K.4 PENDEKATAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN.pptx

YongkyIndrawan 0 views 26 slides Oct 15, 2025
Slide 1
Slide 1 of 26
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26

About This Presentation

fyretjry


Slide Content

Pendekatan pendekatan pembelajaran matematika & penerapan pada pembelajaran matematika Disusun Oleh kelompok IV : GEMIANA ASTUTI (032101176) SUCI RHAMADANI AGISTA PUTRI (032101212) WA ODE SITI RAHMADANIA (032101320) TIARA KASIH (032101319) YONGKY INDRAWAN (032101035)

PENGERTIAN pendekatan pembelajaran Pendekatan (approach) dapat dipandang sebagai suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisir berdasarkan prinsip-prinsip tertentu ( misalnya dasar filosofis , prinsip psikologis , prinsip didaktis , atau prinsip ekologis ), yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai . Dengan demikian pola tindakan tersebut dibangun di atas prinsip-prinsip yang telah terbukti kebenarannya sehingga tindakan-tindakan yang diorganisir dapat berjalan secara konsisten ke arah pencapaian tujuan . Berdasarkan pengertian di atas , pendekatan mengandung sejumlah komponen atau unsur , yaitu tujuan , pola tindakan , metode atau teknik , sumber-sumber yang digunakan , dan prinsip-prinsip . Pendekatan pembelajaran matematika adalah cara yang ditempuh guru dalam pelaksanaan pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat diadaptasi oleh peserta didik ..

JENIS JENIS PENDEKATAN matematika DILIHAT DARI SUDUT PANDANGNYA PENDEKATAN DI BAGI MENJADI pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach) dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach). Ada dua jenis pendekatan dalam pembelajaran matematika pendekatan yang bersifat metodologi pendekatan yang bersifat materi .

Pendekatan pembelajaran matematika

Pendekatan material yaitu pendekatan pembelajaran matematika dimana dalam menyajikan konsep matematika melalui konsep matematika lain yang telah dimiliki siswa . Misalnya untuk menyajikan penjumlahan bilangan menggunakan pendekatan garis bilangan atau himpunan , untuk menyajikan konsep titik pada bidng dengan menggunakan vector atau diagram cartesius , untuk menyajikan konsep penjumlahan bilangan pecahan yang tidak sejenis digunakan gambar atau model. a . Pendekatan material

Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan,prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan , prinsip umum ke dalam keadaan khusus . Yang termasuk dalam pendekatan Deduktif yaitu : M acam-macam pendekatan berdasarkan materi 1 . Pendekatan deduktif

1. Pendekatan RME (Realistic Mathematic Education) RME atau pendekatan Realistik adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sehari - hari sebagai sumber inspirasi dalam pembentukan konsep dan mengaplikasikan konsep - konsep tersebut atau bisa dikatakan suatu pembelajaran matematika yang berdasarkan pada hal - hal nyata atau real bagi siswa dan mengacu pada konstruktivis sosial . Langkah-langkah RME : Langkah 1: Memahami masalah kontekstual Langkah 2: Menjelaskan masalah kontekstual Langkah 3 : Menyelesaikan masalah Langkah 4 : Membandingkan jawaban Langkah 5: Menyimpulkan 2. Pendekatan konsep P endekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep ( miskonsepsi ). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama . Konsep merupakan mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalama n. Langkah-langkah pendekatan konsep : Tahap enaktik Tahap simbolik Tahap ikonik Pada pembelajaran matematika yang menggunakan pendekatan spiral, suatu konsep tidak diajarkan dari awal sampai akhir secara sebagian-sebagian , berulang-ulang , atau dalam selang waktu yang terpisah-pisah . Tetapi dalam pembelajaran , mula-mula konsep tersebut dikenalkan dengan cara dan dalam bentuk sederhana yang makin lama makin kompleks dan dalam bentuk abstrak . Pada akhirnya digunakan bentuk umum dalam matematika , diantara selang waktu yang terpisah itu diberikan konsep-konsep lain 3. Pendekatan spiral

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu , lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut . Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum . M acam-macam pendekatan berdasarkan materi 2. Pendekatan induktif

