ba 15.pptba 14.pptffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
MutthoriqAlilA
0 views
56 slides
Sep 26, 2025
Slide 1 of 56
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
About This Presentation
ba 14.pptffffffffffffffffffffffffffffffffffffff
Size: 917.55 KB
Language: none
Added: Sep 26, 2025
Slides: 56 pages
Slide Content
Manfaat Kaidah FiqhiyahManfaat Kaidah Fiqhiyah
1.
Mempermudah dalam menguasai materi
1.
Mempermudah dalam menguasai materi
hukum
karena kaidah telah dijadikan
hukum
karena kaidah telah dijadikan
patokan
yang mencakup banyak persoalan.
patokan
yang mencakup banyak persoalan.
2.
Kaidah membantu menjaga dan menguasai
2.
Kaidah membantu menjaga dan menguasai
persoalan-persoalan
yang banyak
persoalan-persoalan
yang banyak
diperdebatkan,
karena kaidah dapat
diperdebatkan,
karena kaidah dapat
mengelompokkan
persoalan-persoalan
mengelompokkan
persoalan-persoalan
berdasarkan
illat yang dikandungnya.
berdasarkan
illat yang dikandungnya.
3. Mendidik
orang yang berbakat fiqih dalam
3. Mendidik
orang yang berbakat fiqih dalam
melakukan
analogi (ilhaq) dan tahkrij untuk
melakukan
analogi (ilhaq) dan tahkrij untuk
mengetahui
hukum permasalahan-
mengetahui
hukum permasalahan-
permasalahan
baru.
permasalahan
baru.
4. Mempermudah
orang yang berbakat fiqh
4. Mempermudah
orang yang berbakat fiqh
dalam
mengikuti(memahami) bagian-
dalam
mengikuti(memahami) bagian-
bagian
hukum dengan mengeluarkannya
bagian
hukum dengan mengeluarkannya
dari
thema yang berbeda-beda serta
dari
thema yang berbeda-beda serta
meringkasnya
dalam satu topik tertentu.
meringkasnya
dalam satu topik tertentu.
5. Meringkas
persoalan-persoalan dalam
5. Meringkas
persoalan-persoalan dalam
satu
ikatan menunjukkan bahwa hukum
satu
ikatan menunjukkan bahwa hukum
dibentuk
untuk menegakkan maslahat
dibentuk
untuk menegakkan maslahat
yang
saling berdekatan ataupun
yang
saling berdekatan ataupun
menegakkan
maslahat yang lebih besar.
menegakkan
maslahat yang lebih besar.
6. Pengetahuan
tentang kaidah merupakan
6. Pengetahuan
tentang kaidah merupakan
kemestian
karena kaidah mempermudah
kemestian
karena kaidah mempermudah
cara
memahami furu’ yang bermacam-
cara
memahami furu’ yang bermacam-
macam.macam.
QAIDAH ASASIYAHQAIDAH ASASIYAH
Qaidah PertamaQaidah Pertama
(Qaidah yang berkaitan dengan (Qaidah yang berkaitan dengan
NIAT)NIAT)
اهدصاقمب روملأااهدصاقمب روملأا
Segala sesuatu tergantung pada Tujuannya
Dasar Hukum Penyusunan QaidahDasar Hukum Penyusunan Qaidah: :
ةن
ّيبلا (...ءافنح نيدلا هل نيصلخم للها اودبعيل ّلاا اورما امو
ةن
ّيبلا (...ءافنح نيدلا هل نيصلخم للها اودبعيل ّلاا اورما امو
55::) )
DDan
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
an
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah
dengan
memurnikan kepada-Nya dalam agama yang lurus
dengan
memurnikan kepada-Nya dalam agama yang lurus
نارمع لا ( اهنم هتؤن ةرخلأا باوث دري نم و اهنم هتؤن اين
ّدلا باوث دري نم و
نارمع لا ( اهنم هتؤن ةرخلأا باوث دري نم و اهنم هتؤن اين
ّدلا باوث دري نم و
145145))
Barangsiapa
yang menghendaki pahala dunia niscaya kami
Barangsiapa
yang menghendaki pahala dunia niscaya kami
berikan
