ANGGEL PURBA_KASUS ISPA.DP.pptx. NNNNN..

AnggelPurba1 9 views 14 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

GJHJ


Slide Content

POLTEKKES KEMENKES MEDAN PRODI KEPERAWATAN TAPANULI TENGAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN ISPA 2 September 2025 Duma Pratiwi Purba S.Kep,Ns,M.Kep

Di Susun Oleh : ANGGEL PURBA P0012052400

CONTOH KASUS Pada tanggal 20 agustus 2025 seorang Ibu membawa anak laki-lakinya berusia 3 tahun bernama Andi datang ke RS Murni Teguh dengan wajah yang terlihat lelah dan rewel . Ibu Andi menceritakan bahwa Andi mulai batuk pada malam hari dan terkadang disertai dahak berwarna kekuningan sejak 3 hari yang lalu , dan andi mulai mengalami demam naik turun sejak kemaren . Ibu andi mengatakan batuk membuatnya sulit tidur dan rewel , Andi juga mengatakan merasakan sakit kepla dan demamnya tidak turun meski sudah diberikan obat penurun panas . Selain itu , Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. Saat ditanya tentang riwayat penyakit dahulu , ibu Andi menyebutkan bahwa ini adalah kali pertama Andi mengalami kondisi seperti ini. Andi memiliki riwayat imunisasi dasar lengkap sesuai jadwal yang diberikan oleh Puskesmas .

Lanjutan Dari riwayat penyakit keluarga , diketahui kakek Andi memiliki riwayat asma , namun tidak ada riwayat penyakit menular atau keturunan lainnya yang signifikan . Keluarga Andi tinggal di lingkungan dengan polusi udara yang cukup tinggi , dan di dalam rumah , ayahnya sering merokok , menyebabkan Andi terpapar asap rokok secara pasif . Pola makan Andi biasanya tiga kali sehari dengan porsi yang cukup , namun kini ia hanya mau makan sedikit . Saat pemeriksaan , kondisi pasien terlihat lemas , lemah,rewel , dan sesak napas , terlihat menggunakan otot bantu napas.Klien tampak gelisah , Konjungtiva matanya tampak anemis , menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen . Saat dilakukan pemeriksaan fisik , suhu tubuh Andi mencapai 38.8°C, dan akralnya teraba hangat . Terdengar suara napas tambahan berupa ronchi basah , terdapat secret berwarna kuning kehijauan dan bau , TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea),Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C .

Diagnosa Keperawatan 1 .Bersihan Jalan Napas b.d Sekresi Yang Tertahan d.d DS: Ibu Andi menceritakan bahwa Andi mulai batuk pada malam hari dan terkadang disertai dahak berwarna kekuningan sejak 3 hari yang lalu , DO: Saat pemeriksaan , kondisi pasien terlihat lemas , pucat,rewel , dan sesak napas.,Klien tampak gelisah ,, Konjungtiva matanya tampak anemis , menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen ., Terdengar suara napas tambahan berupa ronchi basah , Terdapat secret berwarna kuning kehijauan dan bau , TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. 2.Pola Napas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Napas d.d DS: Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. DO: Terlihat menggunakan otot bantu napas,TD = 90/60 mmHg, , Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), ,Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. 3. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan Menelan Makanan d.d DS: Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas,Pola makan Andi biasanya tiga kali sehari dengan porsi yang cukup , namun kini ia hanya mau makan sedikit DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. 4. Gangguan Rasa Nyaman b.d Gejala Penyakit d.d DS: Ibu andi mengatakan batuk membuatnya sulit tidur dan rewel , demamnya tidak turun meski sudah diberikan obat penurun panas DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C.

NO DATA/SYMTHOM ETIOLOGI PROBLEM 1. DS: Ibu Andi menceritakan bahwa Andi mulai batuk pada malam hari dan terkadang disertai dahak berwarna kekuningan sejak 3 hari yang lalu , DO: Saat pemeriksaan , kondisi pasien terlihat lemas , pucat,rewel , dan sesak napas. Klien tampak gelisah , Konjungtiva matanya tampak anemis , menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen . Terdengar suara napas tambahan berupa ronchi basah , Terdapat secret berwarna kuning kehijauan dan bau , TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Sekresi Yang Tertahan Bersihan Jalan Napas Tidak Efektif ANALISA DATA

NO DATA/SYMTHOM ETIOLOGI PROBLEM 2. DS: , Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. DO: Terlihat menggunakan otot bantu napas TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Hambatan Upaya Napas Pola Napas Tidak Efektif 3. DS: Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. Pola makan Andi biasanya tiga kali sehari dengan porsi yang cukup , namun kini ia hanya mau makan sedikit DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Ketidakmampuan Menelan Makanan Defisit Nutrisi

NO DATA/SYMTHOM ETIOLOGI PROBLEM 4. DS: Ibu andi mengatakan batuk membuatnya sulit tidur dan rewel , demamnya tidak turun meski sudah diberikan obat penurun panas DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Gejala Penyakit Gangguan Rasa Nyaman

