9. DANA DALAM AGAMA BUDDHA (MATERI DANA)

rensyolivia 1 views 38 slides Oct 03, 2025
Slide 1
Slide 1 of 38
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38

About This Presentation

BERISI TERKAIT HAL-HAL DANA


Slide Content

D A N A Dhamma Study Group Karawang

Pendahuluan Dana merupakan perbuatan yang paling mudah dilakukan dan merupakan awal dari semua perbuatan baik lainnya . Anak kecil bisa berdana Orang cacat juga bisa berdana Orang j ahat juga bisa berdana

2. Orang yang miskin justru harus banyak berdana Orang hidupnya miskin , karena kehidupan lampaunya tidak pernah berdana . Untuk dapat mengubah nasibnya dia justru harus banyak berdana sekarang . Dana tidak hanya berbentuk u ang/ m ateri , te tapi bisa berbentuk tenaga, bisa berbentuk nasihat, bisa berbentuk senyum , dsb .

Pengertian Berdana Umum Memberikan materi kepada orang yang memerlukan dengan ikhlas .

Menurut Agama Buddha Memberikan dengan tulus dan ikhlas atau melepaskan milik kita , baik itu berupa : materi , tenaga , rasa aman , memaafkan , dan Ajaran .

Bentuk-bentuk Dana Amisa Dana Dana materi seperti : uang , makanan , a ir , obat , darah , kornea mata , bunga , lilin , dan dupa .

2) Paricaya Dana Dana dalam bentuk tenaga .

Abhaya Dana Dana dalam bentuk memaafkan , memberi rasa aman , rasa nyaman dan menyelamatkan kehidupan makhluk yang t erancam .

4) Dhamma Dana Dana dalam bentuk ajaran seperti ceramah , cetak buku dhamma , cetak vcd atau dvd dhamma .

Kualitas Dana Ditinjau dari manfaat Pemberian kecil manfaat kecil . Orang kaya berdana kepada pengemis . Pemberian kecil manfaat besar . Umat berdana makan pagi kepada Bhikkhu 3) Pemberian besar manfaat kecil . Orang kaya merayakan ulang tahun anaknya 4) Pemberian besar manfaat besar . Orang kaya berdana untuk pembangunan Vihara , cetiya , sekolah , atau jembatan .

Ditinjau dari Kehendak Pubba Cetana Kehendak sebelum berdana haruslah baik , senang dan penuh keyakinan . Munca Cetana Kehendak sewaktu berdana haruslah baik , puas dan bahagia . Apara Cetana Kehendak setelah berdana haruslah baik dan merasa bahagia telah melepas .

Ditinjau dari barang yang didanakan Dhasa Dana Berdana barang yang sudah buruk yang diri sendiri sudah tidak mau memakainya lagi . Sahaya Dana Berdana barang yang baik sebaik diri sendiri memakainya . Sami Dana Berdana barang yang lebih baik daripada yang dipakainya sendiri .

Ditinjau dari Motif atau Tujuan Hina Dana Dana yang bersifat rendah ( ada pamrih dan ingin terkenal ). Kalau lahir sebagai manusia maka akan menjadi manusia cacat , kalau jadi dewa maka akan menjadi dewa tingkat rendah , dewa penunggu vihara < dewa pesuruh dll 2) Majjhima Dana Dana yang bersifat menengah ( ada pamrih ingin te rlahir di surga ). 3) Panita Dana Dana yang bersifat tinggi atau luhur ( bertekad untuk mengikis kadar L,D,M dalam batinnya untuk merealisasi Nibbana kelak ).

Ditinjau dari kemurnian pemberi dan penerima Kemurnian pemberi bukan kemurnian penerima Orang yang moralnya baik memberikan kepada orang yang moralnya kurang baik . 2) Kemurnian penerima bukan kemurnian pemberi Pelacur ber dana kepada seorang Bhikkhu . 3) Tidak murni pemberi dan penerima Bagi-bagi hasil rampokan kepada sesama perampok . Kemurnian pemberi dan penerima . Seorang bhikkhu memberi sesuatu kepada bhikkhu lainnya .

