Bab 02_Menganalisis Transaksi introduction to accounting
ElinErlinaSasanti
0 views
109 slides
Oct 22, 2025
Slide 1 of 109
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
About This Presentation
accounting
Size: 1.92 MB
Language: none
Added: Oct 22, 2025
Slides: 109 pages
Slide Content
PENGANTAR AKUNTANSI 1 — ADAPTASI INDONESIA Edisi 4 Carl S. Warren James M. Reeve Jonathan E.Duchac Ersa Tri Wahyuni Amir Abadi Jusuf
BAB 2 MENGANALISIS TRANSAKSI
Daftar Isi
Menggunakan Akun untuk Mencatat Transaksi Pada Bab 1, transaksi SolusiNet pada bulan November dicatat menggunakan f o rmat persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi tidak efisien atau praktis untuk perusahaan yang memiliki ribuan atau jutaan transaksi setiap harinya . Sistem akuntansi dirancang untuk menunjukkan kenaikan dan penurunan pada catatan tersendiri, yang disebut akun.
A kun Suatu akun dalam bentuk yang sederhana memiliki tiga bagian . Judul , merupakan nama dari elemen persamaan akuntansi yang dicatat pada akun . Tempat untuk mencatat kenaikan dari elemen persamaan akuntansi . Tempat untuk mencatat penurunan dari elemen persamaan akuntansi .
Akun T
Tampilan 1: Transaksi SolusiNet di bulan November
Aturan dalam Mencatat Transaksi dalam Akun Aset Liabilitas + Debit – Kredit – Debit + Kredit Ekuitas – Debit + Kredit Beban Pendapatan + Debit – Kredit – Debit + Kredit
Akun Kas untuk SolusiNet
Bagan Akun (Chart of Accounts–COA) Suatu kelompok akun untuk sebuah entitas bisnis disebut buku besar ( ledger ). Daftar akun yang terdapat dalam buku besar disebut bagan akun atau daftar akun ( chart of accounts ) . Akun laporan posisi keuangan biasanya disebutkan terlebih dahulu , dengan urutan aset , liabilitas , lalu ekuitas pemilik . Akun laporan laba rugi disebutkan kemudian , dengan urutan pendapatan dan beban .
Bagan Akun (COA) untuk Laporan Posisi Keuangan
Bagan Akun (COA) untuk Laporan Laba Rugi
Bagan Akun (COA) SolusiNet
Sistem Akuntansi Ayat Jurnal Berpasangan Sistem ini berdasarkan persamaan akuntansi dan memerlukan : Setiap transaksi bisnis dicatat setidaknya ke dalam dua akun . Total debit yang dicatat untuk setiap transaksi sama dengan total kredit yang dicatat .
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan untuk Akun Laporan Posisi Keuangan
Aturan Pendebitan dan pengkreditan untuk Akun Laporan Laba Rugi
Akun Prive
Saldo Normal Akun Saldo normal suatu akun bisa debit atau kredit bergantung apakah kenaikan akun tersebut dicatat sebagai debit atau kredit . Akun Saldo Normal Aset Debit Liabilitas Kredit Ekuitas Kredit Pendapatan Kredit Beban Debit Prive Debit
Tampilan 3: Aturan Debit dan Kredit , Saldo Normal Akun
Penjurnalan Dengan menggunakan aturan debit dan kredit , sebuah transaksi awalnya dimasukkan dalam catatan yang disebut jurnal ( journal). Transaksi SolusiNet selama November di Bab 1 digunakan sebagai contoh .
Transa ksi A (slide 1 dari 2) 1 Nov 2015 Cristina menyetorkan Rp25.000.000 di rekening bank atas nama SolusiNet.
Transa ksi A (slide 2 dari 2) Transaksi tersebut akan : Meningkatkan akun aset , dan Meningkatkan akun ekuitas pemilik . Akan tercatat di jurnal sebagai : Kenaikan (debit) akun Kas , dan Kenaikan ( k redit) akun Modal, Cristina .
