Indikator
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.
Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per ...
Indikator
Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH) dari 69 tahun pada tahun 2005 menjadi 73,7 tahun pada tahun 2025.
Menurunnya Angka Kematian Bayi dari 32,3 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 15,5 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
Menurunnya Angka Kematian Ibu dari 262 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2005 menjadi 74 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2025.
Menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita dari 26% pada tahun 2005 menjadi 9,5% pada tahun 202
Visi dan Misi Pembangunan Kesehatan Indonesia
Visi, misidantujuanpembangunan
kesehatanterdapatdalamRencana
Pembangunan JangkaPanjangBidang
Kesehatan(RPJP-K) 2005-2025.
RencanaPembangunan JangkaPanjangBidang
Kesehatan(RPJP-K) adalahrencana
pembangunannasionaldi bidangkesehatan,
yang merupakanpenjabarandariRencana
Pembangunan JangkaPanjangNasional(RPJPN)
Tahun2005-2025.
RPJP-K tersebutdalambentukdasar, visi, misi,
arahdankebutuhansumberdayapembangunan
nasionaldi bidangkesehatanuntukmasa20
tahunkedepan, yang mencakupkurunwaktu
sejaktahun2005 sampaidengantahun2025
Visi
KeadaanmasyarakatIndonesia di masadepanatauvisi
yang ingindicapaimelaluipembangunankesehatan
dirumuskansebagai: “Indonesia Sehat2025”.
Lingkunganstrategispembangunankesehatanyang
diharapkanadalahlingkunganyang kondusifbagi
terwujudnyakeadaansehatjasmani, rohanimaupunsosial
Lingkunganyang bebasdarikerawanansosialbudayadan
polusi, tersedianyaair minumdansaranasanitasi
lingkunganyang memadai, perumahandanpemukimanyang
sehat, perencanaankawasanyang berwawasankesehatan
Terwujudnyakehidupanmasyarakatyang memiliki
solidaritassosialdenganmemeliharanilai-nilaibudaya
bangsa.
Misi Indonesia Sehat
2025
Menggerakkan Pembangunan
NasionalBerwawasanKesehatan
Mendorong Kemandirian
MasyarakatuntukHidupSehat.
MemeliharadanMeningkatkan
UpayaKesehatanyangBermutu,
Merata,danTerjangkau.
Meningkatkan dan
MendayagunakanSumberDaya
Kesehatan.
Meningkatnyakesadaran,
kemauan, dankemampuan
hidupsehatbagisetiaporang
agar peningkatanderajat
kesehatanmasyarakatyang
setinggi-tingginyadapat
terwujud, melaluiterciptanya
masyarakat, bangsadan
negaraIndonesia
Ditandai: penduduknyayang
hidupdenganperilakudan
dalamlingkungansehat,
memilikikemampuanuntuk
menjangkaupelayanan
kesehatanyang bermutu,
secaraadildanmerata,
sertamemilikiderajat
kesehatanyang setinggi-
tingginyadi seluruhwilayah
RepublikIndonesia
Tujuan
pembangunan
kesehatan
menuju
Indonesia Sehat
2025
Meningkatnyaderajat
kesehatanmasyarakat, yang
ditunjukkanolehindikator
Sasaran
pembangunan
kesehatan yang
akan dicapai
pada tahun
2025
ANGKA KEMATIAN IBU
(AKI) adalahbanyaknya
perempuanyang meninggal
darisuatupenyebabkematian
terkaitdengangangguan
kehamilanataupenanganannya
(tidaktermasukkecelakaan,
bunuhdiriataukasus
insidentil) selamakehamilan,
melahirkan, dandalammasa
nifas(42 harisetelah
melahirkan) tanpa
memperhitungkanlama
kehamilanper 100.000
kelahiranhidup.
