BAB 1 ANALISIS DATA materi informatika kelas 8.pptx
dottydesviana
6 views
14 slides
Oct 21, 2025
Slide 1 of 14
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
About This Presentation
materi informatika kelas 8 smp
Size: 3.35 MB
Language: none
Added: Oct 21, 2025
Slides: 14 pages
Slide Content
Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini, siswa diharapkan mampu: 1. Mengakses data dengan tepat 2. Mengolah data secara efisien, terstruktur, dan sistematis 3. Menganalisis data untuk menemukan informasi yang dibutuhkan. 4. Mencari, meringkas, dan memvisualisasikan data dari berbagai situasi kehidupan sehari-hari. Guru Informatika : WAWAN HERU SUHARTONO, SE, MM Pencarian data di lembar kerja : 1. Pengertian Fungsi pencarian terdiri dari dua kelompok: Fungsi lookup → mencari data dalam tabel. Fungsi reference → menunjukkan posisi atau mengambil nilai berdasarkan posisi data. 2. Fungsi lookup VLOOKUP (vertical lookup) → digunakan jika data tersusun vertikal (kolom ke bawah). Rumus: =Vlookup(lookup_value, table_array, col_index_num, [range_lookup]) HLOOKUP (horizontal lookup) → digunakan jika data tersusun horizontal (baris ke samping). Rumus: =Hlookup(lookup_value, table_array, row_index_num, [range_lookup]) Komponen: Lookup_value : nilai yang dicari Table_array : rentang data Col_index_num / row_index_num : posisi kolom/baris yang diambil Range_lookup : TRUE → hasil mendekati FALSE → hasil harus sama persis
3. Fungsi Reference MATCH → mencari posisi data dalam sebuah range. INDEX → mengambil nilai dari sel berdasarkan baris dan kolom tertentu. CHOOSE → memilih nilai dari daftar berdasarkan nomor indeks. Range data dapat berupa tabel satu dimensi (satu kolom) atau dua dimensi (beberapa kolom). 4. Contoh VLOOKUP : mencari nama mata pelajaran berdasarkan kode yang ada di kolom pertama tabel vertikal. HLOOKUP : mencari nama mata pelajaran berdasarkan kode yang ada di baris pertama tabel horizontal. Jika data tidak ditemukan dan range_lookup=FALSE, hasil pencarian menampilkan error #N/A. 5. Hal yang Perlu Diperhatikan Gunakan absolute reference ($) pada table_array agar rumus tidak berubah saat disalin. Jika data tidak diurutkan: Dengan FALSE → hanya menemukan nilai yang sama persis. Dengan TRUE → hasil bisa salah karena pencarian berhenti di nilai terdekat. Pencarian data dalam tabel besar dan tidak terurut akan sulit dilakukan.
Pencarian Data dengan Fungsi Lookup: 1. PengertianLookup adalah fungsi di Excel untuk mencari suatu data dalam sebuah range (tabel). Ada dua jenis: VLOOKUP (Vertical Lookup) → mencari data yang disusun vertikal. HLOOKUP (Horizontal Lookup) → mencari data yang disusun horizontal. 2. Fungsi VLOOKUP Formula: =VLOOKUP(lookup_value, table_array, col_index_num, [range_lookup]) Keterangan: lookup_value: nilai yang dicari. table_array: tabel tempat mencari col_index_num: kolom hasil yang diambil (nomor dimulai dari 1). range_lookup:TRUE → hasil mendekati.FALSE → hasil harus sama persis. Contoh: =VLOOKUP(A2,$D$1:$F$11,2,FALSE) → mencari isi A2 pada kolom pertama tabel D1:F11, lalu mengembalikan data dari kolom ke-2.
3. Fungsi HLOOKUP Formula: =HLOOKUP(lookup_value, table_array, row_index_num, [range_lookup]) Keterangan: lookup_value: nilai yang dicari. table_array: tabel tempat mencari. row_index_num: baris hasil yang diambil (nomor dimulai dari 1). range_lookup:TRUE → hasil mendekati.FALSE → hasil harus sama persis. Contoh: =HLOOKUP(A2,$A$9:$K$11,3,FALSE) → mencari isi A2 di baris pertama tabel A9:K11, lalu mengembalikan data dari baris ke-3.
