Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
LABORATORIUM AUDITING EKSI4414
Pemeriksaan
Siklus Persediaan, Penggudangan,
Pembayaran Utang Dagang
serta
Kas dan Setara Kas
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Kompentensi
Umum
Dengan adanya modul ini kiranya dapat memahami dan
memberikan penjelasan tentang siklus dan kegiatan yang
diperlukan oleh auditor dalam memeriksa persediaan,
penggudangan, pembayaran utang dagang serta kas dan
setara kas
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Kompentensi
Khusus
1.pengertian dan penjelasan mengenai siklus Persediaan dan
Penggudangan
2.mampu melakukan kegiatan audit untuk persediaan dan
penggudangan
3.pengertian dan penjelasan akan pembayaran utang dagang
4.mengerti alur kerja audit untuk pembayaran utang
5.mengerti tentang kas dan setara kas
6.memahami tentang alur audit untuk kas dan setara kas
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Prosedur Audit Akun Persediaan
Pemahaman Bisnis Klien
Penilaian
Pengendalian Internal
Pengujian Substantif
Interview
Kuisioner
Inspeksi Dokumen
Adanya pengendalian yang memadai
terhadap mutasi persediaan
Semua transaksi persediaan telah dicatat dan
diklasifikasikan dengan tepat
Penghitungan fisik persediaan telah dijalankan
sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
Harga perolehan persediaan telah ditentukan
dengan tepat
Penyesuaian atas persediaan yang bergerak
lambat (slow moving), usang dan rusak telah
dilakukan dengan tepat
Tujuan utama pengujian substantif terhadap
persediaan adalah untuk memberikan bukti nyata dari
keberadaan dan penilaian persediaan. Pengujian ini
meliputi observasi dan pengujian penghitungan fisik
(stock taking), pengujian ringkasan dan pengujian
harga
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Prosedur Audit Akun Persediaan
(Lanjutan)
Pengujian Substantif
Kategori Tes Substantif
Prosedur awal
1.Mendapatkan pemahaman entitas dan lingkungannya serta menentukan:
a.Signifikansi kos penjualan dan sediaan terhadap bisnis.
b.Pengendali ekonomi kunci yang mempengaruhi marjin kotor, kos penjualan, dan kemungkinan keusangan sediaan.
c.Tingkat kepemilikan sediaan konsinyasi klien.
d.Keberadaan komitmen pembelian dan konsentrasi aktivitas dengan pemasok.
2.Melakukan prosedur awal untuk saldo dan catatan aset tetap yang akan menjadi subjek pengujian lebih lanjut.
a.Melacak saldo awal sediaan ke kertas kerja tahun sebelumnya.
b.Meninjau ulang aktivitas pada akun sediaan dan memeriksa entri yang muncul dalam jumlah dan dari sumber yang tidak umum.
c.Memverifikasi total catatan perpetual dan jadwal sediaan lain dan kecocokannya dengan saldo buku besar umum.
Prosedur analitis
Melakukan prosedur analitis:
a.Meninjau pengalaman dan trend industri.
b.Menguji analitis perputaran sediaan
c.Melihat hubungan saldo sediaan dengan aktivitas pembelian, produksi dan penjualan terbaru.
d.Membandingkan saldo sediaan dengan volume penjualan yang diharapkan.
Uji detail transaksi
1.Pada basis tes, cocokkan entri pada sediaan untuk mendukung dokumentasi (misalnya faktur pemasok,catatan kos manufaktur, laporan produksi
terselesaikan, dan laporan penjualan serta retur penjualan)
2.Pada basis tes, lacak data pembelian, perakitan, produksi terselesaikan, dan catatan penjualan ke akun sediaan
3.Tes pisah batas pembelian dan retur penjualan (penerimaan), pergerakan barang antara departemen manufaktur (routing) dan penjualan
(pengiriman)
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Prosedur Audit Akun Persediaan
(Lanjutan)
Pengujian Substantif
Kategori Tes Substantif
Uji detail saldo 1.Memeriksa penghitungan sediaan fisik klien
a.Memutuskan pemilihan waktu dan tingkat pengujian.
b.Mengevaluasi kecukupan rencana penghitungan sediaan klien.