1. Pendekatan Open-Ended Problem Menurut Suherman dkk (2003; 123) problem yang diformulasikan memiliki multijawabanyang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga Open-Ended problem atau soalterbuka . Siswa yang dihadapkan dengan Open-Ended problem, tujuan utamanya bukan untukmendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatujawaban . Dengan demikian bukanlah hanya satu pendekatan atau metode dalammendapatkan jawaban , namun beberapa atau banyak.Sifat “ keterbukaan ” dari suatu masalahdikatakan hilang apabila hanya ada satu cara dalam menjawab permasalahan yang diberikanatau hanya ada satu jawaban yang mungkin untuk masalah tersebut . Langkah-langkah pembelajaran Open ended Pembelajran diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran dan pemberian motivasi kepada siswa berupa masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa . Penyajian masalah terbuka . Pengerjaan masalah terbuka secara individu Diskusi kelompok tentang masalah terbuka . Presentasi hasil diskusi kelompok . Siswa bersama guru menyimpulkan atau membuat ringkasan singkat tentang konsep atau ide-ide yang terdapat pada permasalahan yang diajukan .

Teacher Centered Approach 1 Adalah Pendekatan yang berpusat pada Guru.Jadi pada Teacher Centered Approach ini guru menerangkan semua materi kepada siswa.Pada Pendekatan ini yang termasuk dalam Student Centered Approach, contohnya yaitu : MACAM-MACAM PENDEKATAN DILIHAT DARI SUDUT PANDANGNYA Pendekatan Ko nstektual Pendekatan konstektual merupakan suatu konsep belajar dimana gurumenghadirkan situasi dunia nyata kedalam kelas dan mendorong siswa membuatmembuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalamkehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat .

Student Centered Approach 2 Adalah Pendekatan yang berpusat pada siswa . Pada Pendekatan ini ada 2 pendekatan yang termasuk dalam Student Centered Approach, yaitu : Pendekatan Kontruktivisme Konstruktivisme adalah sebuah teori belajar dimana teori ini berpusat pada siswa . Dalam penerapan teori ini , siswa adalah objek utama pada proses pembelajaran . Konstruktivisme menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran (student center). Pendekatan Saintific Pendekatan saintific adalah Proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agarpeserta didik secara aktif mengkonstruksi pengetahuan , ketrampilan , dan lainnya melaluitahapan mengamati , menanya , menalar , mencoba , dan menbentuk jejaring untuk semua mapel . Pendekatan Proses Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil.Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatanini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik .

Pendekatan metodologik pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran , yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum . Di dalam pendekatan pembelajaran mewadahi , menginsiprasi , menguatkan , dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu . b. Pendekatan metadologik

Langkah-langkah Pendekatan Deduktif Menurut Sagala (2010:76) langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan deduktif dalam pembelajaran adalah Guru memilih konsep , prinsip , aturan yang akan disajikan dengan pendekatan deduktif , Guru menyajikan aturan , prinsip yang berifat umum , lengkap dengan definisi dan contoh-contohnya , Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antarakeadaan khusus dengan aturan prinsip umum , Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaankhusus itu merupakan gambaran dari keadaan umum . M acam-macam pendekatan Metodologik 1. Pendekatan induktif pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudiandapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan , prinsip atau aturan Penyajian bahan pelajaran dari contoh-contoh yang bersifat khusus , kemudian siswa dituntut untuk membuat kesimpulan disebut pendekatan induktif Menurut Sagala (2010:77) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam model pembelajara n dengan pendekatan induktif yaitu : Memilih dan mementukan bagian dari pengetahuan ( konsep , aturan umum , prinsip dansebagainya ) sebagai pokok bahasan yang akan diajarkan . Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep , prinsip atau aturan umum itu sehinggamemungkinkan siswa menyusun hipotesis ( jawaban sementara ) yang bersifat umum . Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan dengan tujuanmembenarkan atau menyangkal hipotesis yang dibuat siswa . Kemudian disusun pernyataan tentang kesimpulan misalnya berupa aturan umum yangtelah terbukti berdasarkan langkah-langkah tersebut , baik dilakukan oleh guru atau oleh siswa . 2. Pendekatan deduktif Sebaliknya , dari suatu aturan ( definisi , teorema ) yang bersifat umum dilanjutkan dengan contoh disebut pendekatan deduktif . pendekatan deduktif adalah cara berfikir dari hal yang bersifat umum ke hal-hal yang bersifat khusus .