4. Persamaan & Perbedaan Aspek VLOOKUP HLOOKUP Susunan data Vertikal (kolom) Horizontal (baris) Pencarian Kolom pertama table Baris pertama table Hasil Nilai pada kolom tertentu Nilai pada baris tertentu Contoh Kode pelajaran → Nama mata pelajaran Kode pelajaran → Nama mata Pelajaran 5. Catatan Penting Gunakan absolute reference ($) pada table_array agar range tidak berubah saat formula disalin. Jika lookup_value tidak ditemukan: Dengan FALSE → hasil #N/A. Dengan TRUE → hasil mendekati nilai yang dicari (harus urut). 📌 Inti Materi:VLOOKUP mencari data ke bawah (kolom).HLOOKUP mencari data ke samping (baris).Keduanya digunakan untuk menghubungkan kode dengan informasi lengkap dalam tabel.
Pencarian Data dengan Fungsi Reference Reference digunakan untuk mengacu dan mengambil data dari posisi tertentu dalam suatu range (tabel) di lembar kerja. Tiga fungsi utama : 1. MATCH Tujuan: Mencari posisi suatu nilai dalam satu kolom atau baris (tabel satu dimensi). Sintaks:=MATCH(lookup_value, lookup_array, [match_type]) Keterangan: lookup_value → nilai yang dicari lookup_array → tabel tempat pencarian match_type →1 untuk hasil mendekati nilai (kurang dari)0 untuk hasil sama persis (umumnya digunakan) Contoh:=MATCH("FIS", G1:G4, 0)Hasilnya 2 karena “FIS” ada di posisi kedua. 2. INDEX Tujuan: Mengambil nilai dari posisi tertentu dalam tabel dua dimensi. Sintaks:=INDEX(array, row_num, [column_num]) Keterangan: array → tabel data row_num → nomor baris yang diambil column_num → nomor kolom yang diambil Contoh:=INDEX(J1:K4, 3, 2)Hasilnya Ekonomi, yaitu data pada baris ke-3 kolom ke-2. 3. CHOOSE Tujuan: Mengambil nilai berdasarkan urutan posisi dari sekumpulan data yang ditentukan. Sintaks:=CHOOSE(index_num, value1, [value2], …) Keterangan: index_num → nomor urutan data yang dipilih value1…valueN → daftar nilai atau referensi sel Contoh:=CHOOSE(3, "BIO", "MAT", "EKO", "FIS")Hasilnya EKO karena posisi ke-3.💡
Perbandingan Singkat: Fungsi Tujuan Utama Hasil yang Diberikan MATCH Menentukan posisi data Posisi (angka) INDEX Mengambil nilai pada posisi tertentu Nilai di table CHOOSE Memilih nilai berdasarkan urutan Nilai dari daftar Visualisasi Data 1. Pengertian Visualisasi data adalah penyajian data dalam bentuk grafik atau chart agar informasi lebih mudah dipahami. Kegiatan ini merupakan bagian dari analisis data . 2. Jenis-Jenis Chart dan Fungsinya Jenis Chart Fungsi Utama Column Chart Membandingkan nilai beberapa kelompok data dengan batang vertikal. Bar Chart Versi horizontal dari column chart, cocok untuk label teks panjang. Line Chart Menunjukkan tren atau perubahan data dari waktu ke waktu. Pie Chart Menampilkan proporsi setiap bagian terhadap keseluruhan (total 100%). Area Chart Variasi line chart dengan area berwarna di bawah garis, menunjukkan kontribusi terhadap total.
3. Chart untuk Prediksi Data Chart yang dapat digunakan line chart dan column chart dapat digunakan untuk memperkirakan nilai data di masa depan, terutama bila sumbu X menunjukkan waktu (bulan, tahun). 4. Panduan Membuat Chart yang Baik Pilih jenis chart sesuai kebutuhan dan jumlah kelompok data. Tambahkan judul, label sumbu X dan Y, serta legenda yang jelas. Gunakan warna seperlunya (hindari efek pelangi). Hindari penggunaan chart 3D yang sulit dibaca.Perhatikan skala sumbu agar tidak menimbulkan salah tafsir visual. 5. Tips Tambahan Bar Chart: urutkan data agar perbandingan lebih jelas. Pie Chart: gunakan hanya untuk sedikit kategori (≤5) dan total 100%. Line/Area Chart : gunakan jika data berurutan menurut waktu, hindari terlalu banyak garis (maks. 7 dataset). 6. Langkah-langkah Membuat Chart di Excel Pilih data pada worksheet Klik tab Insert → Chart (pilih jenis chart). Atur tampilan: judul , legend, data labels, warna, posisi. Ubah tipe chart atau tukar baris/kolom jika perlu. Periksa kembali skala dan keterbacaan visualisasi. .
