10KMERKIM_IKATAN KIMIA (Bentuk Molekul)_Pertemuan 1.pptx

MudzunaQuraisyah 0 views 19 slides Oct 17, 2025
Slide 1
Slide 1 of 19
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19

About This Presentation

Bentuk Molekul


Slide Content

IKATAN KIMIA Bentuk Molekul dan Kepolaran Molekul Ruang Guru

SUB BAB Bentuk Molekul dan Kepolaran Molekul Terbentuknya Ikatan Kimia Geometri Molekul VSEPR Hibridisasi Senyawa Kovalen Kepolaran Molekul

Terbentuknya Ikatan Kimia Ikatan kimia adalah ikatan yang terbentuk akibat gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil Kestabilan Unsur Pada keadaan normal, yaitu pada tekanan dan suhu kamar , atom-atom unsur umumnya tidak berdiri sendiri . Biasanya atom-atom unsur berubah bentuk menjadi molekul atau ion, kecuali unsur golongan gas mulia . Diantara beberapa atom yang ada di alam , atom yang stabil hanyalah dari golongan gas mulia . Atom cenderung ingin mencapai keadaan stabil sebagaimana kestabilan pada atom-atom gas mulia .

Gas mulia hanya memiliki elektron valensi 2 untuk (He) dan sisanya memiliki elektron valensi 8. Dengan demikian para ilmuan yaitu Kossel, Lewis, dan Langmuir menyatakan bahwa suatu atom dikatakan stabil saat elektron valensinya 2 ( kaidah duplet) atau elektron valensinya 8 ( kaidah oktet ). Saat suatu atom belum mencapai kaidah duplet atau oktet , maka atom tersebut akan membentuk ikatan kimia dengan atom lain untuk mencapai kestabilan . Untuk mengetahui atom sudah memenuhi duplet atau oktet perlu dilihat dari konfigurasi elektronnya .

Berdasarkan sifat keperiodikannya , suatu atom dapat mencapai kestabilan dengan 2 cara , yaitu : Melakukan Perpindahan Elektron Atom yang memiliki energi ionisasi rendah ( Unsur Golongan IA dan IIA) cenderung melepaskan elektron membentuk ion positif untuk mencapai kestabilan . Sedangkan , Atom yang memiliki afinitas elektron besar ( Unsur Golongan Kalkogen VIA dan Halogen VIIA) cenderung untuk menangkap elektron membentuk ion positif untuk mencapai kestabilan . Energi Ionisasi : energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan elektron dari atom netral dalam keadaan gas, membentuk ion bermuatan positif . Afinitas Elektron : energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke atom netral dalam keadaan gas untuk membentuk ion negatif

Menggunakan Pasangan Elektron Bersama-Sama Jika energi ionisasi suatu atom besar dan afinitas elektronnya kecil ( bermuatan positif ), maka sesama atom yang memiliki sifat demikian akan mencapai kestabilan dengan menggunakan bersama pasangan elektron untuk mencapai kestabilan . Gilbert N. Lewis memperkenalkan sistem penulisan ikatan kimia dengan menggunakan lambang untuk menyatakan konfigurasi elektron di kulit terluar dari atom-atom yang berikatan . Sistem penulisan ini dikenal dengan Lambang Lewis. Lambang Lewis dinyatakan dengan menuliskan lambang atom dikelilingi oleh sejumlah titik (dot) untuk menyatakan elektron valensi . Jumlah ev suatu unsur sesuai dengan golongan unsur tersebut . Pada awalnya lambang lewis ( bentuk kubus ), tetapi setelah Niels Bohr menemukan lintasan kulit atom, rumus lewis digambarkan (dot) dan mengelilingi lambang atom.

Langkah-Langkah Membuat Rumus Lewis: Membuat konfigurasi elektron Menentukan jumlah elektron valensi ( Pertimbangkan muatan ion, jika bermuatan negatif jumlah e- bertambah , dan sebaliknya ) Tentukan atom pusat , atom pusat memiliki nilai keelektronegatifan terendah atau jumlah atom paling sedikit . Tempatkan dua elektron pada setiap pasangan atom yang membentuk ikatan . Lengkapi jumlah elektron masing-masing atom terminal agar memiliki valensi penuh ( oktet /duplet) dengan menambahkan pasangan elektron bebas . Tempatkan sisa elektron pada atom pusat . Menggambarkan elektron valensi sebagai titik-titik (dot) disekitar lambang atom. Bila atom pusat belum oktet , bentuk ikatan rangkap 2 dan bila perlu rangkap tiga .

