Bahan Ajar Modul DIT pada Kelas Sinematografi

AdePutraTunggali 44 views 5 slides Feb 24, 2025
Slide 1
Slide 1 of 5
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5

About This Presentation

Bahan Ajar Modul DIT Kelas Sinematografi Program Studi Ilmu Komunikasi UNISA Yogyakarta. Original Author by Hari Akbar Sugiantoro


Slide Content

MODUL DIGITAL IMAGING TECHNICIAN

A. PENGERTIAN
Seorang Digital Imaging Technician (DIT) memegang tanggung jawab penting
dalam memastikan kualitas gambar yang dihasilkan pada set film atau produksi video. DIT
bertanggung jawab untuk melakukan koreksi warna on-set dan mengatur alur kerja untuk
seluruh produksi. DIT juga mengelola data dan mendistribusikan file pada seluruh anggota
produksi yang membutuhkan.
Dalam pekerjaannya, DIT menerima kartu memori dari kamera dan melakukan
backup serta pengaturan file yang ada. DIT kemudian mengirimkan file mentah (belum
terkompres) kepada editor dan file yang telah terkompres kepada sutradara. DIT memiliki
pemahaman teknis yang mendalam mengenai kamera, codec, laptop, monitor, dan berbagai
peralatan lainnya yang digunakan dalam produksi. Hal ini memungkinkan DIT untuk
memastikan keakuratan warna dan kualitas gambar yang optimal pada setiap tahap
produksi.
1. DIT : bekerja pada departemen kamera dan paska produksi
a. Mengerti teknis kamera
b. Mengontrol teknis kamera (Gamma Curve, Gamut, Color)
c. Memastikan footage is safe

B. 8 STEP PROCESS TO DELIVERY
1. Format HDD
2. Preparation folder
3. Backup : backup di hardisk
4. Mirror : backup ulang di hardisk yang berbeda
5. Clear card
6. Transcode : footage raw yang sudah diberi LUT
7. Mirror transcode : backup footage raw yang sudah diberi LUT
8. Deliver

C. FORMAT HDD
File system format
1. Apple File System (APFS) : Sistem file yang digunakan oleh macOS 10.13 atau lebih
baru
2. Mac OS Extended : Sistem file yang digunakan oleh macOS 10.12 atau lebih lama
3. MS-DOS (FAT) dan ExFAT: Sistem file yang kompatibel dengan Windows

D. PREPARATION FOLDER



E. TRANSCODE
Proses konversi digital ke digital langsung dari satu encoding ke yang lainnya
1. Syncronize Audio

2. Apply LUT (agar gambar tidak flat)
3. Visual QC


F. YANG PERLU DIPERHATIKAN SEORANG DIT
1. Memastikan FPS yang dipakai ke kamera
2. Memastikan format video (XAVCS)
3. Memastikan resolusi video (4K)
4. Memastikan picture profile (Log3)
5. Memastikan track audio. Bagaimana workflow DIT akan bergantung pada recorder
yang digunakan departemen audio. Contoh recorder seperti F6 dan H8 akan
menggabungkan track audionya pada satu file.
6. Memastikan audio bitrate (32 atau 24)
7. Foldering HDD
8. Memastikan format prores sesuai dengan kebutuhan editor
9. Menandai setiap card yang telah di loader.

G. LUT
Dalam konteks Digital Imaging Technician (DIT), LUT (Look-Up Table) sangat
penting digunakan karena ia mengubah warna dan pencahayaan dari sebuah gambar atau
video. LUT digunakan untuk memberikan efek warna yang konsisten dan dapat diterapkan
dengan cepat pada footage atau gambar. Peran DIT adalah memastikan bahwa gambar
yang dihasilkan sesuai dengan visi sutradara dan sinematografer, serta mempersiapkan
footage untuk pascaproduksi.
Penggunaan LUT dalam DIT mencakup beberapa aspek penting:
1. On-Set Monitoring: LUT digunakan untuk menerapkan koreksi warna sementara
atau tampilan khusus saat pengambilan gambar di set. Ini memungkinkan sutradara,

sinematografer, dan kru lainnya melihat tampilan akhir dari gambar yang diambil,
meskipun itu belum mengalami color grading final.
2. Exposure Management: LUT membantu dalam memastikan eksposur yang tepat saat
pengambilan gambar. Dengan menerapkan LUT, DIT dapat menyesuaikan eksposur
secara real-time untuk memastikan detail dalam bayangan dan sorotan tertangkap
dengan benar.
3. Consistency: LUT membantu dalam mempertahankan konsistensi warna di berbagai
shot dan adegan. Ini penting terutama dalam produksi yang menggunakan beberapa
kamera atau pengaturan pencahayaan yang bervariasi.
4. Previsualization: LUT memungkinkan tim produksi untuk melihat pratinjau tampilan
yang diinginkan pada monitor on-set, memberikan gambaran yang lebih akurat
tentang hasil akhir dan membantu dalam pengambilan keputusan artistik dan teknis.
5. Post-Production Workflow: LUT yang digunakan selama produksi dapat dibawa ke
pascaproduksi untuk memastikan bahwa tampilan yang diinginkan tetap konsisten.
Ini membantu colorist dalam memulai proses color grading dengan referensi yang
sudah disetujui oleh tim kreatif.
Ada beberapa jenis LUT yang umum digunakan dalam editing:
1. 1D LUT: Mengubah satu saluran warna secara independen. Misalnya, mengubah
kecerahan atau kontras satu warna tertentu.
2. 3D LUT: Mengubah kombinasi dari tiga saluran warna (merah, hijau, dan biru)
secara bersamaan untuk menghasilkan efek warna yang lebih kompleks. 3D LUT
adalah yang paling umum digunakan dalam produksi film dan video karena
fleksibilitasnya.
Kegunaan utama LUT dalam editing meliputi:
1. Color Grading: Memberikan tampilan atau suasana tertentu pada video atau gambar.
Misalnya, membuat video tampak lebih sinematik atau memberikan nuansa tertentu
seperti vintage atau modern.
2. Color Correction: Mengoreksi warna yang tidak diinginkan atau tidak alami yang
terjadi saat pengambilan gambar.
3. Consistent Look: Memberikan konsistensi warna di berbagai klip video dalam satu
proyek.

Dengan menggunakan LUT, DIT dapat secara efisien mengelola dan mengontrol aspek
visual dari produksi, memastikan bahwa visi kreatif dipertahankan dari set hingga layar
akhir. LUT sering digunakan dalam perangkat lunak editing seperti Adobe Premiere Pro,
DaVinci Resolve, Final Cut Pro, dan banyak lainnya.