# IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA 9 Juli 2025.pptx

aaaaaaaaaaa

1. IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DAN PEMBELAJARAN MENDALAM PROF. DR. H. ANSOFINO, M.Si REKTOR UNIVERSITAS PGRI SUMATERA BARAT

2. KERANGKA PENYAJIAN PREAMBULE KONSEP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BELAJAR KONSEP PEMBELAJARAN MENDALAM (DEEP LEARNING) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENDALAM DISKUSI PENUTUP

3. SUMBER: PERMENDIKBUD NO:56/M/ 2022

4. FOKUS SEKOLAH PENGERAK

5. WHAT ARE DEEP LEARNING ? Deep Learning is a subfield of machine learning that uses algorithms called artificial neural networks , inspired by the structure and function of the human brain, to automatically learn patterns from large amounts of data. Deep Learning is a method of teaching computers to learn from large amounts of data using layered neural networks, enabling powerful predictions, classification, and generation tasks

6. COMPONENT DEEP LEARNING DALAM TEACHING LEARNING PROCESS In the teaching and learning process , Deep Learning refers not only to artificial intelligence, but also—importantly—to a pedagogical concept. It contrasts with surface learning by emphasizing meaningful understanding, critical thinking, and application of knowledge in real-world contexts.

7. KOMPONEN DEEP LEARNING DALAM PEMBELAJARAN Component Focus Strategy Example Prior Knowledge Link past with new learning Brainstorming, pre-assessment Conceptual Understanding Deep grasp of ideas, not just facts Problem-based learning Critical Thinking Analyze, evaluate, reason Case analysis, debates Transfer of Learning Apply knowledge in real life Service learning, interdisciplinary tasks Collaboration Learn with others Peer teaching, group tasks Metacognition Think about one’s thinking Learning journals, self-monitoring Authentic Assessment Real-world performance Portfolios, project-based assessment

8. KONSEPSI MERDEKA BELAJAR, KAMPUS MERDEKA KEMERDEKAAN BELAJAR ADALAH: MEMBERI KEBEBASAN DAN OTONOMI KEPADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN MERDEKA DARI BIROKRASI, DOSEN & GURU DIBEBASKAN DARI BIROKRASI YANG BERBELIT SERTA MAHASISWA & SISWA DIBERI KEBEBASAN UNTUK MEMILIH BIDANG YANG MEREKA SUKAI. ( NADIEM ANWAR MAKARIM, MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN ) MAHASISWA DIBERI KEBEBASAN MENGAMBIL MK DI LUAR PROGRAM STUDI 3 SEMESTER. SATU SEMESTER KESEMPATAN MENGAMBIL MK DI LUAR PRODI, DUA SEMESTER MELAKSANAKAN AKTIFITAS PEMBELAJARAN DI LUAR PT

9. KONSEP KURIKULUM MERDEKA BELAJAR Pendidikan itu salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan sebuah bangsa . Proses pendidikan mampu melahirkan ide-ide yang kreatif , inovatif dalam dinamika perkembangan zaman. Pengembangan kurikulum merupakan instrumen untuk meningkatkan kualitas Pendidikan. “ Kurikulum ” merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan , isi , bahan ajar dan cara yang digunakan dan dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional Kurikulum merdeka dimaknai sebagai desain pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dengan tenang , santai , menyenangkan , bebas stres dan bebas tekanan , untuk menunjukkan bakat alaminya . Merdeka belajar berfokus pada kebebasan dan pemikiran kreatif Penerapan kurikulum merdeka di satuan Pendidikan dilaksanakan dengan 2 cara : Implementasi kurikulum merdeka Program sekolah penggerak

10. KARAKTERISTIK KURIKULUM MERDEKA BELAJAR

11. 6 PROFIL PELAJAR PANCASILA

12. TUJUAN MBKM

13. LANGKAH-LANGKAH PJBL

14. SEKOLAH PENGERAK Salah satu program yang dipaparkan oleh Kemendikbud dalam peluncuran merdeka belajar ialah dimulainya program sekolah penggerak . Program sekolah ini dirancang untuk mendukung setiap sekolah dalam menciptakan generasi pembelajar sepanjang hayat yang berkepribadian sebagai siswa pelajar Pancasila. “Guru sebagai subjek utama yang berperan diharapkan mampu menjadi penggerak untuk mengambil tindakan yang memberikan hal-hal positif kepada peserta didik ”

15. 5 intervensi kemendibud utk mengakselerasi sekolah pengerak Memberikan pendampingan konsultatif dan asimetris untuk semua sekolah di daerah . Membantu proses perencanaan , penyediaan fasilitas , penuntasan kendala yang dihadapi sekolah saat implementasi program sekolah pengerak . Mengupayakan penguatan SDM sekolah unggul , terutama untuk kepala sekolah dan dan guru. Menghadirkan pembelajaran dengan paradigma baru , berbasis profil pembelajar Pancasila. Perencanaan harus berbasis data, untuk evaluasi diri , untuk Menyusun program peningkatan sekolah . Mengupayakan digitalisasi sekolah

16. DEFINISI LITERACY Literacy is popularly understood as an ability to read and write in at least one method of writing, an understanding reflected by mainstream dictionaries. In this view, illiteracy would be considered to be the inability to read and write. (Wikipedia). Beyond its conventional concept as a set of reading, writing and counting skills,  literacy  is now understood as a means of identification, understanding, interpretation, creation, and communication in an increasingly digital, text-mediated, information-rich and fast-changing world (UNESCO)

17. DEFINISI LITERASI DAN NUMERASI

18. LITERASI NUMERASI

19. Bentuk literasi sebagai lifeskill

20. Literasi numerasi

21. SCIENTIFIC LITERACY

22. Literacy Digital

23. Information literacy A set of skills that are useful in finding, evaluating, and effectively using information Information Ecosystem Information Literacy : Skills to navigate research Understanding information ..

24. FINANCIAL lITERACY ADA 3 KONSEP LITERACY FINANCIAL (LUZARDI, 2014): NUMERACY AND CAPACITY TO DO CALCULATIONS RELATED TO INTEREST RATES, SUCH AS COMPOUND INTEREST; UNDERSTANDING OF INFLATION; AND UNDERSTANDING OF RISK DIVERSIFICATION

25. LITERASI MANUSIA

26. PEMBENTUKAN KARAKTER PELAJAR PANCASILA

27. THE GENERATIONS DEFINED Sumber : Kim Parker, WEC, 2020

28. TANTANGAN 4IR COMPONENT

29. TERIMA KASIH “MENCERAHKAN DAN MENGINSPIRASI ANAK BANGSA”