MATERI KE-1
APPERCEPTION DAN APPERCEPTIVE DISTORTION
Suatu penyelidikan eksperimental telah dilakukan, di dalam usaha untuk menjelaskan fenomena proyeksi, dan dilaporkan sebagai berikut :
Pada eksperimen yang pertama, menggunakan sejumlah subjek dan kepada mereka disajikan sejumlah kartu-kartu ...
MATERI KE-1
APPERCEPTION DAN APPERCEPTIVE DISTORTION
Suatu penyelidikan eksperimental telah dilakukan, di dalam usaha untuk menjelaskan fenomena proyeksi, dan dilaporkan sebagai berikut :
Pada eksperimen yang pertama, menggunakan sejumlah subjek dan kepada mereka disajikan sejumlah kartu-kartu TAT, dimana eksperimen berjalan di dalam kondisi yang terkontrol.
Pada eksperimen kedua, subjek-subjek dikenai posthypnotic sewaktu ia menceritakan tentang gambar pada kartu TAT, agar ia dapat merasakan agresinya (tanpa disadari individu).
Berdasarkan kedua eksperimen tersebut, subjek menunjukkan tingkah laku seperti apa yang dikemukakan di dalam hipotesis proyeksi dan pada tingkah laku tersebut menunjukkan adanya peningkatan agresi (bila tingkah laku pada eksperimen kedua dibandingkan dengan yang pertama). Hal itu terjadi karena di dalam kondisi posthypnotic, sewaktu diminta untuk bercerita, subjek berada dalam keadaan yang teramat sedih dan depresif, sehingga mereka memproyeksikan sentimen-sentimen mereka ke dalam cerita pada kartu.
Sampai pada eksperimen yang pernah dilakukan ini, tidak terdapat adanya perubahan terhadap konsep proyeksi bahwa kenyataan proyeksi adalah sebagai suatu proses pemetaan (pelampiasan ke luar) sentimen-sentimen yang tidak dapat diterima ego, ke dunia luar.
Kemudian eksperimen tersebut dilakukan dengan variasi yang lebih luas, dimana di dalam keadaan posthypnotic subjek merasakan suatu kegembiraan yang sangat. Hal ini berarti bahwa rasa gembira tersebut juga dapat diproyeksikan ke dalam cerita-cerita pada kartu.
Sampai pada eksperimen yang terkahir ini, sebenarnya tidaklah dapat dikatakan bahwa konsep proyeksi hanya didasarkan sebagai suatu defense mechanism, karena tidak terdapat kebutuhan atau usaha ego untuk menekan secara disruptif terhadap efek-efek kegembiraan.
Sebenarnya, apabila kita baca kembali karya Freud secara lebih cermat (seperti yang dilakukan Dr. Ernst Kris), terlihat pula bahwa Freud juga memberikan antisipasi terhadap dasar pemikiran di atas itu, seperti yang dikemukakannya di dalam Totem and Taboo, yaitu:
Proyeksi tidaklah secara khusus terwujud sebagai usaha untuk mengadakan defense, karena ternyata, walaupun tidak ada konflik dapat pula terjadi proyeksi. Proyeksi inner-perception kepada dunia luar, merupakan suatu mekanisme yang primitif, yang juga ikut mempengaruhi sense-perception (persepsi indera), yang memberikan andil yang besar di dalam membentuk dunia luar. Di dalam kondisi-kondisi yang diliputi oleh ketidakpastian, inner-perception yang berupa proses-proses ideasional dan emosional, yang berasal dari inner-world, bersama-sama sense-perception (persepsi indera) membentuk dunia luar.
Selanjutnya dikemukakan bahwa sesuatu yang kita proyeksikan ke dunia luar (seperti pada manusia-manusia primitif), dapat berubah bentuk menjadi sesuatu yang lain itu hanya dikenal oleh indera kita saja, karena sebenarnya bentuk asli dari sesuatu itu bersifat latent, tetapi dapat dimunculkan kembali. Dan sesuatu yang b
Size: 9.3 MB
Language: none
Added: Oct 10, 2025
Slides: 49 pages
Slide Content
APPERCEPTION DAN APPERCEPTIVE DISTORTION materi ke-1 Tes Proyektif
Percobaan 1: khusus bagi yang laki-laki tuliskan cerita tentang gambar tersebut yang meliputi cerita saat ini , cerita sebelumnya , akhir cerita dan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut .
Percobaan 2: khusus bagi yang perempuan tuliskan cerita tentang gambar tersebut yang meliputi cerita saat ini , cerita sebelumnya , akhir cerita dan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut .
Percobaan 3: khusus bagi semuanya tuliskan cerita tentang gambar tersebut yang meliputi cerita saat ini , cerita sebelumnya , akhir cerita dan tokoh-tokoh yang ada dalam cerita tersebut .
