3. Keterampilan dasar dalam Asesmen FIX.pdf

ahmadhaz 6 views 44 slides Aug 27, 2025
Slide 1
Slide 1 of 44
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44

About This Presentation

ketrampilan apa saja yang dibutuhkan seorang pekerja sosial dalam pengasuhan di lembaga kesejahteraan sosial


Slide Content

KETERAMPILAN
ASESMEN
TIM RESPON KASUS

MATERI PEMBELAJARAN
01
02
03
04
MIND MAPPING
OBSERVASI
TRIANGULASI
WAWANCARA
05 MENETAPKAN IKLIM
01

ICE BREAKING
HORMAT JEPANG

MIND MAPPING
Pemetaan Pikiran
MindMappingmerupakanalatberpikirorganisasionalyangmemudahkanseseorangdalam
menempatkanberbagaiinformasididalamingatannyauntukkemudianmengambilinformasi
tersebutkapanpuniabutuhkan.
Jadi,PengertianMindmappingadalahteknikpenyusunancatatandemimembantuseseorang
menggunakanseluruhpotensiotakagaroptimum.
Caranya,menggabungkankerjaotakbagiankiridankanan.Metodeinimempermudah
memasukkaninformasidaridalamotak.
“ “

Manfaat Mind Mapping dalam Asesmen
Melatih diri dalam memahami
berbagai informasi penting
Meningkatkan Ketelitian dalam
menyusun informasi
Meningkatkan Kemampuan
seseorang dalam memahami
sesuatu
Meningkatkan Kreativitas dan
Produktivitas dalam Melebarkan
Informasi
Menghemat Waktu
01
02
03
04
05

Mind Mapping Dalam Asesmen
Respon Kasus
Kebutuhan
Dukungan Hidup
Aksesibilitas
Individu
Keluarga
Kasus
Sandang, Pangan dan Papan
Mata Pencarian
Kesehatan, Pendidikan, Administratif
Kesehatan, Kondisi Fisik, Kesehatan Mental
Ayah, Ibu, Adik, Kakak dll
Proses Hukum, Keterlibatan Lingkungan.

7 Langkah Membuat Mind Mapping

Langkah-Langkah
Mind Mapping
Pusat (center).Buat topik utama di tengah-tengah
kertas dalam pengembangan selanjutnya bergerak
kearah perputaran jarum jam (dari kiri ke kanan)
Picture/Image. Gunakan Gambar pada topik Utama
Warna/Colour. Gunakan Warna yang menarik

Langkah-Langkah
Mind Mapping
4. Connect/ Branches. Buat garis penghubung
HUBUNGKAN CABANG-CABANG UTAMA kegambarpusatdandemikianseterusnya
cabangbercabangdenganwarnawarni.Cabangyangmakinmenjauhdaripusatdibuat
makinMENIPIS
5. Curve. Buat garis penghubung dalam bentuk garis melengkung
Buat garis penghubung yang MELENGKUNG karena
garis lurus bikin otak bosan

Langkah-langkah
Mind Mapping
7. Images. Gunakan seluruh
gambar. PERBANYAK
GAMBAR pada setiap cabang-
cabang ide yang kita petakan
6. One key word per one line.
Gunakan 1 kata kunci untuk
setiap garis percabangan. Kata
kunci tunggal lebih fleksibel

TUGAS
Mind Mapping
Setiap Peserta dalam
kelompok mengambil
kertas HVS
1
Setiap Kelompok akan
mendapatkan spidol
warna untuk
menggambar
2
Setiap Peserta membuat
mind mapping untuk
kasus yang sebelumnya
dibahas
3

Observasi
Konsep Dasar dan Teknik
Observasi adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang dilakukan.
Melaluiobservasipenganalisisdapatmemperolehpandangan-pandangan
mengenaiapayangsebenarnyaterjadipadakondisiklien,keluarganyadan
lingkungannya“ “

Unsur –Unsur Teknik Observasi
Selain mengamati perilaku klien dan keluarga penganalisis juga harus mengamati
lingkungan di sekitar mereka. Beberapa unsur konkret di lingkungan pembuat
keputusan bisa diamati dan diterjemahkan. Unsur-unsur ini meliputi :
1.LokasiKejadian
2.LokasiTempatTinggalKliendenganLingkungan
3.ResponLingkunganTerhadapKliendan Keluarga
4.PerubahanSikapDan PerilakuKejadian
5.DukunganStake Holder TerhadapKasusKlien

