JURNAL PEMBELAJARAN
MODUL 3
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
PENDIDIKAN INKLUSIF
Di susun oleh:
RISKA HANDAYANI, S.Pd
No. UKG :
LPTK UNIVERSITAS NEGERI MANADO
Pengertian Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif merupakan pemenuhan hak semua anak dalam
mendapatkan kesempatan belajar, terlepas dari kemampuan atau
ketidakmampuan latar belakang budaya, bahasa, agama, jender, sosial
atau ekonomi.
Pendidikan Inklusif Artinya
Penerimaan terhadap perbedaan: Menerima bahwa setiap anak
memiliki kemampuan dan cara belajar yang unik.
Pembelajaran yang fleksibel: Menyediakan variasi metode
pengajaran dan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan
belajar individual setiap siswa.
Dukungan yang menyeluruh: Mengelola ruang kelas yang inklusif
dengan guru yang memiliki kompetensi untuk mengajar siswa
dengan berbagai latar belakang dan kemampuan.
Kerjasama tim: Bekerjasama dengan orang tua, terapis, dan
profesional lainnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang
optimal bagi semua siswa.
Tujuan Pendidikan Inklusif
Memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua peserta
didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial, atau
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
Mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai
keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik.
Manfaat Pendidikan Inklusif
Dapat menghargai diri sendiri sekaligus orang lain yang memiliki
perbedaan dengan kita
sebagai sikap menghargai adanya perbedaan budaya dan tradisi yang
ada dilingkungan sekitar
mengurangi sikap diskriminatif, sebab pada dasarnya semua manusia itu
memiliki kedudukan sama dan tidak boleh dibeda-bedakan.
Prinsip Pendidikan Iinklusif
Keberagaman: Keberagaman menjadi salah satu prinsip utama dalam
pendidikan inklusif. Keberagaman ini akan memperkaya proses
pendidikan.
Berbasis potensi: Pendidikan inklusif harus berbasis pada potensi.
Melibatkan siswa: Pendidikan inklusif harus melibatkan semua peserta
didik.
Melibatkan pemangku kepentingan: Pendidikan inklusif harus
melibatkan semua pemangku kepentingan.
Keterlibatan: Pendidikan inklusif harus melibatkan semua komponen
pendidikan yang berkaitan.
Rancangan Pendidikan Inklusif
Melakukan identifikasi karakteristik murid di dalam kemas
merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru
guru memiliki metode dalam memenuhi kebutuhan inklusifitas..
menggunakan kosakata yang dipahami oleh peserta didik
Melakukan pembelajaran berdiferensiasi untuk mengetahui kelebihan
dan kelemahan belajar peserta didik didala kelas saat proses
pembelajaran
Penataan tempat duduk yang sesuai dan menghasilkam kelas yang
kondusif
Penerapan pendidikan inklusif
Pendidikan inklusif adalah pendekatan pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada semua siswa untuk belajar bersama, tanpa
memandang latar belakang, kemampuan, atau kondisi fisik maupun kognitif
mereka. Berikut adalah beberapa cara menerapkan pendidikan inklusif di
sekolah:
Kelas campuran: Anak-anak dengan berbagai kebutuhan belajar berbagi
ruang kelas dengan teman-teman sebaya mereka.
Membangun lingkungan belajar yang ramah: Guru berusaha
menyediakan lingkungan belajar yang ramah dan mendukung bagi
semua siswa.
Menyediakan sarana dan prasarana: Sekolah menyediakan sarana dan
prasarana yang dibutuhkan bagi sekolah biasa agar bisa menerima
siswa luar biasa.
Menggunakan alat bantu khusus: Sekolah menggunakan alat bantu
khusus dalam pembelajaran.
Menggunakan guru pendamping: Sekolah menggunakan guru
pendamping (shadow teacher) jika dibutuhkan.
