Jourding Manajemen Jalan Napas di RS untuk Pasien Covid19 PPT.pptx

NurseTeamPanglimaPol 3 views 18 slides Sep 16, 2025
Slide 1
Slide 1 of 18
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18

About This Presentation

Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding Jourding


Slide Content

PENDAHULUAN PROSEDUR AEROSOLISASI INTUBASI TIM ART EKSTUBASI

Jumlah pasien yang terinfeksi penyakit COVID19 ↑ Jumlah pasien yang memerlukan intubasi > ventilator non invasif Penularan COVID19 di RS Di Italia Terapis pernapasan Penyedia Intubasi Perawat Resiko ↑ terpapar RS dengan 999 tempat tidur  350 pasien (+) COVID19 580 karyawan dinyatakan (+) Petugas Kesehatan beresiko terpapar  terutama mereka yang terlibat dalam manajemen jalan napas TUJUAN: PENTING UNTUK MENGETAHUI PROTOKOL PRAKTIS DAN BERTAHAP MANAJEMEN JALAN NAPAS PADA PASIEN COVID 19 PENDAHULUAN

PROSEDUR AEROSOLISASI BERISIKO TINGGI Beberapa prosedur medis yang umum dilakukan Intubasi trakea ventilasi tekanan positif dengan BiPAP atau CPAP HFNC Bronkoskopi nebulizer Resiko tingi penularan COVID HINDARI INTUBASI YANG TERGESA-GESA ↑ aerosol sputum pasien SOLUSI

HINDARI INTUBASI YANG TERGESA-GESA: TINDAKAN PENCEGAHAN MEMBUTUHKAN WAKTU KEBERSIHAN TANGAN  LANGKAH PENTING U/ PERLINDUNGAN VIRUS PERSIAPAN APD ( alat pelindung mata , gown, sarung tangan , masker) JURNAL MEREKOMENDASIKAN MEMBUAT KIT PROTABLE APD APD harus tersedia di seluruh RS  tapi tidak menjamin secara cepat penyediaan klinis APD  sarung tangan , gaun pelindung , penutup kepala , penutup sepatu , pelindung wajah dan / atau kacamata pelindung , dan respirator N95. Penting bagi setiap anggota tim untuk mengamati pemakaian dan perbuatan anggota tim lainnya untuk mencegah kontaminasi

N95 VERSUS PAPR UNTUK APD PERNAPASAN: PRO, KONTRA, DAN KEPRAKTISAN N95 PAPR KELEBIHAN KEKURANGAN KELEBIHAN KEKURANGAN N95 menyaring sekitar 95% partikel aerosol (<5 μm ) dan tetesan (5–50 μm ), Tidak mencegah kontaminasi pada wajah dan leher Mencegah kontaminasi wajah dan leher Memerlukan sumber daya ( baterai ) Banyak tersedia Tidak efektif jika ukurannya tidak pas Tidak memerlukan kesesuaian individual Gangguan komunikasi Lebih cepat dipakai Sekali pakai Periode perawatan lama Tidak dapat menggunakan stetoskop Tidak memerlukan sumber daya Resiko pemaparan bagi orang yang membuang atau mendaur ulang PAPR Memungkinkan penggunaan stetoskop Murah Kami merekomendasikan penggunaan masker N95 untuk aplikasi cepat , ketersediaan , dan keakraban staf yang lebih konsisten & bagi pasien (+) COVID19 asimtomatik

PUTARAN PERNAPASAN: EVALUASI PERNAPASAN INTERVAL DEKAT Tim Tanggap Jalan Napas (ART)  evaluasi  pasien mana yang didahulukan untuk mendapat penanganan segera KONDISI: pasien yang membutuhkan ventilator > fasilitas ICU Semua pasien yang dicurigai / suspect COVID 19  EVALUASI

KOMUNIKASI DAN KONSULTASI DENGAN TIM JALAN NAPAS SIAPA SAJA YANG TERMASUK ART? ahli anestesi Asisten anatesi Perawat ahli bedah trauma Harus memiliki pengalaman dan mengikuti pelatihan khusus ↓ resiko terpapar virus, mencegah intubasi berulang dan komplikasi pasien USIA LANJUT, PENYAKIT PENYERTA DENGAN IMUNOCOMPREMIZED, HAMIL  TIDAK IKUT ART COVID 19 INFORMASI WAJIB ART Semua kasus confirmasi / suspect COVID19 Pasien yang btuh O2 Pasien yang memiliki penyakit penyerta SAAT KONSUL Riwayat intubasi sebelumnya EKG Faktor komorbid RPS  ketidakstabilan hemodinamik &/ pernapasan

MINIMALKAN VENTILASI TEKANAN POSITIF NON-INVASIF DAN NASAL KANUL ALIRAN TINGGI Ventilasi tekanan positif non- invasif dan nasal kanul aliran tinggi (HFNC) ↑ risiko aerosolisasi dan penularan COVID-19 intubasi  paparan risiko tinggi ventilasi noninvasif (NIV) dengan BiPAP, CPAP, atau HFNC  ↑ risiko melalui aerosolisasi virus sirkuit terbuka pasien tidak berada di ruangan bertekanan negative REKOMENDASI Aliran oksigen lebih dari 6 L / menit dirawat di ruang bertekanan negative NIV  preoksigenasi yang memadai untuk intubasi yang aman pada pasien hipoksemia berat M inimalkan kebocoran udara dengan memastikan segel yang rapat penyebaran virus aerosol ini dapat meluas ke luar ruangan

