1. SPB 1.1.pptx Pengantar Perubahan Iklim

Definisi dan Konsep Dasar
Perubahan Iklim

1. Pokok Bahasan 1. Pengantar Perubahan Iklim Sub Pokok Bahasan 1.1. Definisi dan Konsep Dasar Perubahan Iklim MEDIA TAYANG

2. Mengapa Penting Memahami Cuaca dan Iklim? Cuaca dan iklim mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita, mulai dari pertanian hingga kesehatan. Perubahan dalam pola cuaca dan iklim memiliki dampak signifikan yang perlu kita pahami.

3. Definisi Cuaca Cuaca adalah kondisi atmosfer pada waktu dan tempat tertentu Meliputi unsur-unsur seperti suhu, kelembapan, tekanan udara, angin, curah hujan, dan awan Bersifat dinamis dan dapat berubah dalam waktu singkat (jam atau menit) Ilmu yang mempelajarinya adalah meteorologi

4. Jenis-Jenis Cuaca Cerah Langit bersih tanpa awan, sinar matahari terang. Berawan Langit tertutup awan, tidak selalu disertai hujan. Mendung Langit gelap akibat awan tebal, sering pertanda hujan Hujan Turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi Badai Kondisi cuaca ekstrem dengan angin kencang, disertai hujan lebat/petir Cuaca Ekstrem Dapat berdampak signifikan pada kehidupan manusia dan lingkungan

5. Fungsi Cuaca Pertanian Menentukan waktu tanam dan panen Transportasi Mempengaruhi keselamatan penerbangan dan pelayaran Kesehatan Perubahan cuaca dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Kegiatan membantu merencanakan kegiatan luar ruangan Perencana kegiatan

6. Manfaat Prediksi Cuaca Mitigasi Bencana: Peringatan dini cuaca ekstrem mengurangi risiko bencana. Efisiensi Energi: Mendukung pengelolaan energi terbarukan. Perencanaan Infrastruktur: Digunakan dalam pembangunan infrastruktur yang tahan cuaca

7. Dampak Cuaca Positif: Mendukung pertumbuhan tanaman,mengisi sumber air, menjaga keseimbangan ekosistem. Negatif (Cuaca Ekstrem):Banjir dan kekeringan, kerusakan infrastruktur, gangguan kesehatan masyarakat

8. Definisi Iklim Iklim adalah pola rata-rata kondisi cuaca dalam jangka waktu panjang (biasanya 30 tahun atau lebih) di suatu wilayah tertentu. Mencakup variabel seperti suhu, curah hujan, kelembapan, tekanan udara, dan angin. Berbeda dengan cuaca, iklim memberikan gambaran umum kondisi atmosfer dalam periode waktu yang lama dan bersifat stabil. Ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.

9. Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Sinar Matahari Sumber utama energi yang mempengaruhi suhu. Suhu Udara Derajat panas atau dinginnya udara Kelembaban udara Jumlah uap air di udara Tekanan udara Gaya udara pada suatu area Angin Pergerakan udara dari tekanan tinggi ke rendah Awan Kumpulan titik air atau kristal es di atmosfer Curah hujan Jumlah air yang jatuh ke permukaan bumi

10. Jenis-Jenis Iklim Sekitar khatulistiwa, suhu dan curah hujan tinggi sepanjang tahun. Empat musim dengan variasi suhu lebih besar dari tropis. Perbedaan suhu jelas antara musim panas dan dingin. Suhu sangat rendah sepanjang tahun, musim dingin panjang. Curah hujan sangat rendah (gurun dan semi-gurun).

11. Fungsi dan Manfaat Iklim Pertanian Perencanaan Infrastruktur Kesehatan Pariwisata Energi Menentukan jenis tanaman dan waktu tanam optimal Digunakan dalam pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap kondisi iklim tertentu Mempengaruhi penyebaran penyakit Menentukan musim kunjungan wisatawan Mempengaruhi kebutuhan energi untuk pemanasan atau pendinginan

12. Definisi Efek Rumah Kaca Apa Itu Efek Rumah Kaca (ERK)? Fenomena alami di mana sebagian panas matahari terperangkap oleh gas-gas tertentu (Gas Rumah Kaca/GRK) di atmosfer Bumi. Tanpa ERK, suhu rata-rata Bumi akan sangat dingin (-18°C), tidak memungkinkan kehidupan. GRK bertindak seperti "selimut" yang menjaga Bumi tetap hangat, mirip dengan cara kerja rumah kaca tanaman

13. Manfaat Efek Rumah Kaca (dalam Batas Normal) Menjaga Suhu Bumi Tetap Hangat: Memastikan suhu rata-rata Bumi stabil dan hangat, jauh di atas titik beku air, sehingga air tetap cair dan kehidupan dapat ada. Regulasi Suhu: GRK mengatur fluktuasi suhu antara siang dan malam, mencegah perbedaan suhu ekstrem yang dapat merusak ekosistem.

14. Penyebab Efek Rumah Kaca Berlebihan Aktivitas manusia telah meningkatkan konsentrasi GRK secara signifikan, menyebabkan pemanasan global. Pembakaran Bahan Bakar Fosil: Penyumbang terbesar (CO2​ ) dari pembangkit listrik, transportasi, dan industri. Deforestasi: Penebangan hutan mengurangi penyerapan CO2 ​ dan melepaskan karbon tersimpan. Pertanian, Peternakan, dan Perikanan : Produksi metana terjadi dari proses pencernaan hewan ternak (terutama sapi), pembusukan sampah organik di tempat pembuangan akhir, dan budidaya padi di sawah yang tergenang menciptakan lingkungan anaerobik yang mendorong produksi metana (CH4) oleh bakteri dalam tanah, serta aktivitas perikanan yang tidak memperhatikan keberlanjutan ekosistem laut. Kondisi sawah yang selalu tergenang menciptakan lingkungan anaerobik yang mendorong produksi metana (CH4) oleh bakteri dalam tanah. Proses Industri: Pelepasan CO2​ (misalnya produksi semen) dan gas fluorinasi (HFCs, PFCs, SF 6​ . Penggunaan Aerosol dan Refrigeran: Gas CFCs dan HCFCs yang kuat sebagai GRK

15. Dampak Efek Rumah Kaca Berlebihan Peningkatan Suhu Global (Pemanasan Global): Suhu rata-rata Bumi terus meningkat, memicu gelombang panas yang lebih sering. Perubahan Pola Cuaca Ekstrem: Menyebabkan banjir, badai intens, dan kekeringan berkepanjangan. Pencairan Es dan Kenaikan Permukaan Air Laut: Mengancam kota-kota pesisir dan pulau-pulau kecil. Ancaman Keanekaragaman Hayati: Mengganggu habitat dan menyebabkan kepunahan massal. Gangguan Pertanian dan Ketahanan Pangan: Merusak hasil panen dan menyebabkan kelangkaan pangan. Peningkatan Penyakit: Memperluas jangkauan vektor penyakit. Asidifikasi Laut: Merusak terumbu karang dan organisme laut bercangkang

16. Dampak Perubahan Cuaca dan Iklim Perubahan Cuaca Lokal: Fenomena seperti El Niño dan La Niña memengaruhi curah hujan di Indonesia, berdampak pada pertanian dan perikanan. Perubahan Iklim Global: Peningkatan gas rumah kaca menyebabkan pemanasan global, mencairnya es di kutub, dan naiknya permukaan laut.

17. Dampak Lain Perubahan Cuaca dan Iklim Peningkatan frekuensi bencana alam. Kerugian ekonomi dan gangguan kesehatan. Pengurangan produktivitas pertanian