kepadanya pahala di dunia itu dan barangsiapa yang
berikan
kepadanya pahala di dunia itu dan barangsiapa yang
menghendaki
pahala akhirat niscaya kami berikan pula pahala
menghendaki
pahala akhirat niscaya kami berikan pula pahala
akhirat
itu
akhirat
itu
ىون ام ئرما لكل امنإو تاينلاب لامعلأا امنإ ىون ام ئرما لكل امنإو تاينلاب لامعلأا امنإ
) ثيدحل
Dا (
) ثيدحل
Dا (
Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada Niat Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung pada Niat
dan sesungguhnya bagi seseorang itu ( yang dan sesungguhnya bagi seseorang itu ( yang
diperhitungkan ) adalah berdasarkan apa yang Ia diperhitungkan ) adalah berdasarkan apa yang Ia
niatkanniatkan) )
) ثيدحلا ( هل ةين لا نمل لمعلا) ثيدحلا ( هل ةين لا نمل لمعلا
TTiada ( Pahala ) bagi orang yang tidak berniatiada ( Pahala ) bagi orang yang tidak berniat
Qaidah CabangQaidah Cabang
هن
ّيع Dاذا لايصفت و ةلمج هل ضّرعتلDا طرتشي لاام
هن
ّيع Dاذا لايصفت و ةلمج هل ضّرعتلDا طرتشي لاام
ّ
رضي مل أطخاو
ّ
رضي مل أطخاو
“Perbuatan
yang tidak disyaratkan untuk dijelaskan, baik secara
global
maupun perinciannya, jika kemudian dipastikan dan
ternyata
salah, maka kesalahannya tidak membahayakan
(membatalkan
ibadahnya)
”
لطبم هيف أطخلاف ض
ّرعتلا هيف طرتشي ام و
“Suatu
Perbuatan yang disyaratkan untuk dijelaskan, maka jika
salah
akan berdampak pada batalnya perbuatan itu
“
هنييعت طرتشي لاو ةلمج هل ض
ّرعDتلا بجي امو
هنييعت طرتشي لاو ةلمج هل ض
ّرعDتلا بجي امو
ّ
رض أطخأف هنّيع اذا لايصفت
ّ
رض أطخأف هنّيع اذا لايصفت
““Suatu
perbuatan yang harus dijelaskan secara garis
besarnya
saja dan tidak disyaratkan untuk terperinci, jika
kemudian
disebutkan secara terperinci dan ternyata salah,
maka
bisa merusak amalan tersebut
” ”
م
ّمعت لاو ماعلDا ظفللDا صّصخت نيميلا ىف ةّيّنلا
م
ّمعت لاو ماعلDا ظفللDا صّصخت نيميلا ىف ةّيّنلا
صاخلاصاخلا
““Niat
dalam sumpah mengkhususkan lafadz yang bersifat
Niat
dalam sumpah mengkhususkan lafadz yang bersifat
Umum
dan tidak sebaliknya, yakni menggeneralisir lafadz
Umum
dan tidak sebaliknya, yakni menggeneralisir lafadz
yang
khusus”
yang
khusus”
“
Maksud
dari Lafadz itu menurut niat orang yang
mengucapkannya,
kecuali dalam satu tempat, yaitu dalam
sumpah
dihdapan Hakim, maka dalam keadaan demikian
itu
maksud lafadz harus mengikuti niat si hakim”
ظافللأل لا ىناعملاو دصاقملل دوقعلا ىف ةربعلا ظافللأل لا ىناعملاو دصاقملل دوقعلا ىف ةربعلا
ىنابملاوىنابملاو
““yang
dimaksud dengan aqad adalah maksud atau makna,
bukan
lafadz atau bentuk perkataan”
Dاذا اهراذعا نم رذعل ةدابعلا نع عطقنملا
Dاذا اهراذعا نم رذعل ةدابعلا نع عطقنملا
اهباوث هل لصح رذعلا لاول اهروضح ىوناهباوث هل لصح رذعلا لاول اهروضح ىون
“seseorang
yang tidak dapat melaksanakan ibadah karena
suatu
halangan padahal ia berniat untuk melakukannya jika
tiada
halangan , maka ia mendapatkan pahala”
QAIDAH ASASIYAHQAIDAH ASASIYAH
Qaidah KeduaQaidah Kedua
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEYAKINANKEYAKINAN
كاشلاب لازي لا نيقيلاكاشلاب لازي لا نيقيلا
Dasar
Hukum Penyusunan Kaidah :
Dasar
Hukum Penyusunan Kaidah :
جرخا هيلع لكشأف أيش هنطب ىف مكدحا دجو اذا جرخا هيلع لكشأف أيش هنطب ىف مكدحا دجو اذا
ىتح دجسملا نم
ّنجرخي لاف لا ما ئيش هنم
ىتح دجسملا نم
