ergonomi di tempat kerja gajabdadadasdasdasd.ppt

ArfanHutasuhut1 8 views 50 slides Sep 11, 2025
Slide 1
Slide 1 of 50
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50

About This Presentation

sdadadadsadsad


Slide Content

Menurut Ridley, John (1983) yang Menurut Ridley, John (1983) yang
dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, dikutip oleh Boby Shiantosia (2000,
p.6), mengartikan Kesehatan dan p.6), mengartikan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja adalahKeselamatan Kerja adalah suatu kondisi suatu kondisi
dalam pekerjaan yang sehat dan aman dalam pekerjaan yang sehat dan aman
baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan baik itu bagi pekerjaannya, perusahaan
maupun bagi masyarakat dan lingkungan maupun bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Definisi K3:Definisi K3:

Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai
kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat
terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan
kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja
dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi
tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah
keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan
bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah
dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau
mengadakan pengawasan yang ketat.mengadakan pengawasan yang ketat.
(Silalahi, 1995)(Silalahi, 1995)
Tujuan Penerapan K3Tujuan Penerapan K3

Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)
ErgonomiErgonomi
Ergonomi dan K3Ergonomi dan K3 merupakan dua hal merupakan dua hal
yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya
mengarah kepada tujuan yang sama yakni mengarah kepada tujuan yang sama yakni
peningkatan kualitas kehidupan kerja peningkatan kualitas kehidupan kerja
(quality of working life). (quality of working life).

TUJUANTUJUAN
UNTUK MENINGKATKAN :UNTUK MENINGKATKAN :
KESEHATANKESEHATAN
KESELAMATANKESELAMATAN
KESEJAHTERAANKESEJAHTERAAN
EFISIENSI KERJAEFISIENSI KERJA

ERGONOMI ERGON : KERJA
NOMOS :
PERATURAN/HUKUM
PENGERTIAN ERGONOMI :
ILMU SERTA PENERAPANNYA YANG BERUSAHA
MENYERASIKAN PEKERJAAN DAN LINGKUNGAN TERHADAP
ORANG ATAU SEBALIKNYA DENGAN TUJUAN TERCAPAINYA
PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI YANG SETINGGI-TINGGINYA
MELALUI PEMANFAATAN MANUSIA SEOPTIMAL MUNGKIN
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari perancangan
pekerjaan-pekerjaan yang dilaksanakan oleh manusia, sistem orang dan
mesin, peralatan yang dipakai manusia agar dapat dijalankan dengan cara
yang paling efektif termasuk alat – alat peragaan untuk memberi informasi
kepada manusia.
(Sutalaksana :"Teknik Tata Cara Kerja”).

MULTI DISIPLIN
PARTISIPATIF
&
METODE
Meningkatkan kondisi di tempat kerja :
Melalui perancangan dan perancangan ulang
kondisi tempat kerja
Melalui media penyampaian informasi dengan
pendidikan dan Pelatihan pada semua
tingkat pengambil keputusan
•LEVEL MANAJERIAL : investasi
•LEVEL OPERASIONAL :Menerapkan Prosedur dan
Pedoman Kerja

SISTEM KERJASISTEM KERJA
MANUSIAMANUSIA
SARANASARANA PRASARANAPRASARANA
PRODUKPRODUK
&&
PRODUKTIVITASPRODUKTIVITAS

1. Manusia sebagai Tenaga Kerja1. Manusia sebagai Tenaga Kerja
Faktor dari dalamFaktor dari dalam
1.1.UmurUmur
2.2.Jenis kelaminJenis kelamin
3.3.KecerdasanKecerdasan
4.4.Kekuatan otot/fisikKekuatan otot/fisik
5.5.Bentuk dan ukuran Bentuk dan ukuran
tubuhtubuh
6.6.dlldll
Faktor dari luarFaktor dari luar
1.1.Asupan giziAsupan gizi
2.2.Lingkungan kerjaLingkungan kerja
3.3.PenyakitPenyakit
4.4.Sosial ekonomiSosial ekonomi
5.5.dlldll

