Dalil Dalil untuk Rekayasa Saling Gugat dalam Kasus Dago Elos.pdf

dagoelos313 6 views 20 slides Oct 30, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

dalil Rekayasa Saling Gugat dalam Kasus Dago menurut muhammad basuki yaman .
Menurut Muhammad Basuki Yaman, dalil utama di balik "rekayasa saling gugat" dalam kasus Dago Elos adalah adanya skenario terstruktur yang melibatkan berbagai pihak untuk merebut hak atas tanah dari warga. Ia meng...


Slide Content

1

Dalil Dalil untuk Rekayasa Saling Gugat dalam Kasus Dago Elos
Modus Mafia Tanah dengan Dalil dalil untuk ber
kolusi bukan untuk saling berhadapan . Catatan dan
atau tulisan oleh Muhammad Basuki Yaman , warga
kampung cirapuhan Bandung .
Berikut ini catatan Dalil dalil yang di gunakan untuk kolusi dalam
kasus tanah Dago . Dan atau untuk memanipulasi hukum agraria
dan atau rekayasa saling gugat . Dengan motif menguasai hak pihak
ketiga dan atau pihak lainnya .
Berikut ini catatan beberapa dalil dalil yang digunakan oleh para
pihak tergugat untuk merekayasa hukum dalam modus Saling gugat
. Dalil dalil yang digunakan tergugat dan jaringan nya untuk ber
kolusi . Dalil yang digunakan warga dago elos untuk berkolusi
dengan penggugat dalam kasus dago elos .
https://youtu.be/EXUDyI40HF0?si=w6lIMp6qFhvfYJdt
Jadi diduga Pada intinya dalil dalil ini hanya mendorong suatu
pihak memutuskan versi pihak penggugat dan atau pihak tergugat
yang ber kolusi ini .
Pertama Error In Person digunakan untuk kolusi bukan untuk
saling berhadapan .

2

Kedua Error in Objecto digunakan untuk kolusi bukan untuk saling
berhadapan
ketiga Plurium Litis Consortium digunakan untuk kolusi bukan
untuk saling berhadapan
keempat para penggugat tidak mempunyai kapasitas untuk
mengajukan gugatan digunakan untuk kolusi bukan untuk saling
berhadapan .
Press enter or click to view image in full size

3


Bahwa diduga kuat adalah kolusi saling gugat adapun dalil dalil
digunakan untuk saling memperkuat Jaringan . Bahwa pada inti nya
motif nya mendorong adanya keputusan hukum baik itu untuk
penggugat maupun dengan alternatif untuk tergugat .

4

“Error in person” artinya adalah kekeliruan mengenai orang
yang terlibat dalam suatu kasus hukum. Ini bisa terjadi pada
gugatan perdata . Salah sasaran pihak tergugat: Gugatan
ditujukan kepada orang yang salah sebagai tergugat. Contohnya,
menggugat B padahal yang harus digugat adalah A.
Dalil Error in person digunakan pihak tergugat untuk menyanggah
dan atau sebagai eksepsi gugatan para tergugat . Diduga bukan
dengan motif menghadapi nya namun dengan motif berkolusi .
Press enter or click to view image in full size

5

6

Bahkan diduga kuat penggugat tak akan punya kemampuan
melakukan pendataan calon tergugat tanpa bantuan pihak tergugat
itu sendiri dan jaringan nya . Pada prinsipnya pendataan data
tergugat sangat detail dan sistematis . Hal ini juga tampak pada
dijadikan nya Keluarga Udin S sebagai 6 oihak tergugat . ( bisa baca
dan periksa penjelasan kami terkait ini pada tulisan dan atau video
kami )
Jadi motif nya bukan untuk saling berhadapan tapi saling ber kolusi
. Jadi pada intinya Heri hermawan Mulller dkk punya kelemahan
sebagai penggugat . Dan juga Didi Koswara dkk punya kelemahan
sebagai tergugat . Jadi rekayasa hukum ini dengan motif mendorong
suatu pihak untuk memilih diantara mereka yang juga merupakan
satu jaringan .
Penjelasannya adalah pertimbangan hakim akan memberikan
keputusan terhadap subjek ( person ) penggugat dan atau terhadap
subjek ( person )Tergugat . Heri Hermawan muller dkk pada inti
dalam kasus tanah dago ini adalah cucu George Hendrik Muller .
Jaingan ini diduga mendorong nya jadi pemenangnya .
Bahwa sekira nya hakim tidak berkenan memberikan kemenangan
pada penggugat . Maka hakim akan memberikan kemenangan pada
Tergugat . Berarti menjadikan Didi Koswara sebagai subjek ( person
) yang tepat . Dari sini lah bab alat bukti yang di ajukan pihak
tergugat hidup . Yaitu Bab alat bukti nomor 27 terkait objek seluas
15.000 .

