Menurut Durkheim :
Abad ke-18 dan efek-efek industrialisasi yang merugikan masyarakat.
Untuk memperlihatkan bagaimana sebuah konsensus sosial baru dapat
menciptakan kembali nilai-nilai komunitas dan tatanan sosial, tanpa
mengorbankan emansipasi manusia yang berasal dari keambrukan
feodalisme.
Metodologi berkaitan dengan sebuah pendirian yang sangat deterministik
yang berpendapat bahwa individu-individu tidak berdaya di hadapan
pembatasan-pembatasan dari kekuatan sosial yang menghasilkan
penyesuaian diri dengan norma-norma sosial atau tingkah laku yang
disebabkan oleh norma sosial tersebut.
Mengkombinasikan pengambilan jarak ilmiah dan determinisme kausal
dengan kepercayaan bahwa ilmu masyarakat memberi semacam jawaban
untuk masalah-masalah etis normatif dari filsafat tradisional. Implikasi
pandangan "positivistik" Durkheim terhadap "moral dalam terapan"
kemudian dikategorikan sebagai "fakta sosial".
Durkheim mempunyai pandangan bahwa fakta sosial jauh lebih
fundamental dibandingkan dengan fakta individu.
A.Hubungan Tananan Sosial
B. Pengendalian sosial dan istitusi sosial
dari tokoh sosiologi
Pengendalian Sosial
Berber Pengendalian sosial adalah
berbagai cara yang digunakan
masyarakat untuk menertibkan
anggota yang membangkang,
dengan adanya norma/ aturan di
masyarakat.
Dalam arti mengajak,mendidik,
atau memaksa. Tujuannya untuk
menciptakan keseimbangan sosial
saat konflik terjadi pada
masyarakat.
Institusi Sosial
Judson R. Landis, Institusi sosial
adalah norma, aturan, dan pola
organisasi yang dikembangkan
disekitar kebutuhan atau masalah
pokok yang terkait dengan
pengalaman masyarakat.
Institusi sosial ini merunjuk kepada
upaya masyarakat dalam mengatasi
suatu permasalahan. Besar atau
kecilnya sosial yang ada di
masyarakat sangat bergantung
pada sederhana atau kompleksnya
kebutuhan atau permasalahan.
C. Keterkaitan Antara Tatanan
Sosial
Talcott Parsons, menekankan keterkaitan keterkaitan antara
berbagai subsistem dalam masyarakat. Terdiri dari 4 susbsistem :
adaptasi (ekonomi), pencapaian tujuan (politik), integrasi (hukum
dan komunitas), dan pemeliharaan pola (keluarga dan pendidikan)
Teori Sistem Sosial
Robert K. Merton, memperluas tentang keterkaitan sosial dengan
konsep fungsi manifes dan laten. Fungsi manifes adalah
konsekuensi yang disengaja dan diakui dari tindakan sosial, dan
fungsi laten adalah konsekuensi yang tidak disengaja atau tidak
diakui
Teori Struktual Fungsional
Mark Granovetter menekankan pentingnya ‘ikatan lemah’ dalam
jaringan sosial. Koneksi yang tampaknya sepele sering kali
memainkan peran penting dalam menyebarkan informasi dan
peluang di masyarakat.
Jaringan Sosial
Kimberle’ Crenshaw, menjelaskan bagaimana berbagai bentuk
ketidaksetaraan sosial, seperti ras, kelas dan gender, yang terkait
dan tidak dapat dipisahkan dalam pengalaman individu dan
kelompok.
Interseksionalitas
Pierre Bourdieu dan Robert Putnam, adalah konsep yang
merunjuk pada jaringan hubungan sosial yang memberikan akses
ke sumber daya dan dukungan.
Kapital Sosial
Anthony Giddens, menjelaskan bagimana globalisasi
meningkatkan keterkaitan antara masyarakat di seluruh dunia,
menciptakan jaringan hubungan yang kompleks yang melampaui
batas-batas nasional.
Globalisasi dan Keterkaitan Global
Tatanan Sosial Tradisonal
Adanya nilai-nilai tradisional, adat istiadat, dan hierarki sosial yang kuat.
Contoh, Sistem kasta di India atau sistem feodal di Eropa abad pertengahan.
Memiliki karakteristik seperti : Hireraki sosial yang kuat, Nilai-nilai
tradisional, Peran dan status sosial yang ditentukan, dan Kteregantungan
pada Pertanian.
