701919948-BUDIDAYA-TANAMAN-SAYUR Kelas Xi SMK

ReligiusZalukhu1 10 views 21 slides Aug 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 21
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21

About This Presentation

budidaya tanaman sayuran


Slide Content

BUDIDAYA TANAMAN SAYUR

Tujuan Pembelajaran Mengidentifikasi jenis-jenis tanaman sayur Produk hasil budidaya tanaman sayur Sarana produksi Teknik budidaya tanaman pangan yang ada disekitar Merencanakan dan melaksanakan kegiatan budidaya tanaman panganber dasarkan pengetahuan yang dimiliki tentang standar budidaya tanaman Mempresentasikan hasil kegiatan budidaya Memahami sikap dan perilaku dalam berwirausaha untuk keberhasilan suatu usaha dalam bidang budidaya tanaman

Budidaya Tanaman Sayur Budidaya adalah upaya yang terencana untuk memelihara dan mengembangbiakan tanaman atau hewan supaya tetap lestari sehingga dapat memperoleh hasil yang bermanfaat. Tanaman Sayur adalah tanaman/ bagian tanamanyang bersifat succulen dan dapat dimakan, bukan berupa biji yang masakdan bukan merupakan bahan makanan pokok tetapi bisa dimakan bersama makanan pokok

KALSIFIKASI TANAMAN SAYUR SAYURAN DAUN SAYURAN BATANG SAYURAN UMBI SAYURAN AKAR SAYURAN BUAH SAYURAN BIJI/ POLONG SAYURAN BUNGA

Klasifikasi Tanaman Sayur

Produk Hasil Budidaya No. Tanaman Sayur Karakteristik Usia Panen Produk 1 kangkung tumis 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Peralatan Budidaya Peralatan pengolahan tanah Peralatan pemeliharaan/ perawatan tanaman Peralatan pasca panen

Teknik Budidaya 1. Pengolahan tanah 2. Persiapan Benih dan Penanaman 3. Pemupukan 4. Pemeliharaan 5. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) 6. Penanganan Panen dan Pasca Panen

Pengolahan Lahan Pengolahan lahan dilakukan hingga lahan menjadi siap untuk ditanami. dilakukan melalui proses pembajakan atau dicangkul lalu dihaluskan hingga tanah menjadi gembur. Standar penyiapan lahan adalah sebagai berikut : Lahan harus bebas dari pencemaran limbah beracun. Penyiapan lahan atau media tanam dilakukan dengan baik agar struktur tanah menjadi gembur dan bereaksi baik sehingga perakaran dapat berkembang secara optimal. Penyiapan lahan harus terhindar dari erosi permukaan tanah, kelongsoran tanah atau kerusakan sumber daya lahan. Penyiapan lahan adalah bagian integral dari upaya untuk melestarikan sumber daya lahan dan sekaligus sebagai tindakan sanitasi dan penyehatan lahan. Jika diperlukan, penyiapan lahan disertai dengan pengapuran, penambahan bahan organik, pembenahan tanah atau soil amelioration , dan atau teknik perbaikan kesuburan tanah.

2. Persiapan Benih dan Penanaman Pembenihan : Pilihlah benih yang memiliki vigor atau sifat-sifat benih yang baik tanam sesuai dengan jarak tanam yang dianjurkan untuk setiap jenis tanaman pangan Benih ditanam dengan cara ditugal atau pelubangan pada tanah

2. Persiapan Benih dan Penanaman b. Penanaman : Berikut ini adalah standar penanaman adalah sebagai berikut. Penanaman benih atau bahan tanaman dilakukan dengan mengikuti teknik budi daya yang dianjurkan dalam hal jarak tanam dan kebutuhan benih per hektar yang disesuaikan dengan persyaratan spesifik bagi setiap jenis tanaman, varietas, dan tujuan penanaman. Penanaman dilakukan pada musim tanam yang tepat atau sesuai dengan jadwal tanam dalam manajemen produksi tanaman yang bersangkutan. Pada saat penanaman, sebaiknya memikirkan antisipasi agar tanaman tidak menderita cekaman kekeringan, tergenang atau kebanjiran, atau cekaman faktor abiotik lainnya. Untuk menghindari serangan OPT di daerah endemis dan eksplosif, benih atau bahan tanaman dapat diberikan perlakuan yang sesuai sebelum dilakukan proses penanaman. Dilakukan pencatatan tanggal penanaman pada buku kerja. Hal ini berguna untuk memudahkan jadwal pemeliharaan, penyulaman, pemanenan, dan hal-hal lainnya. Apabila benih memiliki label, maka label harus disimpan.

3. Pemupukan bertujuan memberikan nutrisi yang cukup bagi tanah serta pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Standar pemupukan adalah sebagai berikut. Tepat waktu Tepat waktu artinya diaplikasikan sesuai dengan kebutuhan, stadia tumbuh tanaman, serta kondisi lapangan yang tepat. Tepat dosis Tepat dosis artinya jumlah yang diberikan sesuai dengan anjuran atau rekomendasi spesifik lokasi. Tepat cara aplikasi Tepat cara aplikasi artinya disesuaikan dengan jenis pupuk, tanaman dan kondisi lapangan.

