Comparing The Efficacy Of Local VS General Anesthesia In Inguinal Hernia Repair: Postoperative Pain And Recovery Departemen Ilmu Anestesi RSUD RSUD Dr. Soegiri Lamongan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya 2025 September 2025 Pembimbing: dr., Yudhistiro Andri Nugroho Sp.An Journal Reading Oleh : Sausan Nur Alya (20244881055) Mufidatus Zahra (20244881036) ‹#›
Judul Jurnal ‹#›
Pendahuluan Inguinal hernia repair merupakan salah satu prosedur bedah yang paling sering dilakukan di seluruh dunia. Pilihan jenis anestesi, baik anestesi lokal (LA) maupun anestesi umum (GA), memiliki implikasi yang signifikan terhadap nyeri pasca operasi, pemulihan, komplikasi, serta kepuasan pasien. Penelitian ini membandingkan efektivitas LA dan GA dalam perbaikan hernia inguinal dengan fokus pada nyeri pasca operasi, lama pemulihan, komplikasi, dan tingkat kepuasan pasien. ‹#›
Metode Desain Penelitian: Grup Intervensi: Grup LA Bupivacaine 0,5% + 1% lidocaine. Grup GA Propofol (2mg/kg) + fentanyl (2mcg/kg) Randomized, single center ‹#›
Tujuan Penelitian Untuk membandingkan efektivitas anestesi lokal (LA) dan anestesi umum (GA) dalam operasi perbaikan hernia inguinal dengan menilai nyeri pasca operasi, lama pemulihan, komplikasi, dan kepuasan pasien. ‹#›
Populasi dan Sampel Kriteria Inklusi : Usia 18–75 tahun Status ASA I–III Belum pernah menjalani operasi hernia Kriteria Ekslus i: Hernia rekuren/bilateral Riwayat gangguan koagulasi, Penyakit kardiopulmoner berat Alergi anestesi lokal, Pasien yang tidak dapat memberikan persetujuan. ‹#›
Populasi dan Sampel Jumlah Sampel : 100 partisipan yang memenuhi kriteria inklusi & ekslusi Dibagi 50 partisipan dalam tiap grup ‹#›
Analisis Statistik Uji Statistik : 1. Software: SPSS versi 25.0 2. Data kontinu (mean ± SD): dianalisis menggunakan Student’s t-test 3. Data kategorikal (proporsi %): dianalisis menggunakan Chi-square test atau Fisher’s exact test (jika sampel kecil) Signifikansi : p < 0,05 ‹#›
Intervensi Kelompok LA menerima anestesi infiltrasi lokal dengan campuran bupivakain 0,5% dan lidokain 1%, sedangkan kelompok GA menerima anestesi umum dengan induksi propofol dan fentanyl, dilanjutkan dengan pemeliharaan menggunakan sevofluran/isofluran. Semua pasien menjalani operasi hernia dengan teknik Lichtenstein. ‹#›
Hasil Tidak ada perbedaan signifikan (p>0.05) pada semua karakteristik baseline. Dengan demikian, perbedaan hasil pada penelitian (misalnya nyeri, waktu pemulihan, komplikasi) lebih mungkin disebabkan oleh jenis anestesi yang digunakan, bukan karena faktor pasien. ‹#›
Hasil Lama operasi hampir sama (±46 menit, p=0.62). Waktu anestesi jauh lebih singkat pada LA (50 vs 68 menit, p<0.001). Perdarahan tidak berbeda signifikan. Tidak ada pasien LA yang perlu konversi ke GA, tapi 16% butuh tambahan infiltrasi lokal. Kesimpulan: LA lebih efisien dalam waktu anestesi, walaupun kadang perlu tambahan infiltrasi. ‹#›
Hasil VAS nyeri selalu lebih rendah pada LA di semua titik waktu. Perbedaan paling mencolok segera pascaoperasi (3.2 vs 5.8). Bahkan hingga hari ke-14, LA tetap menunjukkan nyeri lebih ringan. Kesimpulan: LA memberikan kontrol nyeri pascaoperasi yang lebih baik dan bertahan lama. ‹#›
Hasil Semua parameter pemulihan lebih cepat pada LA. Pasien LA bisa berjalan 3 jam pascaoperasi, GA butuh ±6,5 jam. Lama rawat inap LA hanya ±12 jam, GA ±18 jam. Kembali ke aktivitas & kerja juga lebih cepat pada LA. Kesimpulan: LA mempercepat pemulihan fungsional & memperpendek hospital stay. ‹#›
Hasil Mual, muntah, dan retensi urine jauh lebih rendah pada LA (p<0.05). Infeksi luka & seroma lebih banyak pada GA, tapi tidak signifikan. Nyeri kronis lebih rendah di LA (8% vs 20%, borderline signifikan p=0.05). Tingkat kepuasan pasien lebih tinggi pada LA (4.6 vs 3.9). Kesimpulan: LA lebih aman, mengurangi komplikasi, dan meningkatkan kepuasan pasien. ‹#›
