0. RINGKASAN SOS. IKM MTsN 2 Sumbawa.pptx

annisafiyu 6 views 35 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 35
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35

About This Presentation

Workshp IKM


Slide Content

RINGKASAN SOS. DAN WORKSHOP KM DI MTs. Negeri 2 Sumbawa

CURRIKULLUM VITAE NAMA : MUHIBBI, M.Pd NIP. : 196912311998031005 JABATAN : Pengawas Madrasah Tk. MTs. /MA. PANGKAT/GOL. : Pembina Tk.I / IV-b TTL. : LOTIM, 31-12-1969 ALAMAT : UMA KOPANG-UMA BRINGIN-UNTER IWES. KANTOR : KEMENAG. KABUPATEN SUMBAWA. HP. ; 081915808646/08123741616 EMAIL : [email protected]

LAMPU PESAWAT TERANG BENDERANG PILOTNYA TAMPAN GAGAH PERKASA SELAMAT BELAJAR GURU PEJUANG KURIKULUM MERDEKA UNTUK KEJAYAAN BANGSA

KAJIAN AKADEMIK Untuk menjawab beberapa tantangan learning loss dan learning gap , diperlukan kurikulum yang : 1. Sederhana , mudah dipahami dan diimplementasikan ; 2. Fokus pada kompetensi dan karakter semua peserta didik ; 3. Fleksibel ; 4. Selaras ; 5. Bergotong royong ; dan 6. Memperhatikan hasil kajian dannumpan balik .

Latar Belakang Regulasi Merdeka Belajar Perbedaan K-13 dengan K-Merdeka Model Implementasi K-Merdeka Pemahaman terhadap CP Perumusan TP dan Penyusunan ATP Modul Pembelajaran /RPP Modul P5 terintegrasi dengan P4R Asesmen Diagnostik , formatif dan Sumatif KOSP KURIKULUM MERDEKA

LATAR BELAKANG Hasil Evaluasi Pembelajaran belum berimplikasi terhadap peningkatan belajar siswa Kondisi Pendidikan di Indonesia menurut Pritchett (2012) sebagai schooling ain’t learning Dampak pandemi Covid 19 cukup signifikan terhadap penurunan pembelajaran , dan berpengaruh terhadap kondisi sekolah , guru dan siswa yang sangat beragam . Kurikulum Darurat sebagai solusi awal dalam mengatasi krisis Pendidikan sebagai akibat pandemic Hasil Studi ; satuan Pendidikan yang menggunakan K- Darurat lebih baik dari pada K- Penuh Dibutuhkan pengembangan kurikulum yang komprehenshif dan lebih bermakna , dalam bentuk penyederhanaan dengan menyesuaikan pada kondisi satuan Pendidikan, guru dan siswa

Regulasi yang terkait kurikulum merdeka PP No. 57 tahun 2021 tentang snp Pp no.4 tahun 2022 tentang perubahan pp. no.57 tahun 2021 tentang snp Permendikbud ristek no.5 tahun 2022 tentang skl Permendikbud ristek no.7 tahun 2022 tentang si Permendikbud ristek no.16 tahun 2022 tentang standar proses Permendikbud ristek no.21 tahun 2022 tentang standar penilaian Kepmendikbud ristek no.56 tahun 2022 pedoman penerapan kurikulum dalam rangka pemulihan pembelajaran Kepmendikbud Ristek No 262 Perubahan 56 Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pemulihan Pembelajaran Keputusan kepala badan standar kurikulum dan asesmen Pendidikan ( bskap ) kemendikbud ristek N0.033/h/ kr /2022 tentang revisi capaian pembelajaran pada paud , Pendidikan dasar ( sd /mi, smp /mts ) dan Pendidikan menengah ( sma /ma/ smk ) Kma N0.347 tahun 2022 tentang pedoman implementasi kurikulum merdeka pada madrasah Sk dirjen pendis n0.3211 tahun 2022 tentang capaian pembelajaran pai dan Bahasa arab pada madrasah

