1 pak pandangan islam.pptx anti korupsi dalam pendidikan

RissaNuryuniarti1 0 views 16 slides Oct 06, 2025
Slide 1
Slide 1 of 16
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16

About This Presentation

anti korupsi


Slide Content

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI KORUPSI DALAM PERSPEKTIF AGAMA ISLAM

kriteria tindak pidana dalam islam Rukun syar’I ( undang-undang ), yaitu adanya nash yang melarang suatu perbuatan dengan diancam hukuman terhadapnya . Rukun maddi , yaitu adanya tindakan yang membentuk jarimah . Baik berupa perbuatan nyata atau tidak . Rukun adabi , yaitu adanya pembuat ( orang mukallaf ) yakni orang yang dapat dimintai pertanggungjawaban terhadap jarimah yang dilakukannya .

FIQH D alam literatur fiqh , ada 6 istilah untuk korupsi : Ghulul ( penggelapan ) Risywah ( penyuapan ) Ghashab ( perampasan ) Ikhtilas ( pencopetan ) Sirqah ( pencurian ) Hirabah ( perampokan ) 1 2 3 4 5 6

Korupsi yang terkait dengan kerugian Negara Aturan Pasal Tindak Pidana Korupsi Pasal 2 UU no.31 tahun 1999jo. UU no.20 tahun 2001: Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau pere k onomian Negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp200.000.000,00 ( dua ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 ( satu miliyar rupiah). Dalam hal tindak pidana korupsi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 dilakukan dalam keadaan tertentu , pidana mati dapat dijatuhkan .

Korupsi yang terkait dengan kerugian Negara Pandangan islam ( Pasal 2 UU no.31 th 1999jo. UU no.20 th 2001) Perbuatan diatas hukumnya adalah haram sesuai dengan : Al-Qur’an Al Baqarah : 188 Al- Hadits (H.R. Imam Ahmad) Atsar و َلاَتَأْكُلُواْأَمْوَالَكُمبَيْنَكُمبِالْبَاطِلِوَتُدْلُواْبِهَاإِلَىالْحُكَّامِلِتَأْكُلُواْفَرِيقاًمِّنْأَمْوَالِالنَّاسِبِالإِثْمِوَأَنتُمْتَعْلَمُونَ - Artinya: Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui. (QS Al Baqarah : 188) وَلاَتَأْكُلُواْأَمْوَالَكُمبَيْنَكُمبِالْبَاطِلِوَتُدْلُواْبِهَاإِلَىالْحُكَّامِلِتَأْكُلُواْفَرِيقاًمِّنْأَمْوَالِالنَّاسِبِالإِثْمِوَأَنتُمْتَعْلَمُونَ -١٨٨ -

Korupsi yang terkait dengan kerugian Negara Al-Hadits; Rasul saw. Bersabda: tidak halal bagi seorang mengambil harta saudara-saudaranya keuali dengan kerelaan saudaranya itu. (H.R. Imam Ahmad) Atsar; Pada suatu waktu khalifah Umar bin Abdul Azis saat menerima tamu di rumah dinasnya. Ia segera mematikan lampu minyak yang dipakainya tatkala sang tamu itu membiarakan perihal yang bukan lagi berkaitan dengan urusan dinas. Lalu ditanya perihal tindakan tersebut. Umar menjawab, pengadaan minyak pada lampu tersebut didanai oleh Negara. Maka pemanfaatannya sebatas urusan dinas saja.(Abdullah bin Abdul Hakam)

Penyalahgunaan kewenangan terkait dengan kerugian Negara Aturan Pasal Tindak Pidana Korupsi Pasal 3 UU no.31 tahun 1999jo. UU no.20 tahun 2001: Setiap orang yangdengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi , menyalahgunakan kewenangan , kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun , dan atau denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 ( satu miliar rupiah).

Penyalahgunaan kewenangan terkait dengan kerugian Negara Pandangan islam ( Pasal 3 UU no.31 th 1999jo. UU no.20 th 2001) Perbuatan diatas hukumnya adalah haram sesuai dengan : Al-Qur’an Al Anfal : 27 Al- Hadits (H.R. Bukhari , Muslim dan Abu Daud ) Atsar يَاأَيُّهَاالَّذِينَآمَنُواْلاَتَخُونُواْاللّهَوَالرَّسُولَوَتَخُونُواْأَمَانَاتِكُمْوَأَنتُمْتَعْلَمُونَ - Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui. (QS Al- Anfal : 27)

