bahan berbahaya dipelabuhan sesuai ketentuan.pptx

rivallino2 0 views 43 slides Oct 09, 2025
Slide 1
Slide 1 of 43
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43

About This Presentation

bahan berbahaya dipelabuhan


Slide Content

Dr. Ir. RIVAL LINO, ST, MT, IPU, ASEAN Eng 085269547036 [email protected]

APA ITU SAFETY ?

SECARA ETIMOLOGI upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di tempat kerja senantiasa dalam keadaan selamat dan sehat , serta agar setiap sumber produksi digunakan secara aman dan efisien Accident Incident Edisi I / APR-2020 /FKNK Nasional SECARA FILOSOFIS Pemikiran dan upaya serta penerapannya u ntuk menjamin keutuhan baik Jasmani maupun Rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya dan hasil karya dan budaya untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja SECARA KEILMUAN Suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam upaya mencegah kecelakaan , kebakaran , peledakan , pencemaran dan penyakit akibat kerja .

4

Suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat dikendalikan ketingkat yang memadai dan ini adalah lawan dari (danger) Merupakan tingkat bahaya dari suatu kondisi dimana atau kapan muncul sumber bahaya danger adalah lawan dari aman atau selamat Suatu kejadian yang tidak diinginkan , bilamana pada saat itu sedikit saja ada perubahan maka dapat mengakibatkan terjadinya accident 6. Accident 5. Incident 4.Danger 3.Aman (safe) adalah Edisi I / APR-2020 /FKNK Nasional Suatu kejadian yang tidak direncanakan , tidak diinginkan , gangguan terhadap pekerjaan berakibat cedera pada manusia , kerusakan barang , dan pencemaran lingkungan

MENGAPA ORANG BISA CELAKA? (UNSAFE) CONDITON ACTION FM 15 % 80 % 5 %

PENYEBAB KECELAKAAN PEMAHAMAN BAHAYA POTENSI BAHAYA RESIKO RESIKO

Accidental release 9

Siaga menghadapi kondisi Darurat Plan for the best , but prepared for the worst Rencanakan yang terbaik, tetapi bersiap menghadapi kondisi terburuk

APA ITU DANGEROUS GOODS?

DANGEROUS GOODS zat atau barang yang karena sifatnya dapat membahayakan kesehatan , keselamatan , properti , atau lingkungan , serta memerlukan penanganan khusus dalam transportasi .

KLASIFIKASI DANGEROUS GOODS

DASAR HUKUM: PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA Kepmenaker No. KEP. 187 /MEN/ 1999

Contoh Kasus : Ledakan Lebanon Ledakan Bojonegoro Ledakan China Ledakan Amerika

definisi BAHAN KIMIA BERBAHAYA Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia atau fisika dan atau toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja , instalasi dan lingkungan

Kewajiban Pengurus Pengurus yang : Menggunakan Menyimpan Memakai Memproduksi Mengangkut bahan kimia berbahaya , wajib melakukan pengendalian ( Pasal 2) Lengkapi dengan : LDKB Label Ps. 3 Point a LDKB dan Label di letakan di tempat yang mudah diketahui oleh Tenaga Kerja dan Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan (Pasal 6) Lengkapi dengan: Petugas K3 Kimia dan atau Ahli K3 Kimia Ps. 3 Poin b

APA ITU LDKB / MSDS “ ?

LDKB / MSDS Pasal 4 Identitas Bahan dan Perusahaan Komposisi Bahan Identifikasi Bahaya Tindakan P3K Tindakan Penanggulangan Kebakaran Tindakan Mengatasi Kebocoran & Tumpahan Penyimpanan & Penanganan Bahan Pengendalian Pemajanan & APD Sifat Fisika dan Kimia Stabilitas dan Reaktifitas Bahan Informasi Toksikologi Informasi Ekologi Pembuangan Limbah Pengangkutan Bahan Informasi Perat.Peruu yang berlaku Informasi Lain yang Diperlukan . Catatan : yang Namanya LDKB pasti lebih dari 1 lembar