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO Diagnosa Keperawatan (SDKI ) Tujuan /KH (SLKI) INTERVENSI 1. DS: Ibu Andi menceritakan bahwa Andi mulai batuk pada malam hari dan terkadang disertai dahak berwarna kekuningan sejak 3 hari yang lalu , DO: Saat pemeriksaan , kondisi pasien terlihat lemas , pucat,rewel , dan sesak napas. Klien tampak gelisah , Konjungtiva matanya tampak anemis , menunjukkan tanda-tanda kekurangan oksigen . Terdengar suara napas tambahan berupa ronchi basah , Terdapat secret berwarna kuning kehijauan dan bau , TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan: Mempertahankan jalan napas tetep paten dibuktikan  oleh: KH: Batuk efektif (5) meningkat Produksi sputum (5) menurun Ronchi (5) menurun Dispnea (5) menurun Gelisah (5) menurun Frekuensi napas (5) membaik Pola napas (5)  membaik MANAJEMEN JALAN NAPAS Cbservasi Monitor pola napas ( frekuensi , kedalaman , usaha napas) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi , wheezing, ronkhi kering ) Monitor sputum ( jumlah , warna , aroma) Terapeutik Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal ) Posisikan semi-Fowler atau FowlerBerikan minum hangat Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakealKeluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGillBerikan oksigen , jika perlu Edukasi Anjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari , jika tidak kontraindikasi Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi pemberian bronkodilator , ekspektoran , mukolitik ,  jika   perlu .

NO Diagnosa Keperawatan (SDKI ) Tujuan /KH (SLKI) INTERVENSI 2. DS: , Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. DO: Terlihat menggunakan otot bantu napas TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan: pola napas membaik dibuktikan  oleh: KH: Dispnea (5) menurun Penggunaan otot bantu napas (5) menurun Pernapasan pursed-lip (5) menurun Pernapasan cuping hidung (5) menurun Frekuensi napas (5) membaik Kedalaman napas (5)  membaik MANAJEMEN JALAN NAPAS Cbservasi Monitor pola napas ( frekuensi , kedalaman , usaha napas) Monitor bunyi napas tambahan (mis. gurgling, mengi , wheezing, ronkhi kering ) Monitor sputum ( jumlah , warna , aroma) Terapeutik Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal ) Posisikan semi-Fowler atau FowlerBerikan minum hangat Lakukan fisioterapi dada, jika perlu Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakealKeluarkan sumbatan benda padat dengan forsep McGillBerikan oksigen , jika perlu Edukasi Anjurkan asupan cairan 2000 ml/ hari , jika tidak kontraindikasi Ajarkan teknik batuk efektif Kolaborasi Kolaborasi pemberian bronkodilator , ekspektoran , mukolitik ,  jika   perlu .

NO Diagnosa Keperawatan (SDKI ) Tujuan /KH (SLKI) INTERVENSI 3 . DS: Ibu Andi mengatakan ia selalu terlihat lesu , nafsu makannya sangat menurun , dan mengalami sesak napas. Pola makan Andi biasanya tiga kali sehari dengan porsi yang cukup , namun kini ia hanya mau makan sedikit DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan:Status nutrisi meningkat dibuktikan  oleh: KH : Porsi makan yang dihabiskan (5) meningkat Berat badan (5) membaik Indeks massa tubuh (IMT) (5) membaik Frekuensi makan (5) membaik Nafsu makan  (5)  membaik DEFISIT NUTRISI Observasi Identifikasi status nutrisi Identifikasi alergi dan intoleransi makanan Identifikasi makanan yang disukai Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric Monitor asupan makanan Monitor berat badan Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Terapeutik Lakukan oral hygiene sebelum makan , jika perlu Fasilitasi menentukan pedoman diet (mis. piramida makanan ) Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuaiBerikan makanan tinggi serat untuk mencegah koristipasi Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein Berikan suplemen makanan , jika perlu Hentikan pemberian makan melalui selang nasogatrik jika asupan oral dapat ditoleransi Edukasi Anjurkan posisi duduk, jika mampu Ajarkan diet yang diprogramkan Kolaborasi Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan (mis, pereda nyeri , antiemetik ), jika perlu Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang dibutuhkan   jika   perlu

NO Diagnosa Keperawatan (SDKI ) Tujuan /KH (SLKI) INTERVENSI 4 . DS: Ibu andi mengatakan batuk membuatnya sulit tidur dan rewel , Andi juga mengtakan merasakan sakit kepala dan demamnya tidak turun meski sudah diberikan obat penurun panas DO: TD= 90/60 mmHg, Laju Pernapasan (RR): 40x/menit (takipnea), Nadi (HR): 120x/menit , suhu= 38.8°C. Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 2x 24 jam diharapkan:Status kenyamanan meningkat dibuktikan  oleh: KH : Gelisah (5) menurun Keluhan sulit tidur (5) menurun Lelah (5) menurun Merintih (5) menurun Menangis (5) menurun Pola tidur  (5)  membaik MANAJEMEN NYERI Observasi iIdentifikasi skala nyeri Identifikasi lokasi , karakteristik , durasi , frekuensi , kualitas , intensitas nyeri Identifikasi respons nyeri non verbal Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri Identifikasi pengetahuan dan keyaninan tentang nyeri Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan Monitor efek samping penggunaan analgetic Terapeutik Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, hipnosis , akupresur , terapi musik , biofeedback, terapi pijat , aromaterapi , teknik imajinasi terbimbing . kompres hangat / dingin , terapi bermain ) kebisingan ) Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. suhu ruangan , pencahayaan , Fasilitasi istirahat dan tidur Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi meredakan nyeri Edukasi Jelaskan penyebab , periode , dan pemicu nyeri Jelaskan strategi meredakan nyeri Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri Kolaborasi Kolaborasi pemberian analgetik ,  jika   perlu

.        
Tags