7

Bahwa untuk memahami hal ini kita harus juga memahami
pengkondisian pengkondisian sebelum proses gugatan tahun 2016 .
Bahwa didi koswara sudah dipersiapkan sebagai pihak yang di beri
peran protagonis . Sehingga di bekali shm 80 meter , shm 270 meter
dan juga objek 15.000 meter . Dan juga didukung oleh ( pernyataan
) garapan tahun 1996 dan atau kesapakatan dengan yayasan ema
alias NY Nini Karim SH . ( Baca Bab alat bukti pihak tergugat pada
putusan pengadilan negeri hal 71 sd 75 )
Pada intinya dalil error in person ini bukan nya untuk melawan
Penggugat . Tapi untuk mendorong kekuatan pihak tergugat untuk
melegalkan riwayat Didi Koswara ( sebagai target alternatif ) .
Untuk itu kita harus lebih dulu memahami dan atau mempelajari
siapa Didi Koswara dari keterangan masyarakat . Bahwa pada
dasarnya Didi Koswara adalah pendatang dari Subang kemudian ke
Bandung . Menikah dengan Enih binti Ahya . Ahya adalah bapak
Asep Makmun . Jadi pada dasar nya Dia menumpang di mertua nya
.
Tapi apakah benar demikian ? Pada dasarnya seperti itu . Namun
bila kita pelajari lagi . Bahwa ahya adalah pekerja nya Tomi Rokayah
( periksa ajb Tomi dengan M Wikarta tahun 1956 ) . Pada tahun
1960 an Ahya bekerja sebagai panggali pasir dan atau anemer .
Poinnya ahya tinggal di rumah di lahan tomi . Korelasinya : jadi
pada dasarnya keluarga Didi Koswara berada di lahan Tomi .
Namun karena suatu hal sehingga bisa terbit lah shm 80 meter .

8

Dan juga penting memeriksa berkas rt rw 02 dago elos dan rt rw 01
kampung cirapuhan pada tahun sekitar 1997 dan tahun 1999 . Jadi
pada inti nya ada kesepakatan dengan Yayasan ema tahun 1967 /
1968 diragukan ke absahan nya . Dan juga terkait adanya objek
15.000 meter juga diduga diragukan ke absahan .
Bahkan saya sebagai Rt nya Didi Koswara pun hanya sekali kali nya
( tidak lazimnya dengan lainnya ) dapat laporan pbb atas nama nya
yaitu pada tahun 2006 ( laporan PBB tahun 2005 ) . Dan juga objek
15.000 meter ini pun diduga di proses oleh pihak bernama Syarif
Hidayat pada tahun 2010 ( baca putusan pengadilan negeri Hal 120
) . Dan juga diduga hanya memperdayai negara dan atau
semacamnya . Yaitu hanya sekali bayar tahun 2010 kemudian di
ajukan proses di BPN .
Dan selain itu pada sekitar tahun 2017 objek 15.000 meter tersebut
menurut Petugas PBB Kota Bandung bahwa sekitar tahun 2016 (
berarti ketika ada proses sidang ) di alihkan ke orang bernama Dedy
Mochamad saad alias dedy muhamad saad . Artinya ada pada pihak
ketiga ( pihak lainnya lagi ) , Bahwa penting juga membaca tulisan
kami lainnya terjadi interaksi aktivitas penggugat dan juga tergugat
( sekilas akan tampak pada PN hal 80 sd 89 hanya sekilas lain nya
lagi baca tulisan kami lainnya )
Jadi Pada intinya Dalil Error In Person digunakan sebagai
pendorong untuk berkolusi dengan pihak penggugat . Bukan untuk
menghadapi nya . Tapi untuk berkolusi .

