2. Karakteristik wilayah daratan dan perairan Indonesia Pertemuan 2
A. KARAKTERISTIK WILAYAH DARATAN INDONESIA
1. Dataran rendah merupakan wilayah dataran relatif luas pada ketinggian 200 mdpl . Membentang disepanjang pulau Sumatera , Kulawesi , Kalimantan , Jawa , Bali NTT dan Irian jaya . Merupakan tempat pemukiman . Lahan pertanian Perindustrian dll
2. Dataran tinggi Merupakan wilayah dataran relatif luas yang terletak pada ketinggian 200- 1.200 mdpl Berada diwilayah pegunungan yang dikelilingi oleh pegunungan Dimanfaatkan untuk perkebunan teh, kopi , dan sayuran serta tempat peristirahatan Contoh : dataran tinggi Gayo (Aceh) , DTT ,Dieng (ja-teng ).DTT Dieng (sulawesi selatan ), DTT Sudirman(Irian Jaya )
3.BUKIT DAN GUNUNG Bukit dan gunung tampak menjulang dengan bentuk seperti kerucut . Bukit lebih rendah dari pada gunung , ketinggian gunung lebih dari 600 mdpl . Indonesia dilalui oleh 2 jalur pegunungan dunia yaitu sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang masih aktif
B.karakteristik wilayah perairan indonesia Sepanjang sejarah, wilayah perairan Indonesia berubah-ubah luasnya, sesuai dengan rezim aturan yang berlaku pada masanya. Menurut pakar hukum kelautan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Agus Brotosusilo, pada masa kolonialisasi Belanda, berlaku ketentuan Territoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie (TZMKO) 1939, yang dijiwai prinsip Mare Liberum (Freedom of The Sea) seorang genius hukum dan juga bapak hukum internasional asal Belanda, Hugo Grotius (1604).
Pada 13 Desember 1957, pemerintah mendeklarasikan Wawasan Nusantara, dikenal dengan Deklarasi Djuanda. Deklarasi ini menetapkan kawasan perairan di bagian dalam kepulauan Indonesia otomatis menjadi bagian dari wilayah kedaulatan Indonesia. Sementara itu, ketentuan pengukuran 3 mil dari garis pantai setiap pulau diubah menjadi 12 mil.
Lebih lanjut pada April 1982 konsep Wawasan Nusantara diterima menjadi bagian konvensi hukum laut internasional hasil Konferensi PBB tentang hukum laut yang ketiga (UNCLOS). Selain pengukuran 12 mil tadi, juga ditetapkan tentang kawasan ZEE yang cakupannya mencapai 200 mil dari garis pantai setiap pulau.
POTENSI SUMBER DAYA LAUT DAN PEMANFAATANNYA a. Perikanan Sumber daya perikanan laut adalah salah satu potensi sumber daya laut di indonesia yang sejak dulu telah dimanfaatkan penduduk. Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta ton per tahun. Yang dimaksud dengan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan. Umumnya, perikanan dimaksudkan untuk kepentingan penyediaan pangan bagi manusia. Selain itu, tujuan lain dari perikanan meliputi olahraga , rekreasi ( pemancingan ikan), dan mungkin juga untuk tujuan membuat perhiasan atau mengambil minyak ikan
Hutan Mangrove Hutan mangrove (hutan bakau) adalah tipe hutan yang berada di daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove digenangi oleh air laut, sedangkan pada saat air surut, hutan mangrove bebas dari genangan air laut. Umumnya hutan mangrove berkembang baik pada pantai yang terlindung, muara sungai, atau laguna. Tumbuhan yang hidup di habitat hutan mangrove tahan terhadap garam yang terkandung di dalam air laut.
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di indonesia 1.Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. 2. Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
c. Terumbu Karang Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang
manfaat terumbu karang : 1. Manfaat ekonomi : sebagai sumber makanan, obat-obatan, dan objek wisata bahari. 2. Manfaat ekologis : mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi. 3. Manfaat sosial ekonomi : sebagai sumber perikanan yang dapat meningkatkan pendapatan para nelayan. Terumbu karang juga dapat menjadi daya tarik objek wisata yang dapat meningkatkan pendapatan penduduk sekitar dari kegiatan pariswisata.
Rumput Laut Sebagai negara maritim , Indonesia mempunyai potensi besar dalam memanfaatkan berbagai jenis rumput laut yang hidup di perairannya. Berbagai jenis rumput laut telah dikenal memiliki manfaat baik sebagai bahan pembuat agar-agar, keragian, maupun alginat. Berbagai jenis rumput laut pun telah berhasil dibudidayakan di pelbagai wilayah Indonesia.
Berikut adalah manfaat rumput laut 1. Penghasil agar-agar; manfaat yang paling dikenal ini berasal dari rumput laut jenis Gracilaria spp , Gelidium spp. , dan Gelidiopsis spp . 2. Penghasil Peragian; proses kimia peragian dapat memanfaatkan rumput laut dari jenis Eucheuma spp. 3. Penghasil algin atau alginat; alginat dapat dihasilkan dari rumput laut berjenis seperti Sargassum spp . 4. Manfaat lainnya, antara lain sebagai obat tradisional, bahan makanan dan sayuran, bahan kosmetik dan kecantikan, penyerap karbondioksida.
e. Air laut 1. Laut Sebagai Alat Perhubungan dan Pengangkutan 2. Laut Sebagai Sumber Tenaga 3. Laut Sebagai Daerah Perikanan 4. Laut Sebagai Tempat Rekreasi/Pariwisata 5. Laut Sebagai Tempat Pertahanan dan Keamanan 6. Laut Sebagai Pengatur Iklim