Imunologi _ P 1-2 Sistem Imuno .pptxUUUUUUU

NorsaridaAryani 8 views 36 slides Oct 23, 2025
Slide 1
Slide 1 of 36
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36

About This Presentation

PPT


Slide Content

IMUNOLOGI SISTEM IMUN Norsarida Aryani, M. Farm Pharmacy, Health Faculty Sari Mulia University

Visi & Misi Universitas Sari Mulia Visi "Menjadi Universitas unggul dalam bidang kekayaan lokal untuk menghasilkan lulusan yang berkarakter, bernovas dan berdaya saing ai tingkat internasional tahun 2033." Misi Menyeleggarakan pendidikan secara profesional, bermutu dan berlaga saing Meningkatkan dan mengembangkan kualitas penelitian kekayaan lokal menuju internasional Meningkatkan kualitas pelayanan dan pengabdian kepada masyarakat Menjatin kemitraan untuk menunjang Tridarma Pereguruan Tinggi dan luaran yang berdaya saing internasional.

Visi & Misi Fakultas Kesehatan Visi "Menjadi Fakultas Kesehatan yang unggul dalam mengembangkan potensi kekayaan lokal dalam ilmu pengetahuan, teknologi dan pelayanan dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi sehingga menghasilkan lulusan yang berkarakter, berinovasi dan berdaya saing di tingkat internasional tahun 2033" Misi Menyelenggarakan kegiatan Pendidikan secara profesional, bermutu, dan berdaya saing dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi di bidang kesehatan. Mengembangkan potensi kekayaan lokal dalam ilmu pengetahuan,teknologi dan pelayanan di bidang kesehatan melalui peningkatan kualitas penelitian dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan mengedepankan kolaborasi interprofesi melalui hilirisasi hasil penelitian untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Meningkatkan kerjasama tridharma perguruan tinggi di bidang kesehatan yang berkualitas dan relevan untuk menunjang terwujudnya penyelenggaraan Tridarma Perguruan Tinggi dan luaran di tingkat internasional.

Visi & Misi Prodi Farmasi Visi "Menjadi program studi sarjana farmasi yang unggul dan inovatif dengan pengembangan potensi wilayah sungai pada tahun 2033" Misi Menyelenggarakan pendidikan yang menghasilkan sarjana farmasi dengan pengembangan potensi wilayah sungai Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada yang mendukung dengan pengembangan patens wilayah sungal Menjalin kemitraan di tingkat wilayah, nasional, dan Internasional, untuk meningkatkan mutu pendidikan dan produktivitas program studi dalam melaksanakanTri Darma Perguruan Tinggi

Sistem Imun Immunologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sistem pertahanan tubuh. Fungsinya: Sebagai pertahanan tubuh untuk melawan pathogen Homeostasis, agar tubuh bisa mempertahankan keseimbangan dari lingkungan luar maupun dalam tubuh Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal Sasaran utamanya : bakteri pathogen & virus Leukosit adalah sel imun utama

Pathogen Bagi Tubuh Bakteri Virus Jamur Parasit Protozoa bersel satu

Sel Dalam Sistem Imun

Struktur Sistem Imun Organ sistem imun berada diseluruh bagian tubuh, disebut organ limfoid Organ limfoid merupakan rumah bagi limfosit

Jaringan Limfoid Yaitu jaringan yang memproduksi, menyimpan & memproses limfosit Terdiri dari: sumsum tulang, kelenjar limfa, thymus, tonsil, adenoid, appendiks dan jaringan limfa di saluran cerna.

Jaringan Limfoid Jaringan limfoid di nodus limfa untuk melawan antigen yang menginvasi jaringan perifer tubuh Jaringan limfoid di tonsil dan adenoid untuk melawan antigen yang masuk melalui saluran pernapasan Jaringan limfoid di spleen, timus dan sumsum tulang untuk melawan antigen yang berhasil mencapai sirkulasi darah Jaringan limfoid di dinding saluran cerna untuk melawan antigen yang masuk melalui usus

Sistem Imun Pertahanan lapisan pertama: pertahanan fisik ( physical barrier) Ada 2 sistem kekebalan tubuh: Sistem kekebalan nonspesifik (innate immunity) Sistem kekebalan spesifik (adaptive immunity)

Pertahanan Lapisan Pertama Kulit dan membrane mukosa Kelenjar keringat, sebum, dan air mata yang akan mensekresikan zat kimia dan bersifat bakterisid Mukus, silia, sel keratin, serta lysozim di lapisan epitel Rambut pada bulu hidung

Sistem Kekebalan Non Spesifik (Innate Immunity) Merupakan pertahanan tubuh yang telah ada sejak lahir dan merupakan respon terhadap antigen yang dapat timbul walaupun sebelumnya tubuh belum pernah terpapar antigen Yang termasuk dalam sistem kekebalan ini: Reaksi inflamasi/peradangan Interferon (protein antivirus) Sel natural killer (NK) Sistem komplemen