Ayat Jurnal untuk Transaksi A
5 Langkah Pencacatan Transaksi ke dalam Jurnal
Istilah Transaksi yang Umum
Transa ks i B (slide 1 dari 2) 5 N ovember SolusiNet membeli tanah seharga Rp20.000.000 secara tunai .
Transa ks i B (slide 2 dari 2) Transaksi ini akan : Meningkatkan satu akun , dan menurunkan akun aset lainnya . Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai : Kenaikan Rp20.000.000 (debit) pada akun Tanah dan Penurunan Rp20.000.000 ( k redit) pada akun Kas .
Transa ks i C (slide 1 dari 2) 10 November SolusiNet membeli perlengkapan secara kredit sebesar Rp1.350.000.
Transa ks i C (slide 2 dari 2) Transaksi ini akan : Meningkatkan akun aset , dan Meningkatkan akun liabilitas . Transaksi ini dicatat di jurnal sebagai : Kenaikan Rp1.350.000 (debit) pada akun Perlengkapan , dan Kenaikan Rp1.350.000 ( kredit ) pada akun Utang Usaha.
Transa ks i D (slide 1 dari 2) 18 November SolusiNet menerima honor sebesar Rp7.500.000 dari pelanggan atas jasa yang diberikan .
Transa ks i D (slide 2 dari 2) Transaksi ini akan : Meningkatkan akun aset , dan Meningkatkan akun pendapatan . Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai : Kenaikan Rp7.500.000 (debit) pada akun Kas , dan Kenaikan Rp7.500.000 ( kredit ) pada akun Pendapatan Jasa
Transa ks i E (slide 1 dari 3) 30 November Telah muncul beberapa beban untuk SolusiNet seperti berikut ini : Beban Upah Rp2.125.000; Sewa , Rp800.000; Utilitas , Rp450.000; dan Beban Lain-Lain, Rp275.000
Transa ks i E (slide 2 dari 3) Traksaksi ini akan : Meningkatkan berbagai akun beban , dan Menurunkan akun aset ( Kas ). Transaksi ini akan dicatat dalam jurnal sebagai : meningkatkan ( debit) akun - akun beban ( Beban Upah Rp2.125.000; Beban Sewa , Rp800.000; Beban Utilitas, Rp450.000; dan Beban Lain-Lain, Rp275.000), dan menurunkan ( kredit ) akun Kas , Rp3.650.000.
Transa ks i E (slide 3 dari 3)
Transa ks i F (slide 1 dari 2) 30 November SolusiNet membayar kreditor , Rp950.000
Transa ks i F (slide 2 dari 2) Transaksi ini akan : Menurunkan akun liabilitas , dan Menurunkan akun aset . Transaksi ini akan dicatat sebagai : Menurukan Utang Usaha (debit) sebesar Rp950.000, dan Menurunkan Kas ( kredit ) sebesar Rp950.000.
Transa ks i G (slide 1 dari 3) 30 November Cristina mencatat jumlah perlengkapan yang masih tersisa sejumlah Rp550 . 000.
Transa ks i G (slide 2 dari 3) SolusiNet membeli perlengkapan Rp1.350.000 pada 10 November. Dengan demikian , perlengkapan yang digunakan selama November adalah Rp800.000 (1.350.000 – 550.000). Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai : Peningkatan (debit) Rp800.000 pada akun Beban Perlengkapan , dan Penurunan ( kredit ) Rp800.000 pada akun Perlengkapan .
Transa ks i G (slide 3 dari 3)
Transa ks i H (slide 1 dari 3) 30 November Cristina menarik uang tunai Rp2.000.000 dari SolusiNet untuk keperluan pribadi .
Transa ks i H (slide 2 dari 3) Transaksi ini akan : Menurunkan aset , dan Ekuitas pemilik . Transaksi ini dicatat dalam jurnal sebagai Peningkatan (debit) Prive , Cristina sebesar Rp2.000.000, dan Penurunan ( kredit ) Kas sebesar Rp2.000.000.
