Senin, 2 8 April 2025 J URNAL REVIEW Pada Mata Kuliah Kolaborasi Antar Profesi (KAP) Dipresentasikan Oleh: Maisya Zahra Supervisor: dr. Hendra Kurniawan, M.Sc., Sp. P (K) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS KEDOKTERAN KELUARGA LAYANAN PRIMER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA TAHUN 2025
1. Identitas Artikel Judul : Development and Testing of a Patient Outcome Measure for Interprofessional Tuberculosis Care ( Pengembangan dan Pengujian Pengukuran Outcome Pasien untuk Perawatan Tuberkulosis Interprofesional : Sebuah Studi Delphi) Penulis : Bau D. Ardyansyah , Reinie Cordier, Margo Brewer, Dave Parsons Jurnal : Emerging Science Journal Vol & Edisi : Vol. 9, No. 1, Februari 2025 DOI : 10.28991/ESJ-2025-09-01-08
2. Latar Belakang Penelitian WHO telah merekomendasikan praktik kolaboratif antarprofesi ( Interprofessional Collaborative Practice /IPC) untuk mengatasi kompleksitas pengelolaan TB. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi mematikan yang memerlukan pendekatan multidisipliner . Namun , terdapat kekosongan dalam alat ukur yang dapat mengevaluasi dampak IPC terhadap hasil pengobatan pasien TB.
Membuat dan menguji instrumen pengukuran hasil pasien ( patient outcome measure ) yang dapat menilai dampak fungsional dari perawatan interprofesional pada pasien TB, berdasarkan persepsi pasien . 3. Tujuan Penelitian
4. Metodologi Jenis Penelitian Mixed-methods Metode Studi Delphi Tahap Penelitian Pengembangan kerangka konseptual & item Delphi internasional (2 putaran ) Penerjemahan dua arah ke Bahasa Indonesia Delphi nasional (1 putaran ) Analisis Data Kuantitatif : Menggunakan SPSS v26 Kualitatif : Komentar terbuka dianalisis menggunakan content analysis Validitas Isi Instrument Standar COSMIN ( Consensus-based Standards for the selection of health Measurement Instruments) Kriteria Konsensus Content Validity Index (CVI) ≥ 70%, Interquartile Range (IQR) ≤ 1 Median skor 4 atau 5 ( skala Likert 5 poin ).
5. Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) 1. Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) Konsep ini bersumber dari empat kerangka kerja utama : IPEC Core Competencies – kompetensi kolaboratif dalam pendidikan antarprofesi . Canadian Interprofessional Health Collaborative (CIHC) – kerangka kerja kompetensi interprofesional nasional dari Kanada. Curtin University Interprofessional Capability Framework – kerangka kerja dari universitas peneliti utama . WHO Framework for Action on Interprofessional Education and Collaborative Practice – panduan global WHO untuk kolaborasi antarprofesi .
5. Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) 2. Tuberculosis (TB) Care Berdasarkan literatur ttg keberhasilan pengobatan TB: WHO Report on Adherence to Long-term Therapies – laporan WHO ttg kepatuhan terapi jangka panjang . Literatur tambahan mengenai : Keterlibatan pasien (patient engagement) Keselamatan pasien (patient safety) Panduan perawatan multi- profesi (multi-professional care) Peneliti tidak hanya mengembangkan instrumen dari perspektif klinis semata , tetapi mengintegrasikan nilai-nilai kolaborasi antarprofesi dan pengalaman pasien , untuk menghasilkan alat ukur yang holistik dalam konteks perawatan TB.
6. Hasil Penelitian Instrumen akhir terdiri dari 44 item yang dikelompokkan dalam 5 domain : Patient-Centered Care (10 item), Team Collaboration (8 item), Team Communication (4 item), Respectful and Ethical (9 item), Health Awareness (13 item). Partisipan : 65 pakar internasional , 61 pakar dari Indonesia. Mayoritas adalah dokter dan perawat dengan pengalaman ≥ 3 tahun dalam perawatan TB. Konsensus tercapai di semua tahap , baik internasional maupun nasional .
