01. SEJARAH SINGKAT PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA.pptx

ssuser60286c 9 views 20 slides Sep 19, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

sejarah


Slide Content

SEJARAH SINGKAT PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Wahyudin, ST.,M.Eng

Alasan mengapa perlu mempelajari sejarah perkembangan PWK PWK adalah ilmu yang dikembangkan dari praktek di samping melalui penelitian dan pemikiran ilmiah PWK berkembang dari praktek maka kita dapat belajar dari sejarah dari masa ke masa terkait isu-isu yang dihadapi pada tiap masa dan cara-cara yang pernah dikerjakan di tiap masa untuk mengatasi isu-isu tersebut.

Era setelah masa pra-peradaban Era Pertanian Era Industri Era Informasi

Perbandingan Antar-Era Peradaban Manusia

Beberapa ahli membuat prediksi tentang gelombang peradaban keempat, sebagian menyatakan gelombang ke-4 akan berupa alternative-alternatif era sebagai berikut: Era Kreatif (berintikan kreativitas didukung banyaknya informasi dan memadukannya dengan seni dan teknologi) Era Industri Rekreasi ( hospitality ; rekreasi, entertainment ) Era Bioteknologi (bioteknologi, genetics, cloning ) Era Mega Material ( quantum physics, monotechnology high pressure physics) Dll.

PERIODISASI SEJARAH PERKEMBANGAN KOTA 1. Zaman Pra Yunani (Zaman Perunggu) Merupakan kota-kota kerajaan ( didiami kurang lebih antara 3000-5000 orang) Berfungsi sebagai benteng pertahanan , pusat perdagangan bagi hasil-hasil pertanian daerah sekitarnya , dan tempat pengolahan barang-barang ( manufaktur ), serta kesenian Selalu berada di tepi sungai-sungai besar ( sekaligus bermanfaat bagi pertanian , pertahanan , dan transportasi ). Hal ini menjadi faktor utama pemilihan lokasi kota Contoh kotanya : Babilon di Irak , Ur di turki , Kahun di Mesir

2. Peradaban Yunani (Kota Athena)  Munculnya wacana demokrasi (kekuasaan tidak ditangan raja) Tempat-tempat persidangan demokrasi (lapangan terbuka) mengganti istana raja sebagai pusat kota Terjadi suburbanisasi karena ditinggal warganya untuk tinggal di daerah pinggiran Muncul seorang bernama Hippodamus, sebagai peletak dasar teoritis perencanaan fisik kota Contoh kotanya : Athena di Yunani, Miletus dan Priene di Mesir, dan Thurij di Itali. Jumlah penduduknya diperkirakan antara 40.000-100.000

3. Peradaban Romawi (Kota Militer) Terkenal dengan pandangan Pax Romano Keberhasilan menaklukkan wilayah lain membuat Romawi membangun jalan-jalan di seluruh imperiumnya dari Inggris sampai Babilon dan dari Spanyol sampai Mesir.  Pembangunan jalan-jalan tersebut bertujuan untuk memperlancar arus komunikasi dan perdagangan dari Roma dan memudahkah pasukan bergerak untuk mengamankan dan menumpas pemberontakan Menjadi perencana wilayah yang pertama Dibangunnya kota militer diseluruh imperium dengan maksud untuk menegakkan citra hukum dan ketertiban Kaesar berlomba-lomba membuat bangunan sebagai tanda kebesaran dirinya, setiap kaesar membuat tempat pertemuan umum (forum) yang sering digunakan untuk pertemuan politik dan bisnis

4. Abad Pertengahan ( Renaisance ) Pengaruh gereja terhadap bangunan-bangunan kota Munculnya tuan tanah-tuan tanah ( feodalisme) Penemuan bahan peledak, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk kota. Benteng-benteng dibangun jauh di luar kota dan daerah-derah penyangga Mulai muncul seni sehingga kota lebih artistik Tokoh perancang yang terkenal anatar lain Leonardo da Vinci dan Miichelangelo