Makna merdeka belajar Menurut Bapak dan Ibu . apa yang dimaksud dengan merdeka belajar ? Merdeka Belajar adalah belajar yang diatur sendiri oleh pelajar . Pelajar yang menentukan tujuan , cara dan penilaian belajarnya . Dari Sudut pandang Pengajar , merdeka belajar berarti belajar yang melibatkan murid dalam penentuan tujuan , memberi pilihan cara , dan melakukan refleksi terhadap proses dan hasil belajar

a. Belajar Bukan untuk Ujian b. Belajar bukan dikendalikan pengajar c. Belajar bukan dg cara yg seragam d. Belajar bukan hanya menghafal rumus e. Belajar bukan utk dinilai pengajar f. Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka a. Tapi utk mencapai tujuan belajar yg bermakna b. Tpi disepakati bersama ant.Peng . – Pel . c. Tapi cara diferensiasi cara Belajar d. Tapi menalar dan menyelesaikan masalah e. Tapi belajar bersama utk membangun kesadaran f. Tapi oleh karya yang bermakna MERDEKA BELAJAR

MARI KITA DISKUSI TERKAIT BEBERAPA HAL YANG BERBEDA ANTARA KURIKULUM SEBELUMNYA DENGAN KURIKULUM MERDEKA BEBERAPA PERBEDAAN K.SEBELUMNYA DENGAN K-MERDEKA ( ISTILAH-ISTILAH POPULER DLM KM)

BEBERAPA ISTILAH BARU DAN POPULER DLM KM NO   KURIKULUM SEBELUMNYA KURIKULUM MERDEKA 1. KI dan KD CP ( CAPAIAN PEMBELAJARAN) 2. Silabus ATP (ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN) 3. RPP MODUL AJAR/RPP PLUS 4. PPK ( penguatan pendidikan karakter ) Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin (PPRA). 5. - TaRL (Teaching at the Right Level) 6. KTSP KOSP ( Kurikulum Operasional di Satan Pendidikan ). 7. KKM KKTP ( Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran .) 8. IPK IKTP (INDIKATOR KETERCAPAIAN TP) 9. PH SUMATIF 10. PTS STS (SUMATIF TENGAH SEMESTER) 11. PAS SAS (SUMATIF AKHIR SEMESTER) 12. INDIKATOR SOAL INDIKATOR ASESMEN 13. PENILAIAN TEMAN SEJAWAT FORMATIF

MODEL PEMBELAJARAN DLM KM 1. Discovery Learning : pembelajaran yang mendorong siswa untuk menyelidiki sendiri , menemukan dan membangun pengalaman dan pengetahuan masa lalu , dst . 2. Inquiry Learning : metode belajar yang pada prinsipnya mengajak peserta didik untuk aktif bertanya dan bereksperimen secara mandiri selama  .. 3. Problem Based Learning : diartikan sebagai Pembelajaran Berbasis Masalah yaitu jenis model pembelajaran yang melibatkan siswa dalam suatu  .. 4. Project Bsed Learning : adalah model pembelajaran yang menjadikan peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran , ..

PILIHAN ADOPSI PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA MANDIRI BELAJAR MANDIRI BERUBAH MANDIRI BERBAGI

PILIHAN KURIKULUM DLM IKM ( MANDIRI ) A. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka , tanpa mengganti Kurikulum Satuan Pendidikan , misalnya menerapkan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai Kokurikuler atau Ekstrakurikuler dengan Konsekuensi menambah jam pelajaran . ( Mandiri Belajar ). B. Menerapkan Kurikulum Merdeka dg menggunakan perangkat ajar yg sdh disediakan oleh Pemerintah Pusat . ( Mandiri Berubah ), C. Menerapkan Kurikulum Merdeka dg mengembangkan berbagai perangkat ajar oleh Satuan Pendidikan , ( Mandiri Berbagi ).

Satuan Pendidikan tetap menggunakan kurikulum saat ini , misalnya kurikulum 2013 atau kurikulum dalam kondisi khusus . Apa saja opsi yang bisa disesuaikan dengan KM? Melakukan asesmen diagnostic sebagai dasar diferensiasi pembelajaran untuk memberikan pelayanan pembelajaran sesuai kemampuandan kebutuhan masing-masing siswa . Menerapkan Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatal Lilalamiin .untuk penguatan karakter peserta didik dengan diintgrasikan ke dalam pembelajaran sehari-hari , dalam budaya sekolah atau dalam kegiatan ekstrakurikuler . Mengalokasikan waktu pembelajaran khusus bagi keterampilan dasar seperti literasi dan numerasi ( misal : program literasi MAULANA, SAC dan GEMAR Literasi ) Pembelajaran berfokus pada pencapaian KD-KD esensial , bukan pada ketuntasan tema . Pilihan 1: Mandiri Belajar