2. Pendekatan formal & pendeatan informal Informal berarti tidak menurut aturan resmi dalam prosedur matematis , sedangkan formal adalah bersifat matematis , melalui jalur-jalur logis , sistematis , dan menggunakan kaidah aksiomatis ( definisi , aksioma , atau teorema ). 3. Pendekatan Analitik & pendekatan Sintetik Analitik adalah cara mengerjakan proses matematika dimulai dari hal-hal yang diketahui , sebaliknya pendekatan sintetik dimulai dengan menjabarkan hal yang ditanyakan . 4. Pendekatan pemecahan masalah pendekatan pemecahan masalah adalah pendekatan tang digunakan dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan dengan maksud mengubah keadaan yang actual menjadi suatu keadaan, seperti yang kita kehendaki dengan memperhatikan prosedur pemecahan yang sistematis . . L angkah-langkah Pemecahan Masalah Secara garis besar strategi pemecahan masalah mengacu kepada model empat-tahap pemecahan masalah yang diusulkan oleh George Polya sebagai berikut. Memahami masalah Membuat rencana untuk menyelesaikan masalah Melaksanakan rencana yang dibuat pada langkah kedua Memeriksa ulang jawaban yang diperoleh

Penerapan pendekatan pada pembelajaran matematika

Penerapan Pendekatan Kontekstua l Kontruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif peserta didik berdasarkan pengalamannya . Guru sedikit menjelaskan apaitu bangun ruang , memberikan contoh macam-macam bangun ruang , sifat-sifat bangun ruang , rumus , unsur-unsur , dan konsep-konsep lain yang terdapat pada bangun ruang . Inkuiri : Guru meminta murid untuk memberikan contoh-contoh benda yang mirip dengan macam-macam bangun ruang yang ada disekitar lingkungan sekolah, dan gurumeminta peserta didik untuk mencari unsur-unsur, rumus dan sifat yang ada pada bendaberbentuk bangun ruang tersebut. Bertanya , guru memberikan kesempatan muridnya untuk bertanya seputar materi bangun ruang. Masyarakat belajar, Guru memberikan muridnya kesempatan untuk berdiskusi dengantemannya atau bertanya dengan keluarga dan lingkungan sekitar. Kemudian pemodelan, Guru memberikan suatu alat peraga untuk membangunpemahaman konsep materi bangun ruang, dan memotivasi siswa untuk berperan aktifdalam kegiatan pembelajaran. Refleksi , guru mejelaskan kembali dan memberikan kesimpulan atas apa saja yang telahdipelajari pada materi bangun ruang . Penilaian nyata , guru mengumpulkan berbagai informasi dan data tentang perkembangan belajar yang dilakukan peserta didik . Kemudian guru memahami seberapa besar perkembangan peserta didik dalam belajar bangun ruang dengan memberikan latihan soalatau dengan pekerjaan rumah. Penerapkan pembelajaran kontekstual dalam kegiatan pembelajaran matematatika yaitu kontruktivisme , inkuiri , bertanya , masyarakat belajar , pemodelan , refleksi , dan penilaian nyata yang dilakukan melalui pembelajaran materi bangun ruang , yakni sebagai berikut :