Diskusi Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan anestesi lokal (LA) pada perbaikan hernia inguinal memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan anestesi umum (GA) dalam hal nyeri pascaoperasi, kecepatan pemulihan, komplikasi, serta kepuasan pasien. 1. Karakteristik pasien Kedua kelompok (LA vs GA) memiliki karakteristik dasar yang sebanding (usia, jenis kelamin, BMI, status ASA, dan komorbiditas). Hal ini memastikan bahwa perbedaan hasil lebih disebabkan oleh jenis anestesi, bukan faktor pasien. 2. Nyeri pascaoperasi Pasien dengan LA melaporkan skor nyeri yang lebih rendah pada seluruh titik waktu, termasuk segera setelah operasi hingga 14 hari pascaoperasi. Efek analgesia lebih baik pada LA kemungkinan terkait dengan blokade saraf lokal yang bertahan lebih lama dan menurunkan respon inflamasi. ‹#›
Diskusi 3. Pemulihan Waktu mobilisasi pertama, asupan oral, lama rawat inap, hingga kembalinya pasien ke aktivitas normal dan kerja secara signifikan lebih cepat pada kelompok LA. Pemulihan yang lebih cepat juga mengurangi beban biaya dan penggunaan fasilitas kesehatan. 4. Komplikasi Komplikasi pascaoperasi lebih rendah pada LA, terutama mual, muntah, dan retensi urine, yang lebih sering ditemukan pada pasien GA akibat efek sistemik obat anestesi. Selain itu, nyeri kronis pada 3 bulan pascaoperasi lebih rendah pada kelompok LA ‹#›
Diskusi 5. Kepuasan pasien Kepuasan pasien lebih tinggi pada kelompok LA. Faktor-faktor yang berkontribusi antara lain nyeri lebih ringan, pemulihan lebih cepat, komplikasi lebih sedikit, dan tidak adanya kebutuhan intubasi. 6. Pertimbangan klinis Meskipun LA memiliki banyak keunggulan, terdapat keterbatasan. Beberapa pasien dengan kecemasan tinggi, nyeri ambang rendah, atau hernia yang kompleks mungkin lebih sesuai dengan GA. Selain itu, keberhasilan LA sangat bergantung pada keterampilan ahli bedah dan anestesiolog dalam melakukan infiltrasi lokal yang adekuat. ‹#›
Kesimpulan Anestesi lokal terbukti lebih efektif dibanding anestesi umum dalam operasi perbaikan hernia inguinal, dengan keuntungan berupa nyeri pasca operasi lebih rendah, pemulihan lebih cepat, komplikasi lebih sedikit, dan tingkat kepuasan pasien lebih tinggi. Hasil ini mendukung penggunaan anestesi lokal, khususnya pada prosedur elektif dan rawat jalan. ‹#›
Critical Appraisal Validity ‹#›
Critical Appraisal Importance B. Apa hasil dari studi ini?cc Apa hasil secara keseluruhan dari review ini? Studi observasional besar menunjukkan LA lebih baik daripada GA dalam hal komplikasi, efisiensi, dan pemulihan; RCT kecil mendukung sebagian aspek, meski ada hasil yang bervariasi. Penurunan komplikasi (hingga 50%), efisiensi waktu (belasan menit), dan potensi penghematan biaya (juta dolar secara nasional). Cocok terutama untuk pasien frail, day-case, atau sistem dengan fokus efisiensi; perlu pertimbangan konteks, preferensi pasien, dan kapasitas klinis. LA sebaiknya dipertimbangkan lebih luas pada perbaikan hernia terbuka, terutama pada populasi rentan dan sistem kesehatan yang efisien. RCT besar masih diperl ukan untuk memperkuat rekomendasi. 2. Seberapa akurat hasil ini? Studi observasional besar → ukuran sampel sangat besar, sehingga hasil punya presisi tinggi dan statistical power kuat. Analisis multivariat & instrumental variable → mengurangi bias seleksi (karena pasien yang lebih sehat cenderung lebih dipilih untuk LA). Hasil konsisten: penurunan komplikasi, waktu operasi lebih singkat, pemulihan lebih cepat. ‹#›
Critical Appraisal Applicability ‹#›
Critical Appraisal Kesimpulan KESIMPULAN Hasil atau rekomendasi adalah Valid (form A) Ya /Tidak/ Tidak Dijelaskan Hasil bermanfaat secara klinis ( form B) Ya /Tidak/ Tidak Dijelaskan Hasil relevan dengan praktek nyata (form C) Ya /Tidak/ Tidak Dijelaskan ‹#›