2. Sarana Kerja2. Sarana Kerja
Sarana kerja yang tidak memadai, tidak Sarana kerja yang tidak memadai, tidak
adanya keserasian ukuran dan bentuk adanya keserasian ukuran dan bentuk
sarana kerja terhadap tenaga kerjasarana kerja terhadap tenaga kerja
Efektifitas dan efisiensi kerja tidak optimalEfektifitas dan efisiensi kerja tidak optimal
Kerugian:Kerugian:
Hilangnya jam kerja,terhambatnya / Hilangnya jam kerja,terhambatnya /
menurunnya produksi dan menurunnya produksi dan
produktivitas kerjaproduktivitas kerja

ANTROPOMETRI TENAGA KERJAANTROPOMETRI TENAGA KERJA
ERGONOMI ANTROPOMETRI
1.ANTROPOMETRI STATIS
2.ANTROPOMETRI DINAMIS
PERANCANGAN PIRANTI KERJA
DENGAN PEKERJA

MANFAAT ANTROPOMETRI
BAGI TENAGA KERJA
BAGI ALAT KERJA
PRODUKTIVITAS
PRODUK
PERLNDUNGAN KESEHATAN,
KESELAMATAN, DAN
KENYAMANAN KERJA
RELATIF LEBIH AMAN
KUALITAS DAN
KUANTITAS LEBIH BAIK
LEBIH BERKUALITAS

3. Prasarana Kerja3. Prasarana Kerja
Jalur lalu lintas produksi
Jalur lalu lintas karyawan
Lingkungan kerja

Jalur lalu lintas produksi

Jalur lalu lintas karyawan

LINGKUNGAN KERJALINGKUNGAN KERJA
Faktor FisikFaktor Fisik
1. Kebisingan : 85 dBA1. Kebisingan : 85 dBA
2. Iklim Kerja : suhu kering : 24-26 2. Iklim Kerja : suhu kering : 24-26
oo
CC
suhu basah : 21-30 suhu basah : 21-30
oo
CC
Kelembaban: 65 – 95 %Kelembaban: 65 – 95 %
3. Getaran : 3. Getaran :
4 - 5 Hz Organ perut dan tulang belakang4 - 5 Hz Organ perut dan tulang belakang
40-80 Hz Ketajaman mata40-80 Hz Ketajaman mata

•Faktor kimiaFaktor kimia : : Gas, Uap, debu, asap dsbGas, Uap, debu, asap dsb
Faktor FisiologisFaktor Fisiologis : sikap dan cara kerja dsb : sikap dan cara kerja dsb
Faktor PsikologisFaktor Psikologis : suasana kerja, hubungan : suasana kerja, hubungan
kerja dsbkerja dsb
Faktor BiologisFaktor Biologis : bakteri, virus, jamur, : bakteri, virus, jamur,
cacing,dsbcacing,dsb

SIKAP KERJASIKAP KERJA
Sikap tubuh tidak alamiahSikap tubuh tidak alamiah
Gerakan tubuh tidak alamiahGerakan tubuh tidak alamiah
Rasa sakit munculRasa sakit muncul
Cepat lelahCepat lelah
Waktu produksi panjangWaktu produksi panjang
Biaya produksi tinggiBiaya produksi tinggi

SIKAP KERJA ERGONOMISSIKAP KERJA ERGONOMIS
1.1.MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK MENGHINDARKAN SIKAP YANG TIDAK
ALAMIAH DALAM BEKERJAALAMIAH DALAM BEKERJA
2.2.BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL BEBAN STATIS MENJADI SEMINIMAL
MUNGKINMUNGKIN
3.3.PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA PEMBUATAN/PENENTUAN KRITERIA
DAN UKURAN BAKU PERALATAN DAN UKURAN BAKU PERALATAN
KERJA (MEJA, KURSI DLL)KERJA (MEJA, KURSI DLL)
4.4.DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN DILAKUKAN SIKAP BERDIRI DAN
DUDUK SECARA BERGANTIANDUDUK SECARA BERGANTIAN