Jawaban-jawaban yang dihasilkan merupakan proyeksi dari apa yang terjadi dalam diri masing-masing individu . Lebih lanjut lagi , gambar tersebut memproyeksikan kebutuhan-kebutuhan , konflik , perasaan serta pikiran yang dimiliki seseorang . Ketika melihat gambar tersebut maka akan memunculkan persepsi yang dikaitkan dengan pengalaman masa lalu dan pengetahuan yang dimilikinya . Gambar berfungsi sebagai stimulus untuk melahirkan persepsi . Freud menyebut ingatan masa lalu sebagai appercept memory. Menurut Freud apercept memory (ingatan masa lalu) mempengaruhi persepsi yang sekarang terhadap suatu stimulus.
Perhatikan gambar ini . 1. Gambar apakah ini ? 2. Bagaimana perasaan anak ini ?
1. Gambar apakah ini ? Anak sedang memandangi biola . Jawaban yang sama atas gambar ini menunjukkan persepsi yang obyektif terhadap sebuah stimulus. Kondisi ini disebut dengan APPERCEPTION. Bellak mendefinisikan apperception sebagai suatu proses dinamis pada organisme di dalam memberikan interpretasi yang berarti terhadap suatu persepsi . 2. Bagaimana perasaan anak ini ? Jawaban yang bermacam-macam atas pertanyaan ini menunjukkan terjadinya APPERCEPTIVE DISTORTION. D apatlah dikatakan bahwa ada perbedaan taraf distortion yang dialami oleh masing-masing subyek tersebut.
Gambar 1: orang di bawah atau di atas ? 18/03/2024
Gambar 2: bergerak atau diam? 18/03/2024
Gambar 3: segitiga dadu rebah atau berdiri ? 18/03/2024
Gambar 4: focus pada titik yang terdalam , apa yang dirasakan ? 18/03/2024
Gambar 5: kapal atau tengkorak ? 18/03/2024
Gambar 6: bergerak keluar atau diam? 18/03/2024
Gambar 7: berapa jumlah wajah orang dan muka hewan yang ada ? 18/03/2024
Gambar 8: ukuran besar barisnya sama atau beda ? 18/03/2024
Gambar 9: pemandangan kota atau orang? 18/03/2024
Gambar 10: daun bergelombang ? 18/03/2024
Gambar 11: mana garis kuning yang lebih panjang ? 18/03/2024
Gambar 12: menghadap ke mana ya ? 18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
BENTUK-BENTUK APPERCEPTIVE DISTORTION PROYEKSI Proyeksi di sini dimaksudkan adalah bagian dari defense mechanism. Pada defense mechanism proyeksi, pola pikirnya cenderung dibalik sebagai bentuk pembenaran atas asumsi yang ada. Contohnya saat merasa kurang cocok dengan seorang rekan kerja, seseorang akan meyakinkan dirinya bahwa rekan kerjanya itu tidak menyukainya. Bentuk yang lain adalah REAKSI FORMASI. Misalnya dalam kasus LGBT. Pelaku LGBT ketika akan mengatakan “I love him”, maka akan mendapatkan sanksi social. Oleh karena itu dirubah menjadi “I hate him”. Tapi inipun masih tidak aman secara social. Maka dari itu dirubahlah menjadi “He hates me”. Dengan demikian dia akan terhindar dari sanksi sosial .
BENTUK-BENTUK APPERCEPTIVE DISTORTION 2. Simple Projection (Simple Distortion) Terjadi dalam situasi sehari-hari , di mana seseorang mengalami salah persepsi terhadap suatu kejadian . Misalnya seorang mahasiswa yang terlambat mengumpulkan tugas . Suatu saat ia ketemu dosennya . Lantas dia berpikir bahwa dosennya pasti marah , padahal dosennya tidak melihat dia dan tidak marah ke dia. Persepsi yang salah ini muncul akibat pengalaman masa lalu di mana ia pernah dimarahi dosen tersebut .
BENTUK-BENTUK APPERCEPTIVE DISTORTION 3. SENSITIZATION suatu objek yang sesuai dengan pola-pola tingkah laku yang pernah dilakukan akan lebih mudah diterima daripada objek-objek yang tidak sesuai dengan pola-pola tingkah laku yang pernah dilakukannya .
Hmm…. 18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
18/03/2024
BENTUK-BENTUK APPERCEPTIVE DISTORTION 4. EXTERNALIZATION R epresi terhadap pola image yang membentuk suatu efek yang terorganisir akan mudah untuk dimunculkan kembali . Contohnya seperti persepsi terhadap gambar seperti di slide awal .