TRIANGULASI
DALAM ASESMEN RESPON KASUS
Triangulasi adalah pendekatan yang dilakukan pekerja sosial untuk menemukan
lebih banyak perspektif terkait data yang ditemukan.
Selainitu, umumnyatriangulasijuga digunakan untuk mengecek validitas data. J
adi, Pekerja sosial bisa tahu apakah data yang ditemukan layak untuk menjadi d
asar intervensi atau tidak.
“ “

APA PENTINGNYA?
TRIANGULASI DALAM ASESMEN
Penting?
Triangulasi adalah salah satu bagian terpenting
dari asesmen.
Karenaasesmen dalam respon kasus sangat
rentan memperoleh informasi yang kurang valid
dari para informan.
Hal ini juga akan mempengaruhi dalam
perencanaan intervensi yang dilakukan pekerja
sosial
Wawancara, Observasi dan
Dokumentasi.

Bentuk Triangulasi
Dalam Asesmen Respon Kasus
A B
C
D
SumberInforman adalahteknik
yang digunakan untuk
membandingkan informasi dari
sudut pandang informan yang
berbeda
Informan
Membandingkan informasi yang
didapatkan dari hasil laporan
dokter, polisi atau pihak lainnya.
Data
pekerja sosial menggunakan
berbagai metode untuk mengecek
kelengkapan data asesmen serta
memastikan bahwa datanya valid.
Jenis metode penggalian masalah
yang digunakan biasanya
menggunakan wawancara, dan
observasi.
Metode
membandingkan data yang
pekerja sosial peroleh dengan
data yang diperoleh anggota tim
yang lain
.
Anggota TIM

TEKNIK
TRIANGULASI
Kumpulkan Data
Tentukan Tujuan
Your Text Here
Your Text Here
Analisis Data

TENTUKAN TUJUAN
Pekerja sosial bisa menggunakan metode SMART
Pertama-tama, pekerja sosial
harus mengetahui tujuan dari
triangulasinya. Caranya mudah,
pekerja sosial tinggal jawab
pertanyaan ini: “Apa yang ingin
pekerja sosial dapatkan dari
asesmen yang dilakukan?”
.
01
c
02030405
SPECIFIK
MEASURABLE
ACHIEVABLE
RELEVANT
TIME

SMART
Triangulasi
Jelaskan tujuannya secara spesifik
Pastikan tujuannya bisa diukur
Buat tujuan yang masih memungkinkan
untuk dicapai
Pastikan tujuan yang pekerja sosial
pasang relevan dengan tujuan
asesmennya secara keseluruhan.
Pekerja sosial juga harus
mempertimbangkan waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuannya
S
M
A
R
T

Pengumpulan Data
Pekerja sosial bisa mengajukan deretan pertanyaan
secara langsung ke informan
Pekerja sosial mengamati perilaku informan yang
menjadi subyek asesmen
Observasi
Wawancara

Analisis Data
Di tahap akhir, tentunya pekerja sosial harus menganalisa seluruh informasi yang telah diperoleh. Mulai dari yang sumber
informasinya berbeda, hingga yang metodenya berbeda.
Prioritaskan informasi yang
paling relevan dengan tujuan
triangulasi. Karena, informasi
yang dihasilkan saat
pengumpulan data pasti
jumlahnya sangat banyak.
Prioritas Cek seluruh data yang pekerja sosial miliki, lalu
cocokkan dengan hipotesis yang pekerja sosial buat
Cek Data
Buat kesimpulan dari analisis yang
pekerja sosial lakukan di langkah
sebelumnya. Apakah hipotesisnya
terbukti benar atau keliru? Apa yang
bisa pekerja sosial simpulkan dari
data yang pekerja sosial miliki?
Kesimpulan
Buatlah hipotesis dari informasi yang
pekerja sosial analisa. Contohnya,
pekerja sosial bisa saja membuat
hipotesis seperti: “anggota keluarga
terlibat dalam kasus pelecehan seksual
yang dialami korban A”.
Hipotesis
Temukan pola di dalam informasinya.
Contohnya, misalkan 2 dari 5 anggota
keluarga yang pekerja sosial
wawancara menyatakan bahwa
mereka tidak pernah mengetahui
kasus kekerasan seksual yang terjadi
pada anggota keluarganya.
Pola

