2.1.c.1_Refleksi_-_Konsep_dan_Keterampilan_Mengajar_yang_Efektif_PUJI_MULYANTO_KLS_11.docx

junaid671 19 views 4 slides Oct 31, 2024
Slide 1
Slide 1 of 4
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4

About This Presentation

refleksi


Slide Content

2.1.c.1. Refleksi - Konsep dan Keterampilan Mengajar yang Efektif
NAMA : PUJI MULYANTO,S.Pd
KELAS : PKG-PJOK_11
Berikut langkah-langkah refleksinya:
1.Pilih salah satu foto yang tersedia di LMS ini.
2.Kemudian buatlah metafora dengan mengaitkan konten atau elemen visual dalam foto tersebut dengan
esensi mengajar PJOK, khususnya pembelajaran gerak. 
3.Renungkan, bicaralah dengan diri sendiri, dan kemudian tuangkan dalam bentuk tulisan di LMS. 
Metafora: Tangan Memegang Benih dalam Pembelajaran Gerak di PJOK
Dalam perjalanan mengajar PJOK, saya menemukan bahwa peran saya sebagai guru mirip dengan tangan yang
memegang benih dengan penuh perhatian dan kehati-hatian. Seperti tangan yang memegang benih yang akan
tumbuh menjadi tanaman yang kuat, saya bertanggung jawab untuk menanamkan dasar-dasar yang solid dalam
gerak dan kesehatan kepada setiap siswa.
Setiap gerakan yang diajarkan adalah seperti benih yang ditaburkan: mereka membutuhkan waktu, perhatian,
dan nutrisi untuk tumbuh dan berkembang. Saya berusaha untuk tidak hanya mengajarkan teknik-teknik dasar,
tetapi juga untuk menginspirasi dan memotivasi siswa agar dapat mengeksplorasi kemampuan mereka sendiri
dalam setiap gerakan.
Seperti tangan yang lembut menempatkan benih di tanah subur, saya mengarahkan siswa dalam
mengembangkan keterampilan motorik mereka dengan cermat. Saya memastikan bahwa mereka memahami
pentingnya koordinasi, kekuatan, dan fleksibilitas dalam setiap aktivitas fisik yang mereka lakukan.
Seperti benih yang memerlukan perawatan dan perhatian konstan untuk tumbuh menjadi tanaman yang kuat,
proses pembelajaran gerak dalam PJOK juga membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Saya berkomitmen untuk
mendukung setiap siswa dalam perjalanan mereka untuk mencapai potensi maksimal mereka, baik di lapangan
maupun di luar lapangan.

Dengan mengambil peran sebagai "tangan yang memegang benih" dalam pembelajaran gerak di PJOK, saya
berharap dapat membantu siswa tidak hanya tumbuh menjadi atlet yang baik, tetapi juga individu yang
menyadari pentingnya gaya hidup sehat dan aktif. Melalui pengajaran ini, saya berharap dapat menanamkan
nilai-nilai penting seperti kerja sama, ketekunan, dan keberanian dalam setiap langkah mereka menuju
kesehatan fisik dan mental yang optimal.
Semoga metafora ini dapat mengilhami dan membawa pengertian yang mendalam tentang peran pendidik dalam
pembelajaran PJOK, khususnya dalam pembelajaran gerak yang berkelanjutan dan bermakna bagi setiap siswa.
Refleksi selanjutnya bersifat lebih teknis. Praktik yang baru saja Bapak/Ibu laksanakan bukan hal asing
lagi.
Bagaimana Bapak dan Ibu mempersiapkan diri dalam mengajar?
Persiapan yang efektif dalam mengajar mencakup berbagai aspek yang mencerminkan dedikasi dan
profesionalisme seorang pendidik. Berikut beberapa langkah yang saya lakukan untuk mempersiapkan diri
sebelum mengajar:
1.Penguasaan Materi Pelajaran: Guru harus memahami dengan baik materi pelajaran yang akan
diajarkan. Ini mencakup mempersiapkan bahan ajar yang tepat, mempelajari isi kurikulum yang berlaku,
dan memastikan bahwa pengetahuannya mutakhir sesuai dengan perkembangan terbaru dalam
bidangnya.
2.Rencana Pembelajaran yang Terstruktur: Setiap sesi pembelajaran harus direncanakan dengan baik.
Rencana ini mencakup tujuan pembelajaran yang jelas, strategi pengajaran yang akan digunakan, serta
metode evaluasi untuk mengukur pemahaman siswa.
3.Penggunaan Beragam Strategi Pengajaran: Guru harus memilih strategi pengajaran yang sesuai
dengan materi pelajaran dan gaya belajar siswa. Ini bisa mencakup penggunaan ceramah, diskusi
kelompok, demonstrasi, penggunaan teknologi, dan berbagai aktivitas pembelajaran aktif lainnya.
4.Penyiapan Bahan dan Sumber Belajar: Guru perlu menyiapkan semua bahan dan sumber belajar yang
diperlukan sebelum sesi pengajaran dimulai. Ini termasuk materi ajar, presentasi, handout, multimedia,
serta segala alat atau perangkat pembelajaran yang diperlukan.
5.Kesiapan Mental dan Emosional: Mengajar memerlukan kesiapan mental dan emosional yang baik.
Guru perlu siap untuk menghadapi berbagai situasi di kelas, baik yang bersifat akademis maupun sosial-
emosional, serta memiliki kemampuan untuk mengelola kelas dengan efektif.
6.Refleksi dan Evaluasi Diri: Setelah mengajar, penting bagi guru untuk merefleksikan pengalaman
mengajar tersebut. Evaluasi diri membantu guru untuk mengevaluasi keberhasilan pengajaran,
mengidentifikasi area perbaikan, dan menyesuaikan strategi mengajar ke depannya.
7.Pembelajaran Berkelanjutan: Seorang guru yang efektif terus mengembangkan dirinya melalui
pembelajaran berkelanjutan. Ini mencakup menghadiri pelatihan profesional, membaca literatur
pendidikan terbaru, dan berkolaborasi dengan sesama guru untuk pertukaran ide dan praktik terbaik.
8.Keterlibatan dengan Siswa dan Kolaborasi dengan Orang Tua: Guru yang efektif berinteraksi secara
positif dengan siswa, mendengarkan kebutuhan mereka, dan berkolaborasi dengan orang tua untuk
menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendukung.
Dengan mempersiapkan diri secara menyeluruh dan terencana sebelum mengajar, seorang guru dapat
memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan mendukung bagi setiap siswa, serta membangun fondasi
yang kuat untuk kesuksesan akademis dan pribadi mereka.
Bagaimana Bapak/Ibu dalam melaksanakan mengajar? Deskripsikan renungan Bapak/Ibu.