5. Revolusi Industri Pada abad 18 ini ditemukan teknologi mesin uap , berarti ada teknologi substitusi manusia (intensifikasi industri) sehingga industri berkembang pesat di kota-kota dan terjadi urbanisasi dari perdesaan karena daya tarik lapangan kerja. Terjadi konsentrasi industri di pusat kota. Kepadatan di pusat kota menimbulkan banyak masalah sehingga keluarga elit pindah ke pinggiran kota (suburbanisasi). 6. Pasca Industri Eksploitasi sumberdaya alam besar-besaran, sehingga memunculkan pembangunan yang berwawasan lingkungan atau biasa dikenal dengan konsep pembangunan berkelanjutan Transportasi dan komunikasi lebih cepat dan praktis Urbanisasi semakin tinggi

SEJARAH SINGKAT PENATAAN RUANG DI INDONESIA

Masa VOC dan Penjajahan Belanda Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad ke-17 yaitu dengan telah adanya  De Statuten Van 1642 , yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar perencanaan kota : Munculnya Regeringsregelement 1854 (RR 1854), berisi sistem pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen Diundangkannya Staatblad 1882 Nomor 40 yang memberikan wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan lingkungan dan mendirikan bangunan di wilayah ( gewent ) kewenangannya

Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad 1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan otonomi bagi stadsgemeente ( kota praja ) untuk menyusun perencanaan kotanya Usaha tersebut diikuti dengan munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap ) untuk mengatur penataan ruang .

Beberapa peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut : Revolusi Industri. Memberikan pengaruh, 1) terbentuknya kota-kota administratur di pesisir untuk melayani permintaan rempah-rempah, hasil perkebunan dan mineral; 2) berpengaruh terhadap landasan konsep kota taman yang dikembangkan oleh Thomas Karsten Politik kulturstelsel pada masa Van den Bosch. Menimbulkan pengaruh dengan munculnya undang-undang agraria (Agrarische Wet 1870 ) Politik etis. Berpengaruh dengan adanya perbaikan kualitas lingkungan kampung tempat tinggal pribumi (perbaikan kampung/kampong verbeeterings ). Terbitnya perangkat institusi dan konstitusi.  Yang kemudian memunculkan kewenangan kota praja sebagai daerah otonom, sehingga muncul konsep pembangunan kota-kota di Jawa.

Masa PD II – Tahun 1950-an Pada tahun 1948 diterbitkan peraturan perencanaan pembangunan kota sebagai peraturan pokok perencanaan fisik kota khususnya untuk kota Batavia, wilayah Kebayoran dan Pasar Minggu, Tanggerang, Bekasi, Tegal, Pekalongan, Cilacap Semarang, Selatiga, Surabaya, Malang, Padang, Palembang, Banjarmasin. Muncul gagasan-gagasan tentang pembangunan kota baru, baik kota satelit seperti wilayah Candi di Semarang maupun Kabayoran Baru di Jakarta; serta kota baru mandiri seperti Palangkaraya di Kalteng dan Banjar Baru di Kalsel. Pembangunan nasional pada saat itu mendapat bantuan dari negara-negara maju

Masa 1950 – 1960 Perkembangan penduduk kota-kota, khususnya di Jawa dan Sumatera berdampak terhadap berbagai segi, baik fisik, budaya, sosial dan politik Konflik regional Pembangunan nasional semakin kompleks Peningkatan tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota

Masa 1970-2000 Kompleksitas pembangunan nasional, regional dan lokal semakin meningkat Pengaruh metode-metode dan teknologi negara maju Peningkatan program transmigrasi untuk membuka lahan-lahan pertanian baru di luar Jawa Pembangunan yang sentralistik Industrialisasi mulai digalakkan ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri Munculnya UU Tata Ruang Nomor 24 tahun 1992 Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah tingkat I dan II

Masa Tahun 2000-an Berlakunya Otonomi Daerah Kabupaten dan Kota berlomba-lomba meningkatkan PAD Tingginya wacana partisipasi dan pemberdayaan masyarakat

SEJARAH SINGKAT PENATAAN RUANG DI INDONESIA

TERIMA KASIH
Tags