Journal readiing terkait zolpidem dari brazil

SekarAdindha 0 views 14 slides Oct 08, 2025
Slide 1
Slide 1 of 14
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14

About This Presentation

case report


Slide Content

Journal Reading Additional grounds for tighter regulation? A case series of five women with zolpidem dependence from a Brazilian women-specific substance use disorder outpatient service PPDS I PSIKIATRI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET RUMAH SAKIT DR. MOEWARDI JAWA TENGAH 2025

data terbaru menunjukkan adanya penyalahgunaan , toleransi , dan ketergantungan , terutama pada dosis tinggi Di Brasil , terjadi peningkatan signifikan penggunaan zolpidem, bahkan selama pandemi COVID-19. Latar Belakang Zolpidem awalnya dipromosikan sebagai hipnotik non- benzodiazepin dengan risiko adiksi lebih rendah dibanding benzodiazepine Studi ini menjadi penting karena sebelumnya belum ada laporan sistematis mengenai kasus ketergantungan zolpidem di Brasil , terutama pada layanan khusus perempuan Tujuan utama ? Memberikan gambaran pola penggunaan , gejala klinis , faktor risiko , serta strategi penanganan

Metode Desain: Retrospektif , meninjau rekam medis pasien dengan diagnosis ketergantungan zolpidem (Des 2021 – Des 2023) Menggunakan standar pelaporan CARE guidelines Data yang dicatat : dosis harian rata- rata, Riwayat penggunaan , gejala keracunan dan putus obat , komorbiditas psikiatri , serta outcome perawatan

KASUS 1 Seorang pasien wanita berusia 25 tahun menunjukkan Riwayat satu tahun pelecehan zolpidem oral, yang dimulai setelah akhir hubungan 9 tahun yang menyedihkan . Sejarah termasuk bulimia pada masa remaja , penggunaan clonazepam sebelumnya untuk pengendalian kecemasan . Pasien mengonsumsi alkohol dalam pola non- penyalahgunaan dan ganja sesekali . Setelah pelepasan dari mantan tunangannya , dia melaporkan meningkatkan konsumsi zolpidem menjadi 150 mg / hari , didistribusikan sepanjang hari . Dia melaporkan jatuh , luka bakar , mengirim pesan yang tidak pantas , episode pelupa , kesulitan dalam retensi ingatan , gangguan perhatian , dan kantuk siang hari yang berlebihan . Dia dirawat menggunakan zolpidem 20 mg/ hari , yang secara bertahap dihentikan dan digantikan oleh clonazepam (2 mg/ hari ). Pasien mengalami 9 kekambuhan hingga bulan kesepuluh pengobatan , ditandai dengan konsumsi beberapa tablet biasanya dalam satu hari , setelah konflik interpersonal. Penggunaan zolpidem selama episode ini berkisar antara 20-600 mg/ hari , didistribusikan sepanjang hari

KASUS 2 Seorang pasien wanita berusia 28 tahun , petugas kesehatan , dirawat karena riwayat penggunaan zolpidem oral selama dua tahun . Setelah keluar dari fasilitas psikiatri swasta , dia memulai perawatan rawat jalan . Riwayat kejiwaan termasuk membersihkan anoreksia nervosa sejak remaja , dengan dua rawat inap sebelumnya untuk kondisi ini . Dia membantah penggunaan zat lain. . Dia dirawat mengonsumsi sekitar 600-900 mg/ hari zolpidem. Rawat inap di rumah dan cuti kerja 15 hari diresepkan , dengan maksimum 420 mg / hari zolpidem untuk menghindari kejang . Pada bulan-bulan berikutnya , strategi mengurangi asupan zolpidem sebesar 10% per minggu dicoba . Pada bulan kedua pengobatan , dia mengalami gejala penarikan (tremor, berkeringat , mengidam ), tetapi tidak ada kejang . Ketika pasien seharusnya mencapai 210 mg / hari , dia mengaku benar-benar mengonsumsi sekitar 260 mg / hari , meresepkan sendiri jumlah tambahan zolpidem, yang kemudian menyebabkan regresi menjadi 350 mg / hari

KASUS 3 Seorang pasien wanita berusia 36 tahun yang sudah menikah , petugas kesehatan , memulai tindak lanjut rawat jalan selama kehamilannya , menunjukkan riwayat ketergantungan zolpidem oral selama lima tahun . Riwayat psikiatri termasuk kecurigaan gangguan ambang dan depresi berulang , awalnya diobati dengan venlafaxine dan kemudian dengan sertraline 50 mg / hari , serta gangguan hiperaktif defisit perhatian , diobati dengan Ritalin. Dia mulai mengonsumsi obat penenang 5 tahun sebelumnya , awalnya pada 5 mg / hari karena insomnia awal , akhirnya mencapai konsumsi 55 mg / hari . Selain itu , dia telah mengalami episode berjalan dalam tidur . Pada janji temu pertama , diputuskan untuk mengurangi zolpidem menjadi 40 mg / hari , tetapi mengakibatkan memburuknya gejala depresi , yang menyebabkan peningkatan sertrin menjadi 100 mg / hari .