ّنجرخي لاف لا ما ئيش هنم
احير دجي وا اتوص عمسياحير دجي وا اتوص عمسي
Apabila
seorang di antara kalian menemukan
Apabila
seorang di antara kalian menemukan
sesuatu
di dalam perutnya kemudian sangsi
sesuatu
di dalam perutnya kemudian sangsi
apakah
telah keluar dari perutnya atau belum ,
apakah
telah keluar dari perutnya atau belum ,
maka
janganlah keluar dari masjid sehingga
maka
janganlah keluar dari masjid sehingga
mendengar
suara atau mendapatkan baunya
mendengar
suara atau mendapatkan baunya
Apabila
salah seorang di antara kalian ragu dalam
Apabila
salah seorang di antara kalian ragu dalam
mengerjakan
shalat, tidak tahu berapa rakaat
mengerjakan
shalat, tidak tahu berapa rakaat
yang
telah dikerjakan tiga ataukah empat rakaat,
yang
telah dikerjakan tiga ataukah empat rakaat,
maka
buanglah keragu-raguan itu dan
maka
buanglah keragu-raguan itu dan
berpeganglah
kepada apa yang diyakini ( yang
berpeganglah
kepada apa yang diyakini ( yang
paling
sedikit )
paling
sedikit )
Qaidah CabangQaidah Cabang
ناك ام ىلع ناك ام ءاقب لصلآاناك ام ىلع ناك ام ءاقب لصلآا
Hukum
Asal adalah tetapnya apa yang telah ada atas apa yang telah ada
Hukum
Asal adalah tetapnya apa yang telah ada atas apa yang telah ada
ةم
ّذلا ةأDرب لصلآا
ةم
ّذلا ةأDرب لصلآا
Hukum
yang Asal adalah bebasnya seseorang dari segala tanggungan
Hukum
yang Asal adalah bebasnya seseorang dari segala tanggungan
هلعفي مل ه
ّنا لصلآاف لا ما ائيش لعفا ّكش نم
هلعفي مل ه
ّنا لصلآاف لا ما ائيش لعفا ّكش نم
Barangsiapa
ragu-ragu apakah ia telah melakukan sesuatu atau belum maka
Barangsiapa
ragu-ragu apakah ia telah melakukan sesuatu atau belum maka
hukum
yang terkuat adalah ia belum melakukan sesuatu
hukum
yang terkuat adalah ia belum melakukan sesuatu
ليلقلا ىلع لمح ريثكلا وا ليلقلا ىف
ّكش و لعفلا نّقيت نم
ليلقلا ىلع لمح ريثكلا وا ليلقلا ىف
ّكش و لعفلا نّقيت نم
ن
ّقيتملا هنلآ
ن
ّقيتملا هنلآ
Barangsiapa
yang yakin melakukan pekerjaan tetapi ragu-ragu tentang
Barangsiapa
yang yakin melakukan pekerjaan tetapi ragu-ragu tentang
sedikit-banyaknya
perbuatan, maka yang dianggap adalah yang sedikit
sedikit-banyaknya
perbuatan, maka yang dianggap adalah yang sedikit
karena
hal itu yang meyakinkan
karena
hal itu yang meyakinkan
نيقيب
ّلاإ عفتري لا نيقيب تبث ام ّنا
نيقيب
ّلاإ عفتري لا نيقيب تبث ام ّنا
Sesunggunya
sesuatu yang berdasarkan keyakinan tidak dapat
Sesunggunya
sesuatu yang berdasarkan keyakinan tidak dapat
dihilangkan
kecuali dengan yang yakin pula
dihilangkan
kecuali dengan yang yakin pula
مدعلا لصلآامدعلا لصلآا
Asal
dari segala hukum adalah tidak adanya beban
Asal
dari segala hukum adalah tidak adanya beban
نمز برقأب هريدقت ثداح
ّلك ىف لصلآا
نمز برقأب هريدقت ثداح
ّلك ىف لصلآا
Asal
dari setiap kasus mengenai perkiraan waktu adalah dilihat dari
Asal
dari setiap kasus mengenai perkiraan waktu adalah dilihat dari
yang
terdekat waktunya
yang
terdekat waktunya
ىلع ليلدلا
ّلدي ىّتح ةحابلإا ءايشلآا ىف لصلآا
ىلع ليلدلا
ّلدي ىّتح ةحابلإا ءايشلآا ىف لصلآا
ميرحتلاميرحتلا
Hukum
asal sesuatu adalah kebolehan sehingga terdapat bukti yang
Hukum
asal sesuatu adalah kebolehan sehingga terdapat bukti yang
mengharamkannyamengharamkannya
ىلع ليلدلا
