CONTOH-CONTOH SOAL untuk ujian dan lain lainnya.pptx

ArisWidiyatmoko1 0 views 31 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 31
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31

About This Presentation

Contoh contoh soal untuk latihan dan lain lain


Slide Content

LATIHAN SOAL UJIAN PENGETAHUAN

Dalam sebuah RPP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , guru merumuskan indikator pembelajaran : " Peserta didik menunjukkan perilaku yang mencerminkan peningkatan keimanan , ketakwaan , dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari ." Sebagai guru PAI, rumusan tujuan pembelajaran ranah sikap yang paling tepat untuk indikator tersebut adalah … Peserta didik dapat memahami konsep iman , takwa , dan akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari . Peserta didik dapat menjelaskan pentingnya iman , takwa , dan akhlak mulia untuk membangun kepribadian Islami . Peserta didik dapat membiasakan diri melaksanakan ibadah , berdoa , dan bersikap santun sebagai wujud keimanan , ketakwaan , dan akhlak mulia . Peserta didik dapat menghafal dalil-dalil naqli tentang iman , takwa , dan akhlak mulia dari Al-Qur’an dan Hadis. Kunci Jawaban : C Alasan : Rumusan tujuan sikap harus berorientasi pada pembentukan perilaku ( afektif ) dan pembiasaan , bukan sekadar pemahaman kognitif atau hafalan . Oleh karena itu , pilihan C adalah yang paling sesuai dengan indikator .

2. Dalam pembelajaran Akhlak , guru membahas fenomena pernikahan usia dini yang masih terjadi di masyarakat . Guru ingin peserta didik mampu berpikir kritis dalam menilai praktik tersebut dari perspektif agama, hukum , dan sosial , serta mengaitkannya dengan nilai akhlak karimah dalam kehidupan berkeluarga . Indikator pembelajaran yang dirumuskan adalah : “ Peserta didik mampu menganalisis dampak pernikahan usia dini ditinjau dari aspek agama, kesehatan , dan sosial , serta memberikan argumen yang mencerminkan nilai akhlak karimah dalam kehidupan keluarga Islami .” Berdasarkan indikator tersebut , rumusan tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang paling sesuai adalah … Peserta didik dapat menyebutkan pengertian , syarat , dan rukun pernikahan sesuai syariat Islam. Peserta didik dapat menjelaskan dalil-dalil naqli dan pendapat ulama mengenai pernikahan dalam Islam. Peserta didik dapat membandingkan pandangan agama, hukum , dan sosial mengenai praktik pernikahan usia dini . Peserta didik dapat menilai kelebihan dan kelemahan praktik pernikahan usia dini ditinjau dari aspek agama, kesehatan , dan sosial , serta menghubungkannya dengan nilai akhlak karimah . Peserta didik dapat menghafal ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis yang berkaitan dengan pernikahan sebagai dasar pembentukan akhlak keluarga . Kunci Jawaban : D Alasan : Tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang sesuai dengan indikator dan mendorong berpikir kritis adalah kemampuan menilai ( evaluasi ) dan menghubungkan berbagai aspek dengan nilai akhlak karimah . Pilihan D menuntut keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS) sesuai dengan ranah C6.

3. Dalam pembelajaran Hadis, guru membahas materi tentang kriteria hadis shalih , yaitu hadis yang sanadnya bersambung , rawinya adil dan dhabit , serta tidak syadz dan tidak mu‘allal . Guru ingin menumbuhkan semangat gotong royong pada peserta didik melalui aktivitas kolaboratif yang berbasis pada pemahaman hadis shalih . Indikator pembelajaran yang dirumuskan adalah : “ Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengidentifikasi kualitas hadis shalih dari contoh hadis yang disajikan , serta menyajikan hasil analisis secara bersama-sama dengan sikap saling menghargai .” Berdasarkan indikator tersebut , rumusan tujuan pembelajaran ranah keterampilan yang paling sesuai adalah … Peserta didik dapat menyalin contoh hadis yang memenuhi kriteria hadis shalih dengan tulisan rapi secara individu . Peserta didik dapat menyebutkan kriteria hadis shalih secara urut dalam diskusi kelas . Peserta didik dapat mengklasifikasikan hadis berdasarkan kriteria shalih dengan menggunakan tabel yang disusun kelompok . Peserta didik dapat mempresentasikan hasil analisis hadis shalih secara berkelompok dengan mengedepankan kerja sama dan saling menghargai . Peserta didik dapat menghafal definisi setiap kriteria hadis shalih dengan tepat secara bergantian dalam kelompok . Kunci Jawaban : D Alasan : Ranah keterampilan menekankan learning by doing yang berorientasi pada praktik nyata . Indikator menuntut keterampilan kolaboratif (gotong royong) dalam mengidentifikasi dan menyajikan hasil analisis hadis shalih . Maka , tujuan yang paling sesuai adalah mempraktikkan kerja sama dalam presentasi hasil kelompok (D) .

4. Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tentang takdir seseorang , guru menjelaskan bahwa takdir Allah tidak meniadakan ikhtiar manusia , dan setiap individu tetap dituntut berusaha secara maksimal . Untuk menguatkan pemahaman , guru mengaitkannya dengan nilai kearifan lokal dan tradisi masyarakat yang selaras dengan prinsip Islam. Guru ingin peserta didik memiliki sikap penerimaan terhadap tradisi yang tidak bertentangan dengan akidah Islam. Berdasarkan deskripsi tersebut , indikator tujuan pembelajaran ranah sikap yang paling sesuai adalah … APeserta didik menunjukkan sikap menolak semua tradisi masyarakat karena dianggap bertentangan dengan takdir Allah. Peserta didik membiasakan diri menerima tradisi yang berkembang di masyarakat tanpa mempertimbangkan kesesuaiannya dengan ajaran Islam. Peserta didik menampilkan sikap kritis terhadap seluruh tradisi masyarakat tanpa kecuali . Peserta didik menampilkan sikap penerimaan terhadap tradisi masyarakat yang sesuai dengan ajaran Islam dan tidak bertentangan dengan takdir Allah. Peserta didik hanya mengikuti tradisi keluarga tanpa memperhatikan nilai Islam di dalamnya . Kunci Jawaban : D Alasan : Rumusan indikator sikap harus mencerminkan penerimaan secara selektif , yakni menghargai tradisi yang sejalan dengan Islam serta tidak bertentangan dengan keyakinan tentang takdir . Oleh karena itu , D adalah pilihan paling tepat .

5. Dalam pembelajaran Al-Qur’an Hadis, guru menjelaskan perbedaan antara ayat Muhkamat ( ayat yang jelas maknanya dan menjadi pokok hukum ) dan ayat Mutasyabihat ( ayat yang maknanya tidak langsung jelas , memerlukan penafsiran ). Guru menginginkan agar peserta didik tidak hanya memahami secara teoretis , tetapi juga mampu berpikir dinamis dan inovatif dalam menafsirkan ayat sesuai konteks kehidupan modern, tanpa keluar dari kaidah tafsir yang benar . Berdasarkan deskripsi tersebut , indikator tujuan pembelajaran ranah pengetahuan yang paling sesuai adalah … Peserta didik mampu menyebutkan perbedaan ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dengan benar . Peserta didik mampu menjelaskan fungsi ayat Muhkamat sebagai pokok hukum dan ayat Mutasyabihat sebagai pelengkap . Peserta didik mampu mengklasifikasikan ayat-ayat dalam Al-Qur’an ke dalam kategori Muhkamat dan Mutasyabihat berdasarkan penjelasan guru. Peserta didik mampu membandingkan penafsiran klasik dan kontemporer terhadap ayat Mutasyabihat , lalu menyimpulkan relevansinya dengan persoalan kekinian . Peserta didik mampu menafsirkan ayat Muhkamat dan Mutasyabihat secara mandiri , kemudian merumuskan gagasan inovatif untuk menjawab tantangan kehidupan modern berdasarkan prinsip Islam. Kunci Jawaban : E Alasan : Ranah pengetahuan di level C6 menuntut kemampuan creating atau merumuskan hal baru . Indikator yang sesuai adalah kemampuan peserta didik untuk menafsirkan secara mandiri dan mengembangkan gagasan inovatif dengan tetap berpijak pada prinsip Islam. Jawaban E paling tepat karena mencerminkan tujuan berpikir dinamis dan inovatif sesuai tuntutan HOTS.

6. Dalam perencanaan tujuan pembelajaran pada materi ayat Muhkamat dan Mutasyabihat dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) , seorang guru PAI ingin menyusun materi ajar yang sesuai dengan struktur keilmuan tafsir sekaligus mempertimbangkan karakteristik peserta didik . Guru menyajikan kasus tentang perbedaan pemahaman ayat Mutasyabihat dalam penafsiran klasik dan kontemporer , kemudian mengarahkan peserta didik untuk mencari solusi dengan tetap berpedoman pada kaidah tafsir. Berdasarkan deskripsi tersebut , analisis materi ajar yang tepat untuk mendukung perencanaan tujuan pembelajaran adalah … Menyajikan ayat Muhkamat dan Mutasyabihat secara tekstual tanpa dikaitkan dengan konteks kehidupan peserta didik . Menekankan hafalan ayat-ayat Muhkamat dan Mutasyabihat agar peserta didik terbiasa mengingat isi Al-Qur’an. Mengintegrasikan kajian tafsir klasik dan kontemporer untuk melatih peserta didik menganalisis perbedaan penafsiran sesuai struktur keilmuan tafsir. Menyediakan ringkasan tafsir dari kitab tertentu tanpa memberi ruang peserta didik untuk mengeksplorasi lebih jauh . Mengarahkan peserta didik menafsirkan ayat Mutasyabihat secara bebas tanpa mempertimbangkan prinsip dan metode tafsir yang benar . Kunci Jawaban : C Alasan : Analisis materi ajar pada level C3 harus mempertimbangkan struktur keilmuan ( content knowledge ) dan karakteristik peserta didik . Dengan mengintegrasikan tafsir klasik dan kontemporer , peserta didik dapat berlatih berpikir kritis sesuai prinsip PBL, sekaligus memahami variasi penafsiran berdasarkan kaidah tafsir.

7. Dalam pembelajaran hadis , seorang guru menggunakan pendekatan Project Based Learning ( PjBL ) pada materi klasifikasi hadis . Guru meminta peserta didik membuat proyek berupa poster digital yang menampilkan perbedaan hadis shahih , hasan , dan dhaif . Guru menekankan pentingnya memahami struktur keilmuan hadis , seperti sanad , matan , dan kriteria periwayatan . Aktivitas pembelajaran diarahkan agar peserta didik dapat mengaitkan klasifikasi hadis dengan kemampuan berpikir analitis sesuai karakteristik mereka sebagai generasi digital. Berdasarkan deskripsi tersebut , analisis materi ajar yang paling sesuai dengan struktur keilmuan hadis dan karakteristik peserta didik adalah … Menyajikan ringkasan definisi hadis shahih , hasan , dan dhaif tanpa melibatkan peserta didik dalam eksplorasi lebih lanjut . Menjelaskan klasifikasi hadis hanya berdasarkan hafalan dalil tanpa menelaah aspek sanad dan matan . Memberikan contoh hadis shahih , hasan , dan dhaif , lalu meminta peserta didik mengelompokkan sesuai kriteria sanad , matan , dan rawi . Mengarahkan peserta didik membuat catatan pribadi tentang klasifikasi hadis tanpa menghubungkannya dengan proyek kolaboratif . Menekankan aspek sejarah munculnya istilah hadis shahih , hasan , dan dhaif tanpa mengaitkan dengan praktik klasifikasi riwayat . Kunci Jawaban : C Alasan : Pada level C4, peserta didik diarahkan untuk menelaah materi ajar secara mendalam dengan menekankan struktur keilmuan hadis ( sanad , matan , rawi ) serta sesuai dengan pendekatan Project Based Learning yang menuntut partisipasi aktif . Oleh karena itu , indikator paling tepat adalah C karena mendorong analisis klasifikasi hadis berbasis kriteria ilmiah sekaligus kontekstual dengan karakteristik peserta didik .