Sebagai seorang guru, melaksanakan proses mengajar adalah momen yang menggugah dan penuh
tanggung jawab. Setiap kali saya berdiri di depan kelas, saya merenungkan peran dan dampak yang saya
miliki terhadap setiap siswa di hadapan saya.
Renungan saya dimulai dengan pengertian bahwa setiap siswa membawa cerita dan potensi unik mereka
sendiri. Saya bertekad untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung, di mana
setiap siswa merasa dihargai dan didorong untuk mencapai potensi terbaik mereka.
Saya memikirkan cara-cara untuk membuat materi pembelajaran relevan dan menarik bagi siswa, agar
mereka tidak hanya memahami konsep-konsep akademis, tetapi juga dapat menerapkan pengetahuan
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Saya mempersiapkan pendekatan pembelajaran yang beragam,
mulai dari diskusi interaktif, demonstrasi praktis, hingga penggunaan teknologi untuk memfasilitasi
pemahaman yang mendalam.
Selama sesi mengajar, saya memonitor respon siswa dan tanggap terhadap kebutuhan mereka. Saya
berusaha untuk memberikan dukungan yang diperlukan kepada siswa yang memerlukannya, baik dalam
hal akademis maupun dalam pengembangan keterampilan sosial dan emosional mereka.
Di samping itu, saya melibatkan siswa dalam proses pembelajaran dengan mendorong mereka untuk
bertanya, berdiskusi, dan berkolaborasi satu sama lain. Saya percaya bahwa pembelajaran yang berpusat
pada siswa dan interaksi yang aktif dapat meningkatkan pemahaman mereka secara signifikan.
Setiap kali mengajar, saya juga merenungkan tentang bagaimana saya bisa menjadi seorang panutan
yang positif bagi siswa. Saya berusaha untuk menginspirasi mereka dengan dedikasi, integritas, dan
semangat untuk belajar. Saya berharap dapat memberikan teladan yang memotivasi mereka untuk terus
berusaha dan meraih impian mereka.
Renungan ini memandu saya dalam menjalani setiap sesi mengajar dengan penuh kepedulian dan
komitmen untuk memberikan pengalaman belajar yang berharga bagi setiap siswa. Saya percaya bahwa
sebagai pendidik, tanggung jawab besar dan potensi besar untuk membentuk masa depan siswa ada di
tangan saya, dan saya berkomitmen untuk melaksanakan tugas ini dengan penuh dedikasi dan cinta
untuk pendidikan.
Apakah Bapak/Ibu merasa berhasil/sukses dalam mengajar? Jika iya/tidak, mengapa?
Pertanyaan ini mengundang saya untuk merenungkan pencapaian saya sebagai seorang guru dan bagaimana
saya menilai keberhasilan atau kesuksesan dalam mengajar. Jawabannya tidak selalu hitam atau putih, karena
penilaian ini dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang dan kriteria yang digunakan. Namun, saya akan
mencoba memberikan perspektif yang jujur dan reflektif:
1.Aspek Keberhasilan: Saya merasa bahwa keberhasilan dalam mengajar dapat dinilai dari beberapa
sudut pandang. Secara akademis, jika siswa saya mampu memahami materi pelajaran dan menunjukkan
peningkatan dalam keterampilan mereka, saya merasa berhasil dalam memberikan pembelajaran yang
efektif. Jika mereka mampu menerapkan pengetahuan yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari
atau mencapai tujuan yang telah ditetapkan, itu juga merupakan ukuran keberhasilan bagi saya.
2.Dampak dan Kontribusi: Selain itu, saya juga melihat keberhasilan saya dari dampak yang saya buat
dalam kehidupan siswa di luar aspek akademis. Apakah saya mampu menginspirasi mereka untuk
berpikir kritis, bekerja sama dalam tim, atau memiliki sikap yang positif terhadap belajar dan mengatasi
tantangan? Jika ya, maka saya merasa berhasil dalam memberikan kontribusi yang berarti terhadap
perkembangan pribadi dan sosial siswa.
3.Refleksi dan Perbaikan: Di sisi lain, saya selalu melihat ruang untuk perbaikan. Terkadang, ada
momen di mana saya merasa bahwa ada lebih banyak hal yang bisa saya lakukan untuk mendukung
kebutuhan individual siswa atau untuk menyampaikan materi dengan cara yang lebih efektif. Proses
refleksi ini penting bagi saya untuk terus berkembang sebagai seorang pendidik.
4.Keterlibatan dan Hubungan: Keberhasilan saya juga terkait dengan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran dan hubungan yang saya bangun dengan mereka. Jika saya mampu menjaga hubungan
yang baik dengan siswa, memahami kebutuhan mereka, dan memberikan dukungan yang mereka
butuhkan, itu juga merupakan indikator keberhasilan dalam mengajar bagi saya.

Jadi, secara keseluruhan, saya merasa bahwa keberhasilan dalam mengajar adalah upaya berkelanjutan untuk
memberikan dampak positif kepada siswa dan memfasilitasi pembelajaran yang bermakna. Saya terus berusaha
untuk meningkatkan diri, mempelajari dari pengalaman, dan mencari cara-cara baru untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan setiap siswa yang saya ajarkan.
Tags