Reaksi Inflamasi atau Peradangan Reaksi jaringan yang memberikan sinyal pertahanan sel terhadap infeksi atau luka Tidak spesifik hanyak untuk mikroba, serta respon yang sama terhadap luka akibat suhu dingin, panas atau trauma Sel yang berperan: fagosit : neutrophil, monosit dan makrofag

Tahap Inflamasi Masuk bakteri ke dalam jaringan Jaringan memberikan sinyal berupa histamine, lalu sitokinin dan prostaglandin, yang mengakibatkan peradangan Pelepasan awal histamine, sitokinin dan prostaglandin oleh sel mast dan makrofag pembuluh darah membesar disekitar infeksi (kemerahan dan panas) Sel fagosit akan mengahncurkan bakteri di jaringan dengan cara fagositosis (respon sistemik: demam) Perbaikan jaringan.

Mekanisme Interferon Virus masuk ke sel Selanjutnya sel akan mengaktifkan interferon Interferon berikatan dengan reseptor pada sel yang tidak diserang oleh virus Sel yang tidak diserang akan menghasilkan enzim yang mampu memecah mRNA virus Virus memasuki sel yang sebelumnya tidak diserang (akan mengaktifkan interferon) Enzim pemblokir virus diaktifkan Virus tidak bias berkembang biak dalam sel yang baru di invasi

Sel Natural Killer (Sel NK) mengenali sel yang terinfeksi dan stres dan merespons dengan membunuh sel- sel ini dan dengan mensekresikan sitokin IFN- γ yang diaktifkan oleh makrofag Sel NK membentuk sekitar 10% dari limfosit dalam darah dan organ limfoid perifer.

Sistem Kekebalan Spesifik (Adaptive Immunity) Yaitu sistem kekebalan adaptif dapat mengancurkan pathogen yang lolos dari sistem kekebalan non spesifik. Terdiri dari: Kekebalan humoral (produksi antibody oleh limfosit B) Kekebalan seluler (produksi limfosit T yang teraktivasi)

Sistem Kekebalan Humoral Antigen merangsang sel B berubah menjadi sel plasma yang memproduksi antibody Antibodi , protein terlarut yang dihasilkan oleh sistem imunitas sebagai respons terhadap keberadaan antigen dan akan bereaksi dengan antigen tersebut Merupakan protein plasma yang disebut immunoglobulin (Ig)

Imunoglobulin (Ig) Terdiri atas 5 kelas IgA , melawan mikroorganisme, banyak terdapat pada zat sekresi seperti keringat, ASI dan air liur. IgD, membantu memicu respons imunitas, jumlahnya sedikit IgE, menyebabkan pelepasan histamine dan mediator kimia lainnya IgG, jumlah paling banyak sekitar 80%, jumlahnya akan lebih besar setelah pejanan pertama IgM, antibody pertama yang tiba di lokasi infeksi, menetap di pembuluh darah Bentuk Imunoglobulin (Ig)

Struktur Antibodi Berbentuk seperti “Y” Terbuat dari 4 rantai asam amino, disatukan oleh ikatan disulfide Terdapat dua rantai berat dan dua rantai ringan Setiap rantai memiliki daerah konstan disebut daerah Fc Setiap rantai memiliki wilayah variable yg unik untuk antibody dikenal sebagai wilayah FAB

Pembentukan Antibodi Antibody dibentuk oleh makrofag yang telah memfragmentasi antigen fragmen antigen tersebut di presintasikan kepada sel limfosit Th melalui MHC II yang terletak di permukaan makrofag Sel Thberinteraksi dengan APC melalui CD4 dan TCR Kemudian sel Th teraktivasi dan berproliferasi serta mengeluarkan sitokinin (IL- 1) yang akan mengaktifkan sel B yang naiv menjadi sel plasma yang akan memproduksi antibody spesifik terhadap antigen tersebut.nteraksi dengan APC melalui CD4 dan TCR

Interaksi Antigen-Antibodi Fiksasi komplemen , aktivasi sistem komplemen oleh antibody, jika terjadi infeksi, protein pertama dalam rangkaian protein komplemen diaktifkan, memicu aktivasi protein-protein berikutnya. Hasilnya adalah virus dan sel- sel pathogen mengalami lisis. Netralisasi , terjadi jika antibody menutup sistem determinan antigen, sehingga antigen menjadi tidak berbahaya. Aglutinasi (penggumpalan) , terjadi jika antigen berupa materi partikel. Presipitasi (pengendapan) , yaitu pengikatan silang molekul-molekul antigen yang terlarut dalam cairan tubuh. Mekanisme pengikatan antibody ke antigen

Mekanisme Respons Imunitas Humoral Diperantarai Antibodi Antigen masuk ke tubuh lalu dibawa ke limfosit B Aktivasi limfosit B dan berproliferasi menghasilkan tiruan sel B. Tiruan sel B berdiferensiasi mengahsilkan sel plasma lalu mensekresikan antibody dan dibawa ke lokasi infeksi Kompleks antigen- antibody menginaktifkan antigen Tiruan sel B yang tidak berdiferensiasi menetap di jaringan limfoid dan menjadi sel B memori, nantinya akan berfungsi dalam respons imunitas sekunder jika terjadi paparan antigen yang sama secara berulang.