Label Nama produk Identifikasi Bahaya Tanda Bahaya dan Artinya Uraian Risiko dan Penanggulangannya Tindakan Pencegahan Instruksi apabila Terkena atau Terpapar Instruksi Kebakaran Instruksi Tumpahan atau Bocoran Instruksi Pengisian dan Penyimpanan Referensi Nama, Alamat dan No. Telp. Pabrik Pembuat atau Distributor

LDKB Lembar Data Keselamatan Bahan . Wajib ditempatkan pada tempat yang mudah diketahui Dilaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja pada Provinsi setempat .

22 Permenhub Nomor 16 Tahun 2021 TATA CARA PENANGANAN DAN PENGANGKUTAN BARANG BERBAHAY A DI PELABUHAN

The International Maritime Organization (IMO) IMO telah mengembangkan dua konvensi internasional untuk mengatasi masalah ini: Konvensi SOLAS (mencakup keselamatan jiwa di laut) - Safety Of Life At Sea Konvensi MARPOL (mencakup pencegahan polusi) - Polusi Laut. Untuk melengkapi prinsip- prinsip yang ditetapkan dalam Konvensi SOLAS dan MARPOL, IMO mengembangkan Kode Barang Berbahaya Maritim Internasional (IMDG ). Kode IMDG berisi spesifikasi teknis terperinci untuk memungkinkan barang berbahaya diangkut dengan aman melalui laut. Kode IMDG menjadi wajib untuk diadopsi oleh negara penandatangan SOLAS mulai 1 Januari 2004. The International legal framework

B. Filosofi Umum Angkutan Barang Berbahaya Pengangkutan barang berbahaya melalui laut diatur secara wajar untuk mencegah cedera pada orang atau kerusakan pada kapal dan muatannya. Pengangkutan polutan laut (marine pollutant) terutama diatur untuk mencegah kerusakan lingkungan laut. Tujuan dari IMDG Code adalah untuk meningkatkan keamanan pengangkutan barang berbahaya sambil memfasilitasi pergerakan bebas barang tersebut tanpa batas. 1 st Filosofi (Mencegah terlukanya Pekerja & Mencegah bahaya terhadap lingkungan kelautan- mengfasilitasi kebebasan pergerakan barang berbahaya) 24

2 nd Filosofi (Harmonisasi aturan- penyeragaman aturan) Perlunya peraturan internasional untuk pengangkutan barang berbahaya melalui laut telah diakui oleh Konferensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut (SOLAS) tahun 1929, yang merekomendasikan agar peraturan mengenai hal tersebut harus memiliki efek internasional. Klasifikasi barang berbahaya dan ketentuan umum tertentu mengenai pengangkutannya di kapal diadopsi oleh Konferensi SOLAS 1948. Konferensi ini juga merekomendasikan studi lebih lanjut dengan tujuan mengembangkan peraturan internasional. aspek internasional pengangkutan barang berbahaya oleh semua moda transportasi. Komite PBB menyelesaikan laporan pada tahun 1956 yang berhubungan dengan klasifikasi, daftar dan pelabelan barang berbahaya dan dengan dokumen pengangkutan yang diperlukan untuk barang tersebut. Laporan ini, dengan modifikasi selanjutnya, menawarkan kerangka umum untuk menyelaraskan peraturan yang ada dan mengembangkannya lebih lanjut. Tujuan utamanya adalah keseragaman peraturan di seluruh dunia mengenai pengangkutan barang berbahaya melalui laut serta moda transportasi lainnya. 25