8. Dalam pembelajaran Aqidah Akhlak tentang rahasia takdir , guru menggunakan pendekatan Discovery Based Learning (DBL) . Pada tahap evaluasi , guru menyajikan kasus tentang seseorang yang berusaha keras dalam hidupnya tetapi mengalami kegagalan , lalu mengaitkannya dengan iman kepada takdir dan hari akhir . Guru ingin mengetahui sejauh mana peserta didik mampu menganalisis hubungan antara takdir Allah dan keimanan kepada hari akhir , sesuai dengan karakteristik peserta didik yang kritis dan gemar berdiskusi . Berdasarkan deskripsi tersebut , materi ajar yang paling tepat dianalisis dalam evaluasi tujuan pembelajaran adalah … Menyebutkan pengertian takdir dan hari akhir secara runtut . Menguraikan hubungan antara takdir Allah dan hari akhir dalam pembentukan sikap sabar dan ikhtiar . Menghafal ayat dan hadis yang menjelaskan tentang takdir dan hari akhir . Membandingkan perbedaan pandangan ulama mengenai takdir dalam kaitannya dengan usaha manusia . Menyajikan kisah tokoh Islam yang berhasil karena memahami hubungan takdir dan hari akhir . Kunci Jawaban : B Alasan : Level C3 ( analisis ) menuntut kemampuan menghubungkan konsep , bukan sekadar mengingat (C1) atau memahami (C2). Analisis hubungan antara takdir Allah dan iman kepada hari akhir yang berimplikasi pada sikap sabar dan ikhtiar (B) paling sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik kritis .

9. Dalam perencanaan pembelajaran , seorang guru PAI menggunakan pendekatan TPACK (Technological, Pedagogical, Content Knowledge) untuk merancang materi ajar pembentukan akhlak karimah . Guru ingin menyusun alur materi secara logis agar sesuai dengan karakteristik peserta didik yang membutuhkan bimbingan bertahap untuk memahami akhlak karimah sebagai pilar pengembangan karakter bangsa . Alur materi ajar yang paling tepat dalam perencanaan tujuan pembelajaran tersebut adalah … Menjelaskan definisi akhlak → memberi contoh perilaku buruk → menugaskan hafalan ayat tentang akhlak . Menyebutkan pentingnya akhlak karimah → mendiskusikan dalil Al-Qur’an dan Hadis → mengaitkan dengan perilaku sehari-hari . Menyajikan kisah tokoh berakhlak mulia → memberikan evaluasi → menjelaskan teori akhlak . Menugaskan peserta didik membuat rangkuman tentang akhlak → menampilkan video motivasi → menyampaikan dalil naqli . Membacakan ayat-ayat tentang akhlak → menguji pemahaman → meminta peserta didik menulis refleksi pribadi . Kunci Jawaban : D Alasan : Alur materi ajar harus logis , runtut , dan sesuai dengan karakteristik peserta didik . Pilihan D menyajikan pembelajaran mulai dari pemahaman pentingnya akhlak , penguatan dengan dalil , hingga penerapan dalam kehidupan sehari-hari . Inilah yang sesuai dengan pendekatan TPACK karena mengintegrasikan konten , pedagogi , dan teknologi dalam mendukung pembentukan akhlak karimah .

10. Dalam pembelajaran Fiqih Kontemporer dengan pendekatan Discovery Learning , seorang guru ingin menekankan materi tentang transformasi peradaban Islam . Guru mengarahkan peserta didik untuk menganalisis perkembangan hukum Islam dalam menjawab tantangan zaman modern, kemudian mengaitkannya dengan evaluasi tujuan pembelajaran sesuai karakteristik peserta didik yang kritis dan terbuka terhadap perubahan . Alur materi ajar yang paling logis untuk mendukung tujuan pembelajaran tersebut adalah … Menyebutkan pengertian fiqih kontemporer → menyajikan kasus modern → mendiskusikan solusi berdasarkan prinsip fiqih → menyimpulkan relevansinya bagi peradaban Islam. Menghafalkan definisi fiqih klasik → membandingkan dengan fiqih kontemporer → menuliskan ringkasan dalam buku catatan . Membacakan dalil fiqih → menjelaskan sejarah fiqih → menugaskan peserta didik menghafal tokoh fiqih . Menyajikan video tentang peradaban Islam → memberikan soal pilihan ganda → menyampaikan kunci jawaban . Menjelaskan hukum Islam abad pertengahan → meminta peserta didik menyalin → melakukan evaluasi tertulis . Kunci Jawaban : A Alasan : Alur materi ajar dengan DL harus dimulai dari pengamatan awal ( stimulasi ) , diikuti identifikasi masalah , eksplorasi , hingga kesimpulan . Pilihan A paling sesuai karena runtut , logis , dan menuntun peserta didik untuk berpikir kritis sekaligus melihat relevansi fiqih kontemporer dalam transformasi peradaban Islam.

11. Dalam merencanakan pembelajaran , seorang guru PAI ingin mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Pancasila (P5) ke dalam materi ajar. Guru menekankan bahwa peserta didik perlu mengembangkan sikap religius , gotong royong, mandiri , bernalar kritis , kreatif , dan berkebinekaan global melalui aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik mereka yang aktif , kritis , dan gemar bekerja sama . Berdasarkan deskripsi tersebut , pengembangan materi ajar yang paling sesuai dalam merencanakan tujuan pembelajaran adalah … Menyusun materi ajar yang hanya menekankan hafalan nilai-nilai P5 tanpa kegiatan aplikatif . Merancang materi ajar berbasis proyek kolaboratif untuk menanamkan nilai gotong royong dan kreatif . Menyajikan uraian teoritis tentang nilai religius , gotong royong, dan mandiri secara terpisah dari kegiatan belajar . Membatasi materi ajar hanya pada aspek religius sebagai nilai utama P5. Menyusun materi ajar berupa soal-soal tertulis tentang definisi dan indikator nilai-nilai P5. Kunci Jawaban : B Alasan : Pada level C4, peserta didik dituntut untuk menelaah dan mengembangkan materi ajar secara lebih aplikatif . Pilihan B sesuai karena mengarahkan pengembangan materi ajar berbasis proyek kolaboratif yang menumbuhkan nilai P5 (gotong royong, kreatif , dan bernalar kritis ) sesuai karakteristik peserta didik .

