Edisi: 1 Juli Hala
A TURAN 13
Lemparan Bebas
Keputusan Lemparan Bebas
13:1 Pada prinsipnya, wasit menginterupsi permainan dan memulainya kembali dengan
lemparan bebas bagi lawan ketika:
a)Tim yang menguasai bola melanggar aturan yang mengharuskan tim kehilangan
kepemilikan bola (lihat 4:2-3, 4:5-6, 5:6-10, 6:5 paragraf 1, 6:7b, 7:2-4, 7:7-8, 7:10,
7:11-12, 8:2-10, 10:3, 11:4, 13:7, 14:4-7, 15:7 paragraf 3, dan 15:8);
b)Pihak lawan melakukan pelanggaran yang menyebabkan tim yang menguasai bola
harus kehilangan bola. (lihat 4:2-3, 4:5-6, 5:5, 6:2b, 6:7b, 7:8, 8:2-10).
13:2 Wasit harus mengijinkan kelanjutan permainan dengan menahan untuk tidak
menginterupsi permainan secara prematur dengan keputusan lemparan bebas.
Ini berarti, dalam Aturan 13:1a, wasit tidak boleh menentukan lemparan bebas jika tim
bertahan menguasai bola segera setelah pelanggaran dilakukan oleh tim penyerang.
Begitupun dalam Aturan 13:1b, wasit tidak boleh mencampuri sampai jelas bahwa tim
penyerang telah kehilangan bola atau tidak mampu melanjutkan serangan mereka,
disebabkan oleh pelanggaran yang dilakukan tim bertahan.
Jika hukuman perorangan akan diberikan karena pelanggaran aturan, maka wasit berhak
memutuskan untuk menginterupsi permainan segera, jika ini tidak menyebabkan
kerugian bagi lawan dari tim yang melakukan pelanggaran. Jika merugikan, maka
hukuman harus ditunda sampai situasi tersebut berakhir.
Aturan 13:2 tidak berlaku dalam kasus pelanggaran Aturan 4:2-3 atau 4:5-6, dimana
permainan harus dihentikan segera, umumnya melalui campur tangan penjaga waktu,
delegasi, atau para wasit.
13:3 Jika pelanggaran yang umumnya akan dihukum dengan lemparan bebas dalam Aturan
13:1a-b terjadi ketika bola di luar permainan, maka permainan dimulai kembali dengan
lemparan yang sesuai dengan alasan interupsi yang terjadi (mohon lihat juga Aturan
8:10c, instruksi khusus pada masa 30 detik terakhir sebelum pertandingan berakhir).
13:4 Sebagai tambahan situasi yang diindikasikan pada Aturan 13:1a-b, sebuah lemparan
bebas juga digunakan sebagai cara untuk memulai kembali permainan dalam situasi
tertentu dimana permainan diinterupsi (misal ketika bola dalam permainan), walaupun
tidak ada pelanggaran yang dilakukan: