Benda Asing Aerodigestif rinologi corpus alienum.pdf

MetaSatyaBudaDuarsa 1 views 93 slides Oct 31, 2025
Slide 1
Slide 1 of 93
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55
Slide 56
56
Slide 57
57
Slide 58
58
Slide 59
59
Slide 60
60
Slide 61
61
Slide 62
62
Slide 63
63
Slide 64
64
Slide 65
65
Slide 66
66
Slide 67
67
Slide 68
68
Slide 69
69
Slide 70
70
Slide 71
71
Slide 72
72
Slide 73
73
Slide 74
74
Slide 75
75
Slide 76
76
Slide 77
77
Slide 78
78
Slide 79
79
Slide 80
80
Slide 81
81
Slide 82
82
Slide 83
83
Slide 84
84
Slide 85
85
Slide 86
86
Slide 87
87
Slide 88
88
Slide 89
89
Slide 90
90
Slide 91
91
Slide 92
92
Slide 93
93

About This Presentation

Kuliah pembekalan


Slide Content

BENDA ASING AERODIGESTIF
KSM THTBKL RSUD ProvinsiNTB
MATARAM
2023
dr. RistaRahayuRarasati, SpTHTBKL

2
ANATOMI ESOFAGUS

Ukuran Esofagus
•Panjang esophagus : + 20-24 cm, dimulai + 14-16 cm dari deret gigi
atas, dan pada gaster + 38-41 cm dari deret gigi atas
•Diameter : bervariasi, tergantung ada tidaknya bolus makanan atau
cairan yang melewati. Esofagus dapat melebar + 2cm di bag anterior
dan posterior serta 3 cm ke lateral → memudahkan proses menelan

4

Segmen Esofagus

Sfingter Esofagus
Sfingter Esofagus Atas (SEA)
•Bagian tersempit dari GI tract
•Dibentuk oleh fiber
krikofaringeal dari muskulus
konstriktor esofagus
•Tampak sbg penonjolan yang
mengelilingi lumen seperti
celah yang transversal
Sfingter Esofagus Bawah
(SEB)
•Pusat kontraksi → otot polos
sirkuler yang tebal
•Berada dalam hiatus
diafragmatikus
•Kontraksi : dibentuk oleh SEB
dan tek. ekstrinsik dari hiatus
diafragma
•Zigzag line : batas antara
mukosa esofagus dgn mukosa
gaster

Dinding Esofagus →skuamus berlapis →abu2 kemerahan,
halus, berkilat
1. Lapisan mukosa
2. Lapisan submucosa
3. Lapisan muskularis propria
4. Jaringan fibrous

1. Lapisan Mukosa
•Epitel skuamus berlapis
•Drainase kelenjar limfatik
terdapat di lamina propria
•Terdiri dari 3 lapisan :
1.Membran mukosa
2.Lamina Propria
3.Mukosa muskularis

2. Lapisan Submukosa
•Menghubungkan membran mukosa dan lapisan muskularis
•Limfosit, sel plasma, sel-sel saraf (Pleksus Meissner’s) : tempat
masuknya serabut saraf sensoris
•Jaringan Vaskuler (pleksus Heller) dan kelenjar mukus esofagus :
menghasilkan mucus untuk lubrikasi jalannya makanan, pembersihan
dan pertahanan jaringan terhadap asam

Lapisan Muskularis Propria
•Terdiri atas otot bergaris dan otot
polos
•Otot esofagus terdiri dari 2 lapis:
1.Serabut sirkuler
2.Serabut longitudinal : lebih tebal,
melapisi hampir keseluruhan bag
luar esophagus
•Antara kedua lapisan otot terdapat
pleksus mienterikus Auerbach
Jaringan Fibrous
•Melapisi esofagus dari luar
•Menghubungkan esofagus dgn
struktur-struktur di sekitarnya
•Terdiri dari : jaringan ikat, pembuluh
darah kecil, saluran limfatik, serabut-
serabut saraf