Pilihan 2: Mandiri Berubah Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan atau mengadaptasi / memodifikasi perangkat ajar yang sudah disediakan Kemdikbud-Ristek berdasarkan karakteristik peserta didik dan sekolah . Perangkat ajar yang telah disiapkan oleh Kemdikbud-Ristek dapat dijadikan salah satu referensi pembelajaran di samping referensi pembelajaran lain sesuai dengan karakteristik siswa dan kondisi satuan pendidikan . Administrasi pembelajaran menyesuaikan dengan kebijakan penerapan KM.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di satuan pendidikan . Prinsip pembelajaran dan asesmen menyesuaikan dengan kebijakan implementasi KM? Perangkat ajar yang telah disiapkan oleh Kemdikbud-Ristek dapat dijadikan referensi untuk melengkapi perangkat pembelajaran yang telah dirancang / dikembangkan secara mandiri , jika relevan .

BEBERAPA KEUNGGULAN KURIKULUM MERDEKA 1. LEBIH SEDERHANA DAN MENDALAM Fokus pd materi yg esensial dan pengembangan kompetensi peserta pada fasenya . Belajar menjadi lebih mendalam , bermakna , tidak terburu-buru dan menyenangkan . 2. LEBIH MERDEKA a Siswa : Tidak program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat , bakat , dan aspirasinya . b. Guru : guru mengajar sesuai tahapan capaian dan perkembangan peserta didik . c. Sekolah : memiliki wewenang utk . Mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karaktristik satuan pendidikan dan peserta didik . 3. LEBIH RELEVAN DAN INTRAKTIF Pembelajarar melalui kegiatan proyek memberikan kesempatan lebih luas kpd . Peserta didik utk secara aktif mengekplorasi isu-isu aktual , misalnya : isu lingkungan , kesehatan , dan lainnya utk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila .

KERANGKA KURIKULUM MERDEKA I. PEMERINTAH : II. SATUAN PENDIDIKAN a. Profil Pelajar Pancasila a. KOSP b. Struktur Kurikulum b. Prangkat Ajar c. CP - bahan ajar d. Prinsif pembelajaran dan Assismen - modul ajar - proyek profil pelajar pancasila

Secara sederhana   Pengertian CP atau Capaian Pembelajaran   bisa didefinisikan sebagai kompetensi pembelajaran yang   harus    dicapai    peserta    didik   pada   setiap    tahap    perkembangan    peserta    didik    untuk    set i ap mata pelajaran pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah . Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi . Capaian Pembelajaran (CP)

CP dalam kurikulum merdeka sebagai pengganti dari KI dan KD pada kurikulum sebelumnya . Dalam hal ini capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi . pengintegrasian antara segi pengetahuan , ketrampilan dan sikap sebagai satu kesatuan proses yang berkelanjutan dan berkesinambungan . Sehingga dapat membangun kompetensi yang utuh . Dalam penulisan format CP tidak ada lagi pemisahan antara segi pengetahuan , ketrampilan dan sikap CAPAIAN PEMBELAJARAN TERBAGI DALAM 6 fase Fase tersebut adalah : Fase A ( kelas 1 – 2), Fase B ( kelas 3 – 4), Fase C ( kelas 5- 6), Fase D ( kelas 7- 9), Fase E ( kelas 10), dan Fase F ( kelas 11 – 12)

Setelah menganalisis Capaian Pembelajaran , selanjutnya guru harus membuat Alur Tujuan Pembelajaran (ATP). Alur Tujuan Pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis , menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu fase . Alur tujuan pembelajaran (ATP) memiliki fungsi yang sama dengan   Silabus pada kurikulum 2013, yaitu sebagai acuan perencanaan pembelajaran . Secara operasional komponen Tujuan Pembelajaran dapat memuat tiga aspek antara lain: Kompetensi, konten, dan variasi . alur tujuan pembelajaran

Modul Ajar ini sebagai pengganti RPP di Kurikulum 2013. Modul ajar ini selayaknya   seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi dilengkapi dengan berbagai materi pembelajaran , lembar aktivitas siswa , dan asesmen untuk mengecek apakah tujuan pembelajaran dicapai siswa . Intinya , modul ajar tersebut memiliki komponen yang lebih lengkap dibanding RPP. terdapat  2 macam modul ajar  dalam Kurikulum 2022 ini , yaitu   Modul Ajar Umum   untuk proses pembelajaran yang diwajibkan untuk semua guru mapel dan  Modul Ajar  Khusus Projek Profil Pelajar Pancasila   (P5) dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamiin (PPRA ) yang dikhususkan untuk mengembangkan (P5) dan (PPRA), hanya dibuat oleh guru yang mendapatkan tugas tambahan sebagai koordinator projek tersebut . Modul Ajar atau RPP Plus

