Modul ke 2 Fakultas Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Widyatama M odul ke 02, menyajikan bahasan tentang “Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa”. Sub tema bahasan: Filsafat ketuhanan dalam Islam; Siapa Tuhan itu; Sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan; Konsep Ketuhanan menurut Islam; dan Bukti-bukti adanya Tuhan. Oleh : Team Teaching Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Widyatama Semua Fakultas Semua Program Studi S.1
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ (١٩٠)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ (١٩١) “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka. (QS. Ali Imran [3]: 190-191).
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Filsafat merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang menempatkan ilmu pengetahuan atau kebijaksanaan sebagai sasaran utamanya . Filsafat Ketuhanan dalam Islam
02.01. Filsafat Ketuhanan dalam Islam Keimanan dalam Islam merupakan aspek ajaran pundamental yang harus ditumbuhkan dalam setiap pribadi Muslim ; Ketaatan merupakan karunia yang sangat besar bagi pribadi Muslim sebagai wujud dari kecerdasan spiritualnya ; Sikap keberagamaan seorang Muslim, tidak hanya pada ranah emosi, tetapi juga harus didukung oleh kecerdasan pikir (lihat QS. Ali Imran [3]: 190-191). Terpadunya dua hal tersebut menuju dan berada pada Agama yang fitrah (lihat QS. Al-Rum [30]: 30) ; Filsafat ketuhanan dalam Islam berarti kebijaksanaan Islam untuk menentukan Tuhan, yang merupakan hal paling mendasar dalam beragama.
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Illah atau Tuhan ialah sesuatu yang dipentingkan, dipuja, dimintai, diagungkan, diharapkan memberikan kemaslahatan, dan termasuk yang ditakuti karena mendatangkan bahaya . Siapa Tuhan Itu?
02.02. Siapa Tuhan Itu? Dalam Islam, Tuhan itu: “ Dan Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Esa, Tidak ada Tuhan selain Dia yang Mahapengasih dan Mahapenyayang” (QS. al-Baqarah [2]: 163). “ Sesungguhnya Aku Allah, tidak ada Tuhan selain Aku. Maka beribadahlah hanya kepada-Ku (Allah) dan dirikanlah shalat untuk mengingatku” (QS . Thaha [ 20]: 14). Definisi Allah paling komprehensif, terdapat dalam QS. al-Ikhlas [112]: 1-4 Katakanlah : "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia“ ( QS. al-Ikhlas [112]: 1-4) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (١)اللَّهُ الصَّمَدُ (٢)لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (٣)وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (٤)
02.02. Siapa Tuhan Itu? Macam-macam Tauhid ( QS. al-Nas [114]: 1-3) Rububiyyah ( hanya Allah satu-satunya yang Maha-pencipta, pemilik, pengendali alam raya dan dengan kekuasan-Nya Ia menghidupkan dan mematikan) ; Mulkiyah ( hanya Allah raja atau penguasa yang sesungguh-nya, penguasa yang paling berhak menentukan aturan hidup, yaitu al-Qur`an dan sunnah) ; Uluhiyah ( hanya Allah yang paling berhak untuk diibadahi) ; 4. Asma wa Sifat (nama-nama Allah yang terbaik) . (QS. Thaha [20]: 8) إِلَهِ النَّاس ِ (٣) قُلْ أَعُوذُ بِر َبِّ النَّاسِ (١) مَلِكِ النَّاسِ (٢) ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ لَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ
02.02. Siapa Tuhan Itu? Lawan dari Tauhid adalah syirik. Artinya, meyekutukan Allah dengan yang lain, mengakui adanya Tuhan selain Allah, menjadikan tujuan hidup selain kepada Allah. “Dan ingatlah ketika Lukman berkata pada anaknya: Wahai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya, mempersekutukan Allah benar-benar kedzaliman yang amat besar” (QS. Luqman [31]: 13 “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan Dia mengampuni segala dosa selain syirik, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sesungguhnya ia telah berbuat dosa yang besar” (QS. al-Nisa [4]: 48). إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِۦ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفْتَرَىٰٓ إِثْمًا عَظِيمًا وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Dalam “perjalanan” menemukan Tuhannya, manusia telah menyimpan serangkaian pristiwa yang menjadi catatan tersendiri dalam sejarah. Terdapat dua teori mengenai sejarah pemikiran manusia tentang Tuhan, yaitu teori Barat dan pemikiran Islam . Sejarah Pemikiran Manusia Tentang Tuhan
02.03. Sejarah Pemikiran Tentang Tuhan 1. Pemikiran Barat Max Muller berpendapat bahwa pemikiran tetang Tuhan mengalami evolusi, mulai dari Dinamisme , animisme, politeisme , henoteisme , sampai pada monoteisme . Pendapat Muller dibantah oleh Andrew Lang, bahwa ide tentang Tuhan datang dengan relevansi atau wahyu. 2. Pemikiran Islam Pemikiran tentang Tuhan dalam Islam melahirkan ilmu kalam , ilmu tauhid dan ushuluddin. Aliran-aliran yang mempengaruhi corak pemikiran tentang Tuhan adalah: Mu’tazilah , Qadariyah , Jabariyah, dan Asy’ariyah dan Maturidiyah.
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Terdapat banyak tuduhan bahwa Tuhan (Allah Swt.) beserta kitab sucinya adalah rekaan pemikiran Nabi Muhammad, bukan wahyu . Konsep Ketuhanan Menurut Islam
02.04 . Konsep Ketuhanan Menurut Islam Eksistensi Allah Swt., disampaikan oleh utusan-Nya (Nabi), berdasarkan wahyu dari Allah Swt., bukan berdasarkan proses pemikiran atau perenungan Nabi sendiri. Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku" (QS. al-Anbiya [21]: 25). وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا أَنَا فَاعْبُدُونِ (٢٥)
Konsep Ketuhanan Yang Maha Esa Adanya Tuhan bukan suatu hayalan. Adanya Tuhan benar-benar dapat dibuktikan dengan berbagai argumen yang meyakinkan . Bukti-bukti Adanya Tuhan
02.05. Bukti-bukti Adanya Tuhan Dengan adanya alam semesta (adanya ciptaan, tentu ada penciptanya. Adanya alam, memberikan penjelasan adanya Allah Sang Mahapencipta) ; Melalui pendekatan ilmu fisika (Pembuktian bahwa energi panas dikendalikan oleh keseimbangan antara “energi yang ada” dengan “energi yang tidak ada”, sementara kehidupan alam terus berlangsung, membuktikan secara pasti bahwa alam tidak bersifat azali atau ada dengan sendirinya) ; Melalui pendekatan astronomi (Dengan memperhatikan sistem yang luar biasa, organisasi yang apik, rumit, pelik dan teliti, membuktikan ada yang Mahamencipta dan Mahamengatur) ; Melalui argumentasi al-Qur`an (QS. al-Fatihah [1]: 2, QS. al-A’la [87]: 2-3); 5 . Melalui logika berfikir (keteraturan alam membuktikan bahwa Tuhan itu Mahatunggal).
Terima k asih a tas p erhatiannya Nama Dosen Anggota t eam t eaching Pendidikan Agama Islam (PAI ) Universitas Widyatama