Wawancara
❖Wawancaraawal
❖WawancaraMendalam

Wawancaraawaldapatdilakukandenganklien,
keluargaatauorangtua/pengasuhutamaklien
Wawancaraawal, meliputi:
➢Perkenalan
➢MenumbuhkanKepercayaan(Building trust)
➢Menjelaskantujuanwawancara
➢Menyepakatiinformed consent
➢Mendokumentasikaninformasidasar
➢Identifikasikebutuhanyang paling mendesakdanresikokeselamatanklienyang membutuhkanpe
nanganansegeraataurujukan. Dibeberapakasus, adakemungkinananaklain dalamkeluargaya
ng mengalamirisikoyang sama
Pertimbanganaksesibilitasdankomunikasiyang sesuaiuntukkliendan/atauorang tuapenyandangd
isabilitas

Wawancara Mendalam
Asesmen Respon Kasus
Wawancara-Mendalam(In-depthInterview)adalahprosesmemperoleh
keterangandengancaratanyajawabsambilbertatapmukaantara
pewawancaradenganrespondenatauorangyangdiwawncarai,dengan
atautanpamenggunakan pedoman(guide)wawancaradimana
pewawancaradaninformanterlibatdalamkehidupansosialyangrelatif
lama(Sutopo2006:72)

Teknik Wawancara Mendalam
Respon Kasus
Diam/Kesunyian
Memfokuskan, Mengarahkan dan Menafsrkan
Merangkum
Mendengar Aktif
BertanyadanProbing
Konfrontasi

Mendengar
Aktif
Mendengarkan secara aktif adalah teknik berharga yang
mengharuskan pekerja sosial untuk benar-benar menyerap,
memahami, merespons, dan mempertahankan apa yang
dikatakan klien. Saat terlibat dalam mendengarkan secara aktif,
pekerja sosial juga dapat memperhatikan perilaku dan bahasa
tubuh klien untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang pesan yang mereka sampaikan. Beberapa ciri pekerja
sosial yang mempraktikkan active listening adalah mereka yang
mengerahkan seluruh perhatian kepada lawan bicara, tidak
menginterupsi pembicaraan, dan merespon dengan netral.
Wawancara Mendalam

6 Point
Dalam mendengarkan aktif
Fokus pada saat ini, dan
hadirlah dengan sepenuh
hati sebagai pendengar.
Memperhatikan
terbukalah terhadap pesan,
perspektif, dan kemungkinan yang
akan disampaikan oleh klien saat
mendengarkan secara aktif.
menangguhkan penilaian,
menahan kritik, dan menghindari
berdebat atau langsung menjual
pendapat dengan klien
Tidak Menghakimi
Cerminkan informasi dan
emosi klien dengan
secara berkala
memparafrasekan poin-
poin penting
Refleksi/Parafrase
Pekerja sosial dapat berbicara
tentang pengalaman serupa yang
dimiliki atau berbagi ide yang dipicu
oleh komentar yang dibuat
sebelumnya dalam percakapan
.
Bagikan
Mengulang kembali poin-poin saat
percakapan berlangsung
menegaskan dan memperkuat
pemahaman pekerja sosial
tentang sudut pandang klien
Meringkas
Sebagai pendengar, jika pekerja
sosial memiliki keraguan atau
kebingungan tentang apa yang
dikatakan klien
Klarifikasi

Konfrontasi
Konfrontasi adalah keterampilan atau teknik yang digunakan
oleh pekerja sosial yang menantang klien karena adanya
ketidaksesuaian yang terlihat dalam pernyataan dan tingkah
laku klien, terjadi inkonsistensi antara perkataan dan perbuatan,
statmen awal dengan statmen berikutnya. Konfrontasi ini
sifatnya membantu klien, bukan dimaksudkan untuk menyerang
klien tetapi hanya dibatasi pada komentar-komentar khusus
terhadap perilaku klien yang tidak konsisten. Faktor penting
dalam konfrontasi adalah ketepatan waktu penyampaian dan
sifatnya yang non-judgemental, sehingga klien mampu
menginterpretasikan komentar yang disampaikan itu untuk
“melihat kembali dirinya”..
Wawancara Mendalam

Konfrontasi
Jenis ketidaksesuaian dalam wawancara dan memerlukan konfrontasi
A B
C
D
. Klien : “ibu saya sangat perhatian
sekali bu dengan saya, tapi saya
tidak suka dengan cara ibu saya
memperlakukan saya, dia pilih
kasih”
Antara Dua Pernyataan
Klien mengatakan bahwa dia
sangat ingin kembali bersekolah,
tapi dia tidak pernah belajar”.
Kata dan Perilaku yang berbeda
Klien mengatakan bahwa dia
sangat senang ayahnya ditangkap
polisi tapi sewaktu bercerita raut
wajahnya sedih
Antara pernyataan dengan
tingkah laku non verbal
Kaki gemetar sedangkan bibir
tersenyum.
Antara dua tingkah laku non verbal