Transa ks i H (slide 3 dari 3)
Memindahbukukan Ayat Jurnal ke Dalam Akun Suatu transaksi pertama kali dicatat dalam sebuah jurnal secara periodik. Ayat jurnal dimasukkan ke akun yang sesuai di buku besar . Proses memindahkan debit dan kredit dari ayat jurnal ke dalam akun disebut pemindahbukukan ( posting) . Transaksi SolusiNet selama Desember digunakan sebagai contoh posting dari jurnal ke buku besar .
Transa ksi 1 (slide 1 dari 3) 1 Desember SolusiNet membayar premi sebesar Rp2.400.000 untuk polis asuransi komprehensif yang melindungi terhadap kerugian , pencurian , dan kebakaran . Masa perlindungan polis asuransi adalah satu tahun .
Transa ksi 1 (slide 2 dari 3) Pembayaran beban di muka , seperti premi asuransi disebut beban dibayar di muka . Beban dibayar di muka merupakan aset . Transaksi ini dicatat sebagai Peningkatan (debit) sebesar Rp2 . 400 . 000 pada akun Asuransi Dibayar di Muka , dan Penurunan ( kredit ) sebesar Rp2 . 400 . 000 pada akun Kas .
Transa ksi 1 (slide 3 dari 3)
Ilustrasi Posting
Transa ksi 2 (slide 1 dari 3) 1 Desember SolusiNet membayar sewa tempat untuk bulan Desember sebesar Rp800.000. Perusahaan yang menyewakan tempat untuk SolusiNet sekarang meminta pembayaran sewa dilakukan setiap tanggal 1 setiap bulannya, dan bukan di akhir bulan
Transa ksi 2 (slide 2 dari 3) Pembayaran sewa di muka adalah aset , sama seperti pembayaran premi asuransi di muka dalam transaksi sebelumnya . Namun , tidak seperti premi asuransi , sewa dibayar di muka akan habis dalam satu bulan . Ketika aset yang dibeli akan digunakan dalam waktu singkat , misalnya satu bulan , aset ini akan langsung didebit terhadap beban .
Transa ksi 2 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 3 (slide 1 dari 3) 1 Desember SolusiNet menerima tawaran dari sebuah toko untuk menyewakan tanah yang dibeli pada tanggal 5 November. Toko yang terletak di sebelah tanah SolusiNet tersebut berencana menggunakannya sebagai area parkir karyawan dan pelanggannya . SolusiNet setuju untuk menyewakan tanahnya selama tiga bulan dengan pembayaran sewa di muka SolusiNet menerima Rp360.000 untuk masa sewa tiga bulan yang dimulai sejak 1 Desember
Transa ksi 3 (slide 2 dari 3) Liabilitas yang timbul karena menerima pembayaran di muka atas penyediaan jasa disebut pendapatan diterima di muka ( unearned revenue ). Seiring berjalannya waktu , liabilitas sewa diterima di muka akan berubah menjadi pendapatan . Transaksi tersebut dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Kas sebesar Rp360.000, dan Peningkatan ( kredit ) pada Sewa Diterima di Muka sebesar Rp360.000.
Transa ksi 3 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 4 (slide 1 dari 3) 4 Desember SolusiNet membeli peralatan kantor secara kredit dari PT Pratama Jaya sebesar Rp1.800.000
Transa ksi 4 (slide 2 dari 3) Akun aset ( Peralatan Kantor) dan liabilitas ( Utang Usaha) meningkat . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Peralatan Kantor sebesar Rp1.800.000, dan Peningkatan ( kredit ) pada Utang Usaha sebesar Rp1.800.000.
Transa ksi 4 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 5 (slide 1 dari 3) 6 Desember SolusiNet membayar Rp180.000 untuk pemasangan iklan baris di sebuah surat kabar nasional .