AKI perkiraan
tahun2024
yaitu183 per
100.000
KelahiranHidup
Target 2030
AKI ditargetkan
131 kasusper
100.000
kelahiran
(SDGs)
Penyebab
kematian ibu :
•Perdarahan pasca
Persalinan
Pendarahan
•Pre Eklamsia
•Obesitas
•Komplikasi masa
nifas
•Kehamilan dibawah
umur
Ciri-ciri
Oleh tenaga
medis/non medis
Kurangnya
pengetahuan pelaku
& tenaga pelaksana
Kurangnya fasilitas
dan sarana
Status ilegal
UNSAFE ABORTION adalah prosedur melakukan terminasi
(penghentian) kehamilan yang tidak diinginkan (unwanted pregnancy)
oleh tenaga kurang terampil (medis/non medis) alat tidak memenuhi
syarat kesehatan dan lingkungan tidak memenuhi
Alasan Wanita tidak Menginginkan Kehamilan
Alasan kesehatan : tidak
cukup sehat hamil
Alasan psikososial : ibu
tidak sendiri, tidak ingin
punya anak lagi
Kehamilan diluar nikah
Masalah ekonomi :
menambah anak akan
menambah beban ekonomi
Masalah sosial :
khawatir akan adanya
penyakit keturunan
Kehamilan akibat
perkosaan
Kegagalan
pemakaian alat
kontrasepsi
neona tus
k eha mila n.
bida n
k eha mila n
BBLR adalahneonatus dengan berat badan lahir pada saat kelahiran kurang
dari 2500 gram (sampai 2499 gram) tanpa memandang masakehamilan.Berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang dalam 1 jam setelah lahir. Untuk
keperluanbidan desa berat lahir diterima dalam 24 jam pertama setelah lahir
Berat badan lahir rendah (BBLR) terdapat 2 penyebab kelahiran bayi
dengan berat badan kurang dari 2500 gram, yaitu karena umur kehmailan
kurang dati 37 minggu, berat badan lebih rendah dari semestinya,
sekalipun umurkehamilan cukup atau kombinasi keduanya.
a. Bayi berat lahir rendah (BBLR), berat lahir 1500-2500 gram
b. Bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR), berat lahir < 1500 gram
c. Bayi berat lahir rendah ekstrem rendah (BBLER), berat lahir < 1000
gram
Penyebab
BBLR
Faktor
genetik/kr
omosom
Infeksi
Bahan
toksik
Radiasi
Insufisens
i/disfungsi
placenta
Nutrisi
Merokok
Peminum
alkohol
Bekerja
berat
masa
hamil
Plasenta
previa
Gemelli
Obat
k eha mila n
k eha mila n
Faktor BBLR
Faktor ibu
Gizi masa hamil
kurang
Umur < 20 tahun
/ > 35 tahun
Jarak hamil
Penyakit
menahun
Faktor pekerja
yang terlalu
berat
Faktorkehamil
an
Hamil dengan
hidramnion
Gemelli
Perdarahan
Komplikasi hamil
PE/E
KPD
Faktor janin
Cacat bawaan
Infeksi dalam
rahim
Faktor yang masih
belum diketahui
Bayi
Premature
BB < 2500
gram
PB < 45 cm
LD dada < 30
cm
LK < 33 cm
UK < 37
minggu
Kepala relatif
> besar
Kulit : tipis,
transparan,
rambut lanugo
banyak, lemak
kulit kurang
Otot
hipotonik-
lemah
Pernapasan
tak teratur
45 – 50X/
menit
Paha abduksi,
sendi
lutut/kaki
fleksi-lurus
Frekuensi
nadi 100 –
140/ menit
Kuku panjang
belum
melewati
ujung jari
Batas dahi
dan rambut
kepala tidak
jelas
Tumit
mengkilap,
telapak kaki
halus
Alat kelamin
blm sempurna
KEHAMILAN
REMAJA
Adalah kehamilan yang terjadi
pada wanita remaja usia 14-19
tahun yang merupakan akibat
perilaku seksual baik sengaja
(sudah menikah) maupun tidak
sengaja (belum menikah)
Bidang sosial, remaja akan
gagal menikmati masa
remajanya & akan menerima
sikap ungkapan yang negatif