c.Mengamati dengan hati-hati penghitungan klien serta membuat tes penghitungan
d.Melihat indikasi sediaan yang bergerak lambat, rusak, atau usang
e.Mencatat semua nama sediaan dan lembar penghitungan yang digunakan pada penghitungan fisik
2.Memeriksa akurasi daftar sediaan
a.Menghitung ulang total dan ekstensi jumlah dikali harga per unit
b.Melacak tes penghitungan (dari 7c) ke daftar
c.Mencocokkan barang pada daftar ke nama sediaan dan lembar penghitungan
d.Merekonsiliasi penghitungan fisik ke catatan perpetual dan saldo buku besar utama dan meninjau entri penyesuaian
3.Tes penghargaan sediaan
a.Memeriksa faktur pemasok yang telah lunas untuk sediaan yang dibeli
b.Memeriksa ketepatan tingkat tenaga kerja langsung dan manufacturing overhead, kos standar, dan pembagian varian
terkait ke sediaan manufaktur
4.Mengonfirmasi sediaan pada lokasi di luar entitas
5.Memeriksa kontrak dan perjanjian konsinyasi
6.Berdasarkan tes sediaan awal, kos produksi, dan sediaan akhir, tentukan ketepatan kos penjualan
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Prosedur Audit Akun Persediaan
(Lanjutan)
Pengujian Substantif
Kategori Tes Substantif
Uji detail saldo: estimasi akuntansiMengevaluasi nilai realisasi bersih sediaan:
a.Memeriksa faktur akhir tahun dan melakukan tes lower of cost or market
b.Membandingkan sediaan dengan katalog penjualan dan laporan penjualan entitas.
c.Memeriksa sediaan yang slow-moving, usang atau cacat dan tentukan apakah perlu dihapuskan atau tidak
d.Mengevaluasi proses manajemen untuk memperkirakan nilai realisasi bersih sediaan menggunakan peninjauan ke periode
sebelumnya
e.Mengevaluasi nilai realisasi bersih sediaan yang memberikan informasi :
Trend industri
Trend perputaran sediaan
Sediaan khusus yang bergerak lambat.
Prosedur yang dibutuhkanMengamati penghitungan sediaan yang dicantumkan di langkah 7
Uji detail penyajian dan
pengungkapan
Membandingkan penyajian pernyataan dengan PABU:
a.Mengonfirmasi kecocokan assigning dan penjaminan sediaan.
b.Meninjau penyajian dan pengungkapan sediaan pada rancangan laporan keuangan dan menentukan kesesuaiannya dengan
PABU.
c.Mengevaluasi kelengkapan penyajian dan pengungkapan sediaan pada rancangan laporan keuangan untuk menentukan
kesesuaiannya dengan PABU dengan mengacu pada daftar cek pengungkapan.
d.Membaca pengungkapan dan mengevaluasi klasifikasi dan keterpahaman mereka secara independen.
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Audit Siklus Pengeluaran Kas
Debit DebitKredit Kredit
Sediaan Barang Dagangan
Sediaan Bahan Baku
Pembelian
Biaya Dibayar Dimuka
Aset Bangunan
Aset Lain-lain
Berbagai Biaya
Utang Usaha Kas
Potongan Pembelian
Retur Pembelian
Pembelian Pembayaran
Akun-akun yang terkait pada siklus pengeluaran Kas
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Audit Siklus Pengeluaran Kas
(Lanjutan)
Kas di Tangan
bon sementara
dan bon-bon kas
kecil yang belum
di reimbursed
serta kas kecil
(petty cash) dalam
rupiah ataupun
mata uang asing
Kas di Bank
saldo rekening
giro bank dalam
rupiah maupun
mata uang asing
Kas di Tangan
penerimaan kas
yang belum
disetor ke bank,
yang berupa uang
tunai, pos wesel,
certified check,
cashier’ check, cek
pribadi, dan bank
draft
Deposito
Deposito
berjangka, dana
yang disisihkan
untuk tujuan
tersentu, dan
rekening giro yang
tidak dapat segera
digunakan baik di
dalam maupun di
luar negeri
Kas di Tangan dan di
Bankcek tunai yang
belum
didepositokan
Kas terdiri dari:
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Audit Siklus Utang Usaha
ASET
Utang
Jangka
Pendek
Utang
Jangka
Panjan
g
Utang
Usaha
Utang
Jatuh
Tempo
Utang
Bank
Akun-akun yang terkait
pada siklus utang usaha:
1.Kas/Bank
2.Pembelian/Hutang
3.Retur/Diskon
Penjualan
4.Biaya Pabrikan
5.Biaya Operasional
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Pengujian Substantif Utang Usaha
Pengujian substantif pada Akun utang usaha sangat bergantung pada uji substantif atas detail transaksi, detail
saldo, serta penyajian dan pengungkapan nya
Kategori Pengujian Substantif
Uji detail
transaksi
1.Melaksanakan prosedur analitis.