ّلدي ىّتح ميرحتلا ءايشلآا ىف لصلآا
ىلع ليلدلا
ّلدي ىّتح ميرحتلا ءايشلآا ىف لصلآا
ةحابلإاةحابلإا
Hukum
asal sesuatu adalah keharaman sehingga terdapat bukti yang
Hukum
asal sesuatu adalah keharaman sehingga terdapat bukti yang
memperbolehkannyamemperbolehkannya
عابتلإاو قيفوتلا تادابلإا ىف لصلآاعابتلإاو قيفوتلا تادابلإا ىف لصلآا
Hukum
Asal dari Ibadah adalah mengikuti ajaran yang telah
Hukum
Asal dari Ibadah adalah mengikuti ajaran yang telah
ditetapkan
ditetapkan
ميرحتلا ءاضبلإا ىف لصلآاميرحتلا ءاضبلإا ىف لصلآا
Hukum
asal tentang seks adalah Haram
Hukum
asal tentang seks adalah Haram
D
ةقيقحلا ملاكلا ىف لصلآا
D
ةقيقحلا ملاكلا ىف لصلآا
Hukum
asal dalam memahami kalimat adalah hakikat
Hukum
asal dalam memahami kalimat adalah hakikat
QAIDAH ASASIYAHQAIDAH ASASIYAH
Qaidah KetigaQaidah Ketiga
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEMUDAHANKEMUDAHAN
ريسي
ّتلا بلجت ةّقشملا
ريسي
ّتلا بلجت ةّقشملا
Kesukaran itu dapat menarik Kesukaran itu dapat menarik
KemudahanKemudahan
Allah
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki
Allah
menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki
kesulitan
bagimu
kesulitan
bagimu
: (
جحلا جرحنمنيدلاىفمكللعجامو
: (
جحلا جرحنمنيدلاىفمكللعجامو
7878) )
Dan
Dia tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesulitan
Dan
Dia tidak menjadikan untukmu dalam agama suatu kesulitan
) (
ىراخبلاهارر ةحمسلاةّيفنحلاللهاىلانيّدلاّبحارسينيدلا
) (
ىراخبلاهارر ةحمسلاةّيفنحلاللهاىلانيّدلاّبحارسينيدلا
Agama
itu memudahkan , agama yang disenangi Allah adalah agama yang
Agama
itu memudahkan , agama yang disenangi Allah adalah agama yang
benar
dan mudah
benar
dan mudah
Allah menghendaki keringanan padamu dan manusia diciptakan dalam Allah menghendaki keringanan padamu dan manusia diciptakan dalam
keadaan lemahkeadaan lemah
Sesungguhnya Allah suka memberikan keringanan-keringananNya sbgmn Sesungguhnya Allah suka memberikan keringanan-keringananNya sbgmn
Ia senang memberikan keharusan-keharusan-NyaIa senang memberikan keharusan-keharusan-Nya
Barangsiapa yang kufur kepada Allah setelah mempercayai-Nya ( dia Barangsiapa yang kufur kepada Allah setelah mempercayai-Nya ( dia
mendapatkan kemurkaan dari-Nya) kecuali bagi org yg dipaksa, padahal mendapatkan kemurkaan dari-Nya) kecuali bagi org yg dipaksa, padahal
dalam hatinya tetap tenang dalam keimanandalam hatinya tetap tenang dalam keimanan
Macam-macam KesulitanMacam-macam Kesulitan
Dr. Wahbah az Zuhaili:Dr. Wahbah az Zuhaili:
a.a.Kesulitan
Mu’tadah
Kesulitan
Mu’tadah
Kesulitan
yang bersifat alami dimana manusia mampu mencari
Kesulitan
yang bersifat alami dimana manusia mampu mencari
jalan
keluarnya sehingga ia blm masuk pada keterpaksaan
jalan
keluarnya sehingga ia blm masuk pada keterpaksaan
b.
b.
Kesulitan
Ghair Mu’tadah
Kesulitan
Ghair Mu’tadah
Kesulitan
yang tidak bersifat kebiasaan, dimana manusia tidak
Kesulitan
yang tidak bersifat kebiasaan, dimana manusia tidak
mampu
memikul kesulitan itu, karena jika ia melakukannya
mampu
memikul kesulitan itu, karena jika ia melakukannya
niscaya
akan merusak diri dan memberatkan kehidupannya.
niscaya
akan merusak diri dan memberatkan kehidupannya.