3 rd Filosofi (Mematuhi Aturan & Keselamatan angkutan barang berbahaya) Komite Pakar PBB terus bertemu hingga saat ini dan menerbitkan "Rekomendasi tentang Pengangkutan Barang Berbahaya" ("Buku Oranye") yang diterbitkan dan diperbarui setiap dua tahun. Pada tahun 1996, MSC setuju bahwa IMDG code harus diformat ulang sesuai dengan format Rekomendasi PBB tentang Pengangkutan Barang Berbahaya. Konsistensi dalam format Rekomendasi PBB, IMDG Code dan peraturan pengangkutan barang berbahaya lainnya dimaksudkan untuk meningkatkan keramahan pengguna, kepatuhan terhadap peraturan, dan pengangkutan barang berbahaya yang aman. IMDG Code yang diformat ulang menetapkan prinsip- prinsip dasar. Ketentuan rinci untuk masing- masing bahan, bahan dan artikel dan untuk praktik yang baik termasuk dalam "Daftar Barang Berbahaya". Daftar ini harus dikonsultasikan ketika mencoba untuk menemukan informasi pengangkutan yang relevan untuk setiap bahan, bahan atau barang. 26

4 th Filosofi (Prosedur Tanggap Darurat) Nasihat tentang prosedur darurat dan manajemen awal keracunan bahan kimia dan diagnosis yang dapat digunakan bersama dengan IMDG Code diterbitkan secara terpisah di "The EmS Guide: Emergency Response Procedures for Ships Carrying Dangerous Goods" (lihat MSC/Circ.1025 dan MSC/Circ.1 025/ Add.1) dan dalam " Medical First Aid Guide for Use in Accidents Involving Dangerous Goods " (lihat MSC/Circ.857 dan DSC 3/15/ Add.2), masing-masing. 27

Filosofi 5 th (Melakukan pelatihan awal & berkesinambungan sebagai bagian rencana penanganan barang berbahaya yang lebih profesional) Keberhasilan penerapan peraturan tentang pengangkutan barang berbahaya dan pencapaian tujuannya sangat bergantung pada pemahaman semua orang yang berkepentingan terhadap risiko yang terlibat dan pada pemahaman rinci tentang peraturan tersebut. Ini hanya dapat dicapai dengan program awal dan pelatihan ulang yang direncanakan dan dipelihara dengan baik untuk semua orang yang terkait dengan pengangkutan berbahaya barang- barang. Ketentuan bab ini tetap direkomendasikan (lihat 1.1.1.5). 28

Bagaimana Pengananan Bahan Berbahaya di setiap Klasifikasinya ?

Klasifikasi 1 TINDAKAN PENCEGAHAN SELAMA PEMUATAN/PEMBONGKARAN Alat penerangan yang digunakan ditempat pemuatan / pembongkaran bahan / barang kelas 1 harus dijamin aman dan tidak akan terjadi arus hubungan arus pendek atau kebocoran pada alat penyalur aliran tersebut ; Dilarang memasang alat perlengkapan listrik , seperti kabel , terminal, dan sambungan aliran lainnya di tempat bahan / barang kelas 1 yang ditangani , kecuali jika ada jaminan bahwa tidak akan terjadi pemanasan , hubungan arus pendek , bunga api atau kebocoran arus dari saluran yang ada di tempat itu ; Dilarang menghidupkan pesawat pemancar VHF dengan kekuatan tidak leih dari 25 watt, di tempat bahan / barang kelas 1 yang ditangani selama masa pelayanan bahan / barang tersebut ; Penggunaan Sarana Bantu Mekanik : a. Dilarang mempergunakan forklift yang memakai bahan bakar minyak untuk menangani bahan / barang peledak penyimpanan senjata Tipe A, atau untuk menangani muatan lain di ruangan yang sama , kecuali kamar senjata Tipe A tersebut tertutup papan kedap ; a. Sarana bantu dimaksud harus dirawat sesuai dengan standar dan jadwal perawatan pabrik . Dilarang menerima kemasan bahan / barang kelas 1 yang sudah bocor, rusak atau cacat termasuk yang sudah lembab / basah dan apabila terjadi hal demikian harus segera dilaporkan kepada pejabat yang berwenang ; Dilarang melakukan kegiatan penanganan bahan / barang kelas 1 pada waktu hujan atau udara lembab dan bahan / barang tersebut harus disimpan di tempat yang teduh dan terlindung dari matahari dan hujan ; Untuk menjamin keamanan : a. Penanggungjawab harus selalu berada di tempat di mana bahan / barang kelas 1 ditangani ; b. Setiap orang yang tidak berkepentingan dilarang memasuki ruangan tempat bahan / barang kelas 1 ditangani ; c. Ruangan tempat penyimpanan bahan / barang kelas 1 harus selalu tertutup jika tidak ada kegiatan ; d. Dilarang membuka kemasan bahan / barang kelas 1 di ruangan penyimpanan , melainkan harus di tempat lain yang terisolir . Dilarang melakukan pengisian bahan bakar selama menangani bahan / barang kelas 1; Dilarang melakukan pekerjaan perbaikan di ruangan yang berisi bahan / barang kelas 1; Ketentuan-ketentuan pada poin (1) sampai dengan (4), (8) dan (9) hal ini tidak berlaku untuk bahan / barang kelas 1 divisi 1.4 kelompok jenis ( Compability Group).