9

Press enter or click to view image in full size

Dalil error in objecto dalam kasus Kolusi mafia tanah Dago Elos —
yaitu kesalahan objek gugatan, karena objek yang diklaim bukan
objek yang benar atau relevan. Hanya Salah satu Sandiwara untuk
mengaburkan Kolusi Saling Gugat . Bahkan Motif Dalil ini pun
ddiduga motif nya hanya membuat pihak di luar jaringan nya

10

semakin yakin adanya perlawan dan atau saling berhadapan pihak
penggugat dengan pihak tergugat .
Konsep error in objecto disalahgunakan dalam proses hukum,
khususnya dalam gugatan perdata, untuk mengaburkan fakta yang
sebenarnya. Dalil Error in Objecto dalam kasus Dago Elos Bukan
untuk saling menghadapi tapi untuk Kolusi Penggugat , Tergugat
dan Jaringan lainnya .
Dalam Artikel ini kami akan jelaskan rekayasa saling gugat ini
menggunakan dalil tersebut untuk berkolusi . Bukan untuk
menghadapi .
kritik terhadap kasus sengketa tanah di Dago Elos, khususnya yang
menyebut Muller dkk sebagai bagian dari dugaan rekayasa hukum.
Berikut penjelasan secara rinci:
Rekayasa hukum dengan dalil Error in Objecto oleh Muhammad
Basuki Yaman dalam kasus mafia tanah saling gugat di Dago .
Mafia Tanah Dago elos Merekayasa Hukum dengan Dalil Error In
Objecto
Rekayasa hukum dengan dalil Error in Objecto oleh
Muhammad Basuki Yaman dalam kasus mafia tanah
saling gugat di Dago .

11

“Modus rekayasa Dago Elos Muller dkk dengan dalil Error in
Objecto ”
Latar belakang : pada dasarnya pihak penggugat maupun pihak
tergugat bukan lah memperjuangkan hak tapi ber kolusi untuk
mendapatkan keputusan .
Motif : mendapatkan keputusan untuk pihak Penggugat dan atau
pihak tergugat terkait objek sengketa 6,3 ha ( dikemukakan
penggugat ) hingga 6,9 ha ( dikemukakan tergugat ) dan objek objek
lainnya ( terkait bab alat bukti dan atau dijadikan nya suatu pihak
jadi tergugat ) .
- Menyiratkan bahwa ada dugaan manipulasi atau ketidakwajaran
dalam gugatan terkait Dago Elos.
— -
Poin-Poin Utama:
1. “Rekayasa dengan dalil *error objecto”*
· Mengacu pada dalih hukum yang diduga digunakan secara
salah/kabur untuk menggugat objek tanah yang tidak sesuai . error
in objecto merujuk pada kesalahan objek gugatan. Artinya,
gugatan atau permohonan yang diajukan oleh penggugat tidak
mengenai objek yang benar atau relevan dengan sengketa .

12

· Namun Pihak tergugat dan jaringan nya bukan menghadapinya
namun diduga berkolusi .
2. “Gugatan 6,3 ha ada di mana?”
- Pertanyaan yang menunjukkan bahwa luas tanah yang
disengketakan tidak masuk akal jika dikaitkan dengan luas Dago
Elos. Pihak tergugat utama dan jaringan semakin membuatkan
kacau dalam eksepsi dan atau sanggahan nya juga terkait dengan
bab alat bukti dan para pihak nya . Sehingga pada intinya
mngemukakan 6,9 ha terkait dengan rw 02 . ( baca permohonan
kepada hakim hal 46 dan juga baca kesepakatan dengan Raminten
cs H Syamsul Mapareppa cs pada hal 80 sd 89 dalam putusan
pengadilan negeri )
3. Kejanggalan bagi yang paham riwayat . “Dago Elos artinya pasar
dengan luas 0,5 ha s/d 1 ha yang berada di Rw 02 kelurahab Dago .
Luas RW 02 hanya 1,9 ha yang sengketa . Jadi Elos Hanya bagian
dari rw 02 . Dan tidak seluruh wilayah rw 02 terkena sengketa . ”
- Penegasan bahwa area Dago Elos kecil, tidak mungkin mencapai
6,3 hektar . Namun Heri Hermawan muller dkk menggugat 6,3 ha
pada lokasi yang luas nya hanya 0,5 ha hingga 1 ha ( yaitu eks pasar
inpress — inilah dago elos ) . Pihak tergugat semakin membuat
kacau kondisi , dengan mengemukakan ` error in objecto ` ada
intinya pihak tergugat membuat sandiwara dengan nya . pada
intinya gambaran nya mengemukakan : Salah ! objek tersebut ada di
rw 02 ! Artinya objek seluas 6,3 ha berada di lahan yang kuasai

