ARTIKEL PKWU PERMASALAHAN SAMPAH DI KOTA PASURUAN.pdf

36Wardatussolikhah 75 views 7 slides Dec 06, 2024
Slide 1
Slide 1 of 7
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7

About This Presentation

Tugas Pengayaan PKWU
Nama : Wardatus Solikhah
Kelas : XI - 4
No. Absen : 36


Slide Content

KOTA PASURUAN DI AMBANG DARURAT LINGKUNGAN AKIBAT
SAMPAH YANG MENGGUNUNG



Disusun Oleh:

Nama : Wardatus Solikhah
Kelas : XI-4
Nomor Absen : 36
Sekolah : SMA NEGERI 1 PASURUAN

KOTA PASURUAN DI AMBANG DARURAT LINGKUNGAN AKIBAT
SAMPAH YANG MENGGUNUNG
engelolaan sampah di Indonesia adalah suatu persoalan yang belum dapat dikelola dengan baik.
Idealnya pengelolaan sampah seharusnya dapat ditangani dengan baik dan tidak mengancam
kesehatan lingkungan, namun fakta yang terjadi pengelolaan sampah belum dikelola dengan baik
dan berpotensi merusak lingkungan.

PENGERTIAN SAMPAH
Sampah merupakan salah satu permasalahan
kompleks yang dihadapi oleh negara-negara
berkembang maupun negara-negara maju di dunia,
termasuk Indonesia. Permasalahan sampah bukan
lagi sekedar masalah kebersihan dan lingkungan
saja, akan tetapi sudah menjadi masalah sosial
yang berpotensi menimbulkan konflik.

Adapun jenis sampah berdasarkan sifatnya sebagai
berikut : sampah organik, sampah anorganik, serta
sampah bahan berbahaya dan beracun (B3).
Sampah organik merupakan sampah - sampah
berasal dari sisa makhluk hidup yaitu tumbuhan
dan hewan yang mudah terurai secara alami, jadi
tidak memerlukan bantuan dari manusia agar bisa
diurai. Sampah anorganik merupakan sampah
sisa tidak bisa digunakan lagi atau sampah yang
susah terurai. Sampah B3 adalah sampah yang
terdiri dari bahan berbahaya dan mengandung
racun.
PERMASALAHAN SAMPAH DI KOTA
PASURUAN
Persampahan merupakan isu penting khususnya di
daerah perkotaan, dimana jumlah penduduk di
daerah perkotaan yang cukup banyak dan relatif
padat. Kehidupan manusia dengan semua
aktivitasnya tidak terlepas dengan namanya
sampah. Karena sampah merupakan hasil efek
samping dari adanya aktivitas manusia baik berupa
aktivitas rumahan maupun aktivitas industri.
P

Dapat dilihat di beberapa kota atau kabupaten yang
berada di Indonesia perlu adanya penanganan dan
peraturan khusus mengenai sampah. Salah satunya
yaitu Kota Pasuruan.
Masalah kebersihan masih menjadi pekerjaan
rumah (PR) di Kota Pasuruan. Belum semua
kawasan terbebas dari masalah sampah. Memang,
kondisi di kawasan perkotaan lebih baik. Karena
setiap hari selalu ada petugas kebersihan.
Tetapi tidak dengan kawasan pesisir, begitu banyak
jumlah sampah yang bercecer di area bibir pantai
utara. Seperti di Kelurahan dan Kecamatan
Panggungrejo karena lokasinya bersebelahan
dengan area hutan mangrove. Dapat dilihat
disekitaran hutan mangrove terdapat beberapa jenis
sampah yang menggunung seperti kebanyakan
merupakan sampah sisa plastik, sampah bekas
popok, dan sampah rumah tangga lainnya.

Semakin lama sampah-sampah itu bertambah
tinggi menumpuk. Hingga menjadi gunungan
sampah. Tidak hanya memenuhi sepanjang bibir
pantai. Tetapi juga tersangkut diantara akar
pepohonan mangrove. Hampir setiap kali musim
hujan tiba, gunungan sampah itu muncul.
“Setiap musim hujan arus sungai lebih deras,
membawa sampah yang akhirnya ke laut. Ketika
air pasang, sampah itu terlempar kesini,” ungkap
Basori.
Sebab sampah yang menumpuk itu terbawa arus
laut yang sedang pasang. Basori, warga
Panggungrejo mengatakan, sampah-sampah itu
biasanya dibersihkan ketika musim kemarau.
Hampir setiap tahun seperti itu. Dia berharap
kepedulian pemerintah untuk mengatasi sampah
laut itu.
“Kami sendiri juga risih dengan banyaknya
sampah begini,” katanya.