Qaidah CabangQaidah Cabang
قاضرملآاعستااذاوعسّتارملآاقاضاذا
قاضرملآاعستااذاوعسّتارملآاقاضاذا
Apabila
suatu perkara itu sempit, maka hukumnya
Apabila
suatu perkara itu sempit, maka hukumnya
menjadi
luas, sebaliknya jika suatu perkara itu
menjadi
luas, sebaliknya jika suatu perkara itu
luas,
maka hukumnya menjadi sempit
luas,
maka hukumnya menjadi sempit
هّدضىلاسكعناهّدحزواجتامّلك
هّدضىلاسكعناهّدحزواجتامّلك
Semua
yang melampaui batas, maka (hukumnya)
Semua
yang melampaui batas, maka (hukumnya)
berbalik
kepada kebalikannya
berbalik
kepada kebalikannya
Sebab-sebab KesulitanSebab-sebab Kesulitan
a.a.Karena
Safar
Karena
Safar
b.b.Karena
Maradl
Karena
Maradl
c.c.Karena
Ikrah
Karena
Ikrah
d.d.Karena
Nisyan
Karena
Nisyan
e.e.Karena
Jahl
Karena
Jahl
f.f.Karena
Umumul Balwa
Karena
Umumul Balwa
g.g.Karena
Naqsh
Karena
Naqsh
QAIDAH ASASIYAHQAIDAH ASASIYAH
Qaidah KeempatQaidah Keempat
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Qaidah Yang Berkaitan Dengan
DHARURATDHARURAT
لا
َزُي ُرَرَّضلَا
لا
َزُي ُرَرَّضلَا
ُُ
Kondisi
Bahaya
(Dharurat)
itu
harus
dihilangkan
Maksudnya
ialah jika sesuatu itu
Maksudnya
ialah jika sesuatu itu
dianggap
sedang atau akan bahkan
dianggap
sedang atau akan bahkan
memang
menimbulkan kemadaratan,
memang
menimbulkan kemadaratan,
maka
keberadaannya wajib dihilangkan.
maka
keberadaannya wajib dihilangkan.
Sekalipun
demikian, kemadaratan itu
Sekalipun
demikian, kemadaratan itu
tidak
boleh dihilangkan dengan
tidak
boleh dihilangkan dengan
kemadaratan
yang lain, sebagaimana
kemadaratan
yang lain, sebagaimana
yang
disabdakan Nabi SAW:
yang
disabdakan Nabi SAW:
َ
راَrرِضَلاَو َrرَرَضَلا
َ
راَrرِضَلاَو َrرَرَضَلا
artinya
: “Tidak diperbolehkan membuat
artinya
: “Tidak diperbolehkan membuat
kemadharatan
pada diri sendiri dan
kemadharatan
pada diri sendiri dan
kemadharatan
pada orang lain”.
kemadharatan
pada orang lain”.
ٌميِحَّر وُفَغ َللَّهٱ َّنِإ َلَعر ِۚهۡيررررررررررررر ر
١٧٣١٧٣
Sesungguhnya
Allah hanya mengharamkan bagimu
bangkai,
darah, daging babi, dan binatang yang
(ketika
disembelih) disebut (nama) selain Allah.
Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya)
sedang dia tidak menginginkannya
dan
tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada
dosa
baginya. Sesungguhnya Allah Maha
Pengampun
lagi Maha Penyayang
Dasar Dalil Qaidah
Cabang-cabang Cabang-cabang
QaidahQaidah
ِتا
َرْوُظْخَملا ُحْيِبُت ُتاَرْورَّضلا
ِتا
َرْوُظْخَملا ُحْيِبُت ُتاَرْورَّضلا
Artinya
: “Kemudharatan itu
membolehkan
hal-hal yang dilarang”
Jadi
dari kaidah ini dapat disimpulkan, bahwa dalam
keadaan
(sangat) terpaksa, maka orang diizinkan
melakukan
perbuatan yang dalam keadaan biasa
terlarang,
karena apabila tidak demikian, mungkin
akan
menimbulkan suatu kemadhorotan pada
dirinya.
ا
َهِراَدَقِب ُرَّدَقُي ِتاَرُرَّضلِل َحيِب
ُ
أاَم
ا
َهِراَدَقِب ُرَّدَقُي ِتاَرُرَّضلِل َحيِب
ُ
أاَم
Artinya
:“Sesuatu yang diperbolehkan
karena
kondisi dlarurot harus disesuaikan
menurut
batasan yang ukuran yang
dibutuhkan
dlorurot tersebut.”
Maksudnya
sesuatu yang asalnya dilarang, lalu
diperbolehkan
lantaran keadaan yang memaksa
(dlorurot),
harus disesuaikan dengan kadar ukuran
dlorurot
yang sedang dideritanya, dan tidak boleh
dinikmati
sepuas-puasnya atau seenaknya saja
ِهِلا
َوَزِب َلَطَبٍرْذُعِلَزاَجَام
ِهِلا
َوَزِب َلَطَبٍرْذُعِلَزاَجَام
Artinya
: segala sesuatu yang
kebolehannya
karena adanya alasan kuat
(uzur),
maka hilangnya kebolehan itu
disebabkan
oleh hilangnya alasan.
Maksudnya
ialah jika kemadharatan atau keadaan
yang
memaksa tersebut sudah hilang maka hukum
kebolehan
yang berdasar kemadharatan menjadi
hilang
juga.