GAMBARAN Komponen modul ajar Informasi umum ; A. Identitas Modul , B. Kompetensi Awal , C. P5 dan PPRA , D. Sarana dan Prasara , E. Target Peserta Didik , F. Model Pembelajaran Komponen inti ; A. Tujuan Pembelajaran , B. Pemahamanan Bermakna , C. Pertanyaan Pemantik , D. Kegiatan Pembelajaran , E. Asesmen , F. Pengayaan dan Remedial Lampiran ; A. Lembar Kerja Peserta Didik, B. Bahan bacaan Guru & Peserta Didik , C. Glosarium , D. Daftar Pustaka

Teaching at the Right Level ( TaRL ) adalah sebuah pendekatan belajar yang mengacu pada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik .  Teaching at the right level  ( TaRL ) merupakan pendekatan belajar yang tidak mengacu pada tingkat kelas , melainkan mengacu pada tingkat kemampuan siswa . Inilah yang menjadikan TaRL berbeda dari pendekatan biasanya . TaRL dapat menjadi jawaban dari persoalan kesenjangan pemahaman yang selama ini terjadi dalam kelas . Teaching at the Right Level ( TaRL )

Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar , perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik . ADA 3 MODEL ASESMEN ; Model Asesmen Diagnostik , Model Asesmen Formatif , Model Asesmen Sumatif ASESMEN DALAM KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan  atau yang disingkat KOSP (KOM) ini adalah nama lain dari   Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) . Kurikulum operasional di satuan pendidikan yakni memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan , sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran . Untuk menjadikannya bermakna , kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan . KOMPONEN KOSP ; KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN, VISI-MISI-TUJUAN, PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN, RENCANA PEMBELAJARAN, PENDAMPINGAN-EVALUASI-PENGEMBANGAN PROFESIONAL, LAMPIRAN Kurikulum Operasional MADRASAH ( kom )

ASESMEN DLM IKM 1. ASESMEN FORMATIF : penilaian biasa dilakukan dlm pbm . 2. ASESMEN SUMATIF : penilaian pd akhir pembelajaran . 3. ASESMEN DIAGNOSTIK : secara spesifik untuk mengidentifikasi kompetensi , kekuatan , kelemahan siswa ,. sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi siswa ( awal pembelajaran dan bertahap ).

29 S tr u k t u r K ur i k u l u m M e r d e k a M Ts. Mata Pelajaran Alokasi Intrakurikuler per tahun ( pekan ) VII-VIII IX Kelompok Mata Pelajaran Umum : Pendidikan Agama Islam*:       Al Quran Hadis 72 (2) 64 (2) Akidah Akhlak 72 (2) 64 (2) Fikih 72 (2) 64 (2) SKI 72 (2) 64 (2) Bahasa Arab 108 (3) 96 (3) 3. Pendidikan Pancasila 72 (2) 96 (3) 4. Bahasa Indonesia 180 (5) 192 (6) Matematika 144 (4) 160 (5) 6. Ilmu Pengetahuan Alam 144 (4) 160 (5) Ilmu Pengetahuan Sosial 108 (3) 128 (4)   Bahasa Inggris 108 (3) 128 (4) Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 72 (2) 96 (3) 10. Informatika 72 (2) 72 (2) 11. Mata Pelajaran Seni dan Prakarya **: Seni Musik Seni Rupa Seni Teater Seni Tari Prakarya ( Budidaya , Kerajinan , Rekayasa , atau Pengolahan . 72 (2) 96 (3) 12. Muatan Lokal 72 (2 ) 64 (2)**** Total **** 1440 (40) 1568 (49).