Selain di daerah pesisir, adapun beberapa
kelurahan di Kota Pasuruan mengalami darurat
pembuangan sampah. Pemandangan kurang sedap
kerap terjadi di pagi hari di beberapa lokasi di Kota
Pasuruan. Pasalnya, ada pemandangan tumpukan
sampah rumah tangga yang tergeletak di tepi jalan.
Sampah - sampah rumah tangga tersebut setiap
pagi hari selalu berada di tepi jalan di antaranya
Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah Mada, Jalan
Jawa sampai Jalan Hasanuddin. Sampah-sampah
berasal dari rumah tangga itu rutin setiap hari
berada di tepi jalan untuk diambil truk DLHKP.

"Tidak ada TPS sehingga warga membuangnya di
tepi jalan setiap hari," ujar Agung, warga
Kelurahan Karanganyar. Konon, kebiasaan itu
berlangsung sudah lama karena sampai saat ini
belum ada solusi dari instansi terkait. Akibatnya
pemandangan tidak sedap itu terlihat setiap pagi.
DAMPAK BAGI MASYARAKAT KOTA
PASURUAN
Rahmat, seorang nelayan asal Panggungrejo
mengungkapkan banyaknya sampah laut itu tidak
hanya membuat kawasan pesisir kumuh. Tetapi
juga berimbas pada kelestarian laut itu sendiri.
Menurutnya, ketika perairan banyak sampah,
ekosistem ikan pun terganggu.
“Imbasnya kami harus berlayar sampai ke Madura
atau Surabaya agar tetap dapat ikan. Kalau di
sekitar sini sudah susah dapat tangkapan,” katanya.
Tidak hanya itu, permasalahan sampah di Kota
Pasuruan dapat memberikan berbagai dampak
negatif bagi masyarakat, antara lain menurunkan
kualitas lingkungan hidup kemudian juga bisa
menimbulkan dampak kepada kesehatan
Masyarakat.
UPAYA PEMERINTAH DALAM
MENANGANI PERMASALAHAN
SAMPAH DI KOTA PASURUAN

Menanggapi permasalahan sampah di daerah
pesisir, Kepala Dinas Perikanan Kota Pasuruan
Imam Subekti memastikan akan turun tangan.
Meski sebenarnya, kawasan laut merupakan
kewenangan Pemprov Jawa Timur. Imam
mengaku, akan memberdayakan kelompok
pengawas masyarakat (pokmaswas).
“Selama ini sudah ada dua pokwasmas di Kota
Pasuruan yang dibentuk provinsi,” kata Imam.
Pokwasmas itu memiliki tugas yang juga meliputi
kebersihan kawasan pesisir. Hanya saja, dalam
beberapa tahun ini kelompok tersebut tidak begitu
aktif. Rencananya, lanjut Imam, dinasnya akan
mengaktifkan peran pokwasmas untuk memastikan
kelestarian bahari.
“Dalam waktu dekat akan kami libatkan agar bisa
aktif lagi. Membersihkan bibir pantai sekaligus
juga melakukan patroli-patroli di laut,” bebernya.
Pemerintah juga bertanggungjawab untuk
memberikan ijin kepada pihak swasta yang
melakukan pemrosesan sampah dengan
memberikan pembinaan dan pengawasan agar
sampah sampah yang ada bisa lebih mudah untuk
dikelola, sehingga pada saat melakukan
pemrosesan pengelolaan sampah tidak
membutuhkan waktu yang lama.

Pemkot Pasuruan melalui Dinas Lingkungan
Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (DLHKP),
dalam rangka untuk mengurangi penimbunan
sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), akan
membuat solusi atau terobosan dalam hal sampah
dan pengelolaannya.
Solusi baru itu berupa pemanfaatan TPS3R
(Tempat Pemrosesan Sampah Reduce, Reuse,
Tecycle) menjadi TPS Terpadu, guna mengelola
berbagai macam jenis sampah baik organaik,
anorganik dan sampah keras anorganik seperti
pecahan kaca, keramik dan bekas kaleng atau
semacamnya.

