Anatomi dan Fisiologi Sistem Panca Indera.pptx

kikirawitri1 1 views 50 slides Oct 12, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

Anatomi dan Fisiologi Sistem Panca Indera.pptx


Slide Content

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PANCA INDERA apt . Kiki Rawitri , M.Farm . FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUSLIM NUSANTARA AL WASHLIYAH

Definisi Sistem Indera Organ akhir khusus untuk menerima rangsangan tertentu Diperantarai oleh sistem saraf ( sensory impression ) Rangsangan berupa : sentuhan, pengecapan, penglihatan, penciuman, dan suara Organ indera adalah sel-sel tertentu yang dapat menerima stimulus dari lingkungan luar atau dari badan sendiri menjadi impuls dihantarkan oleh serabut saraf menuju SSP untuk di interpretasikan

Mata Indera Penglihatan Hidung Indera Penciuman Telinga Indera Pendengaran Lidah Indera Pengecapan Kulit Indera Perabaan Organ Penyusun

1. MATA (INDERA PENGLIHATAN)

Menerima rangsangan (berkas cahaya) pada retina dengan perantaraan serabut nervus optikus , menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan di otak untuk diinterpretasikan. Terdiri atas : organ okuli assesoria (alat bantu mata), dan okulus (bola mata) Persarafan oleh Nervus -II ( Nervus Opticud ) yang merupakan cabang kedua dari saraf kranialis . N.optikus dibentuk dari kumpulan sel-sel ganglion pada retina. 1. Mata (Indera Penglihatan)

1) Tunica Fibrosa Tunica Fibrosa terdiri dari sklera , kornea, dan konjungtiva. Sklera merupakan lapisan luar yang sangat kuat. Sklera berwarna putih. Pada lapisan ini, terdapat kornea, yaitu lapisan berwarna bening dan berfungsi untuk menerima cahaya masuk kemudian memfokuskannya. Untuk melindungi kornea ini, maka disekresikan air mata sehingga keadaannya selalu basah dan dapat membersihkan dari debu. Pada batas kornea dan sklera terdapat canalis schlemm yaitu suatu sinus venosus yang menyerap kembali cairan aqueous humor bola mata Lapisan Bola Mata

2) Tunica Vasculosa Tunica vasculosa merupakan bagian tengah bola mata, terdiri dari iris, corpus ciliaris , dan koroid. Koroid merupakan lapisan tengah yang kaya akan pembuluh darah, lapisan ini juga kaya akan pigmen warna. Daerah ini disebut iris. Bagian depan dari lapisan iris ini disebut Pupil yang terletak dibelakang kornea tengah. Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan menyempit bagian ini. Lensa mata (kristalin) adalah bagian mata yang terletak di belakang pupil mata yang berfungsi untuk memfokuskan cahaya ke retina. Lensa didukung oleh otot yang disebut musculus siliaris (otot melingkar). Apabila otot ini berkontraksi akan terjadi perubahan ukuran lensa. Pada bagian dan depan lensa ini, terdapat rongga yang berisi cairan bening yang masing-masing disebut Aqueous Humor dan Vitreous Humor. Adanya cairan ini dapat memperkokoh kedudukan bola mata. Lapisan Bola Mata

3) Tunica Nervosa Tunica nervosa (retina) merupakan reseptor pada mata yang terletak pada bagian belakang koroid. Lapisan ini lunak, namun tipis, hampir menyerupai lapisan pada kulit bawang. Retina tersusun dari sekitar 103 juta sel-sel yang berfungsi untuk menerima cahaya. Diantara sel-sel tersebut, sekitar 100 juta sel merupakan sel-sel batang yang berbentuk seperti tongkat pendek dan 3 juta lainnya adalah sel konus (kerucut). Sel batang : tidak dapat membedakan warna, tetapi lebih sensitif terhadap cahaya sehingga sel ini lebih berfungsi pada saat melihat ditempat gelap. Sel batang ini mengandung suatu pigmen yang fotosensitif ( rhodopsin ). Sel kerucut : mengandung jenis pigmen yang berbeda, yaitu iodopsin yang terdiri dari retinen . Terdapat 3 jenis iodopsin (merah, hijau, dan biru). Segala warna yang ada di dunia ini dapat dibentuk dengan mencampurkan 3 warna tersebut. Sel kerucut diperlukan untuk penglihatan ketika cahaya terang. Lapisan Bola Mata