3. Pemupukan cara pemberian pupuk tanaman Penyemprotan pupuk cair pada tajuk tanaman atau foliar sprays tidak boleh meninggalkan residu zat-zat kimia berbahaya pada saat tanaman dipanen. Mengutamakan penggunaan pupuk organik yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman seperti kondisi fisik tanah. Penggunaan pupuk tidak boleh menyebabkan terjadinya pencemaran air baku (waduk, telaga, empang, embung), atau air tanah dan sumber air. Tidak boleh menggunakan limbah kotoran manusia yang tidak melalui perlakuan khusus atau diolah.

4. Pemeliharaan Yang termasuk dalam kegiatan pemeliharaan adalah penyulaman, penyiraman, dan pembumbunan. Penyiraman dilakukan untuk menjaga agar tanah tetap terjaga kelembabpannya. Penyulaman adalah kegiatan menanam kembali yang bertujuan untuk mengganti benih yang tidak tumbuh atau tumbuh tapi secara tidak normal. Pembumbunan dilakukan untuk menutup pangkal batang dengan tanah. Standar Pemeliharaan : tanaman dipelihara sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan spesifiknya tanaman harus terlindung dari gangguan hewan ternak, binatang liar atau hewan lainnya

5. Pengendalian OPT P e ngendalian OPT harus disesuaikan dengan tingkat serangan yang ada. pengendalian OPT secara manual maupun dengan pestisida. Penggunaan pestisida harus sesuai standar berikut ini. Penggunaan pestisida harus memenuhi 6 (enam) TEPAT sesuai dengan " Pedoman Umum Penggunaan Pestisida ", yaitu : tepat jenis, tepat mutu, tepat dosis, tepat konsentrasi/dosis, tepat waktu, tepat sasaran ( OPT target dan komoditi), serta tepat cara dan alat aplikasi. Penggunaan pestisida diusahakan seminimal mungkin meninggalkan residu terhadap hasil panen, sesuai dengan " Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pertanian Nomor 881/Menkes/SKB/VIII/1996 dan 771/Kpts/TP.270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada Hasil Pertanian ". Mengutamakan penggunaan pestisida hayati, mudah terurai, pestisida yang tidak meninggalkan residu pada hasil panen, serta pestisida yang kurang berbahaya terhadap manusia dan ramah lingkungan. Penggunaan pestisida tidak menyebabkan dampak negatif terhadap kesehatan pekerja (seperti harus menggunakan pakaian perlindungan) atau aplikator pestisida. Penggunaan pestisida harus tidak menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup terutama terhadap biota tanah dan biota air. Tata cara aplikasi pestisida mengikuti aturan yang tercantum pada label. Pestisida yang residunya berbahaya bagi manusia tidak boleh digunakan menjelang panen dan saat panen.

5. Pengendalian OPT Berdasarkan standar pengendalian OPT , pencatatan penggunaan pestisida harus dilakukan seperti di bawah ini. Pestisida yang digunakan dicatat waktu, jenis, konsentrasi, dosis, dan cara aplikasinya. Setiap penggunaan pestisida harus selalu dicatat baik nama pestisida yang digunakan, lokasi digunakan, tanggal aplikasi pestisida tersebut, nama distributor atau kios, dan nama penyemprot ( operator ). Catatan penggunaan pestisida minimal digunakan 3 tahun.

6. Panen dan Pasca Panen Standar panen seperti. Pemanenan harus dilakukan pada umur serta waktu yang tepat sehingga mutu hasil produk tanaman pangan dapat optimal pada saat dikonsumsi. Penentuan saat panen yang tepat untuk setiap komoditi tanaman pangan dan harus mengikuti standar yang berlaku. Cara pemanenan tanaman pangan harus tepat dan sesuai baik teknik dan anjuran baku untuk setiap jenis tanaman sehingga diperoleh mutu hasil panen yang tinggi, tidak rusak, tetap segar dalam waktu lama, dan meminimalkan tingkat kehilangan hasil. Panen bisa dilakukan secara manual maupun dengan alat mesin pertanian. Kemasan atau wadah yang akan digunakan harus disimpan atau diletakkan di tempat yang aman untuk menghindari terjadinya kontaminasi.

4.3 Perencanaan Budidaya Tanaman Pangan Menentukan Jenis tanaman sayur : Memilih varietas yang akan dibudidayakan sesuai dengan agroekosistem setempat beri keterangan : Nama varietas sayuran Karakteristik Usia panen

4.3 Perencanaan Budidaya Tanaman Pangan Sumber Daya : 6 M Man (tenaga kerja dan tenaga ahli) Money (pembiayaan susun dalam bentuk tabel ) Material (Bahan yang diperlukan) Machine (alat yang diperlukan) Methode (teknik budidaya —- susun dalam bentuk diagram alir ) Market (media promosi dan strategi pemasaran)