Penyimpangan Aturan Oktet Atom yang jumlah elektron valensinya setelah berikatan kurang atau lebih dari 8 elektron . Hal ini dapat terjadi jika atom tidak memiliki elektron yang memadai untuk membuat 8 elektron ( kurang dari oktet ), atau elektron memiliki 3 kulit atau lebih sehingga dapat menampung lebih dari 8 elektron . Misalnya , atom Be pada BeCl2, mengalami penyimpangan aturan oktet , karena jumlah elektron valensinya 4, kurang dari 8 . Contoh lainnya bisa ditemukan pada molekul PCl 5 pada atom P setelah berikatan memiliki 10 elektron valensi

Cek Konsep No 1-2

Geometri Molekul VSEPR Bentuk molekul merupakan susunan atom-atom secara tiga dimensi dalam molekul . TEORI VSEPR Bentuk molekul dipengaruhi oleh gaya tolakan elektron di sekitar atom pusat Tempat ditemukan elektron di sekitar atom disebut domain elektron . DOMAIN ELEKTRON Pasangan Elektron Ikatan (PEI): Elektron di sekitar atom pusat yang digunakan untuk berikatan . Pasangan Elektron Bebas (PEB): Elektron di sekitar atom pusat yang tidak digunakan untuk berikatan .

Cara m emprediksi bentuk molekul menggunakan Teori Hibridisasi : Proses pembentukan orbital-orbital hibrida yang dilakukan oleh suatu atom. Eksitasi adalah perpindahan elektron dari kulit yang satu ke kulit yang lain.

Contoh : ( Cek Konsep 1 XY 2 ) BeCl 2 Atom Pusat = Be Konfigurasi e = 1s 2 2s 2 ev 2 Be ( Keadaan Dasar ) = 2s 2 Be ( Keadaan Eksitasi ) = 2s 2p s p Be ( Hibridisasi ) = sp Cl Cl Be ( Dalam BeCl 2 ) = sp Linier ( sp ) 7L 7L 7 7 7 7 7 7L 7L

Contoh : BF 3 Atom Pusat = B Konfigurasi e = 1s 2 2s 2 2p 1 ev 3 Be ( Keadaan Dasar ) = 2s 2 2p 1 Be ( Keadaan Eksitasi ) = 2s 2p s p Be ( Hibridisasi ) = sp 2 F F F Be ( Dalam BeF 3 ) = sp 2 Trigonal Planar (sp 2 ) 7L 7L 7 7 7 7 7 7 7 7 7L 7L 7L

Contoh : PF 5 Atom Pusat = P Konfigurasi e = 1s 2 2s 2 2p 6 3S 2 3P 3 ev 5 Be ( Keadaan Dasar ) = 3s 2 3p 3 Be ( Keadaan Eksitasi ) = 3 s 3p 3d Be ( Hibridisasi ) = sp 3 d F F F F F Be ( Dalam PF 5 ) = sp 3 d Trigonal Bipiramida (sp 3 d ) 7L 7L 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7L 7L 7L 7L 7L

Cara memprediksi bentuk molekul menggunakan cara cepat : Menentukan atom pusat , jumlah atom yang paling sedikit Menentukan atom yang di ikat , atom yang paling banyak Menentukan konfigurasi e - dan e - valensi Hibridisasi Orbital s maksimal terisi 1 e - , Orbital p maksimal terisi 3 e - dan Orbital d maksimal terisi 2 e - 1 pasang elektron terdiri dari 2 elektron

Contoh SF 6 Atom pusat = 16 S : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 4 ev = 6 Atom diikat = 6F : 6 x 1e - = 6 e - NH 3 Atom pusat = 7 N : 1s 2 2s 2 2p 3 ev = 5 Atom diikat = 3H : 3 x 1e - = 3 e - PCl 5 Atom pusat = 15 P : 1s 2 2s 2 2p 6 3s 2 3p 3 ev = 5 Atom diikat = 5 Cl : 5 x 1e - = 5 e - 6 + 6 e - = 12 e - = = 6 pas e -   sp 3 d 2 5 + 3 e - = 8 e - = = 4 pas e -   Oktahedral sp 3 Tetrahedral 5 + 5 e - = 10 e - = = 5 pas e -   sp 3 d Trigonal Bipiramida

H 2 O Atom pusat = 8 O : 1s 1 2s 2 2p 4 ev = 6 Atom diikat = 2H: 2 x 1e - = 2 e - BeCl 2 Atom pusat = 4 Be : 1s 2 2s 2 ev = 2 Atom diikat = 2Cl : 2 x 1e - = 2 e - BF 3 Atom pusat = 5 B : 1s 2 2s 2 2p 1 ev = 3 Atom diikat = 3F : 3 x 1e - = 3 e - 6 + 2 e - = 8 e - = = 4 pas e -   sp 3 2 + 2 e - = 4 e - = = 2 pas e -   Tetrahedral ( Bengkok / Huruf V) sp Linear 3 + 3 e - = 6 e - = = 3 pas e -   sp 2 Trigonal Planar

TERIMAKASIH
Tags