12. Dalam praktik pembelajaran , seorang guru PAI ingin mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar Rahmatan lil ‘ Alamin (PPRA) ke dalam materi ajar. Nilai- nilai tersebut menekankan pentingnya sikap inklusif , toleran , cinta damai , peduli lingkungan , dan berperilaku adil . Peserta didik yang diajar memiliki karakteristik aktif , senang berdiskusi , dan mudah menerima nilai-nilai universal yang sesuai dengan ajaran Islam. Berdasarkan deskripsi tersebut , pengembangan materi ajar yang paling sesuai dalam melaksanakan tujuan pembelajaran adalah … Menyusun materi ajar berupa hafalan ayat dan hadis tentang toleransi tanpa dikaitkan dengan realitas kehidupan peserta didik . Merancang kegiatan proyek kelas tentang kampanye cinta damai dan peduli lingkungan untuk menumbuhkan sikap Rahmatan lil ‘ Alamin . Membatasi materi ajar hanya pada aspek ritual ibadah tanpa mengaitkan dengan nilai toleransi dan keadilan sosial . Menyajikan teori tentang konsep Rahmatan lil ‘ Alamin tanpa memberi kesempatan peserta didik untuk berpraktik . Menyusun soal tertulis tentang definisi Rahmatan lil ‘ Alamin sebagai bentuk evaluasi utama . Kunci Jawaban : B Alasan : Pada level C4 , peserta didik dituntut menelaah dan mengembangkan materi ajar ke arah aplikatif . Pilihan B paling tepat karena mendorong peserta didik aktif dalam proyek nyata ( kampanye cinta damai dan peduli lingkungan ) yang sesuai dengan karakteristik mereka , sekaligus mencerminkan nilai-nilai PPRA.

13. Dalam praktik pembelajaran , seorang guru PAI ingin mengintegrasikan nilai-nilai moderasi beragama ( wasathiyah ) dalam materi ajar. Guru mendeskripsikan kondisi masyarakat majemuk yang membutuhkan sikap toleran , adil , seimbang , dan menghargai perbedaan . Peserta didik yang diajar memiliki karakteristik aktif , kritis , serta mudah terpengaruh isu intoleransi di media sosial . Guru ingin agar materi ajar yang dikembangkan dapat membantu peserta didik menampilkan sikap moderat dalam kehidupan sehari-hari . Berdasarkan deskripsi tersebut , pengembangan materi ajar nilai-nilai Islam sebagai agama moderat yang paling tepat adalah … Menyusun materi ajar berupa hafalan ayat dan hadis tentang toleransi tanpa dikaitkan dengan konteks kehidupan peserta didik . Merancang studi kasus tentang perbedaan praktik keagamaan di masyarakat , lalu mengarahkan peserta didik untuk menemukan solusi sikap moderat sesuai nilai Islam. Membatasi materi ajar pada aspek ibadah pribadi tanpa menyinggung kehidupan sosial yang majemuk . Menyajikan uraian teori moderasi beragama secara tekstual tanpa memberi ruang untuk diskusi kritis . Menyusun soal pilihan ganda tentang definisi wasathiyah sebagai bentuk evaluasi utama . Kunci Jawaban : B Alasan : Level C4 menuntut kemampuan analisis mendalam dan pengembangan materi ajar yang aplikatif . Pilihan B paling tepat karena mengajak peserta didik berpikir kritis melalui studi kasus nyata , sekaligus menumbuhkan sikap toleran , adil , dan seimbang sebagai implementasi moderasi beragama , sesuai dengan karakteristik peserta didik yang kritis .

14. Dalam praktik pembelajaran , guru PAI merencanakan pengembangan materi ajar Islam sebagai agama moderat ( wasathiyah ) . Guru menyampaikan bahwa pentingnya moderasi beragama didasarkan pada realitas sosial masyarakat Indonesia yang majemuk dan sering menghadapi potensi konflik antar kelompok . Guru ingin agar peserta didik mampu memahami alasan mendasar dari implementasi moderasi beragama untuk kemudian diamalkan dalam kehidupan sehari-hari . Berdasarkan pernyataan tersebut , alasan yang paling tepat dalam menilai pengembangan materi ajar Islam sebagai agama moderat ( wasathiyah ) adalah … Agar peserta didik terbiasa menghafalkan dalil-dalil tentang wasathiyah sebagai kewajiban keagamaan . Karena moderasi beragama dapat memperkuat sikap toleransi , keadilan , dan keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat . Supaya peserta didik lebih mudah membedakan kelompok Islam moderat dengan kelompok non- moderat secara tegas . Karena moderasi beragama merupakan salah satu tren global yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik . Agar peserta didik dapat menampilkan identitas Islam yang lebih unggul dibanding agama lain dalam kehidupan sosial . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B menekankan alasan implementasi moderasi beragama yang sesuai dengan tujuan pedagogis , yaitu memperkuat sikap toleransi , adil , dan seimbang dalam kehidupan sosial . Hal ini sejalan dengan pengembangan materi ajar Islam sebagai agama wasathiyah yang relevan dengan realitas masyarakat majemuk .

15.. GDalam perkuliahan PPG, seorang guru PAI diminta merancang pembelajaran kajian tafsir dengan memperhatikan struktur keilmuan tafsir , seperti sumber tafsir, metode penafsiran , serta relevansi ayat dengan konteks kehidupan modernuru ingin menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) agar peserta didik mampu mengaitkan teks Al-Qur’an dengan persoalan nyata di masyarakat , misalnya masalah kerusakan lingkungan atau ketidakadilan sosial . Dari beberapa rancangan berikut , manakah yang paling tepat dipilih untuk mendukung keberhasilan pembelajaran tersebut ? Merancang pembelajaran dengan memberikan ceramah tentang metode tafsir bi al- ma’tsur dan bi al- ra’yi , kemudian meminta peserta didik merangkum isi materi . Merancang pembelajaran dengan menyajikan masalah sosial aktual , lalu meminta peserta didik menafsirkan ayat terkait menggunakan metode tafsir tematik secara kolaboratif . Merancang pembelajaran dengan menugaskan peserta didik menghafalkan ayat-ayat Al-Qur’an terkait persoalan sosial , kemudian menuliskannya dalam laporan . Merancang pembelajaran dengan meminta peserta didik membaca kitab tafsir klasik , kemudian membuat ringkasan isi kitab secara individu . Merancang pembelajaran dengan memperlihatkan video fenomena sosial , lalu meminta peserta didik menuliskan refleksi pribadi tanpa analisis tafsir. Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B sesuai dengan pendekatan PBL karena dimulai dari masalah nyata (problem), mengajak peserta didik mencari solusi berbasis ayat Al-Qur’an, serta menggunakan metode tafsir tematik secara kolaboratif . Hal ini selaras dengan struktur keilmuan tafsir dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis serta aplikatif .