a.Mengembangkan harapan utang usaha dengan menggunakan pengetahuan tentang aktivitas bisnis perusahaan, syarat perdagangan yang normal, dan riwayat hari perputaran
utang usaha.
b.Menghitung rasio:
i.Hari perputaran utang usaha (pembelian ÷ utang usaha).
ii.Utang usaha terhadap total utang lancar.
c.Menganalisis rasio-rasio terkait harapan yang didasarkan tahun sebelumnya, data industri, nilai yang dianggarkan, dan data lain.
d.Membandingkan saldo biaya dengan tahun sebelumnya atau nilai yang dianggarkan untuk indikasi kemungkinan kurang saji terkait utang usaha yang tidak tercatat.
2.Menelusur sampel catatan transaksi pembiayaan ke dokumentasi pendukung.
a.Menelusur kredit utang usaha ke voucher, faktur pemasok, laporan penerimaan, dan informasi pendukung lain.
b.Menelusur debit utang usaha ke pengeluaran kas atau memoranda retur pembelian.
3.Melaksanakan uji pisah batas.
a.Memilih sampel catatan transaksi pembelian dari beberapa hari sebelum dan sesudah akhir tahun serta memeriksa voucher, faktur pemasok dan laporan penerimaan pendukung
untuk menentukan bahwa pembelian telah dicatat dalam periode yang benar.
b.Mengamati jumlah laporan penerimaan terakhir yang diterbitkan pada hari bisnis terakhir periode audit dan menelusuri sampel laporan penerimaan berangka lebih rendah dan
lebih tinggi ke dokumen pembelian terkait dan menentukan bahwa transaksi dicatat pada periode yang benar.
4.Melaksanakan uji pisah batas pengeluaran kas.
a.Mengobservasi jumlah cek terakhir yang diterbitkan dan diposkan pada hari terakhir periode audit dan menelusuri ke catatan akuntansi untuk memverifikasi akurasi pisah batas,
atau
b.Menelusuri tanggal cek “lunas” yang dikembalikan dengan pisah batas akhir tahun laporan bank ke tanggal dicatat.
5.Melakukan pencarian utang yang tidak dicatat.
a.Memeriksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca dengan akhir kerja lapangan, dan jika dokumentasi terkait mengindikasikan bahwa pembayaran adalah untuk
kewajiban yang ada pada neraca, menelusuri ke daftar utang usaha.
b.Memeriksa dokumentasi utang yang dicatat pada akhir tahun yang masih belum lunas pada akhir kerja lapangan.
c.Menyelidiki order pembelian, laporan penerimaan, dan faktur pemasok yang tidak cocok pada akhir tahun.
d.Menyelidiki personil akuntansi dan pembelian tentang utang yang tidak tercatat.
e.Memeriksa anggaran modal, order jasa, dan kontrak pembangunan untuk bukti utang yang tidak tercatat.
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Pengujian Substantif Utang Usaha
(Lanjutan)
Pengujian substantif pada Akun utang usaha sangat bergantung pada uji substantif atas detail transaksi, detail
saldo, serta penyajian dan pengungkapan nya
Kategori Pengujian Substantif
Uji Detail Saldo
1.Konfirmasi utang usaha.
a.Mengidentifikasi pemasok utama dengan memeriksa register voucher atau buku pembantu utang usaha atau
file induk dan mengirim permintaan konfirmasi ke pemasok.
b.Menyelidiki dan merekonsiliasi perbedaan.
2.Merekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok.