Penyempitan
•Pada orifisium esofagus setinggi C6
→ disebabkan karena muskulus
krikofaring menarik kartilago krikoid
ke belakang ke arah spina→
mengakibatkan penutupan esofagus
•Pada hiatus esofagus → disebabkan
karena adanya penekanan esofagus
oleh krura diafragma→ esofagus
menutup
•Pada apertura torakal atas setinggi
T1 → sedikit dibawah krikofaring
→penyempitan fisiologis
•Pada waktu esofagus menyilang
aorta setinggi T4
•Bifurkasio trakea atau bronkus
setinggi T6

ANATOMI LARING TRAKEA
BRONKUS
13

14

15

•Trakeabercabangmenjadibronkusutamakanandan
kiri
•Bronkuskananpanjangsekitar2,5cm,diameter
lumennyalebihlebar,ukuranlebihpendekdanposisi
lebihvertikal.
•Bronkuskirimemilikiukuranlebihpanjangsekitar5
cmberjalankebawahaortadandepanesofagus,
diameterlumennyalebihsempitdanmelintasdi
bawaha.Pulmonalis.

•Bronkus utama kanan,
bercabang menjadi 3 lobus:
-lobus kanan atas,
-lobus kanan tengah,
-lobus kanan bawah.
•Bronkus utama kiri,
terbagi menjadi 2 lobus :
-lobus kiri atas
-lobus kiri bawah
•Setiap lobus bronkus akan
menghantarkan udara ke lobus
paru yang spesifik.

PENDAHULUAN
•Benda asing aerodigestif :
• aspirasi : BA laring-trakea-bronkus
• tertelan : BA esofagus
•Merupakan suatu tantangan diagnostik-terapetik,
sebab :
•gejala klinisnya sangat bervariasi
•keterlambatan diagnosis dan terapi dapat
menimbulkan komplikasi yang mengancam jiwa
18

BENDA ASING
LARING-TRAKEA-BRONKUS
19

BENDA ASING
LARING-TRAKEA-BRONKUS
 terdapatnya benda / bahan yang normalnya tidak
ada dalam laring - trakea - bronkus
 Menurut asalnya, jenis benda asing :
• eksogen : dari luar tubuh
 kacang, kecik, dll
• endogen : dari dalam tubuh
 darah, pus, sekret kental, dll

20

Jenis benda asing :
• organik  kacang, kecik
- iritasi mukosa (24 jam)
edema
sekret purulen
• non-organik  logam / plastik
- obstruksi parsial
- dapat ditoleransi lebih lama
- iritasi lebih ringan
- diagnosis lebih mudah
21

Jenis benda asing menurut usia:
• anak :
- kacang (tersering)
- kecik
- mainan (peluru, sempritan), dll.
• dewasa :
- jarum pentul / scarf pin (tersering)
- gigi palsu, dll.
22

FAKTOR RISIKO
•Faktor usia, anak usia 0 – 3 th :
- tidak tergantung pd orang tua 
- supervisi orang tua 
- aktivitas & keingin-tahuannya 
- ada interaksi tangan-mulut
- kemampuan mengunyah kurang / tak ada
- proses menelan belum sempurna

23

Faktor risiko .....
•Kelainan neurologis & refleks muntah  atau
kesadaran  :
- sedasi, alkohol, kejang, stroke
- parkinsonisme, trauma, dementia senilis
•Faktor psikologis :
- retardasi mental, psikosis
24

Faktor risiko .....
•Faktor kelalaian :
- membiarkan anak makan sambil bermain
- membiarkan anak makan kacang /
permen sebelum molar lengkap
- meletakkan benda/mainan dalam mulut
- memegang dg gigi
 makanan / benda berada dalam mulut
25

PATOFISIOLOGI
•Mekanisme pertahanan :
- epiglotis & kart. aritenoid
→ menutup jalan napas waktu proses menelan
- spasme k. vokalis & pl. ventrikularis
→ bila ada benda mendekati k. vokalis
- refleks batuk
→ akan berusaha mengeluarkan BA yg masuk jalan
napas
→ adanya impuls aferen pd laring, trakea, bronkus
26