31 B. PENCEGAHAN KEBAKARAN Alat yang berada disemua tempat penanganan bahan / barang kelas I, upaya pencegahan bahaya kebakaran , peralatan pemadam kebakaran serta tanda-tanda perhatian terhadap bahaya , harus menjadi perhatian utama , antara lain: pemberian tanda “DILARANG MEROKOK”, pencegahan orang masuk membawa korek api , geretan atau bahan / barang lain yang dapat menimbulkan nyala atau bunga api ; Alat- alat yang dapat mengeluarkan bara api atau nyala api harus dijauhkan dari tempat penanganan atau penyimpanan bahan / barang kelas 1; Di tempat bahan / barang kelas 1 ditangani harus tersedia alat pemadam kebakaran yang memadai dan senantiasa siap pakai ; Di tempat penyimpanan bahan / barang kelas 1, harus dilengkapi dengan alat detektor kebakaran yang berkala diperiksa agar tetap berfungsi sebagai mestinya . C . ALAT PEMADAM KEBAKARAN Untuk memadamkan kebakaran bahan / barang kelas 1, ruangan harus dibuka dan pemadaman dengan uap tidak diperbolehkan ; Jika api belum padam dan kemungkinan akan merambat ke ruangan penyimpanan behan / barang kelas 1, maka pemadaman kebakaran harus menggunakan busa berdaya tinggi atau air; Bilamana bahan / barang kelas 1 yang berada di ruangan telah basah atau sempat terbenam oleh air yang dipergunakan untuk memadamkan kebakaran , penanggung jawab setempat harus segera melakukan tindakan pengamanan sementara dan memberitahu pemiliknya untuk tindakan pengamanan lebih lanjut

Klasifikasi 2 Penanganan : Kebocoran gas-gas mudah menyala dari tabungnya harus dicegah agar tidak terjadi ledakan dan kebakaran ; Instalasi listrik yang ada harus dipelihara sebaik-baiknya dan kabel-kabel yang sudah rusak hendaknya diputus alirannya dari tempat penanganan gas yang mudah menyala / terbakar .

Klasifikasi 3 Penanganan : Setiap jenis cairan mudah menyala tidak boleh di tempatkan secara langsung di atas atau berdampingan dengan barang-barang lain yang berlawanan sifatnya ; Perembesan cairan mudah menyala atau gasnya ke tempat-tempat lain harus dicegah untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya penyulutan ; Perembesan cairan mudah menyala atau gasnya ke tempat-tempat lain harus dicegah untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya penyulutan ; Perembesan cairan mudah menyala atau gasnya ke tempat-tempat lain harus dicegah untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya penyulutan ; Perembesan cairan mudah menyala atau gasnya ke tempat-tempat lain harus dicegah untuk menghindarkan kemungkinan terjadinya penyulutan ; Dilarang menyimpan segala macam sumber api di tempat melakukan kegiatan bongkar muat cairan mudah menyala , termasuk pemakaian alat penerangan yang terjamin ; Tanda “DILARANG MEROKOK” dan atau “AWAS RACUN” dengan atau tanpa gambar tengkorak harus dipasang di tempat yang jelas terlihat .