SIKAP DUDUKSIKAP DUDUK
KEUNTUNGANKEUNTUNGAN
1. Mengurangi kelelahan pada kaki1. Mengurangi kelelahan pada kaki
2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah2. Terhindarnya sikap yg tidak alamiah
3. Berkurangnya pemakaian3. Berkurangnya pemakaian energienergi

KERUGIANKERUGIAN
1. Melembeknya otot perut1. Melembeknya otot perut
2. Melengkungnya punggung2. Melengkungnya punggung
3. Efek buruk bagi organ bagian dalam3. Efek buruk bagi organ bagian dalam

SIKAP BERDIRISIKAP BERDIRI
KEUNTUNGAN :KEUNTUNGAN :
Otot perut tidak kendor, sehingga Otot perut tidak kendor, sehingga
vertebra (vertebra (ruas tulang belakangruas tulang belakang) tidak rusak ) tidak rusak
bila mengalami pembebananbila mengalami pembebanan
KERUGIAN : KERUGIAN :
Otot kaki cepat lelahOtot kaki cepat lelah

Pemenuhan kondisi kerja berdiriPemenuhan kondisi kerja berdiri
Diperlukan mobilitas atau jalan Diperlukan mobilitas atau jalan
berpindah tempatberpindah tempat
Diperlukan jangkauan tangan yang Diperlukan jangkauan tangan yang
lebih panjanglebih panjang
Terjadi kecenderungan mengerahkan Terjadi kecenderungan mengerahkan
tenaga yang besartenaga yang besar
Ruang kerja yang cukup luas untuk Ruang kerja yang cukup luas untuk
selonjor kaki pekerja bila harus dudukselonjor kaki pekerja bila harus duduk

BERDIRI

JANGKAUAN

PRINSIP DUDUK DAN BERDIRI

Faktor-faktor yang mempengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kerja angkat-angkutKerja angkat-angkut
Beban yang Beban yang
diperkenankandiperkenankan
Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan
kerjakerja
Keterampilan bekerjaKeterampilan bekerja
Peralatan kerja serta Peralatan kerja serta
keamanannyakeamanannya

Prinsip kerja angkat-angkutPrinsip kerja angkat-angkut
Pegangan harus kuatPegangan harus kuat
Lengan berada sedekat-dekatnya dengan Lengan berada sedekat-dekatnya dengan
badan dan dalam posisi lurusbadan dan dalam posisi lurus
Punggung harus lurusPunggung harus lurus
Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga Posisi kaki dibuat sedemikian rupa sehingga
mampu mengimbangi momentum yg terjadi mampu mengimbangi momentum yg terjadi
pada posisi mengangkatpada posisi mengangkat
Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan Berat badan dimanfaatkan untuk menarik dan
mendorong serta untuk gerakan dan mendorong serta untuk gerakan dan
perimbanganperimbangan

SISTEM KERJA SISTEM KERJA
ANGKAT DAN ANGKUTANGKAT DAN ANGKUT

DeskripsiDeskripsi
TK DewasaTK Dewasa TK MudaTK Muda
PriaPria
(Kg)(Kg)
WanitaWanita
(Kg)(Kg)
PriaPria
(Kg)(Kg)
WanitaWanita
(Kg)(Kg)
Sekali-sekaliSekali-sekali4040 1515 151510-1210-12
Terus-Terus-
menerusmenerus
15-1815-181010 10-10-
1515
6-96-9

KELELAHANKELELAHAN
YAITU :YAITU :
KEADAAN TENAGA KEADAAN TENAGA
KERJA YANG KERJA YANG
MENGAKIBATKAN MENGAKIBATKAN
TERJADINYA TERJADINYA
PENURUNAN PENURUNAN
VITALITAS DAN VITALITAS DAN
PRODUKTIVITAS PRODUKTIVITAS
KERJA AKIBAT KERJA AKIBAT
FAKTOR PEKERJAANFAKTOR PEKERJAAN