Patofisiol .....
Makanan berada dalam mulut
Waktu menelan laring ditutup epiglotis
• inspirasi kuat / dalam - tertawa
• tiba-tiba - menangis
- terkejut
laring terbuka - teriak
benda / makanan masuk laring
27

Patofisiol …..
BA sering pada bronkus kanan, karena :
•sudut yg dibentuk dg aksis trakea > kecil
•diameter lumen bronkus kanan > besar
•aliran udara ke paru kanan > besar
•letak karina > ke kiri dari garis tengah
28

MANIFESTASI KLINIS
•BA dapat tersangkut pd 3 tempat anatomis :
- laring
- trakea
- bronkus
•80-90% : bronkus
- dewasa cenderung pd bronkus utama kanan
- anak-anak : kanan dan kiri sama
29

Manifestasi klinis …..
•Tergantung pada :
• lokasi, besar dan bentuk BA
•BA yg besar, tajam atau
mempunyai tepi yg tdk teratur
cenderung untuk berhenti pd laring atau trakea
→ obstruksi jl napas total
tgt : - dimensi BA
- edema yg ditimbulkan
•BA besar, bundar atau dapat membesar
→ obstruksi total
•BA dg bentuk yg tidak teratur
→ obstruksi parsial (sebagian)
30

Manifestasi klinis …..
•Obstruksi total :
•Pada : pintu masuk laring, trakea & karina
•Menyebabkan distres pernapasan yg akut
• tak dapat bicara, batuk atau menangis
• memegang lehernya secara refleks
(ibu jari & jari telunjuk melingkari lehernya)
•Jarang dijumpai di RS
•Bila sampai di RS :
•menjadi obstruksi parsial
31

Manifestasi klinis …..
•Obstruksi parsial :
• jalan napas obstruksi sebagian
• batuk, tercekik, kesulitan bernapas, wheezing
atau stridor yg tiba-tiba
•usaha yang dilakukan utk membantu :
•tidak diperlukan
•dapat menjadikan lebih berbahaya
→ finger swipe & back blow,
dapat menjadi obstruksi total
32

STADIUM ASPIRASI BENDA ASING
•Stadium I = fase akut :
- batuk hebat & mendadak, rasa tercekik,
rasa tersumbat, kadang-kadang obstr. jalan napas
•Stadium II = asymptomatic interval :
- simtom berkurang, atau tak ada lagi
→ relaksasi refleks
→ dapat beberapa jam/hari/minggu/bulan
•Stadium III = stadium pulmonal :
- komplikasi akibat obstr., erosi, infeksi
→ pneumonia, atelektasis, emfisema, abses
33

Manifestasi klinis …..
•Pada anak-anak :
•tercekik (choking) atau batuk : 95%
•stridor : obstr. jl napas atas atau trakea yg parsial
•BA pd jl napas atas atau trakea
•stridor inspirasi
•wheezing ekspirasi
•ronki
•takipnea, pernapasan cuping hidung
•retraksi interkostal, supraklavikular & suprasternal
•perkusi toraks kanan dan kiri berbeda
34

DIAGNOSIS
•Gejala & tanda sangat bervariasi
→ minimal / tidak spesifik sampai
gangguan pernapasan → †
•Dx pasti : tindakan endoskopi
→ laringoskopi , bronkoskopi
35

Diagnosis …..
•Anamnesis :
•simtom
•anamnesis saksi
•duplikat benda asing
•waktu aspirasi
•Pemeriksaan fisik :
•tanda
•Pemeriksaan penunjang :
• X-ray

36

ANAMNESIS
1. Batuk : - setelah / sedang makan sesuatu
- mendadak, hebat
- sianosis
 merupakan refleks  watch dog reflex
 benda asing dapat pindah tempat
 anamnesis batuk selalu ada
2. Sesak napas inspiratoar
3. Suara parau  b.a. di k.vokalis / subglotik
37

