2. Leptospirosis - dr. Adry Leonardo Tendean , Sp.PD.pdf

materi pembelajaran leptospirosis

1. LEPTOSPIROSIS
ImgCredit: Centers for Disease Control and Prevention (CDC), Rob Weyant

2. •Namalain:MudFever,SlimeFever,SwampFever,AutumnalFever,Infectious
Jaundice,FieldFever,CanaCutterFever
•Penyakitzoonosisyangdisebabkanolehspirokaetapatogendarifamili
Leptospiraceae.DilaporkanolehWeilpadathn1886.
•L.Interrogans:>200varianserologic/serovar.
•±500.000kasusleptospirosisdiseluruhduniatiaptahun.Umumnyaterjadidi
negaratropis&subtropis
•Masainkubasi5-14hari,dalamrentang2-30hari.

3. FAKTOR RESIKO Petani yang bekerja di sawah
Petugas perkebunan
Petugas pembersih selokan
Penambang
Penjelajah hutan
Dokter / mantri hewan, penjagal hewan
Sewaktu bencana banjir

4. PATOGENESIS
Leptospira di tanah yang tercemar urin tikus → masukmelalui
kulit/selaputlendir yang luka → darah → responsimunologi
(seluler/humoral) → terbentukantibodi spesifiksehingga
sebagian besar tidak bertahan hidup → ygbertahanhidup→
bertahanpada tempatterisolasiimunologis(mis ginjaldi
convoluted tubules)

5. BIPHASIC NATURE OF
LEPTOSPIROSIS AND
RELEVANT INVESTIGATIONS
AT DIFFERENT STAGES OF
DISEASE
Harrisons Principles Of Internal Medicine
19
th
Ed

6. GEJALA & TANDA
Fase leptospiremia ( 4 –9 hari ) : leptospira dalam darah/CSF
→toksin → kerusakan lapisan endotel kapiler → lesi
inflamasi
Gejala dapat ringan s/d berat:
Demam tinggi
Sakit kepala
Nyeri otot : m. gastronemius
Injeksi konjungtiva, fotophobia
Ruam kulit
Bradikardi relatif, ikterus.
Splenomegali, hepatomegali, limfadenopati

7. PATOLOGI
Ginjal: interstisial nefritis, gagal ginjal
Hati: nekrosis, kolestasis
Jantung: Epikarditis, endokarditis, miokarditis.
Otot: nekrotis lokal. Nyeri otot tjd karena invasi langsung
leptospira.
Mata: Uveitis
Pembuluh darah: vaskulitis
SSP: meningitis
Weil Disease (leptospirosis berat): ikterik, perdarahan,
anemia, azotemia, ggn kesadaran, demam kontinua.

8. PATOLOGI
Fase imun ( 1 –3 hari ): Titer antibodi meningkat disertai
demam. Pada fese ini leptospira dpt ditemukan di urine.
Demam tinggi 40
O
C
Nyeri menyeluruh leher, perut, otot2, terutama betis
Epistaxis
Iritasi meningeal
Gejala seperti fase leptospiremia
Fase penyembuhan ( minggu ke 2 sampai ke 4 )

10. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Leukositosis
Netrofilia
Anemia
LED
Trombositopenia
SGOT, SGPT
Albumin
Kreatinin fosfokinase

11. PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Microscopic Agglutination Test (MAT)
Positif MAT test dengan peningkatan 4x titer antibody atau
lebih pada serum fase akut / kovalesen.
Macroscopic Slide Agglutination Test (MSAT)
ELISA
Mikroskop lapangan gelap
Kultur (Darah/Urine)

12. DIAGNOSIS
DIAGNOSIS PRESUMPTIF
Gejala klinis leptospirosis ( + )
Riwayat pekerjaan / faktor risiko ( + )
Laboratorium: leukositosis, netrofilia
Titer antibodi MAT pemeriksaan tunggal yang tinggi, Ig M
spesifik DOT-ELISA (+)
DIAGNOSIS DEFINITIF
Ditemukan leptospira dalam darah, cairan serebrospinal,
urin
Kenaikan titer antibodi MAT > 4 x pada fase akut dan fase
rekonvalesen

13. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding leptospirosis luas, mengingat luasnya
gambaran klinis penyakit.
Dengue
Chikungunya
Malaria
Typhoid Fever
Hepatitis Viral
HIV

14. TATALAKSANA
Simptomatik : analgesik, antipiretik
Suportif : dialisis pada gagal ginjal akut, atasi aritmia,
monitor EKG, tranfusi bila ada perdarahan, kortikosteroid
bila meningitis
Antibiotik :
Leptospirosis ringan: doksisiklin 2x100 mg, ampisilin 4x500-
750 mg, amoksisilin 4x500 mg
Lainnya: tetrasiklin, amoksisilin, sefalosporin
Leptospirosis berat : penisilin G 1,5 juta unit /6 jam I,
ampisilin/amoksisilin 1 gr/6 jam IV
Lainnya: eritromisin IV, streptomisin IM, gentamisin,
siprofloksasin