Kesunyian/
Diam
Diam dalam wawancara mendalam, adalah sebuah tindakan
yang dilakukan pekerja sosial untuk memberikan jeda waktu
untuk klien berpikir dan menceritakan semua hal yang tengah
dialaminya. Diam juga bisa membuat klien merasa cemas oleh
karena itu pekerja sosial yang baik harus dapat membaca
situasi kapan dirinya harus diam & kapan harus berbicara.
Waktu jeda antar percakapan ±10 –15 detik. Diam dalam
wawancara berfungsi untuk memberi kesempatan pada klien
untuk berpikir & mengintegrasikan kesadaran/insight yang baru
didapat dan mendorong klien untuk melanjutkan eksplorasi.
Wawancara Mendalam

Bertanya
Kegiatan bertanya merupakan proses inti dari wawancara
mendalam. Pekerja sosial perlu menguasai teknik bertanya
untuk mendapatkan informasi yang lengkap dari klien saat
melakukan respon kasus. Terdapat dua jenis pertanyaan yaitu
pertanyaan terbuka dan pertanyaan tertutup..
Pertanyaan terbuka berfungsi untuk memberi kesempatan
kepada klien untuk mengeksplorasi diri, guna memperoleh
pemahaman dirinya lebih baik. Sedangkan pertanyaan tertutup
untuk memancing respon minimal, membutuhkan jawaban
singkat dan berfungsi untuk menggali informasi yang lebih
spesifik
Wawancara Mendalam

Probing
5 W 1 H
Who
(siapa)
How
(bagaimana)
What
(apa)
Where
(di mana)
When
(kapan)
Why
(mengapa)
Wawancara Mendalam

Memfokuskan, Mengarahkan
dan Menafsirkan
Keterampilanmengarahkan pembicaraaan ke arah masalah yang
dianggap penting, agar tidak ngelantur keemana-mana.
Pekerjasosial harus mengarahkanpembicaraan ke akar masalah yang
dihadapi,
Tidakbertele-tele yang menyebabkan klien lelah sendiri dan melakukan
efisiensi waktu.
Namunketerampilan ini perlu melihat kondisi klien saat melakukan
wawancara.
Kondisisaat melakukan respon kasus akan sangat berbeda dengan
kondisi asesmenyang biasa dilakukan pekerja sosial.
Ketikaklienmengalami resistensimaka penting untuk mengalihkan
perhatian klien atau menyudahiwawancara.
Wawancara Mendalam

Menyimpulkan
➢Menyimpulkan adalah prosesmerangkumataumeringkas
keseluruhanceritaklien.
➢Fungsinya:
1. Menunjukkanbahwa pendamping mendengarkancerita klien,
2. Menutupdiskusi sehingga bisa bergantiketopik berikutnya,
3. Membantuuntuk mengingat topikyang sudahdibahas.
4. Membantuklienmelihat persoalandengan lebih jelas.
Contoh dalam menyimpulkan pembicaraan dengan klien “jadi
sebelum kita akhiri pembicaraan hari ini, saya dapat simpulkan :
Bahwa awal adik dilecehkan oleh ayah sejak usia 6 tahun. Orang tua
hampir setiap hari bertengkar dan adik sering melihat ibu dipukul oleh
ayah. Ibu adik jarang berada rumah karena harus bekerja.”
Wawancara Mendalam

PertimbanganuntukwawancaraKasusKekerasanSeksual
❑Hati-hatidalammemilihlokasiwawancara, terutamasaatada
dugaantetanggaatauanggotakeluargayang terlibatdalamk
ekerasan
❑Jikaadaanaklain dalamkeluargayang (berisiko) mengalami
kekerasanseksualyang sama, pekerjasosialharussiapmel
akukanasesmendansegeramerespondemi keselamatand
anperlindungananak-anakinijuga

MENETAPKAN IKLIM
KONDISI DALAM ASESMEN RESPON KASUS

T
U
L
U
S
Pada kegiatan asesmen respon kasus.
Ketulusan dari sikap pekerja sosial akan
sangat memberikan dampak baik bagi
klien yang sedang berhadapan dengan
kasus. Kehadiran kita dalam merespon
kasus klien akan meningkatkan
kepercayaan klien terhadap pekerja sosial.
kurangi sikap melebih-lebihkan dalam
berprilaku, kesesuaian ucapan dan
tindakan kita akan dinilai oleh klien.
Jika pada sebaliknya klien tidak
menunjukkan kejujuran dalam proses
wawancara maka diperlukan teknik-teknik
seperti triangulasi untuk mengetahui
kondisi klien yang sebenarnya. Namun
perlu digaris bawahi bahwa peksos tetap
harus menunjukan sikap bahwa apa yang
dilakukan adalah tulus untuk membantu
klien.