PEMERIKSAAN
 Benda asing pada laring :
tgt ada/tidaknya obstruksi total / parsial :
distres napas / sianosis
stridor inspirasi
retraksi: supraklavikular , suprasternal ,
interkostal , epigastrium
parau bila BA pada k. vokalis / subglotik
38

 Benda asing pada trakea :
batuk, rasa tercekik, rasa tersumbat, dispnea
adanya getaran akibat BA mengenai dd trakea dan
korda vokalis waktu BA bergerak keatas/kebawah
selama respirasi / batuk
→ palpatory thud : diraba pada d. tiroid
→ audible slap : didengar pada d. tiroid
asthmatoid wheezing :
→ karena berkurangnya lumen trakea
suara napas D = S
sianosis
39

 Benda asing pada bronkus :
fase akut telah lewat
yang ada adalah gejala stadium II atau III
- batuk kadang-kadang
- batuk darah
- nyeri dada
palpasi & perkusi :
- gerak dada & suara napas pada sisi sakit 
auskultasi :
- bila baru - normal ; lama - ronki (+)
- suara napas toraks D dan S tidak sama

40

LARING TRAKEA BRONKUS
• Batuk
• Choking
• Gagging
• Parau
• Afonia
• Stridor inspiratori
• Retraksi otot resp.
• Sianosis
• Choking, stridor
inpiratori, batuk
• Retraksi otot resp.
• Sianosis
• 3 suara klasik :
- audible slap
- palpatory thud
- asthmatoid
wheezing
• Batuk
• Unilateral wheezing
•  suara napas
• Hemoptisis
• Nyeri dada
41

PEMERIKSAAN PENUNJANG
•Foto toraks :
- hanya pada kasus tertentu
ok. BA sering non radio-opak
- bila bukan kasus emergency dan
benda asing radio-opak
→ foto dpt dibuat segera
- bila non radio-opak, dibuat setelah 24 jam
→ ok. belum tampak kelainan
42

Pemeriksaan penunjang …..
•Radiografi :
•Foto leher (servikal) soft tissue AP & lateral
•Foto toraks PA ekspirasi dan inspirasi
•Foto toraks lateral
•Foto toraks dekubitus lateral
•CT scan
•MRI
43

Penemuan Radiografik Limitasi
•Normal
•BA radiopak
•Air trapping
•Mediastinal shift
•Atelektasis
•Emfisema
•Pneumonia
•Lobar collapse
•BA radiopak → mudah Dx
•BA radiolusen :
→ secondary radiographic signs,
misalnya :
- emfisema obstruktif
- atelektasis
- pneumonia
- mediastinal shift
→ dapat membantu Dx
44

PENATALAKSANAAN BA LTB
● Di luar RS
diagnosis
rencanakan bronkoskopi bila ada salah satu yg positif:
- anamnesis
- pemeriksaan fisik
- radiografi
segera kirim ke RS yg dpt melakukan bronkoskopi
● di RS
terapi definitif : ekstraksi BA dg bronkoskopi


45

Prinsip :
BA di laring-trakea-bronkus harus segera
ekstraksi secara endoskopi dlm keadaan
yang paling optimum dengan anestesia
umum.
Mintakan duplikat BA
46

DI LUAR RS
• bila pasien masih dapat :
batuk, menangis atau berbicara
atau ada wheezing , stridor
→ masih ada jalan napas
→ jangan berusaha intervensi
→ segera kirim ke RS terdekat yg dapat
melakukan tx definitif
47

Di luar RS …
- Bila timbul obstruksi total,
● lakukan back blow
chest thrust
manuver Heimlich
● usia < 1 th : - back blow (5)
- chest thrust (5)
Head-down position
Ulangi sp obstruksi teratasi atau pasien menjadi
tidak sadar
● usia > 1 th : Heimlich maneuver
48

prehospital …
Pasien sadar :
•Heimlich maneuver
•Ulangi sampai :
1. BA keluar
2. pasien menjadi tidak sadar
Pasien tidak sadar :
▪Manuver Heimlich (5)
▪CPR
49