Transa ksi 5 (slide 2 dari 3) Beban meningkat dan aset ( Kas ) menurun . Pos beban yang diharapkan jumlahnya sangat kecil dan tidak rutin, biasanya dimasukkan sebagai bagian dari beban lain-lain . Transaksi ini akan dicatat sebagai : Peningkatan (debit) sebesar Rp180.000 pada Beban Lain-lain, dan Penurunan ( kredit ) sebesar Rp180.000 pada Kas .
Transa ksi 5 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 6 (slide 1 dari 2) 11 Desember SolusiNet membayar uang pada kreditor Rp400.000.
Transa ksi 6 (slide 2 dari 2) Liabilitas ( Utang Usaha) dan Aset ( Kas ) menurun . Transaksi ini dicatat sebagai : penurunan (debit) sebesar Rp400.000 pada Utang Usaha, dan penurunan ( kredit ) sebesar Rp400.000 pada Kas .
Transa ksi 7 (slide 1 dari 3) 13 Desember SolusiNet membayar resepsionis dan asisten paruh waktu sebesar Rp950.000 untuk gaji / upah selama dua minggu .
Transa ksi 7 (slide 2 dari 3) Transaksi ini sama dengan transaksi 6 Desember , di mana akun Beban naik dan Kas turun . Transaksi ini akan dicatat sebagai : Kenaikan (debit) pada Beban Upah sebesar Rp950.000, dan Penurunan ( kredit ) pada Kas sebesar Rp950.000.
Transa ksi 7 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 8 (slide 1 dari 3) 16 Desember SolusiNet menerima uang dari pendapatan jasa sebesar Rp3.100.000 untuk setengah bulan pertama di Desember .
Transa ksi 8 (slide 2 dari 3) Peningkatan pada akun aset ( Kas ) dan akun pendapatan ( Pendapatan Jasa ). Transaksi ini akan dicatat sebagai : peningkatan (debit) sebes a r Rp3 . 100 . 000 pada Kas , dan peningkatan ( kredit ) sebes a r Rp3 . 100 . 000 pada Pendapatan Jasa .
Transa ksi 8 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 9 (slide 1 dari 3) 16 D esember Pendapatan diterima yang dicatat pada piutang untuk setengah bulan pertama di Desember adalah Rp1.750.000 .
Transa ksi 9 (slide 2 dari 3) Ketika perusahaan setuju untuk menerima pembayaran atas jasa di kemudian hari , maka perusahaan memiliki piutang usaha . Piutang Usaha merupakan klaim terhadap pelanggan . Piutang adalah aset , dan pendapatan telah dihasilkan meskipun pembayaran tunai belum diterima . Transaksi ini dicatat sebagai peningkatan (debit) Rp1.750.000 pada Piutang Usaha dan peningkatan ( kredit ) sebesar Rp1.750.000 pada Pendapatan Jasa .
Transa ksi 9 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 10 (slide 1 dari 2) 20 Desember SolusiNet membayar Rp900.000 kepada PT Pratama Jaya dari utang sebesar Rp1.800.000.
Transa ksi 10 (slide 2 dari 2) Transaksi ini sama dengan transaksi tanggal 11 Desember . Transaksi ini dicatat sebagai penurunan (debit) pada Utang Usaha sebesar Rp900.000 dan penurunan ( kredit ) pada Kas sebesar Rp900.000 .
Transa ksi 11 (slide 1 dari 3) 21 Desember SolusiNet menerima pelunasan piutang dari pelanggan sebesar Rp650.000 .
Transa ksi 11 (slide 2 dari 3) Ketika pelanggan membayar tagihan atas jasa yang telah diterimanya , jumlah satu aset naik dan jumlah aset lainnya turun . Transaksi ini dicatat sebagai : peningkatan (debit) Kas sebesar Rp650.000, dan penurunan ( kredit ) Piutang Usaha sebesar Rp650.000.
Transa ksi 11 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 12 (slide 1 dari 3) 23 Desember SolusiNet membayar Rp1.450.000 untuk membeli perlengkapan .