3.Membandingkan penyajian laporan dengan standar akuntansi.
a.Menentukan bahwa utang diidentifikasi dan diklasifikasi sesuai jenis dan periode pembayaran yang
diharapkan.
b.Menentukan apakah terdapat saldo debit yang signifikan secara agregat dan yang harus diklasifikasi ulang.
c.Menentukan ketepatan pengungkapan terkait pihak istimewa atau utang yang dibuat kolateral.
d.Menyelidiki manajemen tentang adanya komitmen yang tidak diungkap atau utang kontinjen.
e.Mengevaluasi kelengkapan penyajian dan pengungkapan utang dalam draft laporan keuangan untuk
menentukan kesesuaian dengan standar akuntansi dengan referensi ke ceklist pengungkapan.
f.Membaca pengungkapan dan secara terpisah mengevaluasi klasifikasi dan kemudahan pemahamannya.
Penyajian dan
Pengungkapan
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus
Berikut ini daftar penjualan dan Piutang usaha PT
Alhanan selama tahun 2019.
Daftar Transaksi Selama 2019
Tanggal
Keteranga
n
Keteranga
n
UnitHarga Satuan Jumlah Status
12/01/2019 Penjualan Laptop 2 3.000.000 6.000.000 Cash
21/03/2019 Penjualan Monitor 5 2.000.000 10.000.000 Cash
25/03/2019 Pembelian Monitor 3 750.000 2.250.000 Utang Usaha
29/05/2019 Pembelian Printer 5 500.000 2.500.000 Utang Usaha
02/06/2019 PenjualanKomputer 5 2.500.000 12.500.000 Cash
26/06/2019 Penjualan Printer 7 1.000.000 7.000.000 Cash
TOTAL 40.250.000
Daftar Persediaan Awal Tahun
Jenis Unit
Harga
/unit
Total
Saldo Awal
Laptop 4 2.000.000 8.000.000
Komputer 7 1.500.000 10.500.000
Monitor 10 1.000.000 10.000.000
Printer 5 500.000 2.500.000
TOTAL 265.000.000
31.000.000
Daftar Akun di Laporan
Keuangan PT Alhanan 2019
Akun Jumlah
Kas 35.500.000
Persediaan 22.500.000
Utang Usaha 7.250.000
Penjualan 33.500.000
HPP 19.000.000
Dari data yang tersedia, anda diminta
oleh pimpinan KAP untuk menguji akun
penjualan, persediaan, utang usaha dan
kas yang saling berkaitan antara satu
dan lainnya.
Asumsikan bahwa PT Alhanan
merupakan perusahaan kecil yang tidak
memiliki auditor internal dan tidak
memiliki sistem pengendalian internal.
Asumsikan bahwa PT Alhanan
Menggunakan metode First in First out
(FIFO) untuk perhitungan persediaannya.
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Dari data yang tersedia, anda diminta
oleh pimpinan KAP untuk menguji akun
penjualan, persediaan, utang usaha dan
kas yang saling berkaitan antara satu
dan lainnya.
Asumsikan bahwa PT Alhanan
merupakan perusahaan kecil yang tidak
memiliki auditor internal dan tidak
memiliki sistem pengendalian internal.
Ingatlah bahwa ketika dalam masa
proses perikatan awal kita sebagai
auditor melakukan prosedur terkait
pemahaman bisnis klien.
Oleh karena itu, kita harus ketahui
informasi pentingnya terlebih dahulu baik
terkait kelebihan dan kekurangan yang
terdapat di perusahaan tersebut.
Berdasarkan informasi tersebut, maka
kita sebagai auditor harus memutuskan
bahwa semua transaksi yang terjadi
selama tahun 2019 merupakan sampel
audit. Hal tersebut diputuskan karena
tidak ada bagian atau departemen
yang dapat memberikan keyakinan
yang memadai atas jumlah dan nilai
yang tertera di laporan keuangannya
Oleh karena itu, kita tidak melakukan
pengujian pengendalian melainkan
seluruhnya melakukan pengujian
substantif.