Penyalahgunaan kewenangan terkait dengan kerugian Negara Al-Hadits; Rasulullah mengangkat seorang laki-laki dipanggil Al-Urbiyah sebagai pemungut zakat bani sulaim. Setelah datang dari tugasnya, ia diperintahkan untuk menghitung hasilnya. Ia berkata: ini harta kalian dan ini hadiah yang diberikan kepadaku. Rasullulah menanggapi pertanyaan laki-laki itu dengan sabdanya: mengapa kamu tidak duduk saja di rumah bapak dan ibumu sampai datang hadiah untukmu, kalau kamu benar. Selanjutnya Rasulullah berpidato (setelah memuji Allah ia berkata: “sesungguhnya aku mengangkat seseorang dari kamu untuk suatu tugas dari tugasyang Allah kuasakan kepadaku,lalu orang itu datang dengan mengatakan, ini hartamu dan ini hadiah yang diberikan kepadaku”, mengapa dia tidak duduk saja di rumah bapa dan ibunya sampai datang hadiah untuknya? Demi Allah janganlah seseorang dari kamu mengambil sesuatu yang bukan haknya keuali (ia mau) kelak bertemu dengan Allah dengan membawa unta yang melenguh, atau dengan kambing yang mengembik.”Kemudian Rasulullah mengangkat tangannya sampai terlihat ketiaknya yang putih.” Ya Allah apakah aku telah menyampaikan perintahMu? Dengan sepenglihatan mataku dan sependengaran telingaku? (H.R. Bukhari, Muslim dan Abu Daud)

Atsar; Disebutkan bahwa Rasulullah SAW menolak menaiki kuda hasil rampasan perang yang disiapkan sahabat untuk beliau dengan alasan bahwa hak beliau terhadap kuda tersebut hanya sebatas seperlima bagian, seperti digariskan dalam Al-Qur’an (QS Al-Anfal: 41) وَاعْلَمُواْ أَنَّمَا غَنِمْتُم مِّن شَيْءٍ فَأَنَّ لِلّهِ خُمُسَهُ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ إِن كُنتُمْ آمَنتُمْ بِاللّهِ وَمَا أَنزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ وَاللّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ Artinya : Dan ketahuilah, sesungguhnya segala yang kamu peroleh sebagai rampasan perang,** maka seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anak yatim, orang miskin dan ibnu sabil,**(demikian) jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami Turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, ** yaitu pada hari bertemunya dua pasukan. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Penyalahgunaan kewenangan terkait dengan kerugian Negara

Korupsi terkait dengan Suap - Menyuap Aturan Pasal Tindak Pidana Korupsi Pasal 5 UU no.31 tahun 1999jo. UU no.20 tahun 2001: Dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 5 tahun dan atau pidana denda paling sedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp250.000.000,00 ( dua ratus lima puluh juta rupiah) setiap orang yang; memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara dengan maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara Negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya , yang bertentangan dengan kewajibannya ; Memberi sesuatu kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara karena atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangandengan kewajiban,dilakukan atau tidak dilakukan dalam jabatannya .

Korupsi terkait dengan Suap - Menyuap Pandangan islam ( Pasal 5 UU no.31 th 1999jo. UU no.20 th 2001) Perbuatan diatas hukumnya adalah haram sesuai dengan : Al-Qur’an Al Maidah : 2 Al- Hadits (H.R. Imam Ahmad) Atsar

Korupsi terkait dengan Suap - Menyuap يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُحِلُّواْ شَعَآئِرَ اللّهِ وَلاَ الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلاَ الْهَدْيَ وَلاَ الْقَلآئِدَ وَلا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَاناً وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُواْ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُواْ وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْبرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah,** dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram,**jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban)**dan qalā-id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda),**dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitul Haram; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhan-nya.**Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksa-Nya. (QS Al-Maidah : 2)

Korupsi terkait dengan Suap - Menyuap Al-Hadits; Rasulullah SAW. Bersabda: Allah melaknat orang yang menyuap dan orang yang menerima suap (H.R. Imam Ahmad) Atsar; Rasulullah SAW mengutus Abdullah bin Rawahah untuk mengunjungi kaum yahudi dengan tujuan mengambil pajak hasil tanaman kurma.Namun, kaum yahudi membangkang dan malah memberikan sedikit uang kepada Abdullah bin Rawahah sebagai suap.Maka dia menjawab: adapun apa-apa yang kamu tawarkan berupa suap, maka sesungguhnyaitu adalah makanan haram. Kami tidak akan memakannya. (H.R. Malik)

Tugas kelompok Pilihan Judul Makalah Korupsi merupakan keja h a ta n luar biasa , maka pemerintah harus menjerat para koruptor dengan memperkuat perangkat hukum . Korupsi cenderung terjadi di ranah politik , khususnya korupsi besar (GRAND CORUPTION) dengan menyalah gunakan kekuasaan . Korupsi terjadi disemua sektor dan dilakukan oleh sebagian besar masyarakat , korupsi adalah sebuah masalah sosial . Korupsi terjadi karena lemahnya nilai-nilai agama dalam individu . Upaya pen c ega h an tindak pidana korupsi harus dilakukan sendi ni mungkin yaitu dimulai dari anak p r a usia sekolah . Pendidikan anti korupsi hendaknya dilakukan melalui penerangan model-model pembelajaran yang dapat membentuk pribadi atau karakter anak yang berkaitan dengan anti korupsi .

Tugas kelompok PENULISAN MAKALAH: Ba b I : Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Ruang Lingkup Materi Ba b II : Dasar hukum tindak pidana korupsi Ba b III : Pembahasan Bab IV : Penutup A. Kesimpulan B. Saran Daftar Pustaka
Tags