Keputusan Intubasi memberikan oksigen mengurangi kontribusi cedera paru Mencegah ARDS Antisipasi intubasi darurat yang berisiko tinggi Tindakan penyelamatan dan pengobatan proaktif Meningkatkan mortalitas di awal pandemic ini TUGAS ART UNTUK EVALUASI  PERLU INTUBASI SEGERA/ TIDAK, ADA TIDAKNYA FASILITAS, MANA YANG DI PRIORITASKAN MINIMALKAN VENTILASI TEKANAN POSITIF NON-INVASIF DAN NASAL KANUL ALIRAN TINGGI

MENGINTUBASI PASIEN COVID-19: TIDAK SIAP BERARTI GAGAL PERSIAPAN INTUBASI Akses intravena Monitor (TTV) EKG Oksimetri Suction laryngeal mask airways (LMA) katup PEEP laringoskop video kapnografi kolorimet Obat-obat emergensi (vasopressor) Harus dipersiapkan sebelum masuk ke ruangan pasien  minimalisir pemaparan PERTIMBANGAN KHUSUS INTUBASI UNTUK PASIEN COVID Ditempatkan di ruangan tekanan negatif R ocuronium, daripada suksinilkolin Durasi kerja rocuronium yang lebih lama  mencegah aerosolisasi melalui batuk pasien dalam beberapa upaya intubasi succinylcholine memiliki durasi efek yang hanya berlangsung selama 3-5 menit . Penggunaan lidokain IV dan pencegahan fentanyl  cegah batuk

Minimalisir intubasi fiberoptik  memicu batuk Ventilasi bag-mask harus dihindari  ↑ resiko tertular Peroksigenasian berkualitas tinggi sebelum manajemen jalan napas  cegah gagal napas akut ANTISIPASI Jika ventilasi pasca induksi diperlukan sebelum intubasi  digunakan LMA setelah induksi  u/ aerosolisasi yang lebih rendah . V entilasi bag-mask diperlukan  volume tidal yang rendah , hindari kebocoran , aliran udara harus mati selama laringoskopi Jika terdapat tanda kesulitan jalan napas  tim bedah harus siap disamping REKOMENDASI: M enghindari instrumentasi berulang dari jalan napas yang sulit pada pasien COVID-19 Semua tenaga medis wajib tau pasien mana yang +/suspect COVID19

R isiko penularan virus yang sangat tinggi ke semua yang terlibat dalam perawatan pasien COVID-19 yang tertular secara aktif menerima kompresi dada Kenakan APD dengan benar sebelum coba intubasi atau ventilasi bag-mask Jika keadaan tidak memungkinkan pake APD, pertimbangkan LMA daripada intubasi Intubasi dapat dilakukan setelah ROSC

PERTIMBANGAN PASCA INTUBASI Setelah intubasi  minimalkan waktu untuk memasukkan manset ETT dan koneksi ke sirkuit ventilator Peralatan yang bersentuhan dengan jalan napas ( laringoskop dan masker)  harus segera dibuang atau dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk dekontaminasi . APD yang terkontaminasi harus dilepas secepat mungkin Perhatikan t ingkat sedasi  untuk membatasi disinkroni ventilator pasien  cedera paru , ketidakstabilan hemodinamik , dan ↑ risiko pajanan jika petugas kesehatan penyesuaian ventilator

EKSTUBASI PASIEN COVID19 Ekstubasi  resiko penularan  kontak selaput lendir yang lebih sedikit , tetapi berpotensi ↑ risiko aerosolisasi batuk , M embatasi jumlah orang yang hadir untuk ekstubasi Pasien-pasien ini tidak boleh diekstubasi ke udara ruangan ,  dukungan oksigen rendah , sedangkan risiko gagal napas dan reintubasi selanjutnya tinggi NIV dan HFNC  ↑ resiko gagal napas  rencana dukungan oksigen pasca ekstubasi harus dibuat sebelum ekstubasi A erosolizing nebulizer pasca ekstubasi idealnya harus dihindar  ganti dengan NIV Trakeostomi lebih baik daripada ekstubasi percobaan terutama pasien mengalami intubasi yang sulit

BERAPA LAMA COVID-19 BERTAHAN? COVID-19 dapat hidup dalam aerosol setidaknya selama 3 jam , di atas tembaga selama 4 jam , dan di atas karton selama 24 jam . COVID-19 paling stabil pada plastik dan baja tahan karat , dua permukaan yang lebih umum ditemukan di lingkungan rumah sakit . COVID-19 ditemukan dapat hidup dan menular pada plastik dan baja tahan karat selama 72 jam setelah terpapar . Rencana intubasi COVID-19 berisiko tinggi dan rencana dekontaminasi pasca-intubasi

KESIMPULAN R uang bertekanan negatif , ventilator mekanis , dan staf Ketersediaan ventilator M embatalkan kasus bedah elektif akan menurunkan penularan REKOMENDASI R ocuronium, daripada suksinilkolin Penggunaan lidokain IV dan pencegahan fentanyl  cegah batuk

Ig: Ryota_edu
Tags