“Harapan kami kedepan zero waste, atau tanpa ada
timbunan sampah di TPA. Sementara kita ada Pilot
Project (proyek percontohan) di Kelurahan
Krapyakrejo, kita bangun dari TPS3R menjadi TPS
terpadu”, kata Plt Kepala DLHKP Kota Pasuruan,
Samsul Rizal, saat giat bersih-bersih serentak,
Minggu (20/2/2022) pagi.
Menurut Rizal untuk tempat atau proyek
percontohan pertama di tahun 2022 ini pihak
DLKHP Kota Pasuruan akan membangun TPS
Terpadu diwilayah Kelurahan Krapyakrejo,
Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan.
"Apabila pilot project TPS Terpadu di Krapyakrejo
itu dinilai lebih efektif, maka tidak menutup
kemungkinan akan dibangun TPS Terpadu lainnya
di masing-masing kelurahan yang ada di Kota
Pasuruan,” tambahnya.
Dalam proses pengolahannya sendiri, Rizal
menjelaskan nanti akan dilakukan pemilahan dulu,
dimana sampah jenis organik akan dibuat semacam
pupuk kompos. Dan untuk sampah yang anorganik,
bisa dijual atau diolah menjadi sebuah kerajinan.
untuk sampah atau limbah keras anorganik seperti
pecahan kaca dan keramik, akan dilebur menjadi
semacam abu atau bisa juga dibuat sebagai bahan
campuran material seperti pot atau vas bunga,
batako, paving blok dan sejenisnya.
“Sampah yang jenis organik dijadikan pupuk
kompos, terus yang anorganik seperti plastik, botol
memiliki nilai jual. Dan sampah yang tidak bisa
dikelola seperti kaca, keramik, kaleng, itu
dimasukkan ke mesin semacam pembakaran”,
ujarnya.
Metode ini diharapkan mengurangi penumpukan di
TPA yang overload, dan secara tidak langsung
akan mengurangi penggunaan lahan TPA karena
sampah yang ada di Kota Pasuruan dapat teratasi
dengan baik ditingkat TPS.

Peran dan partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan sampah sangat diperlukan. berbagai
komponen masyarakat dari sektor terkecil hingga
tingkat terbesar, dari peran masyarakat tingkat
rukun tetangga hingga masyarakat khususnya kota
pasuruan. Pemerintah kota dalam hal ini Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pasuruan bekerja sama
dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Pasuruan membentuk suatu peraturan daerah kota
pasuruan nomor 32 tahun 2011 tentang
pengelolaan sampah.
Berdasarkan undang-undang tersebut maka banyak
sekali dijelaskan mengenai program pengelolaan
sampah serta pentingnya peran masyarakat dalam
keikutsertaanya mengelola sampah. Sesuai dengan
pasal 42 peraturan daerah kota pasuruan nomor 32
tahun 2011 tentang pengelolaan sampah wujud
peran masyarakat meliputi masyarakat diharapkan
menjaga kebersihan lingkungan, aktif dalam
kegiatan pengurangan, pengumpulan, pemilahan,
pengangkutan, dan pengolahan sampah, dan
pemberian saran, usul, pengaduan, pertimbangan,
dan pendapat dalam upaya peningkatan
pengelolaan sampah di Kota.
Sesuai dengan pasal tersebut maka Pemerintah
Kota Pasuruan yang di wakili oleh dinas
lingkungan hidup dan pertamanan kota pasuruan
membuat program-program dalam pengelolaan
sampah dan memfasilitasi masyarakat dalam
perannya menjaga kebersihan dari sampah dan
yang ikut mengelola sampah menjadi sesuatu yang
bisa dimanfaatkan kembali.

Sumber Referensi :
1. https://radarbromo.jawapos.com/pasuruan/1001622023/kawasan-pesisir-di-kota-
pasuruan-penuh-akan-sampah
2. https://ramapati.pasuruankota.go.id/pemkot-pasuruan-bikin-terobosan-tps-terpadu-
solusi-kurangi-timbunan-sampah-tpa/
3. https://sg.docworkspace.com/d/sIGbRuZzhAbqjw7oG?sa=601.1123
4. https://sg.docs.wps.com/module/common/loadPlatform/?sid=sIOvRuZzhAZ-
FvroG&v=v2
Tags