13

pihak tergugat seluas sekitar 1,9 ha ! Janggal bukan ? ( kami
jelaskan lanjutannya )
4. “Berkas PN hal 32 dan 46”
· Referensi ke dokumen pengadilan yang dianggap menjadi bukti
penting dalam kasus ini. Pada hal 32 pada poin 14 adalah apa yeng
dikemukakan penggugat terkait lokasi . Pada awalnya
mengemukakan Dago . Namun kemudian Dago elos dan atau rw 02 .
· Kemudian pada hal 46 adalah permohonan para pihak tergugat
utama supaya memproses warga rw 02 .
· Jadi Pada inti nya piahk penggugat maupun pihak tergugat utama
ini mengesampingkan kampung cirapuhan dan atau rw 01 dalam
fakta persidangan pada poin akhir dan atau pada permohonan pada
hakim . ( beda dengan Demo dan atau forum diskusi dan atau berita
rw 01 , rw 02 bahkan rw 03 )
5. “Kolusi penggugat dan tergugat, motif inkrah saling gugat”
· Dugaan adanya kerja sama diam-diam (kolusi) antara pihak yang
menggugat dan tergugat, untuk mencapai putusan yang
menguntungkan secara sepihak. Untuk menguasai objek pihak
ketiga . ( mohon baca tulisan kami adanya 4 pihak yang ada terbagi
dalam dua bagian yang bersidang dan bagian lainnya dikondisikan
tidak masuk sidang .

14

6. Lalu dimana lahan selain 1,9 ha ? ( 1,9 ha terkait EV 3740 dan EV
3741 |) “Kunci nya: objek seluas 4,4 s/d 5 ha adalah hasil manipulasi
3742 (6467) yang identik di Kampung Cirapuhan RW 01 ”
· — Menyebut bahwa objek sengketa terluas sesungguhnya berada di
Kampung Cirapuhan RW 01 ( 4, ha sd 5 ha ) , bukan Dago Elos RW
02 ( hanya 1,9 ha )
· Kesimpulan :
· — Luas tanah yang digugat tidak sesuai fakta nama lokasi di
lapangan.
· — Ada dugaan manipulasi lokasi dan ukuran objek ( Pihak
penggugat mengklaim 6,3 ha . sedangkan pihak tergugat banyak
variasinya mulai tertinggi 6,9 ha hingga yang sedang 1,5 ha
kemudian lebih kecil lahi sekitar 3.500 meter dan atau 868 meter m
dan atau 270 meter dan atau 80 meter dan atau lain lainnya .
· Ini lah yang di jadikan kolusi bila penggugat maupun tergugat
menang . karena ini lebih identik dengan hak pihak ketiga yaitu
warga yang di initimidasai dan atau di halang halangi hak sejak
lama dan juga ada fasilitas umum lapangan bola atas , lapangan
bawah , jalan jalan dan lain lain . termasuk makam .
· sehingga Diduga ada kerja sama tidak jujur antara penggugat dan
tergugat. artinya Kolusi Mafia Tanah saling gugat dengan