Peringkasan Data 1. Pengertian untuk menyederhanakan data yang banyak agar lebih mudah dipahami dan dianalisis. kita dapat melihat gambaran umum dari sekumpulan data. 2. Cara Melakukan Peringkasan Data Beberapa cara umum untuk merangkum data, yaitu: Menggunakan fungsi kalkulasi berkondisi : SUMIFS dan COUNTIFS Menggunakan Pivot Table (Satu Dimensi dan Dua Simensi) Menggunakan tabel otomatis dari perangkat pengolah data (seperti Excel). 3. Fungsi SUMIFS dan COUNTIFS Berbeda dengan SUMIF dan COUNTIF yang hanya bisa satu kondisi , SUMIFS dan COUNTIFS bisa lebih dari satu kondisi (multi-kriteria) . Jika lebih dari satu kondisi digunakan, maka semua kondisi harus terpenuhi (logika AND) . Fungsi Tujuan Ciri Utama SUMIFS Menjumlahkan data yang memenuhi satu atau lebih kondisi Mengandung kata SUM (menjumlahkan) dan IFS (kondisi jamak) COUNTIFS Menghitung jumlah data yang memenuhi satu atau lebih kondisi Mengandung kata COUNT (menghitung) dan IFS (kondisi jamak)
4. Struktur Formula SUMIFS: =SUMIFS(sum_range, criteria_range1, criteria1, [criteria_range2, criteria2], …) Menjumlahkan data dalam sum_range yang memenuhi satu atau lebih criteria . COUNTIFS: =COUNTIFS(criteria_range1, criteria1, [criteria_range2, criteria2], …) Menghitung banyaknya data yang memenuhi semua criteria yang diberikan. 5. Contoh Penggunaan Untuk menghitung total nilai berdasarkan dua kondisi, misalnya: =SUMIFS(C2:C9, A2:A9, "Januari", B2:B9, "Adhi") → Menjumlahkan data pada kolom C jika bulan = Januari dan nama = Adhi. Hasilnya: 39 (dari dua baris yang memenuhi syarat). Untuk menghitung banyaknya data dengan kondisi sama: =COUNTIFS(A2:A9, "Januari", B2:B9, "Adhi") → Menghitung berapa banyak data yang memenuhi dua syarat tersebut. Hasilnya: 2 .
Pivot Table 1. Pivot Table Satu Dimensi untuk meringkas data berdasarkan satu kolom (baris pivot). menampilkan ringkasan data (jumlah, rata-rata, jumlah kemunculan, dll.) dari suatu kumpulan data. Komponen utama: Filter – untuk memilih data tertentu yang akan diringkas. Pivot (Rows) – kolom yang dijadikan dasar peringkasan. Values – kolom yang berisi data numerik untuk dihitung (SUM, COUNT, AVERAGE, dll). Langkah membuat Pivot Table 1 Dimensi: Pilih data sumber → klik tab Insert → PivotTable . Tentukan area data dan lokasi tabel pivot. Pada panel PivotTable Fields , masukkan: Field ke Rows (misal: Kawasan). Field ke Values (misal: Jumlah). Field ke Filters (misal: Tahun). Ubah fungsi statistik jika perlu (contoh: dari SUM menjadi AVERAGE ). Gunakan filter untuk menampilkan data tertentu (misalnya tahun 2018 saja). Hasil: Menampilkan ringkasan data (misalnya jumlah atau rata-rata wisatawan per kawasan).
2. Pivot Table Dua Dimensi Pivot table dua dimensi digunakan untuk meringkas data berdasarkan dua kolom , yaitu: Baris pivot (Rows) Kolom pivot (Columns) Komponen utama: Filter – memilih subset data. Rows dan Columns – menentukan sumbu baris dan kolom dalam tabel. Values – data numerik yang diringkas. Langkah membuat Pivot Table 2 Dimensi: Gunakan data sumber yang sama. Di panel PivotTable Fields , atur: Field ke Filters (misal: Kawasan). Field ke Rows (misal: Negara). Field ke Columns (misal: Tahun). Field ke Values (misal: Jumlah). Hasilnya akan menampilkan tabel perbandingan dua arah , misalnya jumlah wisatawan per negara dan per tahun. Fungsi statistik dapat diubah sesuai kebutuhan (SUM, COUNT, AVERAGE, dll). Makna kata “Pivot” Kata pivot berarti poros atau titik tumpu . Dalam konteks Excel, pivot berfungsi sebagai titik acuan untuk memutar, menyusun ulang, dan meringkas data agar lebih mudah