16. Seorang guru PAI akan mengajarkan materi klasifikasi hadis ( shahih , hasan , dha’if , dan maudhu ’) dengan menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) . Guru ingin agar peserta didik tidak hanya mengenal teori klasifikasi hadis , tetapi juga mampu menerapkannya dalam menganalisis hadis yang berkembang di masyarakat , misalnya hadis-hadis populer di media sosial yang keabsahannya diragukan . Rancangan pembelajaran manakah yang paling tepat sesuai dengan prinsip PBL dan pengetahuan pedagogik ? Guru menyampaikan definisi setiap klasifikasi hadis , kemudian meminta peserta didik menuliskan contoh hadis sesuai kategorinya . Guru menyajikan kasus beredarnya hadis populer di masyarakat , lalu membimbing peserta didik untuk meneliti sanad dan matan hadis tersebut dengan menerapkan konsep klasifikasi hadis Guru memberikan tugas kelompok untuk menghafalkan kriteria hadis shahih , hasan , dha’if , dan maudhu ’, kemudian mempresentasikan hafalan mereka . Guru menugaskan peserta didik membuat rangkuman dari kitab hadis klasik , kemudian menuliskan simpulan mengenai klasifikasi hadis . Guru memperlihatkan video kajian ulama tentang hadis , lalu meminta peserta didik menuliskan refleksi pribadi terkait isi video tersebut . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B mencerminkan pendekatan PBL, yaitu dimulai dari masalah nyata ( hadis populer yang beredar ), dilanjutkan dengan proses penyelidikan ( meneliti sanad dan matan ), dan diakhiri dengan solusi berbasis teori klasifikasi hadis . Model ini menuntut mahasiswa mengintegrasikan pengetahuan pedagogik , keterampilan berpikir kritis , dan pemecahan masalah nyata .

17. Dalam perkuliahan PPG, seorang guru PAI diminta merancang pembelajaran hubungan takdir dengan iman kepada hari akhir dengan pendekatan Problem Based Learning (PBL) . Guru ingin memanfaatkan teknologi digital agar peserta didik dapat mengaitkan konsep takdir dengan fenomena sosial yang mereka hadapi , seperti bencana alam , kematian , atau ketidakadilan . Tujuan pembelajaran adalah agar peserta didik mampu menafsirkan fenomena tersebut secara kritis berdasarkan iman kepada takdir dan hari akhir . Rancangan pembelajaran manakah yang paling tepat sesuai dengan prinsip PBL berbasis pengetahuan teknologi ? Guru menyajikan ceramah daring tentang takdir dan hari akhir , lalu memberikan kuis online untuk menguji pemahaman peserta didik . Guru menampilkan video berita tentang bencana alam , lalu meminta peserta didik mendiskusikan hubungan peristiwa itu dengan konsep takdir dan iman kepada hari akhir melalui forum diskusi online. Guru menugaskan peserta didik membuat rangkuman digital dari kitab tafsir klasik yang membahas takdir dan hari akhir . Guru membagikan artikel PDF tentang takdir , kemudian meminta peserta didik menuliskan refleksi pribadi tanpa diskusi kelompok . Guru mengarahkan peserta didik menghafalkan dalil-dalil tentang takdir dan hari akhir melalui aplikasi belajar Al-Qur’an berbasis mobile. Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B sesuai dengan prinsip PBL karena diawali dengan masalah nyata ( fenomena bencana alam dalam video), dilanjutkan diskusi berbasis teknologi (forum online), dan diakhiri dengan pemecahan masalah berbasis konsep iman kepada takdir dan hari akhir . Model ini mengintegrasikan konten keislaman ( materi ), pedagogi (PBL), dan teknologi (media digital) sesuai kerangka TPACK .

18. Seorang guru PAI diminta merancang pembelajaran tentang Mu‘jizat , Karamah , dan Sihir . Peserta didik di kelasnya memiliki latar belakang dan gaya belajar yang berbeda : ada yang lebih cepat memahami konsep abstrak , ada yang lebih mudah belajar melalui visual, serta ada yang kritis terhadap isu-isu kontemporer . Guru ingin menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis perbedaan individu agar setiap peserta didik dapat memahami materi sesuai karakteristik belajarnya , dengan tujuan agar mereka mampu membedakan secara kritis antara mu‘jizat , karamah , dan sihir dalam konteks kehidupan modern. Rancangan pembelajaran manakah yang paling tepat sesuai prinsip tersebut ? Guru menyajikan ceramah umum tentang mu‘jizat , karamah , dan sihir tanpa menyesuaikan gaya belajar peserta didik , kemudian memberi latihan soal yang sama untuk seluruh siswa . Guru membagi peserta didik ke dalam kelompok sesuai gaya belajar : kelompok visual menonton video kisah mu‘jizat nabi , kelompok verbal membaca teks klasik , dan kelompok analitis mendiskusikan isu kontemporer tentang sihir , lalu mempresentasikan hasilnya . Guru hanya menggunakan satu metode , yaitu membaca kitab tafsir yang membahas mu‘jizat , karamah , dan sihir , lalu meminta semua peserta didik menuliskan ringkasan . Guru mengajak seluruh peserta didik membuat poster digital tentang perbedaan mu‘jizat , karamah , dan sihir , kemudian mengunggahnya di media sosial kelas . Guru memberikan tugas proyek individu yang sama , yaitu menulis esai tentang mu‘jizat , karamah , dan sihir berdasarkan literatur klasik tanpa mempertimbangkan variasi gaya belajar . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B mencerminkan rancangan pembelajaran berbasis perbedaan individu karena guru menyesuaikan strategi dengan gaya belajar siswa (visual, verbal, analitis ), memberi ruang diferensiasi , dan tetap menuntut capaian bersama : kemampuan kritis membedakan mu‘jizat , karamah , dan sihir .