30 Keterangan : Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun , madrasah dalam memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap minggu , dua mingguan , tiga mingguan,bulanan atau bahkan secara blok materi dengan memanfaatkan waktu yang diperlukan untuk mewujudkan capaian pembelajaran . Pertimbangannya adalaf efektivitas pembelajaran yang hendak dicapai oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa mata pelajaran 2. Angka dalam kurung , contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat perhitungan perpekan , bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu pekan . Dalam hal ini madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan belajar siswa dalam meperhitungkan kebutuhan waktu belajar siswa . Madrasah dapat memperhitungkan waktu berdasarkan pekan atau capaian pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar siswa . 3. Asumsi 1 Tahun = 36 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas VII -VIII 4. Asumsi 1 Tahun = 32 pekan dan 1 JP = 40 menit untuk kelas IX * Diikuti oleh seluruh peserta didik madrasah ** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 ( satu ) jenis seni atau prakarya ( Seni Musik , Seni Rupa , Seni Teater , Seni Tari , dan / atau Prakarya ). Peserta didik memilih 1 ( satu ) jenis seni atau prakarya yang diprogramkan madrasah . **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan Lokal dan / atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan . 5. Madrasah dapat melakukan penambahan dan / atau relokasi jam pelajaran sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu di madrasah 6. Madrasah dapat menentukan model pembelajarannya sesuai kebutuhan belajar siswa , misalnya pembelajaran konvensional , pembelajaran berbasis proyek untuk satu mata pelajaran atau kolaborasi beberapa mata pelajaran dengan berbasis tema , pembelajaran model blok untuk satu kompetensi dalam satuan waktu tertentu , atau inovasi lain yang dirancang oleh madrasah

Profil Pelajar Pancasila Profil Pelajar Rahmatan lil alamin pelajar yang memiliki pola pikir , bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia profil pelajar Pancasila di madrasah yang mampu mewujudkan wawasan , pemahaman , dan perilaku taffaquh fiddin sebagaimana kekhasan kompetensi keagamaan di madrasah, serta mampu berperan di tengah masyarakat sebagai sosok yang moderat , bermanfaat di tengah kehidupan masyarakat yang beragam serta berkontribusi aktif menjaga keutuhan dan kemulyaan negara dan bangsa Indonesia .

PROYEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR K egiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter beriringan dan dapat disatukan dengan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Pelaksanaan dilakukan secara fleksibel , dari segi muatan , kegiatan , dan waktu pelaksanaan Proyek penguatan dirancang terpisah dari intrakurikuler madrasah dapat melakukan secara terpadu dengan pembelajaran intrakurikuler Dapat melibatkan masyarakat dan / atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan proyek Kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter Pelaksanaan proyek dilakukan secara fleksibel , dari segi muatan , kegiatan , dan waktu pelaksanaan Proyek dapat dirancang secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran intrakurikuler . Tujuan , muatan , dan kegiatan pembelajaran proyek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler Dapat melibatkan masyarakat dan / atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan proyek Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Proyek Penguatan Profil Pancasila Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin yang dapat dipilih dari nilai-nilai moderasi beragama : Berkeadaban (ta’addub) , Keteladanan ( qudwah ), Kewarganegaraan dan kebangsaan ( muwaṭanah ), Mengambil jalan tengah ( tawassuṭ ), Berimbang ( tawāzun ), Lurus dan tegas ( I’tidāl ), Kesetaraan ( musāwah ), Musyawarah ( syūra ), Toleransi ( tasāmuh ), Dinamis & inovatif (tathawwur wa ibtikâr) Proyek penguatan profil pelajar Pancasila pada MI, MTs, MA, MAK mengambil alokasi waktu 20-30% dari total jam pelajaran selama 1 tahun dengan tema : Hidup Berkelanjutan , Kearifan Lokal , Bhinneka Tunggal Ika , Bangunlah Jiwa & Raganya Demokrasi Pancasila Berekayasa & Berteknologi untuk membangun NKRI Kewirausahaan Kebekerjaan Tema Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi , Aku Cinta Indonesia , Bermain dan Bekerja sama , Imajinasiku / Imajinasi dan Kreativitasku Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘ Alamiin di RA difokuskan pada penanaman moderasi Beragama yang dapat diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap-sikap moderat MI,MTs,MA RA

Proyek Penguatan Profil Pancasila 2 proyek dengan 2 tema berbeda di MI 3 proyek dengan 3 tema berbeda di MTs dan MA kelas X, 2 proyek dengan 2 tema berbeda di kelas XI dan XII MA 3 proyek (2 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan ) di kelas X MAK 2 proyek (1 tema pilihan dan 1 tema Kebekerjaan ) di kelas XI MAK 1 proyek dengan tema Kebekerjaan di kelas XII

Berbahasa inggris janganlah risih Lama-lama terbiasa Cukup sekian terima kasih Semoga bermanfaat untuk kita semua
Tags