FILSAFAT ILMU Dr. Aditya Y. Sulistyawan , S.H., M.H.
FILSAFAT Istilah Filsafat : Secara etimologis berasal d a r i bahasa Yunani Philosophia , Philos berarti Cinta atau Suka , sedangkan Sophia berarti Kebijaksanaan . Secara sederhana , filsafat dapat diartikan sebagai cinta atau suka kepada kebijaksanaan . Sejarah Filsafat dimulai dari abad 6 SM ( Yunani Kuno ) atau Pra-Sokrates , dari berpikir mitos ke pola berpikir logos .
Mereka mencari unsur induk s a b a g ai penyebab dari segala sesuatu . Diawali dari Thales (± 600 SM): airlah y an g merupakan unsur induk . Anaximander (± 550 SM): segala sesuatu berasal dari ‘yang tak terbatas ’, dan Anaximenes (± 525 SM): udaralah m e r upakan unsur induk dari segala sesuatu , serta Pythagoras (± 500 SM) s e b a g ai orang pertama y an g menamai diri ‘ filsuf ’. Setelah filsuf Pra Sokrates , maka Socrates, Plato dan Aristoteles adalah 3 filsuf besar Yunani Klasik y an g banyak mempengaruhi pemikiran filsafat untuk masa selanjutnya .
Ketika masyarakat Yunani bertanya pada Pythagoras , apakah anda pemilik Kebijaksanaan , k a r e n a ia dianggap s e b a g ai ilmuwan y an g sangat cerdas dan tahu segala hal . Dia menjawab : ‘ Saya bukanlah pemilik kebijaksanaan atau pengetahuan ’. Saya hanyalah pecinta dan pencari kebijaksanaan . Tuhanlah pemilik pengetahuan dan kebijaksanaan . Filsafat identik dengan cara atau metode berpikir yang selalu mempertanyakan segala sesuatu secara kritis dan mendasar . Pertanyaan ini muncul karena rasa ingin tahu manusia ( homo curious ) terhadap dunia dan dirinya . Karena itu filsafat sering disebut sebagai sebuah ‘ tanda tanya ’ bukan ‘ tanda seru ’ . Filsafat adalah usaha pencarian terhadap kebijaksanaan yang tidak pernah selesai .
4 HAL YANG MELAHIRKAN FILSAFAT KETAKJUBAN KETIDAKPUASAN KEINGINTAHUAN KERAGUAN
Menelusuri butir-butir hikmah dalam ajaran filsafat dan agama s e b a g ai sumber kebijaksanaan hidup untuk kebaikan duniawi dan ukhrowi Membiasakan diri bersikap dan berpikir kritis , baik tentang norma , hukum , etika , bahkan agama Memadukan ( sintesis ) hasil berbagai macam sains d engan pengalaman kemanusiaan dan fenomena keseharian Meletakkan jalan pemikiran filosof sebagai pisau analisa untuk memecahkan masalah TUJUAN MEMPELAJARI FILSAFAT
01 UNIVERSAL Menyangkut seluruh kehidupan manusia, menyeluruh CIRI-CIRI BERPIKIR KEFILSAFATAN 02 SISTEMATIK Berpikir secara urut dan teratur, mempunyai tujuan tertentu 03 RADIKAL Berpikir sampai ke akar-akarnya hingga sampai pada hakikat atau substansi 04 KRITIS Berpikir melampaui yang ada, tajam dalam analisis 05 SPEKULATIF Kebenaran bersifat relatif, bagi pemikirnya
CARA MENGENAL DAN MEMAHAMI KEFILSAFATAN Berfilsafat terkait d enga n karya sastra . Karya filsafat sering dipandang memiliki nilai sastra yang tinggi , s e h ing g a sastrawan dianggap s e b a g ai filosof juga . Contoh Bertrand Russel , JP Sartre, Kahlil Gibran . Berfilsafat berkait dgn sosial-politik . Sebuah karya filsafat memiliki dimensi-dimensi ideologis . Contoh : Marx, Durkheim, Max Weber, dll Filsafat terkait erat dengan metodologi , artinya para filsuf menaruh perhatian terhadap metodologi I lmu P engetahuan . Contoh Descartes dan Karl Popper. Descartes dengan skeptis metodis s e h ing g a menghasilkan Cogito Ergo Sum. Filsafat berkait d en g a n Analisis Wacana , s e h ing g a menghasilkan mashab analisis bahasa , seperti aliran poststrukturalisme . Contoh Russell, Derida , Foucault Filsafat berkait dengan Etika , yang mendominasi pemikiran abad 20 hingga sekarang .