ِ
راَرَضلاِبُلاَزُيَلاُرَرَّضلا
ِ
راَرَضلاِبُلاَزُيَلاُرَرَّضلا
Artinya
:“Kemudharatan itu tidak bisa
dihilangkan
dengan kemudharatan yang
lain.”
Maksud
kaidah ini adalah kemudharatan
tidak
boleh dihilangkan dengan cara
melakukan
kemudharatan lain yang
sebanding
keadaannya.
ا
ًراَرَض اَمُهَمَظْع
َ
أ َيِعْوُر ِناَتَدَسْفَم َضَراَعَت اَذِإ
ا
ًراَرَض اَمُهَمَظْع
َ
أ َيِعْوُر ِناَتَدَسْفَم َضَراَعَت اَذِإ
ا
َمِهَفَخ
َ
أ ٍباَكِتْراِب
ا
َمِهَفَخ
َ
أ ٍباَكِتْراِب
Artinya
: “Jika ada dua bahaya berkumpul, maka
yang
dihindari adalah bahaya yang lebih besar
dengan
mengerjakan yang bahayanya lebih
ringan.”
Maksud
ialah jika ditemukan adanya pertentangan
antara
dua macam madlarat, maka yang harus
diperhatikan
adalah mana yang lebih besar
bahayanya
dengan melakukan yang lebih ringan.
aksud
kaidah ini adalah kemudharatan tidak boleh
dihilangkan
dengan cara melakukan kemudharatan
lain
yang sebanding keadaannya
.
ِ
حِلاَصَمْلا ِبْلَج ْنِم ىَلْو
َ
أِدِساَفَمْلاُءْرَد
ِ
حِلاَصَمْلا ِبْلَج ْنِم ىَلْو
َ
أِدِساَفَمْلاُءْرَد
Artinya
: mencegah bahaya itu lebih
utama
daripada menarik datangnya
kebaikan.
Maksudnya
ketika dalam realitas ditemukan adanya
bahaya
dan kebaikan berkumpul dalam satu kasus,
maka
yang harus diprioritaskan lebih dahulu adalah
menangkal
bahaya dengan mengabaikan kebaikan.
ٌ
ةَحَلْصَمَواًبِلاَغِةَدَسْفَمْلا ُعْفَد َمِّدَق ٌةَدَسْفَم َضَراَعَتاَذِإَف
ٌ
ةَحَلْصَمَواًبِلاَغِةَدَسْفَمْلا ُعْفَد َمِّدَق ٌةَدَسْفَم َضَراَعَتاَذِإَف
Artinya:
maka jika terjadi pertentangan antara factor
menghilangkan
mafsadah (kerusakan) dari satu pihak
dengan
factor mendatangkan kemaslahatan dipihak lain,
maka
prinsip menghilangkan mafsadah harus didahulukan
dari
faktor yang kedua.
Maksudnya
jika dalam suatu perkara ditemukan
adanya
kemanfaatan dan kemadharatan, maka yang
harus
didahulukan adalah menghilangkan mafsadah
karena
akan dapat meluas dan menjalar kemana-
mana,
sehingga akan berakibat terjadinya mafsadah
atau
kerusakan yang lebih besar lagi.
ُ
ةَجاَحلا
ُ
ةَجاَحلا
َ
لْيِزْنَت
َ
لْيِزْنَت
ِ
ةِرْوُرَّضلاَةَلِزْنَم
ِ
ةِرْوُرَّضلاَةَلِزْنَم
ً
ةَّrمَع ْتَناَكًةَّصاَخْو
َ
أ
ً
ةَّrمَع ْتَناَكًةَّصاَخْو
َ
أ
Artinya:
“Kebutuhan itu terkadang
disetarakan
dengan kondisi darurat, baik
kebutuhan
umum atau khusus.”
Maksudnya
ialah kebutuhan terkadang menempati
posisi
kemadlaratan, baik secara umum maupun
khusus,
yakni dalam artian hajat (kebutuhan) yang
dalam
kondisi tertentu bisa menjadi salah satu hal
yang
pada awalnya dilarang, kemudian berubah
menjadi
suatu hal yang diperbolehkan untuk
dikerjakan.
QAIDAH ASASIYAHQAIDAH ASASIYAH
Qaidah KelimaQaidah Kelima
Qaidah Yang Berkaitan Dengan Qaidah Yang Berkaitan Dengan
KEBIASAANKEBIASAAN
ا
َهِب ُلَمَعْلا ُبِجَي
ٌ
ةَّجُح ِساَّنلا ُلاَمْعِتْسِا
Apa
yang biasa diperbuat orang
banyak
adalah hujjah
(alasan/argumen/dalil)
yang wajib
diamalkan..
