HAN_Pertemuan7_Diskresi_AP tujuan syarat

ahmadnugraha171 6 views 20 slides Sep 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 20
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20

About This Presentation

HAN_Pertemuan7_Diskresi_AP tujuan syarat


Slide Content

HAN Pertemuan 2 Diskresi Pemerintahan: Tujuan, Syarat, Prosedur, Batasan S1 Ilmu Hukum • Fakultas Hukum ______ • Dosen: ______

Capaian Pembelajaran (CP) Menjelaskan definisi dan tujuan diskresi menurut UU 30/2014. Mengidentifikasi syarat materiil dan formil diskresi. Menguraikan prosedur persetujuan/pemberitahuan/pelaporan (Pasal 26–28). Menganalisis batasan & akibat hukum (Pasal 30–31). Menyusun memo diskresi singkat untuk kasus konkret.

Definisi Diskresi (UU 30/2014) Keputusan/tindakan pejabat untuk mengatasi persoalan konkret demi kepentingan umum dalam kondisi: aturan memberi pilihan; kosong; tidak lengkap/tidak jelas; terjadi stagnasi.

Tujuan Diskresi (Inti) Melancarkan pemerintahan. Mengisi kekosongan & memberi kepastian hukum. Mengatasi stagnasi untuk kemanfaatan & kepentingan umum.

Syarat Diskresi – Bagian 1 Sesuai tujuan diskresi (telah teruji). Sesuai AUPB (proporsionalitas, kecermatan, keterbukaan, larangan penyalahgunaan wewenang).

Syarat Diskresi – Bagian 2 Alasan objektif (berbasis data/fakta). Tidak timbul konflik kepentingan. Itikad baik (good faith).

Prosedur Diskresi: Persetujuan Atasan (Pasal 26) Dokumentasikan maksud, tujuan, substansi, dampak administrasi/keuangan. Ajukan ke atasan; tenggat respon paling lama 5 hari kerja.

Prosedur Diskresi: Pemberitahuan (Pasal 27) Untuk keadaan tertentu: sampaikan pemberitahuan lisan/tertulis. Batas waktu penyampaian: paling lama 5 hari kerja sebelum digunakan.

Prosedur Diskresi: Pelaporan (Pasal 28) Setelah penggunaan diskresi, sampaikan laporan tertulis. Memuat maksud, tujuan, substansi, dampak.

Timeline Singkat Prosedur Pra: Draft memo + bukti → Persetujuan/Pemberitahuan (≤5 hari kerja). Pelaksanaan: tindakan diskresi sesuai keputusan. Paska: Laporan tertulis (≤5 hari kerja) + publikasi info bila perlu (Pasal 29).

Batasan & Akibat Hukum (Pasal 30–31) Melampaui wewenang → Tidak sah (void). Mencampuradukkan wewenang → Dapat dibatalkan (voidable). Kelalaian prosedur 26–28 dapat berimplikasi pada dua kategori di atas.

Diskresi vs Kebijakan (Beleidsregel) Diskresi = keputusan/tindakan konkret pada kasus spesifik. Kebijakan = pedoman umum internal; bukan selalu keputusan individual. Keduanya harus tunduk pada hukum & AUPB.

Diskresi dalam Keadaan Darurat Boleh lebih cepat, namun tetap proporsional & terdokumentasi. Segera lakukan pemberitahuan/pelaporan sesuai pasal. Justifikasi berbasis bukti (foto, data, notulensi).

Red Flags & Mitigasi Konflik kepentingan; tekanan eksternal; alasan subjektif tanpa data. Tidak ada jejak persetujuan/pemberitahuan/pelaporan. Mitigasi: checklist AUPB, review hukum internal, konsultasi atasan.

Template Ringkas Memo Diskresi Judul & Ringkasan Kasus; Dasar Hukum; Tujuan Diskresi; Analisis Syarat (AUPB, objektif, tanpa konflik, itikad baik); Prosedur (26/27/28) & Timeline; Dampak Administrasi/Keuangan; Rekomendasi & Tindak Lanjut.

Studi Kasus 1 (Darurat) Penutupan jalan sementara untuk evakuasi bencana alam. Terapkan tujuan–syarat–prosedur, pilih 26/27 yang tepat, susun memo.

Studi Kasus 2 (Kekosongan Hukum) Sistem antrean layanan daring gagal, perlu pengaturan manual sementara. Dokumentasi alasan objektif & AUPB; jalankan prosedur & pelaporan.

Uji PTUN terhadap Diskresi (Konseptual) Uji formal: kewenangan & prosedur. Uji materiel: substansi & tujuan kepentingan umum. Uji AUPB: larangan penyalahgunaan wewenang, kepastian hukum, proporsionalitas.

Quick Quiz (5 Menit) 1) Sebutkan 3 tujuan diskresi. 2) Bedakan persetujuan (Pasal 26) dan pemberitahuan (Pasal 27). 3) Dua contoh red flags pada penggunaan diskresi.

Penutup & Referensi Ringkas UU Administrasi Pemerintahan (pasal terkait diskresi). Doktrin HAN & AUPB. Pedoman internal pengambilan keputusan di instansi publik.
Tags