15

merekayasa Dalil Error In Objecto yang harus nya untuk
menghadapi namun ini digunakan untuk Kolusi .
· Berikut penjelasan Video objek 3742 dan 6467 dan lainnya :
https://youtu.be/Y9OViD5uPls?si=7Jbc__ANKlf6c-_J
dago elos rekayasa dalil error in objecto untuk kolusi saling gugat
penggugat tergugat dkk #dagoelos :
https://youtube.com/shorts/nMokR2x8khU?si=XkRkK6Buzsm4yB
7T
Wawancara Muhammad Basuki Yaman dan lain lain nya :
https://youtu.be/EXUDyI40HF0?si=CwSA7DXgX2s2OOxB
Dago Elos Muller
Error In Objecto
Modus Mafia Tanah
Dago Elos
Kampung Cirapuhan
Gugatan para tergugat Error In Person

16

Penggunaan dalil Plurium litis consortium (gugatan
kurang pihak): Pihak penggugat atau tergugat tidak lengkap, ada
pihak lain yang seharusnya juga ikut dalam gugatan tetapi tidak
disertakan.
Pun sama dengan dalil tersebut . Diduga hanya untuk saling kolusi
bukan untuk saling berhadapan . ( Baca PN hal 41 ) Kemudian pihak
tergugat mengemukakan harus nya the Maj apartemen juga digugat
.
Dan lagi Pihak tergugat pun paham hanya sekitar 0,03 % warga
kampung cirapuhan rw 01 yang subjek nya tercatat sebagai tergugat
dengan objek yang mencapai 50 % hingga 70 % . Sementara warga
dago elos rw 02 sebaliknya subjek tergugat mencapai 99,7 % dengan
objek yang hanya 30 % hingga kurang dari 50% .
Dari sini paham ada kejanggalan nya ? Diduga Penggunaan dalil
Plurium litis consortium (gugatan kurang pihak) Diduga
hanya untuk saling kolusi bukan untuk saling berhadapan .
Kemudian mendalilkan penggugat tak punya kapasitas mengajukan
gugatan . Kemudian pembela Isidentil tergugat ( tergugat II asep
makmun ) mengemukakan alas hak barat bukan atas nama george
Hendrik Muller . ( baca PN perdata hal 42 )
Dari sini Dalil nya diduga hanya untuk membuat sandiwara . Pihak
Tergugat pun paham bahwa sebelum gugatan di daftarkan sudah
ada kesepakatan dengan para pihak raminten cs dan atau kuasa H

17

Syamsul mapareppa dkk . yang mana juga adalah alas Hak barat
Eigendome verponding . Yang mana juga kuasa tergugat 334 pun
mengemukakan alas hak barat Eigendome verponding nya versi
para penggugat dan juga para pihak tergugat bertentangan dengan
versi BPN ( baca pn hal 88 sd 89 dan atau sebelum nya )
Lain dari pada itu dalam pengamatan kami Asep Makmun sebagai
pembela isidentil hampir tak ada kemampuan tulis menulis ( yang
sesuai dengan ada dalam putusan pengadlian negeri . periksa hal 40
ada catatan jawaban tertulis . ) Sepenegtahuan kami Asep Makmun
punya keahlian semcam pidato tapi untuk menulis seperti demikian
tidak . Artinya ada pihak pihak di tersembunyi di belakang nya .
Namun ada catatan penting bahwa perihal esensi isi tulisan nya dari
nya dan dari pihak tergugat kelompok warga . Bahkan pada 30 April
2025 pun saya bertemu dengan nya ( dengan forum dago melawan
yang juga wadah para tergugat ) di kampung cirapuhan . Kami tetap
menilai kemampuan intelektual nya tak seperti demikian dan
kempampuan tulis menulisnya tak seperti demikian juga ( seperti
apa yang dalam putusan pengadialan negeri ) . Penting kami
jelaskan bahwa pihak tergugat utama dan jaringan nya dalam
menjalankan sidang di PN memberikan narasi pihak yang lemah
dan atau rakyat kecil .
Namun analisa kami pada kenyataan nya tidak demikian . jadi ada
pihak di belakang nya . malah komposisi lebih banyak pihak kuat
yang ditempatkan di pihak tergugat . sementara itu pihak penggugat
hanya semacam asal ada .