Transa ksi 12 (slide 2 dari 3) Salah satu akun aset ( Perlengkapan ) meningkat , dan akun aset lainnya ( Kas ) menurun . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Perlengkapan sebesar Rp1.450.000, dan Penurunan ( kredit ) pada Kas sebesar Rp1.450.000.
Transa ksi 12 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 13 (slide 1 dari 2) 27 Desember SolusiNet membayar resepsionis dan asisten paruh waktu sebesar Rp1.200.000 untuk gaji / upah selama dua minggu
Transa ksi 13 (slide 2 dari 2) Transaksi ini sama dengan transaksi tanggal 13 Desember . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) Beban Upah sebesar Rp1.200.000 , dan Penurunan ( kredit ) Kas sebesar Rp1.200.000 .
Transa ksi 14 (slide 1 dari 2) 31 Desember SolusiNet membayar tagihan telepon bulanan Rp310.000.
Transa ksi 14 (slide 2 dari 2) Transaksi ini sama dengan transaksi pada 6 Desember . Transaksi akan dicatat sebagai : peningkatan (debit) sebesar Rp310.000 pada akun Beban Utilitas , dan penurunan ( kredit ) sebesar Rp310.000 pada akun Kas .
Transa ksi 15 (slide 1 dari 3) 31 Desember SolusiNet membayar tagihan listrik bulanan sebesar Rp225.000.
Transa ksi 15 (slide 2 dari 3) Transaksi ini sama dengan transaksi sebelumnya . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada akun Beban Utilitas sebesar Rp225.000, dan Penurunan ( kredit ) pada akun Kas sebesar Rp225.000.
Transa ksi 15 (slide 3 dari 3)
Transa ksi 16 (slide 1 dari 2) 31 Desember SolusiNet menerima pembayaran atas jasa yang diberikan untuk setengah bulan kedua di Desember sebesar Rp2.870.000 .
Transa ksi 16 (slide 2 dari 2) Transaksi ini sama dengan transaksi pada 16 Desember . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Kas sebesar Rp2.870.000, dan Peningkatan ( kredit ) pada Pendapatan Jasa sebesar Rp2.870.000 .
Transa ksi 17 (slide 1 dari 2) 31 Desember Pendapatan diterima yang dicatat pada piutang untuk setengah bulan kedua di Desember sebesar Rp1.120.000.
Transa ksi 17 (slide 2 dari 2) Transaksi ini sama dengan transaksi pada 16 Desember . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Piutang Usaha sebesar Rp1.120.000. Peningkatan ( kredit ) pada Pendapatan Jasa sebesar Rp1.120.000.
Transa ksi 18 (slide 1 dari 2) 31 Desember Cristina menarik uang tunai untuk keperluan pribadi sebesar Rp2.000.000.
Transa ksi 18 (slide 2 dari 2) Transaksi ini menurunkan ekuitas pemilik dan aset . Transaksi ini dicatat sebagai : Peningkatan (debit) pada Prive , Cristina sebesar Rp2.000.000. Penurunan ( kredit ) pada Kas sebesar Rp2.000.000 .
Tampilan 6: Jurnal untuk SolusiNet (slide 1 dari 3)
Tampilan 6: Jurnal untuk SolusiNet (slide 2 dari 3)
Tampilan 6: Jurnal untuk SolusiNet (slide 3 dari 3)
Neraca Saldo
Tahapan Penyiapan Neraca Saldo
Tampilan 7: Neraca Saldo
Kesalahan Memengaruhi Neraca Saldo (slide 1 dari 3) Jika terdapat selisih sebesar 10, 100, atau 1.000 antara total debit dan kredit sering kali berasal dari kesalahan penjumlahan . Jika terjadi kesalahan seperti ini , jumlahkan kembali kolom neraca saldo . Jika kesalahan masih ada , hitung kembali saldo semua akun . Jika selisih dapat dibagi 2, kesalahan bisa terjadi karena debit di - posting sebagai kredit , atau sebaliknya .
