Fisiologi urin materi kuliah kebidanan.ppt

funkedfunk 23 views 37 slides Sep 14, 2025
Slide 1
Slide 1 of 37
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37

About This Presentation

Fisiologi urin


Slide Content

Sistem Urinaria
PERTEMUAN 12
Dr.Noor Yulia MM
PRODI ILMU KESEHATAN & FAKULTAS RMIK
FISIOLOGI SISTEM URIN

PENDAHULUAN
•TRAKTUS URINARIUS , SISTIM BERKEMIH = Urinary System = Sistim
Urinaria adalah suatu system tubuh yang memiliki tujuan utama
mempertahankan keseimbangan internal atau Homeostatis.
•Sistem urinaria melibatkan organ- organ :
–Ginjal :
mengeluarkan sekret urine
–Ureter :
menyalurkan urine dari ginjal
kekandung kemih
–Kandung Kemih ( vesika urinaria ),
sebagai organ penampung
–Saluran Kencing (Uretra) :
mengeluarkan urine dari
kandung kemih keluar tubuh

Fungsi ginjal
•Mengatur volume air (cairan) dalam tubuh
•Mengatur keseimbangan osmotik dan
mempertahankan keseimbangan ion dalam plasma
(keseimbangan elektrolit)
•Mengatur keseimbangan asam basa cairan
•Eskresi sisa metabolisme (ureum, asam urat, kreatin)
zat toksik,obat2an,
•Fungsi hormonal dan metabolisme. Ginjal  hormon
renin (mengatur tekanan darah, pembentukan sel
darah merah. Hormon dihidroksikolekalsiferol
(absorbsi ion kalsium dalam usus

•Ginjal ditutup oleh kapsul tunika fibrosa yang kuat
•Pada potongan melintang memperlihatkan dua daerah yang
berbeda yaitu :
–Korteks : bagian luar dari ginjal,
•berwarna coklat kemerahan
•Fungsi utama korteks ginjal
adalah filtrasi sejumlah besar
darah melalui glomerulus
–Medula : Bagian dalam ginjal ,
•terdiri atas piramid renalis
dengan apeks menghadap
kesinus renalis dan basis
disepanjang ginjal
•terjadi kerja metabolik
terutama reabsorpsi Na dan
ekstraksi O2 dari darah
Struktur organ ginjal

Nefron  menyaring darah
•Nefron adalah bagian anatomi
ginjal yang bertanggung jawab
untuk penyaringan darah.
•Nefron mengambil darah,
memetabolisme nutrisi, dan
membantu mengedarkan produk
limbah hasil penyaringan.
•Nefron meluas melewati area
korteks dan medulla ginjal. Setiap
ginjal memiliki sekitar satu juta
nefron, yang masing-masing
memiliki struktur internal sendiri.

Bagian-bagian nefron:
1. Glomerulus
2. Kapsula Bowman
3. Tubulus : proksimal , ansa henle , distal
4. Duktus koledokus
Keterangan :
a. Glomerulus : Suatu jaringan kapiler berbentuk bola
yang berasal dari arteriol afferent yang kemudian
bersatu menuju arteriol efferent, Berfungsi sebagai
tempat filtrasi sebagian air dan zat yang terlarut dari
darah yang melewatinya.
b. Kapsula Bowman : Bagian dari tubulus yang
melingkupi glomerulus untuk mengumpulkan cairan
yang difiltrasi oleh kapiler glomerulus.

c. Tubulus, terbagi menjadi 3 yaitu:
1.Tubulus proksimal : berfungsi mengadakan reabsorbsi bahan -
bahan dari cairan tubuli dan mensekresikan bahan-bahan ke
dalam cairan tubuli.
2.Lengkung/ gelung Henle ( ansa henle) : membentuk
lengkungan tajam berbentuk U. :
–Lengkung henle berfungsi reabsorbsi bahan-bahan dari
cairan tubulus dan sekresi bahan-bahan ke dalam cairan
tubulus. berperan penting dalam mekanisme konsentrasi
dan dilusi urin.

3.Tubulus distal : Berfungsi dalam reabsorbsi dan sekresi zat-zat
tertentu
d. Duktus pengumpul (duktus kolektifus / duktus koligentis
medula) : Satu duktus pengumpul menerima cairan dari 6 - 8
nefron yang berlainan. Setiap duktus pengumpul terbenam ke
dalam medula untuk mengosongkan cairan isinya (urin) ke
dalam pelvis ginjal.

