Jaringan-organ dan sistem organ pada tumbuhan BAB 1 by. Mil Atul Arifah
Apa yang dimaksud dengan jaringan pada tumbuhan???
Pertumbuhan dan Perkembangan Pertumbuhan Perkembangan Penambahan ukuran (tinggi, berat, volume) Perubahan menuju kedewasaan (struktur dan fungsi) Bersifat kuantitatif, dapat diukur , dengan angka Bersifat kualitatif ( Perubahan dalam fungsi peningkatan organ) Pengamatan dapat diliat secara langsung. Pengamatan tidak selalu terliat secara langsung, tetapi bisa dirasakan Contoh: Tinggi badan, berat badan, rambut, dan gigi. Contoh: Bayi belajar berjalan, berbicara, kemampuan memecahkan masalah
JARINGAN 1
Fase Perkembangan Zigot 1. Pembuahan dan Pembentukan Zigot : Proses ini terjadi ketika sel sperma membuahi sel telur di tuba falopi . 2. Pembelahan Sel (Cleavage) : Zigot mulai membelah secara mitosis, menghasilkan sel-sel yang disebut blastomer. 3. Morula :Zigot yang membelah terus menerus akan membentuk struktur padat seperti buah murbei . 4. Blastula : B ola sel berongga yang memiliki rongga berisi cairan. 5. Gastrula : Blastula mengalami diferensiasi sel dan perombakan menjadi tiga lapisan germinal: ektoderm, mesoderm, dan endoderm. 6. Organogenesis : B erkembang menjadi berbagai organ dan sistem tubuh, membentuk embrio. 7. Implantasi : E mbrio menempel pada dinding rahim (endometrium), yang disebut implantasi.
Zigot: Tahap awal setelah pembuahan, sel telur yang telah dibuahi oleh sperma. Embrio: Zigot berkembang menjadi embrio, yang merupakan tahap pembentukan organ-organ dasar. Janin: Embrio kemudian berkembang menjadi janin, dengan organ-organ yang semakin matang dan persiapan untuk kelahiran. Bayi: Setelah lahir, bayi mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan motorik. Secara singkat, urutannya adalah: Pembuahan (zigot) -> Pembentukan Organ (embrio) -> Pematangan Organ dan Persiapan Kelahiran (janin) -> Pertumbuhan dan Perkembangan Fisik (bayi). Urutan Pertumbuhan zigot
Grafik Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia BAYI/BATITA 0-1 Tahun dan 2-3 Tahun ANAK” 3-8 Tahun REMAJA 9-15 Tahun DEWASA 20-Masa Tua
Tabel Perkembangan dan Pertumbuhan Manusia Perkembangan Usia Ciri-ciri utama Masa Bayi 0-1 Tahun Perkembangan motorik kasar dan halus, mulai belajar berbicara, responsif terhadap lingkungan Masa Balita 1-5 Tahun Meningkatnya kemampuan motorik, bahasa, kognitif, dan sosial, mulai belajar mandir Masa kanak’’ 3-9 Tahun Pertumbuhan fisik yang stabil, perkembangan kognitif yang pesat, mulai belajar berinteraksi sosial di lingkungan sekolah Masa Remaja 9-15 Tahun Pubertas, perubahan fisik yang signifikan, perkembangan identitas diri, mulai mencari kemandirian Masa Dewasa Awal 18-40 Tahun Puncak perkembangan fisik dan kognitif, mencapai kematangan emosional, mulai membangun keluarga dan karie r Masa Madya 40-65 Tahun Perlambatan fisik, mungkin mulai mengalami penurunan fungsi tubuh, membangun pengalaman dan kebijaksanaan Masa Tua 65 Tahun_ Penurunan fungsi tubuh yang lebih signifikan, perubahan dalam kesehatan fisik dan mental, menghadapi tantangan hidup
HEWAN Fase Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan 2
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN Seksual & Aseksual 01 Perkembangbiakan Hewan Generatif dan Vegetatif 02 OVIPAR Bertelur 03 VIVIPAR Melahirkan 04 OVOVIVIPAR Bertelur dan Melahirkan
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN Vegetatif (Aseksual) Generatif (Seksual) Melibatkan pertemuan sel sperma dan sel telur (pembuahan) yang menghasilkan individu baru. Dibagi menjadi tiga jenis: ovipar (bertelur), vivipar (melahirkan), dan ovovivipar (bertelur dan melahirkan). Terjadi tanpa melalui pembuahan. Contohnya adalah membelah diri (bakteri, virus), tunas (hewan seperti hydra), dan fragmentasi (cacing pipih). 01 02
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF 01 OVIPAR Hewan ovipar berkembang biak dengan cara bertelur. Contoh hewan ovipar adalah burung, ikan, dan sebagian besar serangga. 1. Cangkang Telur :Melindungi embrio dari gangguan luar, 2. Amnion : C airan amnion yang memberikan bantalan dan menjaga kelembaban. 3. Korion : Berperan dalam pertukaran gas antara embrio dan lingkungan luar. 4. Alantois : Menyimpan limbah metabolisme embrio dan membantu dalam pertukaran gas. 5 . Albumen (Putih Telur) :Menyediakan cadangan air dan protein untuk embrio, serta membantu dalam pertukaran gas. 6 . Kuning Telur :Sumber nutrisi utama bagi embrio yang sedang berkembang.