P enerapan pendekatan Kontruktivisme Berikut contoh penerapan pendekatan kontruktivistik dalam pembelajaran matematika : Kompetensi : Memahami konsep bilangan bulat Motivasi : anak-anak , kalian tentu masih ingat pada waktu di TK dulu pernah belajar tentangbilangan , angakat tangan ! ( diharapkan semua atau sebagian besar anak mengangkat tangannyamasingmasing . Baik sekali , B/I sangat senang karena ternyata kalian ingin dan senang belajaragar kelak bias jadi anak yang pandai . Kemudahan / Fasilitas : Setiap anak memperoleh satu kotak berisi seperangkat alat peraga untukbilangan bulat . Selain itu mereka mendapat arahan atau petunjuk dari guru . Aktivitas : isi oval macam benda pada kertas-kertas yang baru kalian terima dengan satu macambenda yang kalian ambil dari kotak kalian,yang banyaknya sesuai dengan bilangan yang terteradiatasnya . Interaksi : diskusi / bicarakan dengan temanmu apakah jawabanmu sudah benar atau belum Monitoring : guru berkeliling melihat apakah anak bekerja sesuai dengan yang diberikan,memberi bantuan seperlunya kepada siswa yang melakukan kesalahan , atau mengalamikemacetan.Karmawati , Penerapan Pendekatan Pengecekan : guru meminta satu atau dua siswa menampil jawaban yang benar di papan,memberi peluang siswa yang lain untuk memberi tanggapan atau mengajukan pertanyaan . Pemantapan : guru mereview bahan yang baru dipelajari Penilaian : tes dan non tes meliputi keaktifan , penyelesaian tugas dilakukan selama dan akhirpembelajaran Penerapan konstruktivistik terbagi menjadi 4 aspek yaitu : Perencanaan kegiatan Strategi dalam kelas Kegiatan siswa Teknik mengajar

Penerapan Pendekatan Deduktif Contoh pendekatan deduktif adalah sebagai berikut : Seorang guru memberikan materi tentang volume balok kepada siswa . Pada awal pembelajaran guru memberikan definisi dan konsep mengenai balok dan rumus volume balok . Kemudian guru menerapkan rumus volume tersebut pada beberapa contoh soal . Selanjutnya gurumemberikan beberapa tugas kepada siswa yang sesuai contoh yang telah diberikan . T ugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi yang telah disampaikan . Contoh pendekatan induktif adalah sebagai berikut : Seorang guru memberikan materi mengenai bangun datar persegi panjang . Diawal pembelajaran guru menyuruh siswa untuk membuat persegi panjang dengan menggunakan alat peraga berupa kertas . Siswa dituntut untuk membentuk kertas tersebutmenjadi sebuah bangun persegi panjang . Siswa diperintah untuk berdiskusi tentang sifat – sifat bangun persegi panjang . Kemudian pada akhir pembelajaran siswa dan guru sama – sama saling menyimpulkan mengenai sifat – sifat bangun persegi panjang . Penerapan Pendekatan induktif

Agar kegiatan belajar dengan menggunakan teknik spiral dapat berjalan secara tepat guruharus menggunakan langkah-langkah , adapun langkah-langkah penggunaan teknik pembelajaran spiral dalam pembelajaran yaitu sebagai berikut : Penerapan pendekatan spiral Guru menuliskan sebuah kata, misalnya kata ibu ( sebagai subjek ) atau dalampembelajaran operasi hitung bilangan campuran guru dapat menyajikan operasi hitung campuranyang terdiri atas dua bilangan , misalnya 10 x 3 = …. Langkah berikutnya guru menambahkan sebuah frasa misalnya sedang memasak ( sebagai predikat ) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan campuran , bilangan tersebut diperluas dengan satu bilangan lagi , misalnya 10 x 3 + 4 = …. Langkah selanjutnya guru menambahkan lagi sebuah kata misalnya nasi ( sebagai objek ) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan campuran , bilangan tersebut diperluas dengansatu bilangan lagi , misalnya 10 x 3 + 4 : 2 = ….. Langkah terakhir , guru menambahkan lagi sebuah frasa misalnya di dapur ( sebagaiketerangan tempat ) atau dalam pembelajaran operasi hitung bilangan campuran bilangan tersebutdiperluas dengan satu bilangan lagi , misalnya 10 x 3 + 4 : 2 – 15 = …. Contoh pendekatan spiral : Ketika kita mengajarkan di tingkat SD yang perlu mereka ketahui adalah bilangan bulat , ganjil , genap dinyatakan secara konkret intuitif . K etika mereka duduk di SMP materi bilangandi perdalam mengenaji jenis bilangn seperti bilangan irrasional , bilangan kompleks dan sebagainya . Kemudian materi itu diperdlam lagi ketika mereka duduk di SMA, yakni tentang operasi berhubungan dengan defernsial dan integral, enggunaan bilangan dalam logaritma , limit dan seterusnya .