Selain N.optikus (N.II), ada saraf kranial lain yang membantu dalam pengoperasian dan gerakan bola mata, yaitu : Nervus okulomotorius , mensarafi gerakan bola mata dari dalam keluar Nervus trochlearis , mensarafi gerakan bola mata kebawah dan samping kanan-kiri Nervus trigeminus , mensarafi kulit wajah, refleks kornea, kepekaan lidah dan gigi Nervus abdusen , mensarafi gerakan bola mata ke samping Bola mata dipegang oleh 2 macam otot, yaitu otot rectus (4 otot) dan otot oblique (2 otot) Otot rectus : superior, inferior, lateralis , medialis Otot oblique : superior dan inferior Otot-otot Eksternal Bola Mata ( External Oculi )

Otot-otot Eksternal Bola Mata ( External Oculi )

Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular , tidak berwarna, dan hampir transparan sempurna. Lensa mata tersusun atas 3 bagian yaitu kapsul lensa (lens capsule ), ephitelium lens (lens ephitelium ), dan serat lensa (lens fibers ). Kapsul lensa adalah suatu membran yang semipermeable (sedikit lebih permeable dari dinding kapiler) yang memungkinkan air dan elektrolit masuk. Lensa ditahan di tempatnya oleh ligamentum yang dikenal dengan zonula ( zonula zinni ). Lensa Mata

Pada mata normal, otot siliaris melemas dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh. Otot siliaris berkontraksi untuk memungkinkan lensa menjadi lebih cembung dan lebih kuat untuk penglihatan dekat. Otot siliaris dikontrol oleh sistem saraf otonom. Serat-serat saraf simpatis menginduksi relaksasi otot siliaris untuk penglihatan jauh, sementara sistem saraf parasimpatis menyebabkan kontraksi otot untuk penglihatan dekat. Seiring bertambahnya usia, serat-serat lameral subepitel terus diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi lebih besar dan kurang elastis. Kadang-kadang, serat-serat ini menjadi keruh (opak) sehingga berkas cahaya tidak dapat menembusnya, suatu keadaan yang disebut dengan katarak. Lensa Mata

Gangguan penerusan cahaya oleh lensa mata pada katarak

2. HIDUNG (INDERA PENCIUMAN)

Sepertiga atas hidung luar merupakan tulang dan dua pertiga bawah merupakan tulang rawan. Bagian tulang terdiri dari dua tulang hidung yang bertemu di garis tengah dan pada bagian atas terdiri dari prosesus nasalis os frontal dan keduanya melekat diantara prosesus frontalis os maksila. Bagian tulang rawan terdiri dari sepasang kartilago nasalis lateralis superior, sepasang kartilago nasalis lateralis inferior (kartilago alar mayor), kartilago alar minor, dan kartilago septum. Anatomi Hidung Bagian Luar

Dibagi menjadi cavum nasi kanan dan kiri oleh septum nasi. Setiap cavum nasi berhubungan dengan bagian luar melalui lubang hidung ( nares anterior) dan dengan nasofaring melalui koana. Vestibulum merupakan bagian anterior dan inferior dari cavum nasi. Vestibulum dilapisi oleh kulit dan berisi kelenjar sebasea, folikel rambut dan rambut-rambut yang disebut vibrise . Setiap cavum nasi memiliki dinding lateral, medial, superior, dan inferior. Pada dinding lateral terdapat 4 buah konka . Konka menggulung seperti proyeksi tulang yang dilapisi oleh membran mukosa. Daerah dibawah konka disebut dengan meatus . Keempat konka : konka inferior, media, superior, suprema . Anatomi Hidung Bagian Dalam

Lapisan epitel dari cavum nasi berubah dari anterior ke posterior. Kulit didalam vestibulum nasi berkeratin , epitel sel squamosa yang mengandung vibrise dan kelenjar sebasea. Pada bagian tepi dari konka inferior, epitel berubah menjadi sel kuboidal dan kemudian berubah menjadi epitel kolumnal bersilia berlapis semu. Pada bagian paling posterior dari nasofaring, mukosa berubah dari berkeratin menjadi tidak berkeratin . Lapisan Mukosa Hidung

3. TELINGA (INDERA PENDENGARAN)

Telinga dibagi menjadi 3 bagian : Telinga luar ( auris eksterna ) Aurikulum Meatus akustikus eksternus Membran timpani Telinga tengah ( auris media) Cavum timpani Tuba eustachius Antrum dan sel-sel mastoid Telinga dalam ( auris interna = labirin) Koklea (organ auditivus ) Labirin vestibular Anatomi Telinga