F. Ditinjau dari yang patut menerima dana 1) Menurut Dakkhinavibhavga Sutta , Majjhima Nikaya Ada 14 macam persembahan yang ditujukan kepada pribadi tertentu ( Patipuggala Dana), yaitu : a. Sammasambuddha b. Pacceka Buddha c. Arahat ( Arahatta Phala ) d. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke - arahat -an ( Arahatta Magga ) e. Anagami ( Anagami Phala ) f. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke - anagami -an ( Anagami Magga ) g. Sakadagami Phala h. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke - sakadagami -an ( Sakadagami Magga ) i . Sotapanna ( Sotapatti Phala ) j. Mereka yang berpraktek untuk meraih ke - sotapana -an ( Sotapatti Magga ) k. Orang non- Buddhis yang telah melenyapkan nafsunya ( orang yang memiliki Jhana ) l. Orang biasa ( awam ) yang bermoral (yang mempunyai kesilaan ) m. Orang biasa ( awam ) yang tidak bermoral (yang jelek kesilaannya ) n. Binatang / hewan

2 . S angha yang merupakan lapangan menanam jasa a. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni saat Sang Buddha ( Sammasambuddha ) sebagai pimpinan sangha b. Sangha bhikkhu dan sangha bhikkhuni sesudah Sang Buddha parinibbana c. Sangha bhikkhu saja d. Sangha bhikkhuni saja e. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dan bhikkhuni dalam jumlah terbatas ( sejumlah bhikkhu dan bhikkhuni dari sangha ) f. Sangha yang terdiri dari para bhikkhu dalam jumlah terbatas ( beberapa bhikkhu yang disediakan oleh sangha ) g. Sangha yang terdiri dari para bhikkhuni dalam jumlah terbatas ( beberapa bhikkhuni yang disediakan oleh sangha )

Obyek-obyek yang secara umum memang patut me nerima dana a. Dana yang diberikan kepada orang yang melaksanakan Sila , seperti misalnya para bhikkhu sangha sekarang ini . Hal ini juga berarti berdana kepada sangha b. Dana yang diberikan kepada orang tua (ayah dan ibu ) c. Dana yang diberikan kepada orang yang belum berpenghasilan , misalnya mereka yang belum mempunyai pekerjaan lalu kita sokong untuk sementara d. Dana yang diberikan kepada mereka yang memang sedang membutuhkan bantuan , misalnya kepada mereka yang sedang terkena musibah , dan sebagainya . 3.

Cara- cara berdana Berdana sama dengan menanam pohon yang secara tepat kita harus juga memilih lahan , bibit , dan waktu penanaman serta pemeliharaan . Tetapi bukanlah berarti di dalam berdana ini kita semata-mata hanya mengharapkan adanya hasil yang besar . Bukan itu maksudnya . Dalam hal ini kita berusaha untuk melakukan cara-cara berdana yang paling baik . Nah, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman ( dana ) kita ini antara lain sebagai berikut :

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman ( dana ) kita ini antara lain sebagai berikut : Umum Sappurisa Dana Berdana kepada yang telah meninggal dunia Kathina Dana

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil tanaman ( dana ) kita ini antara lain sebagai berikut : Umum a. Apa yang kita danakan hendaknya hasil yang kita peroleh dengan cara-cara yang sesuai dengan Dhamma . b. Dana diberikan kepada orang yang layak menerima . c. Sebelum diserahkan , dana telah dipersiapkan dan direncanakan dengan pikiran yang baik . d. Pada waktu diserahkan disertai dengan pikiran ikhlas , rela , dan penuh kebahagiaan serta tanpa ikatan . e. Sesudah diserahkan , pada saat-saat selanjutnya pikiran-pikiran baik tersebut tetap dipelihara dengan cara :

