Sosiologi untuk SMA/MA kelas X Oleh : Kun Maryati dan Juju Suryawati
22 Bab Hubungan Sosial
Tujuan Pembelajaran Dengan mempelajari bab ini , Anda diharapkan mampu : dapat memahami interaksi sosial . dapat menjelaskan faktor¬faktor pendorong interaksi sosial . dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi sosial . dapat menjelaskan status dan peran dalam hubungannya dengan interaksi sosial . Nilai dan Karakter Bangsa Kata Kunci Nilai-nilai yang dapat dikembangkan setelah mempelajari bab ini adalah religius , bersahabat / komunkatif , cinta damai , dan peduli sosial . • Akomodasi • Akulturasi • Asimilasi • Empati • Identifikasi • Imitasi • Interaksi sosial • Kerja sama • Konflik • Konsensus • Kontak primer • Kontak sekunder • Kontravensi • Persaingan • Proses asosiatif • Proses disosiatif • Sugesti • Simpati
Interaksi Sosial Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antarindividu , antara individu dan kelompok , dan antarkelompok . Dalam hubungan tersebut , individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik , melakukan interaksi , baik formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung .
Gillin mendefinisikan interaksi sosial sebagai hubungan-hubungan sosial dinamis yang menyangkut hubungan antarindividu , antara individu dan kelompok , atau antarkelompok .
Menurut Soerjono Soekanto, interaksi sosial tidak mungkin terjadi tanpa kontak sosial dan komunikasi . Secara sosiologis , kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik sebab orang dapat melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa saling menyentuh , misalnya berbicara melalui telepon atau surat elektronikKontak sosial dapat bersifat positif atau negatif . Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder . Komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami .
B . Faktor-Faktor Pendorong Interaksi Sosial Imitasi adalah tindakan meniru orang lain. Sugesti berlangsung ketika seseorang memberi pandangan atau pernyataan sikap yang dianutnya dan diterima oleh orang lain . Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain ( meniru secara keseluruhan ).
Simpati merupakan kondisi ketertarikan seseorang kepada orang lain. Ketika bersimpati , seseorang menempatkan dirinya dalam keadaan orang lain dan merasakan apa yang dialami , dipikirkan , atau dirasakan orang lain. Empati merupakan simpati mendalam yang dapat memengaruhi kondisi fisik dan jiwa seseorang . Contohnya , seorang ibu yang ikut merasakan penderitaan anaknya yang mengidap kanker darah . Ibu tersebut sangat sedih sehingga ia pun jatuh sakit .
Sumber-sumber informasi yang dapat dijadikan landasan bagi seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain adalah sebagai berikut . Warna Kulit . Usia Jenis Kelamin . Penampilan Fisik . Bentuk Tubuh . Pakaian . Wacana .
Dalam interaksi sosial , tahap pendekatan terdiri dari proses memulai , menjajaki , meningkatkan , menyatupadukan , dan mempertalikan . Sementara itu , tahap perenggangan terdiri dari proses membeda-bedakan , membatasi , memacetkan , menghindari , dan memutuskan .
C . Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial Keteraturan sosial merupakan hubungan yang selaras dan serasi antara interaksi sosial , nilai sosial , dan norma sosial . Tahap-tahap menuju keteraturan sosial adalah sebagai berikut .
Bentuk-Bentuk Interaksi Sosia l
Asimilasi Vs Akulturasi
D. Status dan Peran dalam Interaksi Sosial Kedudukan atau status sosial merupakan posisi seseorang secara umum di masyarakat dalam hubungannya dengan orang lain . Posisi seseorang menyangkut lingkungan pergaulan , prestise , hak-hak , dan kewajibannya . Menurut Ralph Linton, dalam kehidupan masyarakat terdapat tiga macam status: ascribed status, achieved status, assigned status.
Peran adalah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain terhadap seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan statusnya . Setiap orang mempunyai bermacam-macam peran yang dapat menimbulkan konflik Contoh Konflik Peran
Contoh Kompleksitas Status dan Peran Individu dalam Masyarakat