Aurikulum ( auricle / pina /daun telinga) Bentuk pipih, berlekuk Kerangka tulang rawan (kartilago atau kondrium ), kecuali lobulus Diliputi kulit yang melekat pada perikondrium Pada proses mendengar : Aurikulum berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi dan menentukan arah sumber bunyi 1. Auris Eksterna

2. Meatus Akustikus Eksternus (MAE) = liang telinga luar Tabung bengkok, penampang  0.5 cm, panjang  2.5 – 3 cm 1/3 luar rangka tulang rawan ( pars kartilago), kulit berambut, kelenjar serumen 2/3 dalam rangka tulang ( pars oseus ) Pada pro ses mendengar: Melanjutkan gelombang bunyi Meresonansi (  12 – 15 dB ) 3. Membran timpani (gendang telinga) Selaput putih mutiara Bentuk oval – kerucut Terdiri dari : pars flaksida (2 lapis) dan pars tensa (3 lapis) 1. Auris Eksterna

Cavum Timpani Terdiri dari 3 bagian : epitimpanum , mesotimpanum , dan hipotimpanum Isi cavum timpani : Osikula : maleus , inkus, stapes Muskulus : tensor timpani, stapedius Lain-lain : ligamen, saraf ( korda timpani) Pada proses mendengar: Membran timpani dan osikulae : memperkuat gelombang bunyi 22 kali Musculus tensor timpani dan musculus stapedius : mengurangi gelombang bunyi yang terlalu keras 2. Auris Media

2. Tuba Eustachius Panjang 35 mm Menghubungkan cavum timpani dengan nasofaring Fungsi : Drainase Ventilasi (mempertahankan tekanan udara dan oksigenasi ) 3. Antrum dan sel-sel mastoid Sel-sel mastoid merupakan rongga-rongga kecil berisi udara yang terdapat di dalam tulang temporalyang berhubungan dengan nasofaring melalui tuba eustachius dan berhubungan dengan mastoid air cell (rongga mastoid ) melalui antrum timpanic ( aditus ad antrum ) 2. Auris Media

Telinga dalam terutama bertanggung jawab untuk deteksi suara dan keseimbangan Terdiri dari labirin tulang, rongga berlubang di tulang temporal dengan sistem saluran yang terdiri dari dua bagian fungsional utama: Koklea , berfungsi dalam hal pendengaran dengan cara mengubah pola tekanan suara dari telinga luar menjadi impuls elektrokimia yang diteruskan ke otak melalui saraf pendengaran. Sistem vestibula , berfungsi dalam mengatur keseimbangan tubuh. 3. Auris Interna

4. LIDAH (INDERA PENGECAPAN)

Lidah adalah suatu organ muscular yang berhubungan dengan pengunyahan, pengecapan, dan pengucapan yang terletak pada sebagian rongga mulut dan faring. Lidah dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu radiks, korpus, dan apeks . Radiks lidah melekat pada tulang hioid dan mandibula, dibagian bawah kedua tulang terdapat otot geniohioid dan otot milohioid . Korpus lidah bentuknya cembung dan bersama apeks membentuk dua pertiga anterior lidah. Pada lidah terdapat reseptor untuk rasa. Reseptor ini peka terhadap stimulus dari zat-zat kimia, sehingga disebut kemoreseptor . Reseptor tersebut adalah kuncup-kuncup pengecap ( taste buds ). Anatomi Lidah

Persarafan pada lidah dapat dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu : Saraf sensoris, untuk mempersarafi : Dua pertiga anterior oleh nervus lingualis Sepertiga posterior oleh nervus lingualis , nervus glosofaring , dan nervus vagus . Saraf pengecap, untuk mempersarafi : Dua pertiga anterior oleh serabut-serabut nervus fasialis Satu pertiga posterior oleh nervus glosofaring 3. Saraf motorik, mempersarafi otot-otot lidah yaitu otot stiloglosus , hioglosus , dan genioglosus Persarafan Lidah

5. KULIT (INDERA PERABAAN)

Kulit adalah suatu pembungkus yang elastik yang melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan. Merupakan organ tubuh terberat dan terluas ukurannya yaitu 15% dari berat tubuh manusia, rata-rata tebal kulit 1-2 mm. Kulit terbagi atas 3 lapiisan utama, yaitu epidermis, dermis, dan subkutan (hipodermis). Anatomi Kulit

Terima Kasih
Tags