah hanya salah satu alternatif bahan ajar, guru diperbolehkan untuk mengembangkan dan menambahkan bahan ajar lain yang relevan.

Contoh Modifikasi Modul Ajar Contoh modifikasi ini bukan ketentuan wajib . Guru diperkenankan untuk membuat modifikasi bentuk lain dengan memilih komponen-komponen yang dianggap penting dan memudahkan sekaligus membantu untuk membuat rancangan yang sederhana namun mudah diimplementasikan di kelas . INGAT!

Asesmen Asesmen bila dikaitkan dengan bimbingan dan konseling adalah suatu metode sistematis yang dilakukan oleh guru BK untuk memahami karakteristik , lingkungan dan segala sesuatu yang berhubungan dengan konseli melalui berbagai teknik seperti tes dan non tes ( observasi , skala penilaian,wawancara , catatan , dan teknik non tes lain sehingga guru BK memperoleh informasi secara mendalam mengenai konseli yang dilayani .

Prosedur Asesmen Mengidentifikasi masalah Memilih dan mengimplementasikan metode asesmen Mengevaluasi informasi asesmen Laporan hasil asesmen dan pembuatan rekomendasi

Asesmen Diagnostik / Awal Asesmen diagnostik bertujuan untuk mendiagnosis kemampuan dasar dan mengetahui kondisi awal peserta didik. Asesmen diagnostik ini bersifat non kognitif, untuk menggali hal-hal sebagai berikut: Kesejahteraan psikologis dan sosial emosi peserta didik Aktivitas peserta didik selama belajar di rumah Kondisi keluarga dan pergaulan peserta didik Gaya belajar, karakter, serta minat peserta didik

Bentuk-bentuk Asesmen Non Tes Paling banyak digunakan oleh guru pembimbing. Prosedur pembuatan dan penggunaannya relatif lebih sederhana dan mudah disusun. Jenis-jenis pedoman wawancara, pedoman observasi, angket, Daftar Cek Masalah, sosiometri, Alat Ungkap Masalah Umum, Alat Ungkap Masalah PTSDL, Inventori Tugas Perkembangan,, dan lain-lain. Tes Merupakan suatu pengukuran terhadap suatu sampel tingkah laku yang obyektif dan terstandar. Jenis-jenisnya: tes kecerdasan, tes bakat, tes minat, tes kemampuan kerja, tes kepribadian, tes kematangan sosial, dan lain-lain. Penggunaan asesmen tes memerlukan kompetensi dan syarat tertentu.

Pemanfaatan Hasil Asesmen Asesmen digunakan sebagai dasar untuk membuat kebijakan dalam bidang pendidikan. Asesmen digunakan sebagai dasar dalam membuat keputusan mengenai kurikulum dan program sekolah. Asesmen digunakan sebagai dasar untuk menentukan keputusan mengenai siswa baik dari segi pembelajaran maupun keputusan karir.

Dokumen pada Kurikulum DOKUMEN I ( Kerangka Dasar Kurikulum ) DOKUMEN II (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan/KOSP) Definisi : Dokumen ini berisi visi , misi , tujuan satuan pendidikan , struktur dan muatan kurikulum , serta pengaturan beban belajar .  Isi: Dokumen 1 juga mencakup kalender pendidikan , landasan pengembangan kurikulum , karakteristik satuan pendidikan , dan profil lulusan yang diharapkan .  Fungsi : Dokumen ini menjadi panduan utama bagi sekolah dalam merancang dan melaksanakan kurikulum , serta menjadi acuan dalam penyusunan Dokumen 2. Definisi : Dokumen ini adalah penjabaran dari Dokumen 1 yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan spesifik satuan pendidikan . Isi: KOSP mencakup silabus , Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), program kegiatan sekolah , dan berbagai dokumen implementasi lainnya . Fungsi : Dokumen 2 ini digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran sehari-hari , dan menjadi panduan dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan konteks sekolah dan peserta didik

Perangkat Ajar Buku I ANALISIS SKL CAPAIAN PEMBELAJARAN TP , ATP RPP/MODUL AJAR Buku III AGENDA HARIAN , KISI-KISI SOAL SOAL , ANALISIS SOAL , ANALISIS ISIAN JURNAL PEMBELAJARAN , PROG PENGAYAAN PROG REMEDIAL , BUKU NILAI , ABSENSI Buku IV PROG EVALUASI DAN TINDAK LANJUT Buku II KODE ETIK GURU , IKRAR GURU TATA TERTIB , PEMBIASAAN GURU KALDIK , ALOKASI PEMBELAJARAN PROTA , PROMES
Tags