Merenungkan bahwa dengan berbuat bajik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga ikut bergembira dan dapat pula menikmatinya . Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita dan merelakan dengan tulus pada si penerima untuk menggunakannya . Hindarkan diri kita dari sikap egois yang selalu menganggap barang itu adalah pemberian kita . Ini merupakan jalan untuk mempraktikkan ajaran Anatta , praktik ‘ pasrah ’, ‘ sumeleh ’, dan tidak terikat ( melepas ). Tidak meremehkan kepada siapapun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat . Orang lain boleh membanggakan kebajikan kita , namun hendaknya dijaga batin atau pikiran kita dari kekotoran batin tersebut . - Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat yang dibebankan pada penerima dana sehingga ia tidak bebas memanfaatkannya . Ini terjadi karena ketidak-ikhlasan kita kepada orang yang menerima dana . Kita boleh berdana dengan mengatakan maksud penggunaannya , tetapi bukan merupakan syarat yang mengikat . Misalnya kita berdana untuk membangun kuti , tetapi kurang layak kalau kita berdana membangun kuti dengan syarat ini dan itu bagi yang menempatinya .

Sappurisa Dana 8 Artinya 8 ( delapan ) macam cara berdana dari orang yang baik : a. Sucim-deti : berdana sesuatu yang bersih ( halal ). b. Panitam-deti : berdana sesuatu yang baik ( masih bermanfaat ). c . Kalena-deti : berdana sesuatu yang tepat untuk kondisinya . d. Kappiyam-deti : berdana sesuatu yang pantas / layak . e. Vicceya-deti : berdana sesuatu dengan bijaksana . f. Abhinham-deti : berdana sesuatu secara tetap / teratur . g. Dadam cittam pasadeti : Berdana sesuatu dengan pikiran tenang , pikiran yang baik , dan tidak mengharap-kan pamrih yang dapat menimbulkan kegelisahan , apalagi jika hal yang kita ha- rapkan dengan dana kita itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan . h. Datva attamano hoti : Setelah berdana batin merasa tenang . Hal ini dapat terjadi bila kita berdana de- ngan benar-benar tanpa pamrih dan melihat orang yang menerima dana kita itu berbahagia sehingga kita pun ikut berbahagia .

Sesudah diserahkan , pada saat-saat selanjutnya pikiran-pikiran baik tsb tetap dipelihara dengan cara : Merenungkan bahwa dengan perbuatan baik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga turut bergembira ( Pattidana ). Tidak menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita . Tidak meremehkan siapapun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat . Tidak memberikan syarat-syarat yang mengikat kepada si penerima dana .

Pahala Berdana Dalam kehidupan sekarang Dengan berdana berarti kita telah praktik Dhamma untuk mengikis kekotoran batin atau Lobha , Dosa , dan Moha . Dengan berdana berarti kita berlatih melepas sesuatu milik kita dengan wajar , sehingga jika pada suatu saat nanti kita harus melepas milik kita yg sangat kita cintai maka kita dapat melepasnya dengan wajar .

Dengan berdana maka kita melatih diri kita agar tidak terlalu melekat pada sesuatu . Dengan berdana , kita akan selalu disenangi dan banyak teman yang kelak dapat menolong disaat kita sedang susah .

Dalam kehidupan yang akan datang Dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kaya raya ( bila terlahir sebagai manusia ) Jika kita berdana kepada bhikkhu sangha,maka kita akan mendapat berkah yaitu ; Ayu ( Panjang Umur ) Vanno ( Kecantikan / Ketampanan ) Sukham ( Kebahagiaan ) Balam ( Kekuatan )

Pahala yang setimpal Dalam Manapadayi Sutta , Sang Buddha bersabda : “ Mereka yang berdana : Sesuatu yang disenangi niscaya akan memperoleh sesuatu yang disenangi . Sesuatu yang terunggul niscaya akan memperoleh sesuatu yang terunggul . Sesuatu yang terbaik niscaya akan memperoleh sesuatu yang terbaik . Sesuatu yang mulia niscaya akan memperoleh sesuatu yang mulia ”.

Dapat dikatakan bahwa dana senantiasa akan memberikan pahala yang setimpal kepada pelakunya . Kata “ setimpal ” disini bukan berarti orang yang berdana sesendok nasi lalu akan memperoleh pahala sesendok nasi yang sama karena banyak faktor yang menentukan pahala tersebut misalnya ; P engertian benar . K eyakinan yang mantap . Kehendak yang tulus .