19. Seorang guru PAI diminta merancang pembelajaran pembentukan akhlak karimah dengan pendekatan berbasis perbedaan individu . Peserta didik dalam kelas sangat beragam : ada yang memiliki kecerdasan linguistik tinggi , ada yang lebih dominan secara interpersonal, dan ada pula yang memiliki kecenderungan kinestetik . Guru ingin memastikan bahwa rancangan pembelajaran yang dibuat sesuai dengan prinsip pedagogik diferensiasi , sehingga setiap peserta didik dapat berkembang optimal menuju akhlak karimah . Dari rancangan berikut , manakah yang paling tepat sesuai dengan pendekatan berbasis perbedaan individu dan pengetahuan pedagogik ? Guru memberikan ceramah umum tentang pentingnya akhlak karimah kepada seluruh peserta didik , lalu meminta mereka menulis ringkasan yang sama . Guru membagi peserta didik berdasarkan kecenderungan belajarnya : yang linguistik diminta membuat puisi bertema akhlak , yang interpersonal melakukan role play tentang sikap jujur , dan yang kinestetik membuat poster gerakan kampanye akhlak di sekolah . Guru menyampaikan materi akhlak karimah melalui video animasi , kemudian meminta seluruh peserta didik mengerjakan tes pilihan ganda dengan standar soal yang sama . Guru menugaskan semua peserta didik membaca buku akhlak klasik , lalu membuat laporan tertulis dengan format yang sama . Guru meminta peserta didik berdiskusi kelompok tanpa memperhatikan perbedaan gaya belajar dan minat masing-masing , lalu membuat kesimpulan umum . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B sesuai dengan prinsip pembelajaran berbasis perbedaan individu dalam pengetahuan pedagogik . Guru menyesuaikan strategi dengan gaya belajar peserta didik ( linguistik , interpersonal, kinestetik ), tetapi tetap berorientasi pada tujuan utama , yaitu pembentukan akhlak karimah . Pendekatan ini mendorong partisipasi aktif , relevansi personal, dan optimalisasi potensi siswa .

20. Seorang guru PAI akan mengajarkan materi fiqih kontemporer dengan topik transaksi digital dalam perspektif hukum Islam . Peserta didik di kelas sangat beragam : ada yang memiliki kecenderungan berpikir analitis , ada yang lebih kuat dalam kemampuan verbal- linguistik , sementara yang lain lebih mudah belajar melalui aktivitas kolaboratif dan praktik nyata . Guru ingin menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis perbedaan individu agar setiap peserta didik dapat memahami materi sesuai karakteristik belajarnya , sekaligus tetap berfokus pada tujuan pembelajaran . Rancangan pembelajaran manakah yang paling tepat dipilih guru sesuai dengan prinsip pedagogik diferensiasi ? Guru menjelaskan teori transaksi digital secara umum , lalu seluruh peserta didik diminta menulis esai dengan format yang sama tentang hukumnya dalam Islam. Guru memberikan satu video ceramah tentang fiqih kontemporer , lalu seluruh peserta didik menjawab soal kuis online yang sama tanpa diferensiasi Guru membagi tugas berdasarkan gaya belajar : peserta didik analitis menelaah fatwa DSN-MUI, peserta didik linguistik membuat artikel opini , dan peserta didik kolaboratif membuat simulasi praktik transaksi digital sesuai hukum Islam. Guru memberikan satu teks rujukan fiqih klasik untuk semua peserta didik , lalu menugaskan mereka merangkum isinya tanpa variasi tugas . Guru meminta semua peserta didik melakukan presentasi lisan tentang fiqih kontemporer dengan format seragam , tanpa memperhatikan gaya belajar . Kunci Jawaban : C Alasan : Pilihan C mencerminkan rancangan pembelajaran berbasis perbedaan individu karena menyesuaikan gaya belajar peserta didik ( analitis , linguistik , kolaboratif ), tetap terarah pada capaian utama , yaitu memahami fiqih kontemporer melalui perspektif hukum Islam. Strategi ini sejalan dengan pengetahuan pedagogik diferensiasi yang berorientasi pada optimalisasi potensi peserta didik .

21. Dalam mata pelajaran PAI, seorang guru akan mengajarkan materi hak-hak rakyat dalam perspektif Islam . Guru ingin agar peserta didik tidak hanya mengetahui dalil naqli (Al-Qur’an dan Hadis) tentang hak-hak rakyat , tetapi juga mampu menghubungkannya dengan fenomena ketidakadilan sosial , kemiskinan , dan hak asasi manusia dalam konteks masyarakat modern. Untuk itu , guru memutuskan menggunakan pendekatan pembelajaran mendalam (deep learning) agar siswa dapat menganalisis secara kritis dan membangun pemahaman konseptual yang kuat . Rancangan pembelajaran manakah yang paling tepat dipilih guru sesuai prinsip pembelajaran mendalam ? Guru memberikan daftar ayat dan hadis tentang hak-hak rakyat , lalu meminta peserta didik menghafalkannya untuk ujian . Guru menugaskan peserta didik membuat tabel klasifikasi tentang hak-hak rakyat menurut sumber Al-Qur’an dan Hadis tanpa mengaitkannya dengan fenomena sosial . Guru menyajikan kasus ketidakadilan sosial di masyarakat , kemudian membimbing peserta didik menganalisisnya dengan merujuk dalil Al-Qur’an dan Hadis, lalu merumuskan solusi Islami yang kontekstual . Guru hanya memberikan ringkasan materi dari kitab fikih klasik , lalu meminta peserta didik menyalin dan menghafalnya . Guru menayangkan video tentang kemiskinan , kemudian meminta peserta didik menulis komentar singkat tanpa analisis mendalam . Kunci Jawaban : C Alasan : Pilihan C sesuai dengan prinsip pembelajaran mendalam karena mengajak peserta didik menghubungkan dalil naqli dengan realitas sosial , menganalisis masalah secara kritis , dan membangun pemahaman kontekstual yang lebih bermakna . Hal ini mendorong siswa untuk berpikir reflektif , inovatif , dan aplikatif dalam memahami hak-hak rakyat dalam perspektif Islam.

22. Seorang guru PAI akan mengajarkan materi Islam sebagai agama moderat ( wasathiyah ) . Guru ingin memastikan pembelajaran tidak hanya menyampaikan konten dalil-dalil naqli , tetapi juga menekankan penerapan sikap toleransi , adil , dan seimbang dalam kehidupan sehari-hari . Untuk itu , guru berupaya mengintegrasikan teknologi digital , strategi pedagogik aktif , dan konten keislaman agar peserta didik lebih mudah memahami serta menginternalisasi nilai moderasi beragama . Dari rancangan pembelajaran berikut , manakah yang paling tepat sesuai prinsip TPACK ? Guru hanya menjelaskan definisi wasathiyah melalui ceramah di kelas , lalu memberikan latihan hafalan ayat-ayat tentang moderasi . Guru menayangkan video interaktif tentang praktik moderasi beragama di masyarakat , lalu mengajak peserta didik diskusi kelompok untuk menghubungkan isi video dengan konsep Islam wasathiyah Guru memberikan teks panjang dari kitab tafsir klasik tentang wasathiyah , lalu meminta peserta didik menyalin dan merangkum isi teks . Guru meminta peserta didik menghafalkan hadis-hadis tentang toleransi tanpa menggunakan media teknologi . Guru hanya menggunakan presentasi PowerPoint berisi poin-poin tentang moderasi tanpa aktivitas diskusi dan refleksi . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B sesuai dengan prinsip TPACK , karena mengintegrasikan : Content knowledge ( konten ): materi Islam sebagai agama moderat ( wasathiyah ). Pedagogical knowledge ( pedagogi ): diskusi kelompok berbasis analisis kritis . Technological knowledge ( teknologi ): pemanfaatan video interaktif .