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF 02 VIVIPAR Embrio hewan vivipar berkembang di dalam tubuh induk betina, mendapatkan nutrisi dan oksigen melalui plasenta atau tali pusat. Setelah mencapai kematangan, anak hewan dilahirkan dari tubuh induknya. Contoh hewan vivipar adalah mamalia seperti kucing, anjing, dan sapi.
PERKEMBANGBIAKAN HEWAN SECARA GENERATIF 03 OVOVIVIPAR B erkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan. Embrio hewan ovovivipar berkembang di dalam telur yang berada di dalam tubuh induk betina. Setelah menetas, anak hewan tetap berada di dalam tubuh induk hingga cukup besar untuk dilahirkan. Contoh hewan ovovivipar adalah beberapa jenis ikan hiu dan ular.
METAMORFOSIS AMFIBI 02 03 01 UDANG SERANGGA
METAMORFOSIS UDANG-UDANGAN B erikut adalah tahapan metamorfosis udang: 1. Telur:Udang betina melepaskan telur yang telah dibuahi di laut 2. Nauplius: L arva memiliki tiga pasang anggota badan dan belum membutuhkan makanan dari luar karena masih memiliki kuning telur. 3. Zoea: M emiliki bentuk tubuh yang lebih kompleks dan mulai membutuhkan makanan dari luar, seperti fitoplankton. 4. Mysis: M emiliki bentuk yang lebih mirip udang dewasa dan mulai memakan fitoplankton dan zooplankton. 5. Post-larva: S udah memiliki ciri-ciri udang dewasa. Pada tahap ini, udang muda sudah bisa berjalan dan siap untuk dipasarkan atau hidup di alam.
METAMORFOSIS SERANGGA METAMORFOSIS SEMPURNA Metamorfosis sempurna adalah proses perubahan bentuk tubuh pada hewan dari fase telur hingga dewasa, dengan setiap fase memiliki bentuk yang berbeda. Telur: Awal kehidupan hewan, tempat embrio berkembang. Larva: Bentuk hewan muda yang sangat berbeda dari bentuk dewasa. Larva aktif mencari makan untuk mendukung pertumbuhannya. Pupa/Kepompong: Fase istirahat dan transformasi, di mana larva mengalami perubahan bentuk menjadi dewasa. Pada fase ini, hewan muda biasanya terbungkus dalam kokon (seperti pada kupu-kupu) dan tidak aktif makan, tetapi metabolisme tetap berlangsung. Imago/Dewasa: Bentuk akhir hewan setelah melewati fase pupa. Hewan dewasa siap untuk bereproduksi dan melanjutkan siklus hidup
METAMORFOSIS SERANGGA METAMORFOSIS TIDAK SEMPURNA Metamorfosis tidak sempurna adalah jenis perkembangan pada hewan, khususnya serangga, di mana perubahan bentuk tubuh tidak terlalu drastis dari fase nimfa (anak serangga) ke fase dewasa (imago). Tahapan Metamorfosis Tidak Sempurna : Telur: Hewan mulai dari fase telur, yang kemudian akan menetas. Nimfa: Setelah menetas, hewan muda (nimfa) muncul. Nimfa memiliki bentuk yang mirip dengan dewasanya, tetapi ukurannya lebih kecil dan belum memiliki sayap yang sempurna (jika serangga). Nimfa akan mengalami beberapa kali pergantian kulit (ekdisis) saat tumbuh besar. Dewasa (Imago): Setelah melalui beberapa kali pergantian kulit, nimfa akhirnya mencapai tahap dewasa atau imago. Pada tahap ini, sayapnya sudah tumbuh sempurna (jika serangga) dan organ reproduksinya sudah matang.