P enerapan pendekatan pemecahan masalah Memahami masalah . Langkah ini dimana membantu siswa menetapkan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal tersebut . Guru juga dapat memberikan pertanyan kepada siswa dengan menggunakan pertanyaan : a) apa yang diketahui dari soal ? Apa yang ditanyakan soal ? Apa saja informasi yang diperlukan ?, bagaimana penyelesaiannya ?. Dengan pertanyaan tersebut membant siswa dalam memahami soal . Merencanakan masalah . Pada langkah ini siswa diarahkan untuk dapat mengidentifikasi strategi-strategi pemecahan masalah yang sesuai dengan permasalahan tersebut , setiap orang mempunyai strategi berbeda untuk menyelesaikan masalah . Menyelesaikan masalah . Langkah ini siswa menyelesaikan masalah sesuai dengan strategi yang telah dipilih . Penelitian ini memfokuskan kepada langkah ketiga ini dimana akan diketahui gambaran strategi yang digunakan oleh siswa dalam menyelesaikan masalah . Memeriksa kembali . Setelah mengerjakan soal siswa mengecheck kembali hasil jawabannya , bisa denga meneliti kembali prosuder penyelesaiannya sehingga yakin dengan jawaban hasil pengerjaannya .

  Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu :   T ahap Pertama : Tahap enaktik . Tahap enaktik dimulai dari : Pengenalan benda konkret . Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru . Pengamatan , penafsiran tentang benda baru . Tahap Kedua : Tahap simbolik . Tahap simbolik siperkenalkan dengan : Simbol , lambang , kode , seperti angka , huruf . kode , seperti (?=,/) dll . Membandingkan antara contoh dan non- contoh untuk menangkap apakah siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya . Memberi nama,dan istilah serta defenisi .   Tahap Ketiga : Tahap ikonik . Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak,seperti menyebut nama , istilah , defmisi , apakah siswa sudah mampu mengatakannya . P enerapan pendekatan KONSEP Contoh pendekatan konsep adalah sebagai berikut : Dalam suatu pembelajaran guru akan mengajarkan materi tentang “ persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) “. Pada awal pembelajaran guru meemberikan konsep dasar tentang rumus persamaan lingkaran yang berpusat di O(0,0) yaitu x² + y² = r². Siswa tidak diberikan penjelasan atau proses perolehan rumus tersebut . Guru langsung memberikan konsep dasarnya saja .

Penerapan pendekatan PROSES Penerapan Pembelajaran dengan Pendekatan Proses pada materi bola : 1 . Pendahuluan Menyiapkan fisik dan mental anak didik untuk menerima bahan pelajaran baru dengan cara : Mengulang bahan pelajaran yang lalu yang mempunyai hubungan dengan bahan yang akan dipelajari . Mengajukan pertanyaan umum sehubungan dengan bahan pelajaran baru untuk membangkitkan minat . 2 . Pelaksanaan / Kegiatan Inti Siswa mengamati benda-benda yang berbentuk bola. Siswa mengelompokkan benda-benda yang berbentuk bola dengan yang bukan . Siswa menghitung keliling lingkaran dari jiplakan setengah bola. Siswa mengukur panjang lilitan tali pada permukaan bola. Siswa membandingkan panjang lilitan tali pada keliling lingkaran setengah bola dengan lilitan tali pada permukaan bola Siswa merumuskan masalah mengenai bola tersebut . Siswa merumuskan hipotesis tentang luas permukaan bola. Siswa melakukan percobaan untuk menemukan luas permukaan bola. Siswa mengumpulkan data yang diperoleh dari percobaan , menganalisa data tersebut dan membuat kesimpulan berupa rumus luas permukaan bola. Siswa mempresentasikan hasil percobaannya kepada teman sekelasnya . Agar pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses ini berjalan dengan baik dan dapat memantapkan pengetahuan yang didapat , untuk tahap pelaksanaan / kegiatan inti ini siswa akan dibimbing dengan menggunakan LKS ( dapat dilihat di lampiran ) 3. Penutup Mengkaji ulang kegiatan yang telah dilaksanakan dan merumuskan hasil yang diperoleh melalui kegiatan tersebut . Mengadakan tes akhir . Memberikan tugas-tugas lain