18

Dalil yang digunakan Oknum warga dago elos untuk berkolusi
dengan penggugat dalam kasus dago elos versi muhammad basuki
yaman
Dalil yang digunakan Oknum warga dago elos untuk berkolusi
dengan penggugat dalam kasus dago elos versi kampung Cirapuhan
• Adanya dugaan mafia tanah: Ia melaporkan adanya dugaan
praktik mafia tanah di balik sengketa Dago Elos yang merugikan
warga.
• Keterlibatan banyak pihak: Ia menjelaskan bahwa kasus ini
tidak hanya melibatkan dua pihak (warga vs. Muller), melainkan
empat pihak utama, yang mengindikasikan adanya jaringan yang
lebih kompleks di belakangnya.
• Manipulasi hukum dan dokumen : Laporannya menyoroti
adanya dugaan kolusi dan manipulasi hukum serta dokumen
yang digunakan oleh pihak lawan untuk memenangkan perkara
di pengadilan dan juga memberi alternatifnya ketika pihak
tergugat menang
• Perjuangan hak pertanahan: Basuki Yaman fokus pada
perjuangan warga Kampung Cirapuhan untuk mendapatkan
legalitas hak atas tanah mereka yang telah didiami secara turun-
temurun.
• Oknum warga Dago Elos diduga menggunakan berbagai
dalil dan bukti untuk berkolusi dalam kasus sengketa

19

tanah, terutama terkait manipulasi dokumen dan klaim
kepemilikan tanah.
Konteks Kasus Dago Elos
Kasus ini melibatkan klaim lahan seluas 6,3 hektar oleh pihak yang
mengaku sebagai keturunan Keluarga Müller dan PT Dago Inti
Graha, yang berhadapan dengan warga di Dago Elos. Banyak pihak
meyakini bahwa proses hukum ini tidak murni dan terindikasi
adanya kolusi antara penggugat dan tergugat.
Dalil dan Strategi Kolusi
Manipulasi Dokumen : Beberapa dalil menunjukkan pemalsuan
dokumen dan pengubahan status tanah dari hak Eigendom
Verponding yang seharusnya tidak berlaku sejak tahun 1980.
Oknum tersebut menggunakan data yang sudah kadaluarsa untuk
mengklaim hak atas tanah yang bukan milik mereka
Penggunaan Jaringan Mafia Tanah : Para oknum, termasuk
pihak dari Dago Elos dan aparat hukum, diduga membentuk
jaringan mafia tanah, yang memanfaatkan celah hukum untuk
memperkuat klaim mereka. Terdapat indikasi bahwa meskipun
mengajukan gugatan, mereka sebenarnya berada dalam
persekongkolan untuk mendapatkan keuntungan
Saling Gugatan yang Direkayasa: Muhammad Basuki Yaman
mengekspresikan bahwa kasus ini merupakan skenario rekayasa
saling gugat, di mana kedua belah pihak (penggugat dan tergugat)

20

berkolusi untuk menghasilkan keputusan yang menguntungkan
mereka secara sepihak
Klaim yang Menyimpang: Di dalam persidangan, pihak-pihak
yang terlibat seringkali menggunakan klaim yang tidak sesuai fakta,
termasuk mengajukan hak tanah yang telah diklaim oleh warga
Dago Elos selama puluhan tahun
Kesimpulan
Kolusi dalam kasus Dago Elos mencerminkan kompleksitas hukum
dengan melibatkan berbagai aktor yang berupaya memperjuangkan
kepentingan pribadi di atas hak warga. Banyak fakta menunjukkan
bahwa proses pengadilan telah dimanipulasi melalui pengumpulan
bukti yang tidak sah, dan banyak pihak yang terlibat di balik layar
untuk mendapatkan keuntungan dari situasi tersebut. Analisis ini
penting untuk memahami kondisi hukum dan ketidakadilan yang
dihadapi oleh masyarakat di kawasan Dago Elos .
Dalil dalam Rekayasa Saling Gugat oleh muhammad
Basuki Yaman
Dalil dalam Rekayasa Saling Gugat oleh muhammad
Basuki Yaman
Dalil Dalil untuk Rekayasa Saling Gugat dalam Kasus Dago Elos