Kesalahan Memengaruhi Neraca Saldo (slide 2 dari 3) Jika selisih dapat dibagi 9, telusuri kembali saldo akun ke buku besar untuk mengetahui kesalahan pemindahan saldo dari buku besar . Dua jenis kesalahan yang biasa ditemukan dikenal sebagai transposisi dan selip ( slide ). Transposisi terjadi saat urutan angka terbalik menjadi salah , seperti menulis Rp542.000 sebagai Rp452.000 atau Rp524.000.
Kesalahan Memengaruhi Neraca Saldo (slide 3 dari 3) Jika kesalahan tidak habis dibagi 2 maupun 9, buku besar harus ditinjau ulang untuk menemukan jumlah buku besar yang sama dengan jumlah kesalahan yang belum dipindah ke neraca saldo . Jika kesalahan tidak ditemukan , tinjau ulang pemindahbukuan jurnal untuk menemukan pemindahbukuan yang salah . Jika kesalahan tidak ditemukan melalui langkah sebelumnya , proses akuntansi harus ditelusuri kembali , mulai dari langkah terakhir dan mundur sampai ayat dalam jurnal .
Kesalahan Tidak Memengaruhi Neraca Saldo Ada kalanya suatu kesalahan tidak menyebabkan neraca saldo tidak seimbang , contohnya saldo kredit akun Perlengkapan . Biasanya dipersiapkan Jurnal Koreksi.
Jurnal Koreksi (slide 1 dari 3) D iasumsikan pada tanggal 5 Mei dilakukan pembelian peralatan kantor secara kredit sebesar 12 . 500 . 000 dijurnal dan di - posting sebaga i : d ebit pada Perlengkapan dan kredit pada Utang Usaha sebesar Rp12.500.000. Salah:
Jurnal Koreksi (slide 2 dari 3) Sebelum membuat jurnal koreksi , tentukan debit dan k redit yang harus dicatat . Benar:
Jurnal Koreksi (slide 3 dari 3) Dengan membandingkan dua set akun T, kita lihat bahwa salah mendebit pada Perlengkapan dapat dikoreksi dengan mendebit Peralatan Kantor sebesar Rp12.500.000 dan mengkredit Perlengkapan Rp12.500.000.
Analisis dan Interpretasi Keuangan: Analisis Horizontal Dalam analisis horizontal jumlah setiap pos laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan pos yang sama dari laporan keuangan periode sebelumnya .
Ilustrasi Analisis Horizontal
Anal i sis Horizontal– Konsultan Hukum Sitompul dan Rekan Bila pendapatan jasa meningkat : Menguntungkan Bila beban menurun: Menguntungkan Akun Meningkat/Menurun Menguntungkan/Tidak Menguntungkan Pendapatan jasa Meningkat Menguntungkan Beban Perlengkapan Menurun Menguntungkan Beban upah Meningkat Tidak Menguntungkan Beban sewa Meningkat Tidak Menguntungkan Beban utilitas Meningkat Tidak Menguntungkan Beban lain-lain Meningkat Tidak Menguntungkan
Analisis Horizontal untuk Laporan Arus Kas Laporan Arus Kas PT Mitra Adi Perkasa ( dalam ribuan ) disajikan sebagai berikut .
Analisis Horizontal – PT Mitra Adi Perkasa Laporan arus kas PT Mitra Adi Perkasa menunjukkan kenaikan arus kas dari aktivitas operasi sebesar 381,5%, yang merupakan tren menguntungkan . Kenaikan jumlah kas dalam aktivitas investasi sejumlah 49,5% dan kenaikan kas dalam jumlah kas yang diterima dari aktivitas pendanaan sebesar 40,0%. Secara keseluruhan , PT Mitra Adi Perkasa mengalami kenaikan arus kas sebesar 604,2% yang meningkatkan saldo akhir kas senilai 202,8%.