METAMORFOSIS AMFIBI Metamorfosis amfibi, adalah proses perubahan bentuk tubuh yang kompleks, dari telur hingga menjadi dewasa T ahapan metamorfosis amfibi : Telur: Katak betina bertelur di air, biasanya dalam bentuk gumpalan atau jeli. Berudu (Kecebong): Telur menetas menjadi berudu yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Berudu Berkaki: Berudu mulai menumbuhkan kaki belakang, kemudian kaki depan, dan ekor mulai memendek. Katak Muda: Ekor semakin pendek, dan katak muda mulai keluar dari air untuk mencari makan di darat. Katak Dewasa: Katak muda tumbuh menjadi katak dewasa yang hidup di darat dan kembali ke air untuk berkembang biak
TUMBUHAN Fase Pertumbuhan dan perkembangan pada Tumbuhan 3
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA TUMBUHAN PRIMER Sel Maristem primer pada tumbuhan FAKTOR Faktor’ yang mempengaruhi pertumbuhan primer dan sekunder. BIBIT / BIJI Embrio pada Tumbuhan SEKUNDER Pembelahan Meristem Sekunder
BAGAIMANA BIJI MENJADI TUMBUHAN??? 1. Imbibisi:Biji menyerap air, yang menyebabkan kulit biji melunak dan memicu aktivitas hormon. 2. Aktivasi Hormon:Hormon giberelin diaktifkan dan memicu produksi enzim amilase dan protease. 3. Pencernaan Cadangan Makanan: Gula dan asam amino ini menjadi sumber energi dan nutrisi bagi embrio. 4. Pertumbuhan Embrio:Dengan energi dan nutrisi yang tersedia, embrio mulai membelah sel dan tumbuh. Radikula (akar) muncul pertama kali, menembus kulit biji dan mencari air serta nutrisi dari tanah. 5. Munculnya Tunas: plumula (tunas) muncul dari dalam biji dan mulai tumbuh ke atas, membentuk batang dan daun. Serta dapat dikatan tumbuhan muda/berkecambah.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PRIMER Pertumbuhan primer pada tumbuhan adalah proses pemanjangan akar dan batang yang terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem apikal (ujung akar dan batang ). Meristem Apikal: Titik tumbuh primer pada tumbuhan terletak pada ujung akar dan ujung batang, yang disebut meristem apikal. Pembelahan Sel: Pertumbuhan primer ditandai dengan pembelahan sel yang cepat pada meristem apikal, menghasilkan sel-sel baru yang akan memperpanjang akar dan batang. Pemanjangan dan Diferensiasi: Sel-sel baru yang dihasilkan kemudian mengalami pemanjangan dan diferensiasi menjadi berbagai jenis jaringan tumbuhan, seperti epidermis, xilem, floem, dan jaringan dasar. Fungsi: Pertumbuhan primer memungkinkan tumbuhan untuk mencapai tinggi yang dibutuhkan untuk fotosintesis dan memperluas sistem akar untuk menyerap air dan nutrisi.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SEKUNDER Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan adalah proses bertambahnya diameter batang dan akar akibat aktivitas kambium, yang menyebabkan tumbuhan menjadi lebih tebal dan kuat. Pertumbuhan ini terjadi setelah pertumbuhan primer (pertambahan panjang) dan terutama ditemukan pada tumbuhan dikotil dan gymnospermae.Proses Pertumbuhan Sekunder: 1. Pembentukan Xilem dan Floem Sekunder: Kambium vaskuler membelah secara terus-menerus, menghasilkan xilem sekunder ke arah dalam dan floem sekunder ke arah luar. 2. Pembentukan Lingkaran Tahun: Pada tumbuhan berkayu, pertumbuhan kambium vaskuler yang tidak merata sepanjang tahun menghasilkan lingkaran tahun pada batang. 3. Pembentukan Jari-jari Empulur: Kambium vaskuler juga membentuk jari-jari empulur yang menghubungkan xilem dan floem. 4. Penggantian Epidermis: Pertumbuhan diameter batang menyebabkan epidermis terkelupas dan digantikan oleh periderm yang dibentuk oleh kambium gabus
FOKUS PRIMER SEKUNDER LOKASI Terjadi di ujung akar dan ujung batang (meristem apikal). Terjadi pada kambium (meristem lateral). TUJUAN Menambah panjang tumbuhan, memungkinkan akar mencapai air dan nutrisi, serta batang mencapai cahaya matahari. Menambah diameter batang dan akar, membuat tumbuhan lebih kuat dan kokoh. JARINGAN Meristem apikal, jaringan primer (epidermis, xilem dan floem primer, jaringan dasar). Kambium vaskular, kambium gabus, xilem sekunder, floem sekunder, periderm. HASIL Pertambahan panjang batang dan akar. Pertambahan lingkar batang dan akar. PERBEDAAN PERTUMBUHAN PRIMER DAN SEKUNDER
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan meliputi gen dan hormon. Gen menentukan potensi pertumbuhan, sementara hormon mengatur berbagai proses fisiologis yang terkait dengan pertumbuhan dan perkembangan. 1. Gen : merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya , mempengaruhi berbagai ciri dan sifat tumbuhan, seperti bentuk tubuh, warna bunga, rasa buah, dan potensi pertumbuhan Hormon (Fitohormon) : Hormon tumbuhan berperan penting dalam mengatur berbagai proses pertumbuhan dan perkembangan. FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan meliputi cahaya matahari, air, suhu, nutrisi (termasuk unsur hara dalam tanah), dan kelembaban. Cahaya matahari penting untuk fotosintesis, air untuk berbagai proses fisiologis, suhu mempengaruhi aktivitas enzim, nutrisi menyediakan bahan baku, dan kelembaban mempengaruhi penyerapan air dan nutrisi.