1. FILSAFAT ILMU Pembahasan tentang Filsafat Ilmu baru mulai menyeruak pada awal abad 20, tetapi Francis Bacon dengan metode Induksi yang diperkenalkan pada awal abad 19 dapat disebut sebagai peletak dasar Filsafat Ilmu dalam khasanah keilmuan Peran dan fungsi Filsafat Ilmu terlihat nyata , karena ada kegelisahan dari para ilmuwan yang melihat perkembangan dan kemajuan IPTEK mengancam eksistensi umat manusia , alam beserta isinya
Pengembangan IPTEK dianggap terlepas dari asumsi-asumsi dasar filosofis , seperti landasan Ontologis , Epistemologis dan Axiologis y an g cenderung berjalan sendiri-sendiri Itulah sebabnya tujuan hakiki yang ingin dicapai dalam mengembangkan IPTEK adalah untuk mewujudkan kebahagiaan manusia yang bersatu dengan alam se- isinya . Untuk memahami perkembangan IPTEK y an g demikian itulah , maka kehadiran Filsafat Ilmu s e b a g ai upaya meletakkan tujuan semula , yakni untuk kebahagiaan umat manusia dapat terwujud
2. PENGERTIAN FILSAFAT ILMU Lewis White Beck F ilsafat ilmu adalah mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah , serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai keseluruhan Robert Ackermann Cornelis Benyamin May Brodbeck F ilsafat ilmu adalah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah y an g dibandingkan d en g a n pendapat-pendapat terdahulu y an g telah terbukti kebenarannya Filsafat ilmu merupakan cabang Pengetahuan Filsafat y an g menelaah secara sistematis mengenai sifat dasar ilmu , metode-metode , konsep-konsep , pra-anggapan - pra-anggapan serta letaknya dalam kerangka umum dari cabang pengetahuan intelektual F ilsafat ilmu sebagai analisis y an g netral secara etis dan filsafati dan penjelasan mengenai landasan -landasan ilmu
3 . RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Komparasi k ritis tentang s ejarah p erkembangan i lmu , s ifat d asar Ilmu Pengetahuan , Metode Ilmiah , praanggapan-praanggapan ilmiah , sikap etis dalam pengembangan Ilmu Pengetahuan Atau , F ilsafat I lmu meliputi : Sejarah Perkembangan Ilmu , Metode Ilmiah , Sikap Etis dalam Pengembangan I lmu P engetahuan
4. TUJUAN FILSAFAT ILMU Sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah , s ehing g a seseorang dapat berpikir kritis t erhadap kegiatan ilmiah Upaya untuk merefleksi , menguji , mengkritik asumsi dan metode keilmuan Memberikan landasan logis t erhadap metode keilmuan Sebagai cara / metode untuk mencari , mendapatkan dan merefikasi kebenaran
5 . IMPLIKASI MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU Diperlukan pengetahuan dasar y an g kuat dan memadai tentang hakikat ilmu , baik Ilmu Sosial ( Social Sciences ) maupun Ilmu Kealaman ( Natural Sciences ) Menyadarkan seseorang agar tidak terjebak kepada kepada pola pikir ‘ menara gading ’ yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengaitkan d engan realitas y an g ada di sekitarnya Tidak berpikir rasis dan hidup yang eksklusif , tetapi bertindak bijak dan hidup inklusif
OBJEK MATERIAL DAN OBJEK FORMAL DALAM F ILSAFAT ILMU Sebagaimana dengan bidang Ilmu yang lain, F ilsafat Ilmu memiliki objek material dan formal : Objek Material Ilmu Pengetahuan itu sendiri , yakni pengetahuan y an g disusun secara sistematis d en g a n metode ilmiah tertentu agar dapat dibuktikan kebenarannya Objek Formal Hakikat ( esensi ) Ilmu Pengetahuan , artinya F ilsafat I lmu lebih menaruh perhatian t erhadap problem-problem mendasar I lmu P engetahuan , seperti : hakikat ilmu , fungsi I lmu P engetahuan , kebenaran ilmiah , landasan pengembangan I lmu P engetahuan : Ontologis , Epistemologis , dan Axiologis