23. Dalam pembelajaran kajian tafsir , seorang guru PAI menyadari bahwa materi yang disajikan kurang sesuai dengan perkembangan zaman dan tidak menarik minat peserta didik . Agar pembelajaran menjadi lebih relevan , guru berencana menggunakan strategi Problem Based Learning (PBL) sehingga peserta didik mampu mengkaji tafsir dengan menghubungkannya pada persoalan aktual , dalam suasana belajar yang aman , dialogis , dan membentuk karakter unggul serta berdaya saing . Langkah penggunaan strategi PBL yang paling tepat dalam kasus tersebut adalah … Guru memberikan ceramah panjang tentang tafsir klasik tanpa mengaitkannya dengan isu kontemporer . Guru menampilkan permasalahan sosial aktual , lalu meminta peserta didik menganalisis ayat Al-Qur’an yang relevan untuk mencari solusi . Guru hanya membagikan ringkasan tafsir kepada peserta didik , kemudian meminta mereka menghafalkan isinya . Guru memberikan soal hafalan ayat-ayat tanpa diskusi dan analisis . Guru meminta peserta didik menulis refleksi pribadi tanpa menghubungkan dengan kajian tafsir. Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B sesuai dengan pendekatan PBL , karena dimulai dari masalah nyata ( isu sosial kontemporer ), lalu peserta didik diarahkan menghubungkannya dengan ayat-ayat tafsir untuk menghasilkan solusi Islami . Dengan strategi ini , suasana belajar lebih aman , partisipatif , dan menghasilkan lulusan yang berkarakter unggul serta berdaya saing .

24. Dalam pembelajaran materi hak-hak rakyat dalam perspektif Islam , seorang guru PAI menemukan bahwa isi materi yang diajarkan kurang relevan dengan perkembangan zaman. Di kelasnya terdapat beberapa peserta didik berkebutuhan khusus (ABK) . Agar pembelajaran tetap bermakna , guru perlu menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis pelayanan ABK yang akomodatif sehingga tercipta lingkungan belajar inklusif dan menghasilkan lulusan berkarakter unggul serta berdaya saing . Langkah yang paling tepat dilakukan guru adalah … Menyampaikan materi dengan metode ceramah panjang tanpa menyesuaikan kebutuhan ABK. Memberikan penjelasan materi hak-hak rakyat hanya kepada siswa reguler , sementara ABK dibiarkan pasif . Menyediakan media pembelajaran yang beragam (audio, visual, teks sederhana ) agar semua peserta didik , termasuk ABK, dapat memahami materi . Meminta peserta didik menghafalkan ayat-ayat tentang hak rakyat tanpa penjelasan kontekstual . Mengurangi porsi materi untuk ABK agar mereka tidak terlalu terbebani , tanpa memberikan dukungan belajar tambahan . Kunci Jawaban : C Alasan : Pilihan C tepat karena mencerminkan pendekatan pembelajaran berbasis pelayanan ABK dengan menyediakan media pembelajaran yang beragam , adaptif , dan inklusif . Hal ini membuat lingkungan belajar akomodatif , memfasilitasi perbedaan kebutuhan , serta menjaga agar seluruh peserta didik dapat mencapai karakter unggul dan daya saing .

25. Dalam pembelajaran pembentukan akhlak karimah , seorang guru PAI menemukan bahwa materi yang diajarkan kurang sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk menciptakan suasana belajar adaptif , guru ingin menggunakan model pembelajaran dengan pendekatan TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) sehingga peserta didik mampu memahami nilai akhlak secara relevan dengan kehidupan mereka dan berdaya saing di era digital. Langkah yang paling tepat dilakukan guru adalah … Menyampaikan materi akhlak karimah dengan metode ceramah saja tanpa memanfaatkan teknologi . Menggunakan aplikasi digital interaktif untuk menampilkan contoh-contoh perilaku akhlak karimah yang relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik . Memberikan hafalan teks klasik akhlak karimah tanpa menghubungkannya dengan situasi kekinian . Mengandalkan buku cetak lama sebagai satu-satunya sumber belajar bagi semua peserta didik . Mengurangi pembahasan akhlak karimah agar lebih sederhana , tanpa menggunakan media digital. Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B paling tepat karena memadukan teknologi ( aplikasi digital interaktif ) , pedagogi ( strategi pembelajaran aktif ) , dan konten ( materi akhlak karimah ) dalam kerangka TPACK , sehingga suasana belajar menjadi adaptif , relevan dengan perkembangan zaman, dan mampu melahirkan lulusan berkarakter unggul serta berdaya saing .

26. Seorang guru PAI melaksanakan pembelajaran klasifikasi hadis dengan pendekatan Project Based Learning ( PjBL ) . Peserta didik diminta menyusun proyek berupa portofolio digital yang berisi hasil kajian kelompok tentang perbedaan hadis shahih , hasan , dan dhaif serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari . Guru ingin melakukan asesmen yang mencakup aspek sikap , pengetahuan , dan keterampilan sesuai dengan karakter peserta didik . Instrumen asesmen yang paling tepat digunakan guru adalah … Tes pilihan ganda saja untuk mengukur pemahaman klasifikasi hadis . Lembar observasi sikap , tes tertulis , dan rubrik penilaian portofolio digital. Catatan anekdot guru tanpa melibatkan penilaian produk proyek peserta didik . Penilaian diri peserta didik tanpa instrumen pendukung lain. Hanya menggunakan presentasi kelompok tanpa rubrik penilaian yang jelas . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B tepat karena kombinasi lembar observasi ( sikap ) , tes tertulis ( pengetahuan ) , dan rubrik portofolio digital ( keterampilan ) sesuai dengan karakteristik peserta didik dan selaras dengan prinsip asesmen otentik dalam Project Based Learning .