Contoh:
Menjahitkan pakaian kepada
tukang
jahit, sudah menjadi adat
kebiasaan
bahwa yang menyediakan
benang,
jarum, dan menjahitnya
adalah
tukang jahit.
ْ
تَبَلَغَو ْتَدَرَطْضا اَذِإ ُةَداَعْلDا ُرَبَتْعُت اَمَّنِا
Adat
itu dianggap apabila dominan
dan
merata.
Contoh:
Apabila seseorang
berlangganan
majalah, maka
majalah
itu diantar ke rumah
pelanggan.
Apabila pelanggan tidak
mendapatkan
majalah tersebut maka
ia
bisa komplain dan menuntutnya
kepada
agen majalah tersebut.
Yang
dianggap adalah yang umum
dan
populer bukan yang jarang.
Contoh:
Para ulama berbeda
pendapat
tentang waktu hamil
terpanjang,
tetapi bila menggunakan
kaidah
diatas, maka waktu hamil
terpanjang
tidak akan melebihi satu
tahun.
ِة
َداَعْلDا ِةَللَاَدِب ُكَرْتُت
ُ
ةَقيِقَحْلا
Hakikat
ditinggal karena dalil adat.
Contoh:
Apabila si pembeli sudah
menyerahkan
tanda jadi (uang muka),
maka
berdasar adat kebiasaan, akad
jual
beli itu telah terjadi. Maka si
penjual
tidak bisa lagi membatalkan
jual
belinya meskipun harga barang
naik.
با
َطَخْلاَك ُباَتِكْلا
Kitab
atau tulisan itu sama dengan
ucapan.
Contoh:
Akta Kelahiran, Sertifikat
Tanah
ا
ًطْرَش ِطْوُرْشَمْلاَك اًفْرُع ُفْوُرْعَمْلا
Yang
dikenal sebagai kebiasaan
sama
dengan syarat.
Contoh:
Apabila orang bergotong
royong
membangun rumah yatim
piatu,
maka berdasarkan adat
kebiasaan,
orang-orang yang
bergotong
royong itu tidak dibayar.
Jadi
tidak bisa menuntut bayaran.
ِ
صاَّنلاِب ِنْيِيْعَّتلاَك ِفْرُعْلاِب ُنْيِيْعّتلا
Menentukan
dengan
urf
(kebiasaan)
sama
dengan menentukan dengan
nash.
Contoh:
Apabila
seseorang menyewa
rumah
atau toko tanpa menjelaskan siapa
yang
bertempat tinggal di rumah atau
toko
tersebut, maka si penyewa bisa
memanfaatkan
rumah tersebut tanpa
mengubah
bentuk rumah kecuali dengan
izin
orang yang menyewakan.
ً
ةَقْيِقَح
ِ
عَنَتْمُمْلاَك ًةَداَع ُعَنَتْمُمْلا
Sesuatu
yang tidak berlaku
berdasarkan
adat kebiasaan,
bagaikan
tidak berlaku dalam
kenyataan.
Contoh:
Seseorang yang mengaku
bahwa
harta yang ada pada orang
lain
adalah harta miliknya, tetapi dia
tidak
bisa menjelaskan dari mana
asal
harta tersebut.
داتجلإاب ضقنيلا داهتجلإاداتجلإاب ضقنيلا داهتجلإا
Ijtihad
Tidak dapat dibatalkan dengan
Ijtihad
Tidak dapat dibatalkan dengan
ijtihadijtihad
مارحلا بلغ مارحلاو للاحلا عمتجا اذامارحلا بلغ مارحلاو للاحلا عمتجا اذا
Apabila
antara yang haram dan yang
Apabila
antara yang haram dan yang
halal
berkumpul dimenangkan yang
halal
berkumpul dimenangkan yang
haramharam
رفسلا بناجورضحلا بناج ةدابعلا ىف عمتجا اذا رفسلا بناجورضحلا بناج ةدابعلا ىف عمتجا اذا
رفسلا بناج بلغرفسلا بناج بلغ
Apabila
aspek di rumah dengan aspek bepergian berkumpul
Apabila
aspek di rumah dengan aspek bepergian berkumpul
dalam
suatu ibadah, maka dimenangkan yang aspek
dalam
suatu ibadah, maka dimenangkan yang aspek
bepergianbepergian
عناملا مدق ىضتقملاو عناملا ضراعت اذاعناملا مدق ىضتقملاو عناملا ضراعت اذا
Apabila
antara yang mencegah dan yang mengharuskan
Apabila
antara yang mencegah dan yang mengharuskan
berlawanan
maka didahulukan yang mencegah