SISTIM BERKEMIH
•Sistim berkemih adalah suatu sistim dimana terjadi penyaringan
darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh
tubuh
•Zat yang tidak digunakan / sisa metabolisme akan larut dalam air
dan dikeluarkan berupa urine
•Zat yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh
melalui pembuluh darah kapiler ginjal
•3 Tahap faktor yang berpengaruh dalam proses pembentukan
Urin :
–Filtrasi -> diglomerolus
–Reabsorbsi -> ditubulus proksimal ginjal
–Sekresi -> ditubulus distalis diteruskan ke piala ginjal.

Filtrasi di glomerulus
•Glomerulus adalah saringan
•Setiap menit kira – kira 1 liter darah mengalir melalui semua
glomeruli dan sekitar 10 % disaring keluar .
•Sel – selnya menyerap semua bahan yang diperlukan tubuh dan
meninggalkan yang tidak diperlukan
•Plasma darah yang terdiri dari semua garam , glukosa dan benda
halus lainnya disaring.
•Dalam keadaan normal semua glukosa diabsorpsi kembali ,
•Air sebagian besar diabsorpsi kembali
•Kebanyakan sisa metabolisme dikeluarkan

1. Reabsorbsi dan sekresi di tubulus proksimal
•Molekul protein berukuran kecil dan beberapa hormon peptida
mengalami reabsorpsi melalui proses endositosis ditubulus
proksimal
•Zat lain akan disekresi atau direabsorpsi melalui proses difusi pasif
antar sel dan melalui sel atau transport aktif
•Banyak zat yang diangkut secara aktif dari cairan dilumen tubulus
proksimal namun cairan yang diperoleh melalui mikropungsi pada
dasarnya tetap isoosmotik sampai keujung tubulus proksimal  air
akan keluar dari tubulus secara pasif akibat perbedaan osmotik
yang dihasilkan oleh transport aktif zat terlarut sehingga keadaan
isotonik tetap dipertahankan.

2. Proses di lengkung henle
•Pada ansa henle terjadi kerja metabolik terutama reabsorpsi
Na dan ekstraksi O2 dari darah
3.Proses di tubulus distal
•Bagian ini relatif tidak permeabel terhadap air
•Reabsorpsi zat-zat terlarut yang lebih banyak daripada
pelarut(air) akan lebih mengencer kan cairan tubulus.
•Sekitar 5% dari air yang difiltrasi akan direabsorpsi disegmen
ini

4. Proses di duktus kolektivus
• kumpulan beberapa tubulus kontortus distal
bersatu membentuk duktus koligentes yang akan
mengalirkan cairan filtrat kedalam pelvis renalis yang
berada pada tiap apeks piramid medula
•Epitel dinding duktus koligentes terdiri dari :
–Sel prinsipal ( sel P) -> berperan dalam proses
reabsorpsi Na dan air yang dirangsang oleh
hormon vasopresin
–sel interkalaris ( sel I) -> lebih sedikit jumlahnya
dan berperan pada sekresi asam dan transport
HCO3

5. PROSES DIKANDUNG KEMIH
•Proses pengisian :
–Dinding ureter terdiri atas otot polos yang tersusun spiral, memanjang
dan melingkar tanpa batas lapisan yang jelas .
–Kontraksi peristaltik yang timbul secara teratur akan mendorong urine
dari pelvis renalis menuju vesika urinaria dan masuk secara periodik
sesuai dengan gelombang peristaltik .
•Proses pengosongan :
–Otot polos kandung kemih tersusun secara spiral , memanjang dan
melingkar
–Kontraksi otot melingkar (otot destrusor ) terutama berperan pada
pengosongan vesika selama berkemih / miksi.
–Selama proses berkemih otot perineum dan sfingter uretra eksterna
melemas, otot destrusor berkontraksi dan urine akan mengalir melalui
uretra
•Pada anak dan dewasa melalui proses belajar kontraksi sfingter eksterna
mampu dikendalikan sehingga mampu menunda berkemih sampai saat yang
tepat

Proses terjadinya urine yaitu :
•Proses filtrasi glomerulus : Cairan diginjal difiltrasi melalui
dinding kapiler glomerulus masuk ketubulus renalis
•Dalam perjalanannya sepanjang tubulus ginjal volume cairan
filtrat akan berkurang dan komposisinya berubah akibat
proses reabsorpsi tubulus ( penyerapan kembali air dan zat
terlarut dari cairan tubulus) dan terjadi proses sekresi
tubulus dimana sisa cairan filtrat dan zat terlarut membentuk
urine yang akan disalurkan kedalam pelvis renalis
•Dari pelvis renalis melalui ureter urine mengalir kedalam
vesika urinaria ( buli – buli / kandung kemih) untuk kemudian
dikeluarkan melalui uretrae yang disebut sebagai proses
berkemih / miksi

Fungsi homeostasis ginjal
•Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan
komposisi air dalam darah.
•Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada
kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan
hidroksil. Akibatnya, urin yang dihasilkan dapat
bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
•Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah
proses homeostasis yang melibatkan aldosteron
untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada
tubulus konvulasi.

•Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik
darah karena kelebihan atau kekurangan air
akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang
akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari
dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari
mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin,
untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi
perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus
ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan
akan kembali menjadi 98%.

Sistem pembentukan urine
•Urine adalah hasil sisa metabolisme yang
diekskresikan oleh ginjal kemudian
dikeluarkan dari dalam tubuh melalui sistem
perkemihan (urinaria).
•Urine mengandung zat-zat yang sudah tidak
diperlukan lagi oleh tubuh, sehingga harus
dikeluarkan karena bisa meracuni tubuh.

Pembentukan Urine
•filtrasi (penyaringan),
•Reabsorpsi (penyerapan kembali),
•augmentasi (pengumpulan) atau sekresi.

Filtrasi (penyaringan)
•Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron,
yang merupakan tempat pembentukan urine.
sekitar 20 persen dari darah akan melalui
ginjal untuk disaring sehingga tubuh dapat
menghilangkan zat-zat sisa metabolisme dan
menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan
kadar darah.

•filtrasi yaitu proses penyaringan darah yang
mengandung zat sisa metabolisme yang dapat menjadi
racun untuk tubuh.
•Filtrasi terjadi di badan malphigi yang terdiri dari
glomerulus dan kapsul Bowman. Glomerulus
menyaring air, garam, glukosa, asam amino, urea dan
limbah lainnya untuk melewati kapsul Bowman. Hasil
filtrasi ini menghasilkan urine primer.
•Urine primer termasuk urea di dalamnya, yang
dihasilkan dari amonia yang terkumpul ketika hati
memproses asam amino dan disaring oleh glomerulus.

Reabsorpsi (penyerapan kembali),
•Sekitar 150 - 200 liter cairan melewati proses
filtrasi, tetapi sebagian besar diserap kembali
sebelum dikeluarkan dari tubuh. Reabsorpsi
terjadi di tubulus proksimal nefron, lengkung
Henle (loop of Henle), tubulus distal dan
tubulus pengumpul.

•Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi
lainnya diserap kembali ke aliran darah di
kapiler yang mengelilingi tubulus. Air bergerak
melalui proses osmosis, yaitu pergerakan air
dari area konsentrasi tinggi ke konsentrasi
yang lebih rendah. Hasil pada proses
pembentukan urine ini adalah urine sekunder.

•Biasanya semua glukosa diserap kembali.
Namun, pada orang dengan diabetes,
kelebihan glukosa tetap bertahan dalam
filtrat. Natrium dan ion-ion lain diserap
kembali secara tidak lengkap, dengan proporsi
yang lebih besar tersisa dalam filtrat ketika
lebih banyak dikonsumsi dalam makanan,
menghasilkan konsentrasi darah yang lebih
tinggi.

augmentasi (pengumpulan) atau
sekresi
•Sekresi adalah tahap terakhir dalam
pembentukan urine, yaitu ketika urine
akhirnya dibuang.

•Sekresi alias pembuangan ion hidrogen melalui
proses ini adalah bagian dari mekanisme tubuh
untuk menjaga pH yang tepat, atau
keseimbangan asam dan basa tubuh.
•Urine yang dibuat oleh proses ini kemudian
mengalir ke bagian tengah ginjal yang disebut
pelvis ginjal, kemudian terus mengalir ke ureter
dan kemudian tersimpan di kandung kemih. Dari
kandung kemih, urine selanjutnya mengalir ke
uretra dan akan dibuang keluar saat buang air
kecil.