Tatanan Sosial Modern
Adanya nilai-nilai rasionalitas, individualisme, dan kemajuan. Contoh,
Masyarakat industri yang didasarkan pada sistem kapitalis. Karakteristik
seperti: Individualisme, Rasionalitas, Kemajuan dan perubahan,
Ketergantungan pada teknologi.
Tatanan Sosial Pasca-Modern
Ditandai dengan keberagaman nilai, norma, dan identitas, serta dengan
munculnya teknologi informasi. Contoh, masyarakat global yang terhubung
dengan internet dan media sosial. Karakteristik seperti : Keberagaman nilai
dan norma, Teknologi, Globalisasi, dan Identitas yang cair.
D. Bentuk Tatanan Sosial
Indonesia
Mengacu pada proses-proses yang bertujuan mengajak,
membimbing, dan memaksa individu untuk menyesuaikan diri
dengan norma yang berlaku di masyarakat. Dibedakan menjadi 2
jenis :
Pengendalian Sosial Formal : Lembaga pemerintahan seperti
kepolisian, pemerintah dan lembaga peradilan
1.
Pengendalian Sosial Informal : Lembaga non formal, seperti
kelurga, masyarakat, dan organisasi sosial.
2.
E. Pengendalian Sosial dan Institusi Sosial
di Indonesia pada Masyarakat Aceh
Masyarakat Aceh
Lembaga Keluarga1.
Norma adat seperti ini adalah sejalan dengan ajaran agama islam
bahwa merupakan kewajiban seorang anak untuk taat dan
menghormati orang tua, dah bahwa anak yang durhaka mendapat
murka dari Allah SWT karena ini kehidupannya mengalami
kesusahan dan jauh dari keberkahan.
2.Lembaga Perekonomian
Sistem agraris tradisional ini dalam berbagai hal memiliki fungsi
pengendalian sosial. Terkait soal penggarapan lahan pertanian dalam
sistem bagi hasil dengan lahan yang disewakan kepada orang lain
untuk kemudian dibagi hasilnya antara pemilik tanah dan penggarap
(mawah), masyarakat aceh sangat mengutamakan nilai-nilai
kejujuran dan kerajinan untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat.
3. Lembaga Keagamaan
Di dalam kehidupan bermasyarakat Aceh Besar, agama memiliki
fungsi yang vital. Agama sebagai salah satu sumber hukum atau
dijadikan sebagai norma. Agama juga telah memberikan contoh yang
konkret mengenai kisahkisah kehidupan sosio-kultural manusia
pada masa silam, yang dapat dijadikan contoh yang sangat baik bagi
kehidupan bermasyarakat di masa sekarang.
2.Pengangguran
3.Ketidaksetaraan
Pendidikan
4.Kesenjangan Ekonomi
1.Kemiskinan
F. Bentuk Masalah yang Behubungan
dengan Tatanan Sosial
5.Kekerasan dan Kejahatan
Hubungan Tatanan Sosial adalah Struktur dan keteraturan dalam hubungan
antarindividu, kelompok, dan lembaga di dalam masyarakat. Ini mencakup
norma, nilai, dan peran sosial yang mengatur interaksi sosial. Pengendalian
Sosial: Mekanisme untuk mencegah penyimpangan sosial dan mengarahkan
masyarakat untuk berperilaku sesuai dengan norma dan nilai yang
berlaku.Institusi Sosial Struktur yang mempersatukan individu dalam
masyarakat dan mengatur perilaku mereka.Bentuk di Indonesia dan Aceh
Tatanan Sosial di Indonesia: Struktur sosial seperti keluarga, komunitas, dan
lembaga-lembaga formal seperti pemerintahan dan agama. Dipengaruhi oleh
budaya, adat istiadat, dan nilai-nilai lokal.Tatanan sosial yang dipengaruhi oleh
adat istiadat dan nilai-nilai lokal yang kuat. Institusi sosial seperti keluarga,
komunitas, dan lembaga-lembaga adat berperan penting.Masalah Sosial
Tatanan Sosial: Ketidakadilan sosial, diskriminasi, dan konflik antar kelompok
sosial.Pengendalian Sosial: Kurangnya efektivitas dalam mencegah
penyimpangan sosial atau penegakan hukum yang tidak adil.Institusi Sosial:
Korupsi, kurangnya akses terhadap layanan publik, dan ketidakmampuan
institusi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kesimpulan