karena dianggap memalukan,
yang dapat menimbulkan sikap
penolakan remaja terhadap
bayi yang dikandungnya
Menimbulkan berbagai
konsekuensi psikososial
misalnya putus asa sekolah,
rasa rendah diri, kawin muda &
perceraian dini, rasa bersalah
yang berlebihan, ancaman
hukuman pidana dan sanksi
berat
Akibat
Pengguguran kehamilan;
faktor yang mendukung
adalah status ekonomi
keluarga, keadaan
emosional, pasangan yang
tidak bertanggung jawab
Resiko persalinan yang
terjadi antara lain pre
eklamsi, anemia, BBLR,
prematur, PMS, kematian
bayi, PMS meningkat pada
remaja hamil
Hubungan seksual usia
muda berresiko Ca serviks
Perceraian pasangan muda
Dampak
Kurangnya peran orang tua
dalam keluarga
Kurangnya pendidikan seks dari orang
tua dan keluarga
Perkembangan IPTEK yang
tidak didasari dengan
perkembangan mental yang
kuat
Kurangnya pengetahuan
mengenai hubungan seksual
Pengetahuan yang setengah2 tidak
hanya mendorong remaja untuk
mencoba-coba tapi juga menimbulkan
salah persepsi
Penanganan
Sikap bersahabat
Konseling pada remaja & keluarga
tentang kehamilan dan persalinan
Membantu menyelesaikan masalah
secara kekeluargaan & segera menikah
Periksa kehamilan sesuai standar
Gangguan jiwa/resiko tinggi segera rujuk
ke Sp. OG
Bila ingin aborsi, konseling resiko abortus
IMS (Infeksi Menular Seksual) adalah penyakit yang
ditularkan melalui hubungan seksual atau infeksi/penyakit yang
ditularkan melaui hubungan seksual yang dapat menyerang alat kelamin
dengan/tanpa gejala dapat muncul & menyerang mata, mulut saluran
pencernaan, hati, otak serta organ tubuh lainnya misalnya HIV/AIDS
Gejala IMS
•Perubahan warna kulit di sekitar kemaluan
•Gatal pada alat kelamin
•Sakit pada daerah pinggul (wanita)
Penularannya yaitu melalui hubungan seksual (95%) dan
cara lain melalui transfusi darah, jarum suntik dan
plasentaHubungan seksual (95%) dan cara lain melalui
transfusi darah, jarum suntik dan plasenta
Bahaya : rasa sakit, infertilitas, abortus, Caserviks,
merusak penglihatan, hati dan otak, menular pada bayi,
rentan HIV/AIDS, tidak dapat disembuhkan, kematian
Fakto
r
Alkon
Free seks
Norma
moral
menurun
Kurangnya
pemahaman
seksual dan
PMS
Transporta
si yang
lancar
Mobilitas
tinggi
Urbanisasi
&
penganggur
an
Kemiskinan
Pengetahua
n
Pelacuran
Tipe IMS
Gonorr
hea
Clamidia
Herpes
genetali
a
Syphilis
Hepatit
is B
HIV/AI
DS
Thriko
moniasi
s
Condilo
ma
akumina
ta
Ulkus
mole
Candidi
asis
vaginali
s
Peran Bidan
Bidan sebagai
role mode
Memberikan
konseling
masyarakat
terutama
remaja &
pasutri ttg
kespro
Memberikan
konseling
tentang
penyebab &
akibat PMS
Bekerjasama
dengan toma
& toga dalam
pelaksanaan
penyuluhan
pada
masyarakat
Mewaspadai
gejala-gejala
dan
mendeteksi
dini adanya
PMS
Perilaku sosbud pada kehamilan
Upacara yg dilakukan untuk
mengupayakan keselamatan
bagi janin dalam proses hingga
lahir
Mengidam
Larangan masuk hutan Pantangan keluar maghrib
Pantangan menjalin rambut Pantangan nazar
Peranan bidan terhadap perilaku selama hamil
KIE tentang menjaga
kehamilan : ANC, gizi ibu
hamil, batasi aktivitas fisik,
hindari pantang makan
KIE tentang segala sesuatu