Klasifikasi 4 Penanganan : Jenis bahan / barang yang digolongkan ke dalam kelas ini yang ditumpuk di tempat terbuka / lapangan harus dilindungi dengan seksama dari panas matahari dan hujan ; Bahan/ barang yang digolongkan dalam kelas ini harus ditumpuk di ruangan yang sejuk dan jauh dari api , bunga api , nyala api , dan sumber panas lainnya ; Di setiap lokasi penumpukan bahan / barang dari kelas ini , harus dipasang tulisan “DILARANG MEROKOK” di tempattempat yang mudah terlihat ; Tempat kerja harus dijauhkan dari tempat penumpukan bahan / barang dari kelas ini .

Klasifikasi 5 Penanganan : Selama penanganan bahan / barang berbahaya peroksida organik kelas 5.2 harus jauh dari sumber api ; Di setiap lokasi penumpukan bahan / barang dari kelas ini , harus dipasang tulisan “DILARANG MEROKOK” di tempat-tempat yang mudah terlihat ; Ruangan tempat penyimpanan bahan / barang kelas 5.2 ini semua sambungan listrik dan kabelnya harus baik dan terjamin dari kemungkinan terjadinya hubungan arus pendek .

Klasifikasi 6 Penanganan: Persyaratan pemisahan untuk bahan/ barang kelas ini lihat tabel; Kebocoran dari kemasan harus dicegah selama bongkar muat dan penumpukan.

Klasifikasi 7 Penanganan : Sesuai dengan sifat-sifatnya , kemasan harus sangat diperhatikan terutama dari kemungkinan bahaya ledakan , kebakaran , piroporisitas ( Pypophorisity ) keracunan kimia dan sifat-sifat korosif ; Pengawasan terhadap kemasan yang berisi bahan radioaktif harus dilakukan sesuai dengan jarak pemisahan yang telah ditentukan dan dilakukan berdasarkan jadwal perlindungan radiasi yang telah disetujui oleh instansi yang berwenang (Badan Tenaga Atom Nasional); Perhatian juga harus diberikan terhadap dokumentasi , pengemasan , pemberian label, penandaan , penempelan plakat , penyimpanan , pemisahan , penanganan bongkar muat dan transportasi yang harus memenuhi standar IMDG Code.

Klasifikasi 8 Penanganan : Pemisahan bahan / barang kelas 8 dengan bahan / barang berbahaya lainnya dapat dilihat di tabel segregasi

Klasifikasi 9 Penanganan : Pemisahan bahan / barang kelas 9 dengan bahan / barang berbahaya lainnya dapat dilihat di tabel segregasi

Untuk penanganan barang berbahaya sehingga bisa ditangani secara tepat , petikemas harus berlabel yang sesuai . Berikut adalah contoh-contoh label untuk barang-barang berbahaya sesuai IMDG Code.

SEGRESASI/PEMISAHAN ANTARA BARANG BERBAHAYA DI AREA PELABUHAN Pemisahan antara kelas yang berbeda harus dipertimbangkan ketika barang berbahaya disimpan di area khusus . IMO’s Port Recomendations menetapkan tabel segregasi

42 Tabel mendefinisikan cara pemisahan menjadi tiga , yaitu : “o” tidak perlu dipisahkan , kecuali dipersyaratakan khusus ; “a” ditempatkan pada jarak sekurang-kurangnya 3 meter dari barang lain yang berlawanan sifat dengannya ; “s” ditempatkan dalam ruangan berlainan dengan barang / bahan yang berlawanan sifatnya dengan jarak minimal 6 meter mendatar

THANK YOU
Tags