Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Harga Diri Rendah Panduan komprehensif untuk memberikan asuhan keperawatan berkualitas pada klien dengan masalah harga diri rendah menggunakan standar SDKI, SLKI, dan SIKI.
Pengertian Harga Diri Rendah Definisi Penilaian subjektif individu terhadap nilai dirinya sendiri, meliputi aspek emosional dan kognitif. Harga Diri Rendah Kondisi evaluasi diri negatif, merasa tidak berharga, tidak mampu, dan inferior dibanding orang lain.
Faktor Penyebab Biologis Penyakit kronis, perubahan bentuk tubuh, kecacatan, gangguan mental seperti depresi atau skizofrenia. Psikologis Trauma masa lalu, pengalaman kegagalan, kritik berlebihan, pola asuh negatif, pikiran otomatis negatif. Sosial Penolakan sosial, bullying, kurang dukungan keluarga, peran sosial rendah, stigma masyarakat.
Tanda dan Gejala Manifestasi Verbal Menyatakan diri tidak berharga Merendahkan diri sendiri Menyalahkan diri terus-menerus Menolak umpan balik positif Manifestasi Perilaku Menarik diri dari interaksi sosial Tidak asertif, sulit membuat keputusan Postur tubuh menunduk Kontak mata kurang, suara lemah
Diagnosis Keperawatan (SDKI) 1 Definisi Keadaan ketika individu mengalami evaluasi diri negatif, merasa tidak berharga dan menilai diri lebih rendah dari orang lain. 2 Batasan Karakteristik Mengkritik diri, merasa tidak mampu, menolak umpan balik positif, menarik diri, postur menunduk. 3 Faktor Berhubungan Perubahan citra tubuh, pengalaman kegagalan, kurang dukungan sosial, pola asuh atau kritik berlebihan.
Luaran Keperawatan (SLKI) 01 Mengungkapkan Perasaan Positif Klien mampu menyatakan hal-hal baik tentang dirinya sendiri. 02 Mengungkapkan Kelebihan Klien dapat menyebutkan kemampuan dan kelebihan yang dimiliki. 03 Menunjukkan Penerimaan Diri Klien menerima kondisi diri dan menunjukkan keyakinan dalam mengambil keputusan. 04 Interaksi Sosial Positif Klien menunjukkan inisiatif dalam aktivitas dan berinteraksi dengan orang lain. Target: Setelah intervensi 3-5 hari, skor meningkat minimal 1-2 poin dari kondisi awal.
Intervensi Keperawatan (SIKI) Observasi Identifikasi pernyataan negatif, kaji situasi yang memengaruhi harga diri, amati perilaku menarik diri. Terapeutik Bina hubungan saling percaya, dorong ungkapan perasaan, validasi tanpa mengkritik, diskusikan kelebihan klien. Edukasi Ajarkan teknik afirmasi positif, strategi coping adaptif, pendidikan tentang penerimaan diri. Kolaborasi Libatkan keluarga untuk dukungan positif, kolaborasi dengan psikolog/psikiater jika diperlukan.
Studi Kasus: Ny. S Identitas Klien Ny. S, 32 tahun, janda 1 anak (7 tahun) Pendidikan SMP Diagnosis: Episode Depresi Mayor Keluhan Utama "Saya tidak berguna" Mengurung diri, menangis Jarang makan, menolak merawat diri Merasa gagal menjadi ibu
Evaluasi Kasus Ny. S 1 Hari ke-1 Klien masih sering mengatakan tidak berguna, tidak ada interaksi dengan teman, belum mau mandi. 2 Hari ke-3 Mulai menyebutkan satu hal positif tentang kemampuan menjahit, mau menyapa teman sekamar. 3 Hari ke-5 Menyebutkan dua kelebihan, ikut kegiatan kelompok, tampak lebih rapi. Skor RSES meningkat dari 10 menjadi 16.
Faktor Keberhasilan dan Tantangan Faktor Pendukung Dukungan sosial keluarga dan teman Kerjasama dan motivasi klien Konsistensi intervensi perawat Lingkungan aman bebas stigma Tantangan Klien yang sangat menarik diri Stigma dari lingkungan Keterbatasan sumber daya Gangguan psikopatologi mendasar Keberhasilan asuhan keperawatan pada klien dengan harga diri rendah memerlukan pendekatan holistik, konsistensi intervensi, dan dukungan multidisiplin untuk mencapai outcome yang optimal.