MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN PTK oleh: BENNY ADEKA PUTRA NIM. 24138036 UNIVERSITAS NEGERI PADANG MANAJEMEN WORKSHOP DAN LABORATORIUM SMK
Tujuan Presentasi Mengidentifikasi strategi manajemen workshop dan laboratorium SMK. Memaparkan komponen utama dalam pengelolaan fasilitas praktik . Memberikan rekomendasi untuk optimalisasi manajemen workshop dan laboratorium . Menyajikan hasil kajian literatur dan pendapat ahli . UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Latar Belakang SMK dirancang untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia kerja , dengan fasilitas praktik seperti workshop dan laboratorium sebagai elemen penting untuk mendukung penguasaan kompetensi siswa . Pengelolaan fasilitas ini mencakup aspek teknis dan perencanaan berbasis kebutuhan industri , yang harus mengintegrasikan teknologi digital agar relevan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0. Tantangan seperti keterbatasan dana, kurangnya pelatihan guru, dan minimnya kerjasama dengan dunia industri memerlukan manajemen yang komprehensif untuk menjaga keberlanjutan fungsi fasilitas tersebut . UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Pengertian Manajemen Workshop dan Laboratorium Manajemen workshop dan laboratorium mencakup pengelolaan seluruh proses operasional fasilitas, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, hingga evaluasi. Menurut Arikunto (2020), pengelolaan fasilitas pendidikan harus didasarkan pada kebutuhan kurikulum dan relevansi terhadap dunia kerja. UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Tempat Praktik Langsung Pusat Pembentukan Kompetensi Kerja Media Pembelajaran Inovatif Sarana Penunjang Keselamatan dan Kedisiplinan Kerja Tempat Kolaborasi dan Kerjasama Persiapan Lulusan yang Siap Kerja Pendukung Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Media Pemeliharaan dan Pengembangan Teknologi Tempat Pembentukan Karakter UNIVERSITAS NEGERI PADANG Fungsi dan Peran Workshop dan Laboratorium
Perencanaan (Planning) Pengorganisasian (Organizing) Pengadaan Alat dan Bahan Pemeliharaan (Maintenance) Penggunaan Fasilitas (Utilization) Keselamatan Kerja (Safety Management) Evaluasi dan Pengendalian (Evaluation and Control) Digitalisasi dan Teknologi Pendukung Kerja Sama dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) UNIVERSITAS NEGERI PADANG Komponen Utama dalam Manajemen
Perencanaan Berbasis Kompetensi Industri Menurut penelitian Widiastuti (2022), perencanaan fasilitas workshop harus melibatkan masukan dari DUDI agar alat dan bahan yang disediakan relevan dengan kebutuhan pasar kerja . Selain itu , analisis kebutuhan kompetensi siswa berdasarkan kurikulum juga menjadi landasan utama dalam pengadaan fasilitas . Keterlibatan DUDI (Dunia Usaha dan Dunia Industri) Analisis Kebutuhan Kompetensi Strategi Implementasi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Peningkatan Kapasitas SDM Guru dan teknisi yang bertanggung jawab atas workshop dan laboratorium perlu mendapatkan pelatihan rutin. Basri (2021) mengemukakan bahwa pelatihan ini harus meliputi penguasaan teknologi terbaru , pengelolaan keselamatan kerja , dan kemampuan dalam merancang modul praktik . Pelatihan Rutin Penguasaan Teknologi dan K3 Strategi Implementasi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Digitalisasi Manajemen Pengelolaan berbasis teknologi menjadi salah satu tren penting dalam manajemen fasilitas pendidikan . Sistem Informasi Manajemen Laboratorium (SIM-LAB), seperti yang diusulkan oleh Rahman (2020), memungkinkan pengelolaan inventaris , jadwal penggunaan , hingga pelaporan kerusakan alat secara digital, sehingga meningkatkan efisiensi kerja . Penerapan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Manfaat Digitalisasi Strategi Implementasi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Kolaborasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) Santoso (2023) menyatakan bahwa kerja sama yang intensif antara SMK dan DUDI dapat menghasilkan sinergi yang positif . Selain memberikan dukungan berupa alat atau pelatihan , DUDI juga dapat membantu dalam menyusun kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja . Peran DUDI dalam Manajemen Workshop Sinergi yang Menguntungkan Strategi Implementasi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Efisiensi dan efektivitas Keselamatan kerja (K3) Inovasi dan keberlanjutan Pemeliharaan rutin UNIVERSITAS NEGERI PADANG Prinsip-Prinsip Manajemen
Pemeliharaan Rutin Pemeliharaan alat dan fasilitas secara rutin adalah kunci untuk menjaga keberlanjutan workshop dan laboratorium . Tanpa pemeliharaan yang baik , alat-alat akan cepat rusak , yang pada akhirnya menghambat proses pembelajaran siswa . Pentingnya Pemeliharaan Langkah-Langkah Pemeliharaan Strategi Implementasi UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Evaluasi Kinerja Indikator keberhasilan : Tingkat penggunaan fasilitas . Kepuasan siswa dan guru. Kelayakan peralatan . Metode evaluasi : Survei , wawancara , dan inspeksi lapangan UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Tantangan Keterbatasan anggaran . Kurangnya pelatihan SDM. Pemeliharaan yang tidak konsisten . UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Kesimpulan Manajemen workshop dan laboratorium yang baik di SMK memerlukan perencanaan yang matang , pengorganisasian yang jelas , pelaksanaan yang sesuai prosedur , dan evaluasi berkelanjutan . Kerjasama dengan DUDI, digitalisasi manajemen , dan pelatihan SDM adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan fasilitas ini . UNIVERSITAS NEGERI PADANG Digitalisasi : Menggunakan teknologi untuk mengelola fasilitas secara lebih efisien . Kemitraan : Mengembangkan hubungan yang lebih erat dengan mitra industri untuk mendukung relevansi fasilitas praktik . Pelatihan Guru: Memberikan pelatihan secara rutin kepada tenaga pengajar dan teknisi agar selalu mengikuti perkembangan teknologi . Pengawasan : Membentuk tim pengelola yang bertanggung jawab untuk memonitor dan mengevaluasi penggunaan fasilitas . Rekomendasi