Empati adalah kemampuan untuk
memahami apa yang dirasakan orang lain,
melihat sesuatu dari sudut pandang orang
lain, dan juga membayangkan diri sendiri
berada di posisi orang tersebut. Empati
memainkan peran penting dalam
membangun dan menjaga hubungan
antara sesama manusia.
Pada kegiatan respon kasus bersikap
empati berarti memahami situasi klien,
membuat suasana rileks dan aman,
memahami masalah klien dari sudut
pandang masalahnya. Pekerja sosial
harus melakukan observasi terlebih
dahulu untuk melihat kondisi klien
sebelum melakukan wawancara. Hal yang
perlu diobservasi dari klien adalah kondisi
individual, kondisi keluarga dan kondisi
lingkungannya.

Ciri-ciri orang memiliki Empati
Insert the title of your subtitle Here
Memiliki rasa peduli yang
tinggi terhadap orang lain
Your Text Here
Merupakan pendengar
yang baik
Your Text Here
Memahami perasaan
orang lain dengan baik
Your Text Here
Sering menjadi tempat
curhat orang lain
Your Text Here
Sering diminta menjadi p
enasihat bagi masalah or
ang lain
Your Text Here
Selalu mencoba
membantu orang lain
yang kesusahan
Your Text Here
Mudah mengetahui ketika
seseorang berkata tidak
jujur
Your Text Here
Terkadang merasa lelah
atau kewalahan ketika
berada dalam situasi
sosial
Your Text Here

Cara Melatih Empati
Insert the title of your subtitle Here
Perbanyaklah bergaul dengan
orang yang memiliki latar
belakang berbeda.
Your Text Here
Sering-seringlah menempatkan diri Anda pada
posisi orang lain.
Your Text Here
Cobalah untuk memahami
orang lain walau sebenarnya
tidak setuju atau tidak
sependapat dengannya.
Your Text Here
Berusahalah untuk
mendengarkan cerita orang lain
sebaik mungkin tanpa menyela.
Your Text Here
Perhatikanlah bahasa tubuh
dan bentuk komunikasi
nonverbal, misalnya mimik
muka, saat berkomunikasi
dengan orang lain.
Your Text Here

Kehangatan/Nonpossesive warmth
Sebagaipekerjasosialyangakanmelakukanresponkasus,tentunyakita
perlumelepasseluruhjabatandantitelkitauntukdapatberadaptasi
dengankondisiklien.Pekerjasosialtidakdiperbolehkanmenunjukansikap
arogansi,dinginataupunmerasasebagaiorangpentingdalammelakukan
asesmen.JikaHaltersebutterjadimakaakanmenimbulkankeresahandan
sikapacuhdarikliensaatprosesresponkasus.

Sebagaipekerjasosialyangakanmelakukanresponkasus,tentunyakitaperlumelepas
seluruhjabatandantitelkitauntukdapatberadaptasidengankondisiklien.Pekerjasosial
tidakdiperbolehkanmenunjukansikaparogansi,dinginataupunmerasasebagaiorang
pentingdalammelakukanasesmen.JikaHaltersebutterjadimakaakanmenimbulkan
keresahandansikapacuhdarikliensaatprosesresponkasus.
Ada beberapa hal yang perlu disiapkan oleh pekerja sosial dalam meningkatkan kehangat
an saat melakukan respon kasus,
1.Kuasai terlebih dahulu hasil laporan asesmen awal dari pendamping sosial yang telah
melakukan asesmen awal.
2.Observasi kesukaan klien untuk dapat menjadi bahan perbincangan dengan klien
3.Gunakan teknik mirroring untuk berdiskusi (smalltalk) dengan klien.
4.Menyamakan kedudukan klien dengan pekerja sosial saat melakukan pendekatan
5.Hindari menyinggung hal-hal yang bersifat sensitif tanpa seizin klien.

RolePlay:
1.Buat10Kelompokyangterdiridari3orang
2.3orangdalamkelompokakanberperanmenjadiPewawancara,Klien,Observer
3.KlienberperanmenjadisalahsatuKorban(Anak,Lansia,Disabilitas,dll)
4.Pekerjasosialbertugasmelakukanwawancaramendalamterhadapklien
5.Observerbertugasmengamatiproseswawancaradanmencatatpoint2yangtelah
dibahaspadamateriini
6.Observerakanmelakukanpresentasidarihasilwawancaratersebut