Jenis Kelelahan Jenis Kelelahan
Kelelahan OtotKelelahan Otot
Gejala :Gejala :
Berkurangnya tekanan Berkurangnya tekanan
fisikfisik
Makin rendahnya gerakanMakin rendahnya gerakan

MeningkatnyaMeningkatnya kesalahan kesalahan
dlldll
Kelelahan UmumKelelahan Umum
Gejala :Gejala :
Kelelahan seluruh Kelelahan seluruh
tubuhtubuh
Kelelahan mentalKelelahan mental
Kelelahan syaraf dllKelelahan syaraf dll

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHANFAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KELELAHAN
1.1.Intensitas dan durasi kerja fisik dan Intensitas dan durasi kerja fisik dan
mentalmental
2.2.Lingkungan kerjaLingkungan kerja
3.3.Irama metabolisme tubuhIrama metabolisme tubuh
4.4.Masalah PsikologisMasalah Psikologis
5.5.PenyakitPenyakit
6.6.GiziGizi
7.7.dlldll

kelelahan
Metabolisme
tubuh
Lingkungan
Kerja
Kinerja fisik
dan mental
Psikologis
Penyakit
Gizi
Penyembuhan
Sumber : Grandjean,1988,
Fitting the task to the man

Posisi yang menghasilkan kelelahanPosisi yang menghasilkan kelelahan
Misalnya :Misalnya :
Mengangkat berulang-ulang pada Mengangkat berulang-ulang pada
posisi yang mengharuskan pekerja posisi yang mengharuskan pekerja
mendongkakmendongkak
Pekerjaan dengan objek yang letaknya Pekerjaan dengan objek yang letaknya
diatas kepala pekerja dan dalam diatas kepala pekerja dan dalam
waktu yang lamawaktu yang lama
Posisi tubuh membungkuk untuk waktu Posisi tubuh membungkuk untuk waktu
cukup lamacukup lama

Pencegahan terhadap kelelahanPencegahan terhadap kelelahan
Menggunakan secara benar waktu istirahat Menggunakan secara benar waktu istirahat
kerjakerja
Melakukan koordinasi yang baik antara Melakukan koordinasi yang baik antara
pimpinan dan karyawanpimpinan dan karyawan
Mengusahakan kondisi lingkungan kerja sehat, Mengusahakan kondisi lingkungan kerja sehat,
aman, nyaman dan selamataman, nyaman dan selamat
Mengusahakan sarana kerja yg ergonomisMengusahakan sarana kerja yg ergonomis
Memberikan kesejahteraan dan perhatian yg Memberikan kesejahteraan dan perhatian yg
memadaimemadai
Merencanakan rekreasi bagi seluruh karyawanMerencanakan rekreasi bagi seluruh karyawan

C T DC T D
((CUMMULATIVE TRAUMA DISORDERCUMMULATIVE TRAUMA DISORDER ))
Trauma dari keadaan yang tidak teraturTrauma dari keadaan yang tidak teratur
Muncul karena :Muncul karena :
Terkumpulnya kerusakan kecil akibat Terkumpulnya kerusakan kecil akibat
trauma berulang yang membentuk trauma berulang yang membentuk
kerusakan cukup besar untuk kerusakan cukup besar untuk
menimbulkan rasa sakitmenimbulkan rasa sakit

Trauma jaringan timbul karena:Trauma jaringan timbul karena:
OverexertionOverexertion
Proses penggunaan berlebihanProses penggunaan berlebihan
OverstretchingOverstretching
Proses peregangan berlebihProses peregangan berlebih
OvercompressionOvercompression
Proses penekanan berlebihProses penekanan berlebih