Masalah-masalah dalam berdana Nilai Kedermawanan 2) Alasan orang mau melaksanankan dana Pengaruh Luar - Karena tertarik melihat orang lain berdana kemudian ia ikut berdana . - Karena malu jika orang lain berdana tetapi dia tidak berdana . - Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia senangi . - Karena ada orang yang menyuruhnya . - Karena kewajiban yang telah ditentukan . - Karena ingin pamer kekayaan dan kedermawanan di lingkungannya

Pengaruh dari dalam - Karena ia merasa iba melihat penderitaan orang atau makhluk lain. - Karena memang ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain yang masih menderita . - Karena ingin berbuat kebajikan terhadap sesama manusia atau makhluk lain dengan tanpa pamrih . - Karena ingin mempraktikkan ajaran sang Buddha, khususnya ajaran melepas atau tidak melekat . - Karena ingin menanam benih karma yang baik .

Alasan orang tidak mau berdana Alasan materi Alasan non materi Karena hatinya sedang marah . Karena kikir dan serakah . Karena orang yang akan menerima dana adalah orang yang dia benci . Karena ia berpendapat bahwa dana itu tidak ada manfaatnya .

Masalah tujuan orang berdana Tujuan yang bersifat pendorong Agar si penerima dana dapat berbahagia . Agar bila buah karmanya masak , maka buah karma baiklah yang akan ia terima . Agar sanak keluarganya yang telah meninggal dapat turut merasa berbahagia . Agar dalam kehidupan sekarang ia dapat mengurangi sifat keserakahan yang ada dalam dirinya .

Tujuan yg bersifat pamrih Agar ia menjadi orang yang terkenal dgn kedermawanannya . Agar orang lain menjadi hormat padanya . Agar ia mendapatkan sesuatu dari orang atau pihak yang ia bantu. Agar martabat dan harga dirinya menjadi naik dan lebih baik . Agar dengan demikian banyak orang yang mau menjadi pengikutnya .

Kesimpulan Berdana artinya memberi dgn ikhlas , baik berupa materi,tenaga maupun jiwa raga demi kepentingan masyarakat dan untuk kepentingan semua makhluk . Terdapat bermacam-macam dana yang pembagiannya ditentukan bedasarkan bentuknya , pengorbanannya dsb . Dalam berdana ada hal-hal tertentu yang harus kita perhatikan , mulai dari jenis barang yang didanakan , orang yang berhak menerima dana , pada saat berdana dan setelah berdana .

Diantara banyak dana , Dhammadana adalah yang paling bernilai . Adapun Sangha adalah tempat berdana yang paling baik . Nilai suatu dana , tidak ditentukan hanya oleh besar atau kecilnya dana itu , tetapi juga ditentukan oleh ketulusan hati dari orang yang berdana dsb . Siapapun orangnya , sekalipun ia miskin , tetap masih bisa berdana , sebab bentuk dana itu tidak terbatas .

Saran Pada saat sekarang ini masih banyak umat Buddha yang belum mengerti tentang ajaran agamanya.Oleh karena itu , sudah menjadi kewajiban bagi kita semua yang sudah mengerti ajaran untuk mendorong mereka melalui Dhammadana . Sebaiknya kalau kita hendak berdana , kita perhatikan dulu beberapa hal yang akan menunjang dana kita itu , sehingga menjadi dana yang benar-benar bernilai dan akan membuahkan buah karma yang baik . tetapi jangan disalah artikan untuk semata-mata hanya mencari pahala saja .

Janganlah kita terpaku pada dana yang berbentuk materi saja , tetapi berdanalah juga dengan bentuk dana yang lain, misalnya dengan memberi rasa maaf , rasa aman , tenaga , dan Ajaran . Sebaiknya kita berdana sesuai dengan kemampuan yg kita miliki dan berdanalah dengan ikhlas dan bijaksana .
Tags