Pengantar apt. Kiki Rawitri , M.Farm . Farmasi Komunitas Universitas Muslim Nusantara Al- Washliyah F A K U L T A S F A R M A S I
as a health Care Provider as a pharmaceutical expert
Pengertian Disiplin ilmu yang berkaitan dengan Ilmu Perilaku yang berhubungan dengan penggunaan obat , baik oleh konsumen maupun tenaga kesehatan 02 Farmasi Komunitas 03 Dalam hubungannya dengan administrasi , farmasi komunitas merupakan sub disiplin ilmu farmasi yang menitikberatkan perhatiannya pada penelitian dan pendidikan bidang sosial terapan , perilaku , administrasi dan hukum terhadap sifat dan dampak dari pelayanan farmasi terhadap lingkungan dimana pelayanan tersebut dilakukan . 01 A rea praktik farmasi di mana obat dan produk kesehatan lainnya dijual atau disediakan langsung kepada masyarakat secara ecera n baik melalui resep dokter maupun tanpa resep dokter (FIP, 1998)
Sejarah Farmasi Komunitas
Secara historis , profesi kefarmasian mengalami berbagai perubahan secara drastis dalam kurun waktu 40 tahun terakhir yang terjadi di abad ke 20. Perkembangan ini dibagi menjadi empat periode yaitu :
Farmasi Masa Kini Pada periode ini mulai terjadi pergeseran paradigma yang semula pelayanan farmasi berorientasi pada produk , beralih ke pelayanan farmasi yang berorientasi lebih pada pasien . Farmasis ditekankan pada kemampuan memberian pelayanan pengobatan rasional . Terjadi perubahan yang mencolok pada praktek kefarmasian khususnya di rumah sakit , yaitu dengan ikut sertanya tenaga farmasi di bangsal dan terlibat langsung dalam pengobatan pasien .
RUANG LINGKUP FARMASI KOMUNITAS Praktik Farmasi Komunitas merupakan salah satu wujud pengabdian profesi apoteker. Untuk penjaminan mutu penyelenggaraan praktik farmasi komunitas, Indonesia menetapkan Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek (Permenkes R I No 73 Tahun 2016) sebagai pedoman bagi para apoteker dalam menjalankan profesi. Tujuan Meningkatkan mutu Pelayanan Kefarmasian Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian Melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan Obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien ( patient safety) .
TANGGUNGJAWAB FARMASIS DI FARMASI KOMUNITAS
Berdasarkan Peranan Tersebut maka Kegiatan Utama Apoteker di Komunitas 2 . Apoteker memiliki tanggung jawab yang penting terhadap penjualan obat bebas pada pasien Tanggung jawab apoteker juga penting dalam kasus swamedikasi Apoteker wajib m emberikan edukasi pasien mengarahkan pasien Misalnya , apakah obat yang dipilih pasien itu cocok / sesuai ? Atau pasien sebaiknya berkonsultasi dulu dengan dokter tentang penyakit dan obat yang sesuai .
Pelayanan Kefarmasian di Apotek (PMK No. 73 TAHUN 2016) Perencanaan Pengadaan Penerimaan Penyimpanan Pemusnahan Pngendalian dan Pencatatan dan pelaporan. Kegiatan Manajerial berupa Pengelolaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, Dan Bahan Medis Habis Pakai Pelayanan Farmasi Klinik Pengkajian Resep Dispensing Pelayanan Informasi Obat K onseling Home Pharmacy Care Pemantauan Terapi Obat Monitoring Efek Samping Obat.
PERAN FARMASIS DI APOTEK 2. Manager Peran profesi seorang apoteker di apotek tidak lain adalah melaksanakan kegiatan Pharmaceutical Ca re atau asuhan kefarmasian. Salah satu tujuan utama asuhan kefarmasian adalah meningkatkan kualitas hidup pasien. Maksudnya pasien yang sakit bisa menjadi sehat, dan pasien yang sehat bisa menjaga kesehatannya tersebut. Penerapan asuhan kefarmasian yang baik atau GPP (Good Pharmaceutical Practice) di apotek telah diatur dalam PMK No. 73 Tahun 2016 1. Profesional Apoteker harus dapat menjadi manajer yang baik, dalam hal ini apoteker harus mampu mengatur barang, uang dan pasien. Namun secara umum seorang manager itu harus mengelola resources yang ia miliki. Tidak hanya barang, uang dan orang, tapi juga waktu, tempat, dan lain-lain.
PERAN FARMASIS DI APOTEK ( Lanjutan …) Kunci sukses seorang apoteker sebagai retailer adalah identifying, stimulating dan satisfying demands Identifying adalah menganalisis dan mengumpulkan informasi-informasi mengenai konsumen . S timulating yaitu memberi isyarat atau dorongan sosial, komersial dan lain-lain dengan diikuti pemberian informasi-informasi yang dibutuhkan konsumen mengenai produk yang akan dibeli S atisfying demands adalah produk yang dijual harus tepat kualitas, tepat jumlah, tepat waktu 3. Retailer
Outcome Terapi pada Pasien dengan Peran Apoteker yang Optimal