Sistem Kekebalan Seluler Limfosit T spesifik untuk kekebalan terhadap infeksi virus dan pengaturan pada mekanisme kekebalan Sel- sel T ini harus berkontak langsung dengan sasaran Terdapat 3 subpopulasi sel T: sel T sitotoksik, sel T penolong dan sel T penekan Sel T Sitotoksik, subset dari limfosit T yang berfungsi menyerang dan membunuh mikroorganisme bahkan membunuh sel- sel tubuh yang mengandung antigen Sel T Penolong (Sel Th), membantu untuk melawan fungsi imun, sel ini juga mensekresikan limfokin Sel T penekan, sel T untuk menekan fungsi sel T pembantu dan sel T sitotoksik agar tidak menyebabkan reaksi imun berlebihan yang dapat merusak jaringan tubuh sendiri.

AkÙvasi Sel T Vaal imun.'ikun. źUUò ivatos T lymphocyte T IympŁtocyte zu

Mekanisme Respons Imunitas Selular Diperantarai Sel Ekstraseluler (jika antigen dicerna oleh makrofag) Antigen ditelan makrofag. Makrofag mengandung fragmen protein dari antigen Makrofag membentuk MHC II dan dibawa ke permukaan makrofag MHC II membawa peptide antigen ke permukaan, menyebabkan sel Th mengaktifasi makrofag untuk menghancurkan antigen yang ditelan. Intraseluler (jika antigen menginfeksi sel) Antigen menginfeksi sel tubuh sehingga mengandung fragmen protein antigen Sel tubuh membentuk MHC I, membawa fragmen protein ke permukaan sel, menyebabkan sel sitotoksik teraktivasi dan berdiferesiensi menjadi sel pembunuh aktif yang akan mengahncurkan sel yang terinfeksi.

Respons Imunitas Humoral dan Imunitas Seluler

Gangguan Sistem Imun Hipersensitivitas (Alergi), adalah peningkatan sensitivitas atau reaktivitas terhadap antigen yang pernah dipapar sebelumnya. Terjadi pada beberapa orang saja dan tidak terlalu membahayakan tubuh. Penyakit Autoimun, adalah kegagalan sistem imunitas untuk membedakan sel tubuh dengan sel inang sehingga sistem imunitas menyerang sel tubuh sendiri. Imunodefisiensi, adalah kondisi menurunnya keefektifan sisten imunitas atau ketidakmampuan sistem imunitas untuk merespon antigen. Contoh: defisiensi imun kongenitak dan AIDS. (Acquired Immunodeficiency Syndrome). Penyakit Alergi pada Kulit Penyakit Auto Imun pada Kulit Contoh Penyakit Defisiensi Imun

Sistem Imun Vertebrata Sistem imun pada vertebrata umumnya memiliki kesamaan dengan manusia, namun ada sedikit perbedaan di beberapa organ seperti yang terjadi pada aves. Respon Imun vertebrata : Respon Imun Spesifik Respon Imun Nonspesifik

Sistem Imun Mamalia Imunitas pada mamalia manusia, hampir hanya sama dengan dengan perbedaan sedikit beberapa sistem. Misalnya kelinci yang memiliki GALT terdiri atas apendiks, plak pada yang peyer dan nodul limfatik difus.

Sistem Imun Pisces Ikan juga memiliki jaringan limfoid primer dan sekunder pada timus, ginjal dan limpa. Serta sistem pertahanan bawaan dan adaptif.

Sistem Imun Reptil Perbedaan sistem imun reptil dan manusia terdapat pada organnya, yaitu reptil tidak memiliki tonsil seperti manusia. Timus pada reptil memiliki molekul permukaan yang menyerupai imunoglobin yang diduga merupakan preukusor reseptor sel T, yaitu IgG dan IgM. GALT juga berkembang dengan baik pada jenis ular dan kadal. Reptil memiliki molekul MHC yang memproduksi dua jenis Ig yang mirip dengan IgM.

Sistem Imun Aves Aves memproduksi sel B dalam organ yang disebut dengan Bursa Fibricius. Pada ayam akan terbentuk antibodi yang sangat baik dengan membentuk IgM sebelum IgG Untuk sel T pada aves hampir mirip dengan sel T pada mamalia.

Sistem Imun Amfibi sistem kekebalan amfibi pada dasarnya mirip dengan mamalia termasuk leukosit yang terlibat dalam kekebalan bawaan serta limfosit B dan T . Jenis sel imun bawaan amfibi secara morfologis mirip dengan mamalia dan termasuk sel polimorfonuklear (neutrofil, eosinofil, dan basofil), serta monosit, makrofag, dan sel pembunuh alami.

THANKS
Tags