27. Dalam pembelajaran materi hubungan takdir dengan iman kepada hari akhir menggunakan Discovery Learning (DL) , guru mengajak peserta didik meneliti ayat-ayat Al-Qur’an, mendiskusikan makna takdir , serta mengaitkannya dengan keyakinan pada hari akhir . Kegiatan belajar dilakukan dalam bentuk diskusi kelompok , presentasi hasil penemuan , dan refleksi pribadi . Guru ingin melakukan asesmen yang mencakup aspek sikap , pengetahuan , dan keterampilan dengan menyesuaikan kondisi lingkungan belajar yang aktif , kolaboratif , dan reflektif . Teknik asesmen yang paling tepat dilakukan guru adalah … Hanya menggunakan soal pilihan ganda untuk mengukur pengetahuan tentang takdir . Observasi sikap saat diskusi , tes uraian , dan penilaian presentasi kelompok . Memberikan angket sikap tanpa mengukur aspek pengetahuan dan keterampilan . Penilaian diri peserta didik tanpa melibatkan instrumen lain. Hanya memberikan tes tertulis akhir tanpa proses asesmen selama pembelajaran . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B tepat karena teknik asesmen berupa observasi ( sikap ) , tes uraian ( pengetahuan ) , dan penilaian presentasi ( keterampilan ) sesuai dengan prinsip Discovery Learning , di mana peserta didik aktif menemukan pengetahuan , berkolaborasi , dan merefleksikan hasil belajarnya .

28. Seorang guru PAI melaksanakan pembelajaran fiqih kontemporer dengan menekankan pada aspek konten , pedagogi , dan teknologi . Dalam praktiknya , guru menggunakan artikel daring sebagai sumber , memadukan diskusi kelompok dengan presentasi digital, dan memberikan tugas proyek berupa video pendek tentang penerapan hukum fiqih kontemporer dalam kehidupan sehari-hari . Namun , guru menghadapi beberapa kendala , seperti keterbatasan literasi digital sebagian peserta didik , rendahnya partisipasi dalam diskusi , dan kurangnya pemanfaatan teknologi untuk evaluasi . Dari kasus tersebut , praktik baik ( best practice ) dalam merencanakan pembelajaran berkualitas secara berkelanjutan adalah … Mengurangi penggunaan teknologi dan hanya kembali pada metode ceramah agar semua siswa mudah memahami . Memilih sumber belajar digital yang relevan , menyiapkan panduan penggunaan teknologi , dan merancang aktivitas kolaboratif yang terstruktur Memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik tanpa arahan dalam memilih topik dan teknologi untuk tugas proyek Mengganti seluruh aktivitas digital dengan penugasan tertulis manual agar semua siswa bisa menyelesaikan dengan cepat . Hanya menekankan pada penggunaan teknologi canggih tanpa mempertimbangkan kesiapan peserta didik . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B merupakan praktik baik karena guru tetap memanfaatkan konten yang relevan , pedagogi kolaboratif , dan teknologi yang terarah melalui panduan , sehingga pembelajaran dapat berjalan berkualitas , adaptif , dan berkelanjutan sesuai prinsip TPACK .

29. Seorang guru PAI melaksanakan pembelajaran fiqih kontemporer dengan menekankan pada aspek konten , pedagogi , dan teknologi . Dalam praktiknya , guru menggunakan artikel daring sebagai sumber , memadukan diskusi kelompok dengan presentasi digital, dan memberikan tugas proyek berupa video pendek tentang penerapan hukum fiqih kontemporer dalam kehidupan sehari-hari . Namun , guru menghadapi beberapa kendala , seperti keterbatasan literasi digital sebagian peserta didik , rendahnya partisipasi dalam diskusi , dan kurangnya pemanfaatan teknologi untuk evaluasi . Dari kasus tersebut , praktik baik ( best practice ) dalam merencanakan pembelajaran berkualitas secara berkelanjutan adalah … Mengurangi penggunaan teknologi dan hanya kembali pada metode ceramah agar semua siswa mudah memahami . Memilih sumber belajar digital yang relevan , menyiapkan panduan penggunaan teknologi , dan merancang aktivitas kolaboratif yang terstruktur . Memberikan kebebasan penuh kepada peserta didik tanpa arahan dalam memilih topik dan teknologi untuk tugas proyek . Mengganti seluruh aktivitas digital dengan penugasan tertulis manual agar semua siswa bisa menyelesaikan dengan cepat . Hanya menekankan pada penggunaan teknologi canggih tanpa mempertimbangkan kesiapan peserta didik . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B merupakan praktik baik karena guru tetap memanfaatkan konten yang relevan , pedagogi kolaboratif , dan teknologi yang terarah melalui panduan , sehingga pembelajaran dapat berjalan berkualitas , adaptif , dan berkelanjutan sesuai prinsip TPACK .

30. Seorang guru PAI mencoba memanfaatkan Artificial Intelligence (AI) untuk menciptakan pembelajaran yang lebih bermakna bagi peserta didik Generasi Z dan Alpha . Guru menggunakan aplikasi AI untuk menyediakan rangkuman materi , contoh kasus , dan simulasi interaktif . Namun , muncul masalah : sebagian peserta didik hanya menyalin hasil AI tanpa berpikir kritis , sementara yang lain kesulitan membedakan antara informasi valid dan bias. Guru ingin tetap menunjukkan jati dirinya sebagai guru profesional dengan mengarahkan penggunaan AI secara tepat sesuai dengan karakteristik gaya belajar Gen Z dan Alpha yang cenderung visual, kolaboratif , dan berbasis teknologi . Langkah terbaik yang mencerminkan solusi ilmiah sekaligus profesional adalah … Membatasi total penggunaan AI dalam pembelajaran agar siswa tidak bergantung pada teknologi . Memberikan panduan literasi digital, membiasakan refleksi kritis terhadap hasil AI, dan merancang tugas berbasis kolaborasi . Menyerahkan sepenuhnya proses belajar kepada peserta didik melalui AI tanpa intervensi guru. Mengganti seluruh aktivitas AI dengan metode konvensional agar siswa fokus pada teks buku . Menggunakan AI hanya untuk evaluasi akhir tanpa melatih keterampilan berpikir kritis peserta didik . Kunci Jawaban : B Alasan : Pilihan B tepat karena mengombinasikan solusi ilmiah ( literasi digital, berpikir kritis , refleksi ) dengan praktik profesional guru ( mengarahkan kolaborasi dan kontrol pemanfaatan AI), sehingga sesuai dengan karakteristik Gen Z dan Alpha yang membutuhkan pendekatan adaptif , interaktif , dan teknologi -friendly.
Tags