P enerapan pendekatan open-ended C ontoh pendekatan open-ended Dalam suatu keadaan guru membuat soal yang dibagi menjadi dua masalah . Kelompok A membahas masalah grafik dan tabel , sedangkan kelompok B membahas masalah bentuk aljabar yang menyatakan fungsi . KELOMPOK A KELOMPOK B (a) y = 2/3 x (b) y = x (c) y = 2x + 1 (d) y = x2 (e) y = 1/x (f) y = x + 2 (g) y = ½ x – 1 Langkah-langkah yang diambil oleh guru dalam pembelajaran dalam pendekatan Open-Ended adalah : Menghadapkan siswa pada problem terbuka dengan menekankan pada bagaimana siswa sampai pada sebuah solusi Membimbing siswa untuk menemukan pola dalam mengkontruksi permasalahannyasendiri Membiarkan siswa memecahkan masalah dengan berbagai penyelsaian dan jawaban yang beragam Meminta siswa untuk menyajikan temuannya Permasalahan ini mencakup topik fungsi linear. Tujuan pembelajarannya adalah membantu siswa mengintegrasikan apa yang telah ia pelajari mengenai fungsi linear. Soal terbuka seperti ini disajikan dengan maksud guru dapat mengemukakan permasalahan dalam format sederhana sehingga dapat direspon siswa dengan cepat .

Penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran Matematika pada materi Pola Bilangan adalah sebagai berikut :   P enerapan pendekatan SAINTIFIK 1. Mengamati Mencermati permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan pola bilangan . Seperti menentukan pola selanjutnya dari deretan bola, kursi , stik , atau pola visual lainnya . 2. Menanya Menanya tentang penggunaan pola dalam kehidupan sehari-hari . Menanya tentang konsep pola bilangan . Misal : bagaimana menerapkan memprediksi , kejadian , peristiwa berikutnya berdasar pola yang teramati ? 3. Mengumpulkan informasi Menggali informasi tentang penggunaan pola dalam kehidupan sehari-hari Menggali informasi tentang pola bilangan , pola geometris berdasarkan data yang disediakan Menggali informasi aturan dari barisan bilangan dan barisan geometris berdasarkan data yang disediakan . 4. Menalar / Mengasosiasi Menganalisis penggunaan pola bilangan dalam permasalahan sehari-hari Mengganalisis generalisasi pola untuk menyelesaikan masalah Menganalisis pola bilangan , barisan dan jumlah barisan berdasarkan hasil pengamatan Menganalisis aturan dan kriteria suatu barisan Menganalisis bentuk umum suatu pola ke -n Menganalisis bentuk umum penjumlahan hingga pola ke -n 5. Mengomunikasikan Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran , apa yang telah dipelajari , keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan , atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pola bilangan Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi , sanggahan dan alasan , memberikan tambahan informasi atau melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya

Penerapan pendekatan REALISTIK Implementasi pembelajaran matematika realistik , berikut ini diberikan contoh pembelajaran pecahan di sekolah dasar (SD). Pecahan di SD diinterpretasi sebagai bagian dari keseluruhan . Interpretasi ini mengacu pada pembagian unit ke dalam bagian yang berukuran sama . Dalam hal ini sebagai kerangka kerja siswa adalah daerah , panjang , dan model volume. Bagian dari keseluruhan juga dapat diinterpretasi pada ide pempartisian suatu himpunan dari objek diskret . Dalam pembelajaran , sebelum siswa masuk pada sistem formal, terlebih dahulu siswa dibawa ke “ situasi ” informal. Misalnya , pembelajaran pecahan dapat diawali dengan pembagian menjadi bagian yang sama ( misalnya pembagian kue ) sehingga tidak terjadi loncatan pengetahuan informal anak dengan konsep-konsep matematika ( pengetahuan matematika formal ). Setelah siswa memahami pembagian menjadi bagian yang sama , baru diperkenalkan istilah pecahan . Ini sangat berbeda dengan pembelajaran konvensional ( bukan matematika realistik ) di mana siswa sejak awal dicekoki dengan istilah pecahan dan beberapa jenis pecahan . Jadi , pembelajaran matematika realistik diawali dengan fenomena , kemudian siswa dengan bantuan guru diberikan kesempatan menemukan kembali dan mengkonstruksi konsep sendiri . Setelah itu , diaplikasikan dalam masalah sehari-hari atau dalam bidang lain

TERIMAH KASIH
Tags