Menyediakan buku penghubung: Sekolah memberikan buku
penghubung kepada siswa agar orangtua/wali mengetahui kegiatan
yang dilakukan anak selama berada di sekolah.
Membangun kelas inklusif: Guru dapat mengubah ruang fisik, misalnya
meredupkan lampu, memindahkan meja, melukis mural.
Menlibatkan siswa dalam pengalaman bersama: Guru melibatkan setiap
siswa dalam pengalaman bersama, seperti kunjungan lapangan dengan
akomodasi untuk aksesibilitas.
Tantangan Pendidikan Inklusif
Kurangnya pelatihan guru
Kurangnya pemahaman masyarakat
Kurangnya guru pendamping
Kurangnya kompetensi guru
Kurangnya sumber daya
Kurangnya layanan dukungan
Fasilitas pembelajaran kurang
Upaya Mengatasi Permasalahan Pendidikan Inklusif
Pelatihan guru: Melatih guru agar memiliki sikap positif terhadap anak
berkebutuhan khusus (ABK) dan keterampilan dalam menangani
keberagaman siswa. Pelatihan dapat mencakup pendekatan inklusif,
manajemen kelas, dan pengelolaan kebutuhan khusus.
Memenuhi sarana dan prasarana sekolah: Pemerintah dapat
memberikan bantuan dana untuk mendukung penyediaan fasilitas
sekolah.
Sosialisasi kepada orang tua dan masyarakat: Memberikan wawasan
tentang hak setiap anak dalam belajar, termasuk ABK.
Menyadari hak-hak disabilitas: Menyadari bahwa orang dengan
disabilitas masih mengalami stigma, stereotip, dan diskriminasi.
Menciptakan ruang aman: Menciptakan ruang aman bagi siswa.
Melibatkan seluruh komunitas: Melibatkan peran seluruh komunitas
dalam penyelenggaraan pendidikan inklusif.
Pendekatan pembelajaran: Menggunakan pendekatan pembelajaran
yang tepat, seperti heterogeneous grouping dan cooperative
teaching.
Pendekatan kolaboratif: Melakukan pendekatan kolaboratif yang
melibatkan pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat.
REFLEKSI
Pendidikan inklusif adalah pendidikan yang sifatnya melibatkan
dan mengikutsertakan seluruh individu tanpa pandang bulu, apapun
kondisi yang dimiliki. Dengan upaya Bersama dari semua pihak dapat
menciptakan lingkungan Pendidikan yang memelihara keragaman.
Pendidikan inklusif adalah suatu paradigma Pendidikan yang
menempatkan keadilan, kebersamaan, dan keberagaman sebagai
pondasi utama. Bahwa setiap anak memiliki kemampuan dan cara
belajar yang unik, maka kita tentunya harus dapat menyediakan
variasi metode pengajaran dan kurikulum yang disesuaikan
dengan kebutuhan belajar individual setiap siswa (fleksibel),
memberi dukungan secara menyeuruh, dan bekerjasama dengan
orang tua, terapis, dan profesional lainnya untuk menciptakan
lingkungan belajar yang optimal bagi semua siswa
AKSI NYATA BERSAMA TEMAN SEJAWAT
UMPAN BALIK REKAN SEJAWAT
Ester Lemba, S.Pd
“Setelah mendengar pemaparan ibu tentang Pendidikan
inklusif, saya sangat mendukung pembelajaran inklusif
agar anak-anak memperoleh hak pembelajaran yang
sama.”
Septin Wildam, S.Pd
“Pemaparan yang ibu sampaikan sangat menarik.
Pembelajaran inklusif sangat baik di terapkan agar
menyamaratakan hak dan kesempatan belajar peserta
didik. ”
Indah Anggraeni, S.Pd
“Ternyata pembelajaran Inklusif sangatlah penting untuk
meningkatkan semangat belajar peserta didik. Pendidikan
merupakan hak semua anak tanpa memandang latar
belakang budaya, bahasa, agama, jender, sosial atau
ekonomi.”