Ciri-ciri urine normal :
•Jumlah rata-rata 1 – 2 liter / hari
•Berat jenis berkisar 1010 – 1025
•Warna bening orange pucat(jernih sedikit kuning disebabkan oleh
warna urobilinogen yang berasal dari bilirubin ) ,
•Tanpa endapan , tapi adakalanya jonjot lendir tipis tampak terapung
didalamnya .
•Urine berbau pesing karena terbentuk zat amoniak ( NH3) dari urea
atau ion ammonium
•Reaksi sedikit asam terhadap lakmus dengan p H rata-rata 6
•Urine yang keruh menandakan adanya kristal garam atau ada lendir
•Urine bersifat asam (p H < 7 )karena makan yang mengandung
banyak protein akan menurunkan p H urine dan Makanan yang
banyak mengandung sayuran meningkatkan p H urine

Komposisi urine normal
•Terdiri dari :
–Air terbanyak 96%
–Ureum adalah hasil akhir metabolisme protein
–Asam urat sekitar 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan kedalam
urine
–Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot
–Produk hasil metabolisma yang lain meliputi : zat-zat purin
oksalat, fosfat, sulfat dan urat
–Natrium Klorida ( garam kapur ), seperti Natrium dan kalium
klorida , yang akan dikeluarkan untuk menjaga keseimbangan
elektrolit yang masuk melalui mulut didalam tubuh .

PENILAIAN BERKEMIH
1.Sering miksi dengan volume urine sedikit biasanya mencermin kan :
•penyakit Traktus urinarius bagian Bawah ( misal ; sistitis ),
•gangguan saraf kandung kemih dan kasus psikogenik
2.Peningkatan frekuensi dan jumlah urine menandakan adanya :
•gangguan fungsi ginjal intrinsic atau
•penyakit sistemik ( misal : gagal ginjal kronik, diabetes : Pada
penderita diabetes berwarna kekuningan sekali kadang sampai
kehijau – hijauan , Penderita Lever / penyakit hati , berwarna
cokllat tua dengan buih berwarna kuning )
3.Sering miksi tetapi sedikit – sedikit , miksi disertai rasa nyeri dan panas
:
•Tanda adanya peradangan pada kandung kemih
Untuk mengurangi rasa sakit biasanya dianjurkan menaruh kompres
panas diabdomen bagian bawah .

Hormon – hormon
•Sel mesangial membentuk renin ,
•Angiotensin II merupakan pengatur kontraksi sel mesangial yang
penting dan reseptor Angiotensin II terdapat pada glomerulus
•Angiotensin II menimbulkan efek konstriksi lebih besar pada arteriol
eferen dibanding aferen
•Norefinefrin menyebabkan vasokonstriksi pada pembuluh darah
ginjal
•Dopamin dibentuk oleh ginjal menyebabkan dilatasi pembuluh darah
ginjal dan natriuresis .
•Golongan prostaglandin akan meningkatkan aliran darah kekorteks
ginjal dan mengurangi aliran darah kemedula ginjal
•Asetil kolin menimbulkan vasodilatasi pembuluh darah ginjal Diet
tinggi protein akan meningkatkan tekanan darah dikapiler glomerulus
dan meningkatkan aliran darah ginjal.

Diagnosis:
•Kontrol tensi darah,
•Test darah :
–sediment urine dan darah
–Test Fungsi Ginjal (uremia, creatinine) mengukur urea dan
creatinin clearance (yang keluar lewat ginjal dibandingkan
dengan yang ada di darah),
–Urinalysis: microscopik , culture,
•Imaging:
–USG,
– IVP retrograde,
–CT-scanning ,
•Renal biopsy,

TES FUNGSI GINJAL
•Tes protein ( albumin)
•Tes konsentrasi ureum darah
•Tes berat jenis urine
•Pemeriksaan Urin : dilakukan pemeriksaan sedimen
urin : bakteria, leukosit, sel darah merah, silinder, dan
analisa kimia sedimen untuk glukosa, darah dan protein
•Apabila BAK berwarna merah ketika keluar tubuh
biasanya telah bercampur air kemih sejak ada di ginjal .
•Urine yang sedikit biasanya berwarna cenderung lebih
tua dibanding BAK yang banyak.

PEMERIKSAAN LAIN
•Kultur urine
•Cystoscopy,
•X ray,
•Cystourethrogram,
•IVP
•Cystometry (mengukur kapasitas kandung
kemih terhadap berbagai tekanan)

ISTILAH - ISTILAH
•Dehidrasi : tubuh kekurangan cairan
•Diuretika : golongan obat yang merangsang sekresi /
pengeluaran urine
•Ekskresi : proses pengeluaran zat sisa metabolisme yang
jumlahnya sudah melebihi batas yang dibutuhkan oleh
tubuh untuk keseimbangan tubuh.
•Poliuria : keluarnya urine yang banyak dan encer
•Retensi urine : tertahannya urine dalam kandung kemih
•GFR : Glomerulo Filtration Rate ; laju filtrasi glomerulus
•Nilai ambang ginjal untuk glukosa : merupakan kadar
glukosa plasma saat kadar glukosa urine tercatat meebihi
ekskresi normalnya

SEKIAN
Tags