Heimlich maneuver, chest thrust, back blow
Heimlich Maneuver
Chest thrust Back blow 50

DI RS / IGD
- terapi suportif awal :
◦ oksigen / monitor jantung / infus
- ekstraksi BA dengan bronkoskopi
- bila BA di laring :
- segera ekstraksi melalui laringoskopi
- bila gagal : bronkoskopi

51

KOMPLIKASI
1. Obstruksi total laring – trakea
2. Atelektasis ok obstruksi total
3. Emfisema
 udara dapat masuk tapi tak dapat keluar
yaitu, bila : - edema (+)
- tumpukan sekret (+)
ok. waktu inspirasi lumen bronkus melebar
ekspirasi lumen bronkus mengecil
4. Bronkitis
52

DIAGNOSIS BANDING
1. Laringo-trakeo-bronkitis akut
2. Asma bronkial
53

PENCEGAHAN
1. Jangan biarkan anak memasukkan mainan
atau barang kecil ke dalam mulut
2. Jangan biarkan anak makan sambil bergurau /
berlari
3. Jangan beri makanan keras pada anak dengan
geraham yang belum lengkap
4. Jangan memegang dg gigi
54

55

56

57

58

59

BENDA ASING ESOFAGUS
60

BA ESOFAGUS
• terhentinya benda / makanan dalam
esofagus & tak masuk ke gaster
• pd penderita dg Ax : tertelan sesuatu
→ perlu diagnosis
penatalaksanaan yg tepat
→ sebab dpt timbul masalah yg serius
61

KEKERAPAN
● Kekerapan sulit diketahui dengan pasti
→ banyak kasus tertelan pada anak
yang tidak diketahui orang tua
→ 80% dapat melewati GIT tanpa masalah
62

JENIS BENDA ASING
1. makanan
- tulang + daging 18,5%
- kikil dll
2. bukan makanan
- uang logam (50,46%) → tersering
- gigi palsu
- baterai kancing → plg bahaya
63

jenis benda asing…
•Jenis Benda Asing menurut usia :
a. anak :
- uang logam (tersering)
- mainan, baterai, dll
b. dewasa :
- tulang + daging (tersering)
- gigi palsu, dll
64

ANATOMI
•Esofagus :
→ menghubungkan dan menyalurkan makanan
dari rongga mulut dan faring ke gaster
•1/3 atas : otot bergaris / serat lintang
- erat hub. dg otot-otot faring & berakhir
dibawah musk. konstriktor faringeal
- batas atas esofagus : sfingter esofageal atas
•2/3 bawah : otot polos
- terdiri dari otot sirkular dan otot longitudinal
- batas bawah esof. : sfingter esofageal bawah
65

Anatomi ….
•Penyempitan esofagus :
● anatomis :
- musk. krikofaringeus (C 6) → paling sempit
- pintu masuk toraks (T1)
- arkus aorta (T4)
- bifurkasio trakea (T6)
- hiatal (pertemuan gastroesofageal)
● fisiologis : 1-2 cm di bawah krikofaring
→ just below
66

PATOFISIOLOGI
• Benda / makanan terhenti di esofagus :
- terlalu besar bagi lumen esofagus
- ada bagian yang tajam & menancap
• Lokasi berhentinya benda asing :
penyempitan fisiologis (just below) 90 %
penyempitan anatomis pada :
- krikofaring (70 %)
- persilangan aorta / bronkus (15 %)
- esofagus distal (15 %)
67

FAKTOR PREDISPOSISI
•Dental : pemakai gigi palsu
→ kepekaan palatum thd besarnya
bolus 
molar belum tumbuh / sudah tanggal
→ tak dapat mengunyah dg baik
•Anatomis : kelainan esofagus
→ striktur, tumor, akalasia
•Psikologis : mental retardation, psikosis
•Kebiasaan : memegang dengan gigi
→ uang, jarum, peniti
68