KASUS 4 Seorang wanita lajang berusia 32 tahun yang menganggur selama setahun , memulai perawatan rawat jalan karena penyalahgunaan zolpidem oral selama dua tahun . Pasien kadang - kadang menggunakan alkohol , tanpa informasi tentang merokok atau penggunaan obat-obatan terlarang . Sejarahnya termasuk operasi bariatrik yang menghasilkan penurunan berat badan yang signifikan Zolpidem awalnya ditawarkan oleh saudara perempuannya (10 mg / hari ), untuk mengatasi insomnia setelah perubahan jadwal kerja pasien . Dia melaporkan kebutuhan yang meningkat untuk meningkatkan asupan untuk memenuhi tuntutan tidur , mencapai puncak penggunaan harian 30 mg. Dia mencari perawatan psikiatri untuk penyalahgunaan zolpidem, menerima resep untuk trazodone 150 mg / hari dan zolpidem 20 mg / hari , dengan perbaikan parsial . Saat masuk dia menggunakan 60 mg / hari zolpidem, dan ibunya kemudian mengungkapkan bahwa dia telah mengonsumsi lebih dari 300 mg

KESIMPULAN KASUS

KESIMPULAN KASUS Karakteristik umum pasien : Usia : 25–45 tahun . Lama penggunaan hingga ketergantungan : 6 bulan – 7 tahun . Dosis harian : 60–900 mg/ hari ( jauh di atas dosis terapi 5–10 mg/ hari ). Semua kasus berawal dari insomnia primer . Faktor komorbid : gangguan makan (n=3), depresi berulang (n=1), ADHD (n=1), ciri borderline (n=1 ) Efek samping & gejala klinis : Intoksikasi : gangguan memori , disfungsi sosial , jatuh , kejang , sleepwalking, perilaku disosiatif . Putus obat : insomnia rebound, craving, toleransi , kejang (pada 2 pasien )

DISKUSI Kasus ini menunjukkan ketergantungan zolpidem dapat terjadi cepat bahkan pada perempuan muda tanpa riwayat SUD lain. Pola penggunaan berkembang dari insomnia → toleransi → penggunaan rekreasional / euforia ( pharming ). Dosis tinggi menyebabkan perubahan ikatan reseptor GABA-A (α1 → α2/α3/α5), yang memicu efek euforia menyerupai stimulan . Menunjukkan adanya iatrogenic insomnia karena pemberian zolpidem tanpa follow-up jangka panjang . PROMUD terbukti efektif dengan pendekatan multidisiplin khusus perempuan , namun relaps tetap sering terjadi

KESIMPULAN dan KETERBATASAN jumlah kasus kecil (n=5). Durasi follow-up relatif singkat . Tidak ada kelompok kontrol atau data prevalensi nasional . Ketergantungan zolpidem merupakan isu kesehatan global yang sedang meningkat , bukan sekadar kasus sporadis . Perlu regulasi ketat dalam peresepan dan distribusi zolpidem. Belum ada protokol baku dalam terapi ketergantungan zolpidem, sehingga pendekatan individual & multidisiplin diperlukan . Studi ini menegaskan pentingnya layanan khusus perempuan dalam penanganan adiks KETERBATASAN KESIMPULAN

12 PERTANYAAN Ya Tidak Tidak Jelas Keterangan 1. Apakah karakteristik demografis pasien dijelaskan dengan jelas ? √     K arakteristik demografis pasien dijelaskan dengan cukup dan dpat dilihat pada table 1 2. Apakah riwayat penyakit pasien dijelaskan dengan jelas dan disajikan dalam bentuk kronologis ? √     Dalam kasus 1-5, kronologi Riwayat penyakit pasien dijelakan dengan jelas 3. Apakah kondisi klinis pasien saat pertama kali datang dijelaskan dengan jelas ? √     Dalam kasus 1-5, kronologi Riwayat penyakit pasien dijelakan dengan jelas 4. Apakah pemeriksaan diagnostik atau metode penilaian dan hasilnya dijelaskan dengan jelas ?   √   Pemeriksaan diagnostic dan metode penilaian tidak dijelaskan secara rinci 5. Apakah intervensi atau prosedur pengobatan dijelaskan dengan jelas ? √ Pengobatan yang diberikan dijelaskan secara lengkap CRITICAL APPRAISAL

Case Reports PERTANYAAN Ya Tidak Tidak Jelas Keterangan 6. Apakah kondisi klinis pasien setelah intervensi dijelaskan dengan jelas ? √    Ya kondisi dijelaskan pada perjalanan penyakit pasien dalam setiap kasus 7. Apakah efek samping (harm) atau kejadian tidak diharapkan dijelaskan ? √     Ya kondisi dijelaskan pada perjalanan penyakit pasien dalam setiap kasus 8. Apakah laporan kasus ini memberikan pelajaran atau pesan penting ( takeaway message )? √     Ya, laporan kasus ini memberikan Pelajaran serta informasi penting terhadap penggunaan klinis dari zolpidem 13

Terimakasih