berlawanan
maka didahulukan yang mencegah
بوبحم اهريع ىفو هوركم برقلاب راثيلإابوبحم اهريع ىفو هوركم برقلاب راثيلإا
Mengutamakan
orang lain dalam ibadah dimakruhkan
Mengutamakan
orang lain dalam ibadah dimakruhkan
sedang
selain ibadah disenangi
sedang
selain ibadah disenangi
عبات عباتلاعبات عباتلا
Pengikut
itu hukumnya sebagai yang mengikuti
Pengikut
itu hukumnya sebagai yang mengikuti
مكحلاب درفيلا عباتلامكحلاب درفيلا عباتلا
Pengikut
itu tidak diberi hukum sendiri
Pengikut
itu tidak diberi hukum sendiri
عوبتملا طوقسب طقاس عباتلاعوبتملا طوقسب طقاس عباتلا
Pengikut
menjadi gugur dengan gugurnya yang diikuti
Pengikut
menjadi gugur dengan gugurnya yang diikuti
لصلأا طقس اذا طقسي عرفلالصلأا طقس اذا طقسي عرفلا
Hukum
cabang menjadi gugur manakala induknya gugur
Hukum
cabang menjadi gugur manakala induknya gugur
r
عوبتملا ىلع مدقتي لا عباتلا
r
عوبتملا ىلع مدقتي لا عباتلا
Pengikut
itu tidak boleh mendahului yang diikuti
Pengikut
itu tidak boleh mendahului yang diikuti
اهريغ ىف رفتغي لاام عباوتلا ىف رفتغياهريغ ىف رفتغي لاام عباوتلا ىف رفتغي
Pengikut
dapat dimaafkan selainnya tidak
Pengikut
dapat dimaafkan selainnya tidak
ةحلصملاب طونم ةيعرلا ىلع ماملإا فرصتةحلصملاب طونم ةيعرلا ىلع ماملإا فرصت
Kebijaakan
imam kepada rakyatnya harus dikaitkan dengan
Kebijaakan
imam kepada rakyatnya harus dikaitkan dengan
KemaslahatanKemaslahatan
ةاهبشلاب طقست دودحلاةاهبشلاب طقست دودحلا
Penegakan
had bisa dibatalkan karena adanya Subhat
Penegakan
had bisa dibatalkan karena adanya Subhat
بحتسم فلاخلا نم جورخلابحتسم فلاخلا نم جورخلا
Keluar
dari pertentangan itu diutamakan
Keluar
dari pertentangan itu diutamakan
ىصاعملاب طانت لا صخرلاىصاعملاب طانت لا صخرلا
Keringanan
itu tidak boleh dikaitkan dengan kemaksiatan
Keringanan
itu tidak boleh dikaitkan dengan kemaksiatan
هنم دلوتي ا
rمب اضر ءيشلاب اضرلا
هنم دلوتي ا
rمب اضر ءيشلاب اضرلا
Rela
akan sesuatu berarti rel apula akibatnya
Rela
akan sesuatu berarti rel apula akibatnya
لوق تكاس ىلا بسني لالوق تكاس ىلا بسني لا
Suatu
perkataan tidak dapat disandarkan pada orang yang
Suatu
perkataan tidak dapat disandarkan pada orang yang
diamdiam
لاضف رثكا ناك لا
rعف رثrكا ناrكام
لاضف رثكا ناك لا
rعف رثrكا ناrكام
Apa
saja yang lebih banyak pekerjaannya berarti lebih banyak
Apa
saja yang lebih banyak pekerjaannya berarti lebih banyak
pula
keutamaannya
pula
keutamaannya
ر
rصاقلا نم لضفا ىدعتملا
ر
rصاقلا نم لضفا ىدعتملا
Perbuatan
yang mencakup kepentingan orang lain lebih
Perbuatan
yang mencakup kepentingan orang lain lebih
uatama
daripada yang hanya sebatas kepentingan sendiri
uatama
daripada yang hanya sebatas kepentingan sendiri
Kisi-kisi UTSKisi-kisi UTS
Pengertian
Secara
Bahasa
dan
Istilah
:
Qawaid
Fiqhiyah
Pengertian
Qaidah Fiqh
menurut
Mahasiswa
sendiri
Perbedaan
istilah : Qaidah Fiqhiyah bersifat
Kulliy
dan
Aghlabiy
Pengertian
Hukum Amaliy
dan
Dalil Tafshiliy
Macam Qaidah
Fiqh dari berbagai
Segi-nya
dan
contohnya
Perbedaan
Qaidah Fiqh
dengan
Ushul Fiqh
Perbedaan
Qaidah Fiqh
dengan
Qaidah Ushul
Manfaat / Kegunaan adanya
Qaidah Fiqhiyah