Predisposisi …..
•Kelalaian :
- meletakkan sesuatu sembarangan
- pemakai gigi palsu :
tidak kontrol
→ fiksasi kurang baik → tertelan
waktu tidur tidak dilepas
•Naluriah : anak < 3 th, memasukkan sesuatu
ke dalam mulut
 makanan / benda ukuran besar
masuk esofagus
69

•Benda Asing Esofagus
Pressure necrosis

Lama Tajam
• Lesi / nekrosis • Perforasi
• Granulasi • Mediastinitis

BA tersering pada penyempitan fisiologis atau
1/3 atas esof (tepi bawah
m.krikofar), ok :
Waktu menelan, kontraksi otot bergaris akan dapat
mendorong BA ke batas 1/3 atas dan tengah esofagus,
tetapi karena kontraksi peristaltik dari otot polos
dibawah daerah ini relatif > lemah, maka BA tak dapat
diteruskan sehingga berhenti di daerah tsb.
71

•Gejala perforasi esofagus a.l. :
- nyeri dada
- emfisema kutis di leher atau dada
- pneumomediastinum
72

DIAGNOSIS
•Gejala klinis tergantung :
• ukuran / bentuk / lokasi benda asing
• ada / tidaknya komplikasi
•Anamnesis :
- ada ax : tertelan sesuatu
- rasa ngganjal pd tenggorok
- kadang-2 sakit / sulit menelan
bila pd d. suprasternal : curiga BAE
- muntah bila makan / minum
73

PEMERIKSAAN
•Tes minum :
- obstruksi total : muntah
- obstruksi sebagian : minum sedikit
•Hipersalivasi
74

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Benda asing radio-opaque :
• sering pd anak
(beda dg aspirasi BA : radiolusen)
• anak : foto soft tissue leher – toraks –abdomen
• dewasa : foto soft tissue leher PA / Lateral

Benda asing non radio-opaque atau BA kecil :
(mis. duri, serpihan tulang, isi staples)
foto esofagus dengan barium + kapas
Diduga ada perforasi :
foto esofagus dg kontras yg dpt diserap
75

Pemeriksaan penunjang …..
•Bila diduga ada perforasi esofagus :
→ foto esofagus dengan kontras yg dpt diserap
•CT scan dan MRI
→ inflamasi jaringan lunak periesofageal abses
→ pada anak, perlu anestesi umum
76

Foto serviko-toraks-abdomen AP/Lateral
77

Double contour (disc battery)
78

DIAGNOSIS BANDING
•Faringitis akut
• Esofagitis
79

PENATALAKSANAAN
Kirim ke RS utk esofagoskopi + ekstraksi
Bila gagal → esofagotomi (external approach)
BA uang logam → bukan kasus gawat darurat, tapi
harus ekstraksi dlm 24 jam dg persiapan optimal.
Esofagoskopi dilakukan segera pada kasus-kasus :
● telah terjadi komplikasi, mis. emfisema
● benda asing yang tajam
● benda asing baterai (< 4 jam)
 Jangan dorong dengan sonde lambung ok :
 bentuk / banyak benda asing ?
 ada / tidak kelainan anatomis esofagus ?
80

KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Lesi esofagus
3. Perforasi esofagus → mediastinitis
4. Aspirasi
81

PENCEGAHAN
1. Anak dididik untuk hanya memasukkan makanan ke
dalam mulut
2. Jangan meletakkan sesuatu sembarangan
3. Jangan makan makanan keras bila gigi tak lengkap
4. Jangan menggigit benda-benda yang bukan
makanan seperti jarum, peniti, dll.
5. Pemakaian gigi palsu yang baik dan benar
82

Pasien kelainan jiwa
83

84

Peniti
85

Peniti
86

Anting
87

Bekel
88

Tutup Botol
89

Protesa
90

Protesa
91

Kunci Honda
92

Terima Kasih
Tags