Contoh-contoh CTD Contoh-contoh CTD
Tendinitis Tendinitis
(tendon yang meradang (tendon yang meradang
& nyeri)& nyeri)
Rotator Cuff Rotator Cuff
Tendinitis Tendinitis
(satu atau lebih RCT (satu atau lebih RCT
pd bahu meradang)pd bahu meradang)
Tenosynovitis Tenosynovitis
(pembengkakan pd (pembengkakan pd
tendon & sarung tendon & sarung
tendontendon
Carpal Tunnel Carpal Tunnel
SyndromeSyndrome
Epicondylitis Epicondylitis
(peradangan pada (peradangan pada
tendon di sikutendon di siku
White finger White finger
(pembuluh darah di (pembuluh darah di
jari rusakjari rusak

Pencegahan dan Pengendalian Bahaya
 Menghilangkan, mengurangi, atau mengontrol adanya faktor risiko
1. Pengendalian secara Teknik
2. Pengendalian secara Administrasi
3. Desain Kantor Kerja
4. Pelatihan
1.Pengendalian secara Teknik
Teknik kontrol atau teknik adalah mekanisme yang lebih disukai
untuk mengendalikan bahaya ergonomis
Ini mungkin memerlukan merancang ulang stasiun kerja, metode kerja,
dan alat untuk mengurangi tuntutan pekerjaan, seperti tenaga,
pengulangan, dan posisi yang aneh.

2.Pengendalian secara Administrasi
- Penggantian personil untuk pekerjaan dengan persyaratan fisik
yang berbeda.
- Membuat jadwal kerja / jadwal istirahat istirahat.
- Pelatihan personil untuk menggunakan metode kerja yang
sesuai/yang cocok.
3.Desain Kantor Kerja
Kantor kerja harus mudah disesuaikan untuk mengakomodasi
pekerja dalam melakukan tugas
4.Pelatihan
- Pelatihan harus memungkinkan setiap orang untuk mengenali
faktor risiko dan memahami prosedur yang digunakan untuk
meminimalkan resiko
- Pelatihan penyegaran harus disediakan setiap tahun dan pelatihan
ulang harus dilakukan ketika personil ditugaskan ke pekerjaan
baru dengan risiko yang berbeda, atau risiko baru ditemukan

PRINSIP PENERAPAN ERGONOMIPRINSIP PENERAPAN ERGONOMI

Bentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar Bentuk dan ukuran alat serta fasilitas agar
disesuaikan dng bentuk dan ukuran tubuh disesuaikan dng bentuk dan ukuran tubuh
tenaga kerjatenaga kerja
Menghindari kontraksi statis sedapat Menghindari kontraksi statis sedapat
mungkin tak melebihi 15 % kekuatan mungkin tak melebihi 15 % kekuatan
maksimalmaksimal

Usahakan posisi dan sikap tubuh yg alamiah Usahakan posisi dan sikap tubuh yg alamiah
waktu bekerjawaktu bekerja
Sedapat mungkin menghindari sikap berdiri Sedapat mungkin menghindari sikap berdiri
diam saat bekerjadiam saat bekerja

Pengaturan irama kerja agar sesuai dengan Pengaturan irama kerja agar sesuai dengan
irama pemulihanirama pemulihan

KesimpulanKesimpulan
Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar Penerapan ergonomi di tempat kerja bertujuan agar
pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat, pekerja saat bekerja selalu dalam keadaan sehat,
nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat nyaman, selamat, produktif dan sejahtera. Untuk dapat
mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan mencapai tujuan tersebut, perlu kemauan, kemampuan
dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak dan kerjasama yang baik dari semua pihak. Pihak
pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan pemerintah dalam hal ini Departemen Kesehatan
sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap
kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan, kesehatan masyarakat, membuat berbagai peraturan,
petunjuk teknis dan pedoman K3 di tempat kerja serta petunjuk teknis dan pedoman K3 di tempat kerja serta
menjalin kerjasama lintas program maupun lintas menjalin kerjasama lintas program maupun lintas
sektor terkait dalam pembinaannya.sektor terkait dalam pembinaannya.

Terima KasihTerima Kasih
Tags