7. Kesimpulan Penelitian 01 02 03 Instrumen yang dikembangkan memenuhi syarat validitas isi menurut standar COSMIN. Instrumen ini menjadi alat ukur pertama yang berfokus pada hasil perawatan TB berbasis pendekatan interprofesional dari perspektif pasien , khususnya di konteks Indonesia. Validasi lebih lanjut dibutuhkan untuk mengevaluasi properti psikometrik lainnya ( misalnya validitas konstruk , reliabilitas , dan sensitivitas terhadap perubahan ).
8. Analisis PICOT P (Population) Profesional kesehatan dengan pengalaman dalam perawatan pasien TB, yang berperan sebagai panelis ahli (expert participants) dalam studi Delphi. Populasi internasional (Australia, AS, India, Bangladesh) 65 orang dan populasi nasional (Indonesia) 61 orang. I (Intervention) Pengembangan dan pengujian instrumen pengukuran hasil pasien (patient outcome measure) berbasis praktik kolaboratif antarprofesi (Interprofessional Collaborative Practice / IPCP). C (Comparison) Tidak secara eksplisit dibandingkan dengan alat ukur lain, namun secara implisit dibandingkan dengan alat ukur tradisional yang hanya menilai aspek klinis ( misalnya , negatif BTA, berat badan, dll .) tanpa mempertimbangkan kolaborasi tim interprofesional . O (Outcome) Tersusunnya instrumen yang valid secara isi (content valid) untuk mengukur dampak fungsional perawatan TB berbasis interprofesional dari perspektif pasien . T (Time) Proses penelitian berlangsung dari Mei 2023 hingga Februari 2024 , termasuk 2 putaran Delphi internasional , penerjemahan , dan 1 putaran Delphi di Indonesia.
Metodologi Delphi yang kuat dan sistematis dengan representasi multidisiplin dan multinasional dari para pakar . Mengisi kekosongan literatur dengan mengembangkan instrumen yang bersifat patient center ( sebuah aspek yang selama ini sering diabaikan ). Proses penerjemahan sesuai standar WHO dan COSMIN. Fokus pada validitas isi (content validity) yang menyeluruh 1. 3. 2. 4. 9. Kelebihan / Kekuatan
Hanya menilai validitas isi , belum mencakup validitas konstruk atau reliabilitas secara menyeluruh . Keterwakilan profesi belum merata ( mayoritas dokter dan perawat ). Belum diuji pada populasi pasien , masih perspektif pakar . Padahal , tujuannya adalah mengukur hasil perawatan dari sudut pandang pasien . Potensi variasi budaya dan sistem kesehatan 1. 3. 2. 4. 9. Kekurangan / Kelemahan
10. Saran Perbaikan 01 02 03 Melakukan uji properti psikometrik lanjutan , dengan uji validitas konstruk (construct validity), reliabilitas internal, dan responsiveness menggunakan data pasien nyata . Melibatkan pasien TB secara langsung dalam tahap uji coba (pilot testing) untuk mengetahui apakah instrumen mudah digunakan , dimengerti , dan mencerminkan pengalaman pasien . Mengembangkan versi instrumen yang bisa diisi mandiri oleh pasien (self-administered) dan mengintegrasikannya dengan versi digital/mobile-friendly.
11. Penilaian Akhir 01 02 03 Penelitian ini menunjukkan kualitas ilmiah yang tinggi dan berkontribusi signifikan terhadap pengembangan instrumen berbasis kolaborasi interprofesi dalam konteks tuberkulosis (TB). Merupakan langkah awal yang sangat kuat dan strategis dalam pengembangan alat ukur hasil pasien berbasis interprofessional care untuk TB Dengan penyempurnaan dan validasi lanjutan , instrumen ini memiliki potensi besar untuk digunakan secara luas dalam penelitian , praktik klinis , dan evaluasi kebijakan kesehatan .