yang sudah diatur Tuhan
YME
Pendekatan kepada tokoh
masyarakat untuk mengubah
tradisi yang negatif atau
berpengaruh buruk terhadap
kehamilan
Perilaku sosial budaya selama persalinan
Perilaku
sosial
budaya
selama
kehamilan
Bayi laki-
laki adalah
penerus
keluarga
yang akan
membawa
nama baik
Bayi
perempuan
adalah
penghasil
keturunan
Memasukk
an minyak
kedalam
vagina
supaya
persalinan
nya lancar
Melahirka
n ditempat
terpencil
hanya
dengan
dukun
Minum
akar
rumput
fatimah
Memberikan
pendkes pada
penolong persalinan,
tempat, proses
persalinan,
perawatan selama
dan pasca
persalinan
Memberikan
pendkes mengenai
kebersihan baik
tempat maupun
peralatan
Bekerjasama
dengan penolong
persalinan (dukun)
dan tenaga
kesehatan
setempat
Perilaku sosial budaya selama Nifas dan BBL
Pantangan makan pedas, asin, ikan
Tidak boleh keluar rumah sebelum 40 hari
Tidak boleh makan terong
Minum jamu dapat melancarkan ASI
Upacara adat
Menaruh ramuan pada tali pusat
Khitan yang dilakukan pada bayi laki-laki dan
perempuan
KIE perilaku
positif & negatif
Memberikan
penyuluhan
tentang
pantangan
makanan selama
nifas dan
menyusui
Memberikan
pendidikan
perawatan bayi
baru lahir yang
benar dan tepat
Memberikan
penyuluhan
pentingnya
pemenuhan gizi
selama masa
pasca persalinan,
bayi dan balita
Peran Bidan Komunitasselama Nifas dan BBL
Peranan Bidan dalam pelayanan
kesehatan holistik
Asuhan kebidanan yang
diberikan secara menyeluruh
(holistik) yaitu dengan
memperhatikan aspek bio,
psiko, sosial, dan kultural sesuai
dengan kebutuhan ibu dan bayi
Pemb
eri
pelay
anan
keseh
atan
(provi
der)
Penge
lola
Pendi
dik
Peren
cana
Konse
lor
Kolab
olato
r
Peneli
ti
Pemb
ela
klien
(advo
kad)
Promotif
Memberikan info ttg
imunisasi
Penyuluhan kesehatan
ibu hamil
Pemberian info tanda
bahaya TM III
Penyuluhan ttg ASI
Eksklusif
Meningkatkan derajat
status kesehatan
Preventif
Posyandu Imunisasi
Pemberian
vit A
Pemberian
tablet Fe
dll
Mencegah /high
risk
Kuratif Pengobatan
Perawatan
bumil
patologis
Rehabilitatif
•Memulihkan
Pemenuhan
Gizi pada
bufas
Mobilisasi
dini
Istirahat
cukup
Indikator kesehatan
dengan KIA
Akses
pelayanan
ANC/K1
Cakupan
pelayanan
lengkap
ANC/K4
Persalinan
oleh nakes
Pelayanan
lengkap
nifas/KF
Penjaringan
bumil dg
resti oleh
masyPenanganan
kompllikasi
obstetri oleh
nakes
Peserta KB
aktif
Pelayanan
Neonatus
KN1
Pelayanan
lengkap
Neonatus/KN
Penanganan
komplikasi
neonatus/PKn
Cakupan
Pelayanan
bayi/KBy
Tujuannya adalah menggali,
meningkatkan & mengarahkan peran
serta masyarakat, agar dapat
memanfaatkan potensi yang ada, guna
memecahkan masalah kesehatan yang
mereka hadapi
Adalah serangkaian kegiatan yang
sistematis terencana dan terarah.
Pendekatan masyarakat
Strategi Pelayanan Kebidanan di
Komunitas
Tujuan pendekatan kemasyarakatan
Berdasarkan tingkat administrasi (RW, desa, dan lain-lain)
Berdasarkan kelompok pekerja (petani, buruh, nelayan,
perajin, dan lain-lain)
Berdasarkan kelompok pemuda (karang taruna, pramuka)
Berdasarkan kelompok wanita (PKK, Dharma wanita, dharma
pratiwi, kelompok pengajian wanita, dan lain-lain).
Serta berbagai bentuk kelompok lainnya termasuk LSM.