BERKOMPETISI DALAM KEBAIKAN Abdul Jamal Alnasikha N. Nadya Shofa Novia Q. A. Tia Aminur Aldy Muria
Motto احرص على ما نيفعك !! ketaatan adalah sumber kesuksesan. kejujuran adalah sumber keselamatan. mendekatkan diri pada Allah sumber kebahagiaan ^_^
Pengertian Kompetisi Dan Kebaikan Kompetisi dalam kebaikan adalah melakukan persaingan atau berlomba untuk melakukan kebaikan (amal sholeh). Pengertian Amal Sholeh : segala perbuatan yang tidak merusak atau menghilangkan amal. Perbuatan yang mendatangkan maslahat atau sesuatu yang mendatangkan kebaikan bagi diri sendiri dan orang lain. Berkompetisi dalam Kebaikan termasuk ibadah karena itu merupakan hal positif yang berdampak kebaikan atau manfaat.
Surat Al-Baqarah : 148 وَلِكُلٍّ وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٤٨﴾ Artinya : Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.( Q.S Al-Baqarah : 148 )
Gambaran Surat Al Baqarah : 148 Setiap umat mempunyai kiblat sendiri-sendiri Setiap manusia supaya menggunakan akal dan kemampuan untuk berfastabaqul khairat Umat islam tidak boleh malas dalam beramal ( baik untuk diri sendiri / orang lain ) Setiap orang kelak akan dikumpulkan dan akan dihisab maka harus berhati – hati setiap melakukan sesuatu
Bersikap jujur Mencintai kebaikan Menyadari bahwa hanya amal baik yang akan menjadi bekal kehidupan akherat Tetap berpegang teguh terhadap keyakinan dalam beragama islam Berhati hati setiap melakukan sesuatu pekerjaan ( karena setiap pekerjaan akan dimintai pertanggung jawaban ) Setiap melakukan sesuatu hendaknya mempunyai arah tujuan yang jelas ( yaitu mencari ridlo Allah) Banyak berlomba dalam kebaikan , yang kebaikan itu macamnya banyak sekali . Perilaku yang mencerminkan Surat Al Baqarah : 148
Surat Al –Faathir : 32 ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُم مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَيْرَاتِ بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيرُ﴿فَاطر:٣٢) Artinya : Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar
Berdasarkan Surat Al –Faathir : 32 Ibnu Taimiyyah membagi manusia ke dalam tiga derajat kedudukan manusia
Golongan Dhoolimun li nafsih
Y aitu golongan yang selalu mendholimi dan menganiaya diri sendiri. Mereka merupakan golongan yang durhaka kepada Allah, dengan meninggalkan perintah-Nya dan mengerjakan larangan-Nya. Mereka yang menzalimi diri sendiri, yaitu mereka yang tidak menggunkan Al Qur’an sebagai pedoman hidup. Tandanya, mereka selalu berbuat kesalahan dan kejahatan. Antara kebaikan dan kejahatan lebih banyak kejahatannya
Golongan Mukhtasid
I alah golongan dari kelompok manusia yang derajatnya berada pada pertengahan , bersifat cermat dan senantiasa berhati-hati dengan melaksanakan kewajiban dan menjauhi larangan-larangan-Nya Orang yang semacam ini kebaikan dan keburukannya kadang seimbang. Kadang mereka banyak berbuat baik, tetapi banyak pula berbuat salah.
Golongan Sabiqun bil Khoirot
I alah golongan dari manusia yang senantiasa aktif dalam melakukan kebaikan yang wajib dan mengerjakan amalan-amalan yang sunat. Hidupnya istiqomah dan menjauhi perkara-perkara yang syubhat dan ragu-ragu dalam kehidupan sehari-hari. Mereka yang beruntung, yaitu mereka yang dengan izin Allah berbuat kebaikan. Hidupnya senantiasa dihiasi oleh amal shaleh.
Perilaku yang mencerminkan Surat Al- Faathir : 32 Menerima Al Qur 'an dengan sepenuh hatidan menjadikan Al Qur ‘an sebagai pegangan hidup Menjalankan semua ajaran yang ada didalam Al Qur 'an Cepat cepat melakukan perintah baik yang wajib maupun yang sunat , serta cepat – cepat meninggalkan larangan baik yang haram maupun yang makruh Selalu berkompetisi dalam ibadah ( tidak pernah berhenti ) Menghindari perbuatan dlolim ( aniaya) Selalu mencari pahala dengan melakukan amal kebaikan
Thank You !!
Dilla : ibadah harus melihat di atas kita , apa itu tidak cenderung ikhlas karena Allah SWT ? GUS NIZAR : pahala dan ridho Allah ITU BGMNA? RIPAN : beribadah ingin melebihi orang yang lebih di atasnya gimana ? Syirik atau gimana ?