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Setelah auditor mendapatkan data yang lengkap atas akun-akun yang kita butuhkan, maka yang harus ia lakukan ialah
menghitung keseluruhan akun-akun tersebut menurut auditor. Di bawah ini auditor menghitung siklus persediaan PT Alhanan
selama tahun 2019
Daftar Transaksi Selama 2019
Tanggal
Keteranga
n
Keteranga
n
UnitHarga Satuan Jumlah
12/01/2019 Penjualan Laptop 2 3.000.000 6.000.000
21/03/2019 Penjualan Monitor 5 2.000.000 10.000.000
25/03/2019 Pembelian Monitor 3 750.000 2.250.000
29/05/2019 Pembelian Printer 5 500.000 2.500.000
02/06/2019 PenjualanKomputer 5 2.500.000 12.500.000
26/06/2019 Penjualan Printer 7 1.000.000 7.000.000
TOTAL 40.250.000
Daftar Persediaan Awal Tahun
Jenis Unit
Harga
/unit
Total
Saldo Awal
Laptop 4 2.000.000 8.000.000
Komputer 7 1.500.000 10.500.000
Monitor 10 1.000.000 10.000.000
Printer 5 500.000 2.500.000
TOTAL 265.000.000
31.000.000
Daftar Persediaan Awal Tahun Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir 2019
JenisUnit
Harga
/unit
Total
Unit Total
Unit
Akhir
Harga /unit Total
DebitKredit
Laptop 4 2.000.000 8.000.000 2 2 2.000.000 4.000.000
Kompute
r
7 1.500.000 10.500.000 5 2
1.500.000 3.000.000
Monitor 10 1.000.000 10.000.000 3 5 8 1.000.000 8.000.000
Printer 5 500.000 2.500.000 5 7 3 500.000 1.500.000
TOTAL 26 5.000.000 31.000.000 8 19 15 5.000.00016.500.000
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Daftar Persediaan Awal Tahun Mutasi Tahun 2019 Saldo Akhir 2019
JenisUnit
Harga
/unit
Total
Unit Total
Unit
Akhir
Harga /unit Total
DebitKredit
Laptop 4 2.000.000 8.000.000 2 2 2.000.000 4.000.000
Kompute
r
7 1.500.000 10.500.000 5 2
1.500.000 3.000.000
Monitor 10 1.000.000 10.000.000 3 5 8 1.000.000 8.000.000
Printer 5 500.000 2.500.000 5 7 3 500.000 1.500.000
TOTAL 26 5.000.000 31.000.000 8 19 15 5.000.00016.500.000
Daftar Akun di Laporan
Keuangan PT Alhanan 2019
Akun Jumlah
Kas 35.500.000
Persediaan 22.500.000
Utang Usaha 7.250.000
Penjualan 33.500.000
HPP 19.000.000
Atas perbedaan tersebut, maka auditor harus menelusuri dengan
menggunakan pendekatan vouching. (Lihat Slide 17 Pertemuan 2)
BERBEDA?
Setelah dilakukan vouching, auditor mengkonfirmasi kepada pihak-
pihak yang terlibat pada transaksi tersebut.
Di dapat informasi bahwa bagian accounting melakukan kesalahan-
kesalahan yang tidak disengaja sehingga menyebabkan berbeda di
antara perhitungan kartu persediaan dan persediaan di dalam
laporan keuangan..
Mempengaruhi
perhitungan
penjualan dan hpp
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Berdasarkan vouching, ternyata kesalahan bagian accounting tersebut terletak pada jurnal umumnya. Kesalahan tersebut ialan
sebagai berikut
Daftar Transaksi yang dijurnalkan di dalam pembukuan PT Alhanan selama 2019
Tanggal
Keteranga
n
Keteranga
n
UnitHarga Satuan Jumlah Keterangan
12/01/201
9
Penjualan Laptop 2 3.000.000 6.000.000
21/03/201
9
Penjualan Monitor 5 2.000.000 10.000.000
25/03/201
9
Pembelian Monitor 3 750.000 2.250.000
29/05/201
9
PembelianKomputer 5 1.500.000 7.500.000
Pembelian Printer yang tercatat sebagai
pembelian komputer
02/06/201
9
PenjualanKomputer 5 2.500.000 12.500.000
26/06/201
9
Penjualan Printer 5 1.000.000 5.000.000 Penjualan 7 unit yang tercatat 5 unit
TOTAL 43.250.000
Hal tersebut menyebabkan:
1.Terjadi overstatement pada akun persediaan komputer
2.Terjadi understatement pada akun persediaan Printer
Atas kesalahan tersebut, perusahaan setuju untuk mengkoreksinya sehingga auditor harus membuat jurnal koreksi.
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Dalam jurnal koreksi, auditor harus mengetahui terlebih dahulu jurnal yang telah dibukukan oleh bagian accountingnya. Jurnal
yang dibukukan oleh accounting ialah sebagai berikut.
29/05/2019Persediaan Komputer 7.500.000
Kas 7.500.000
29/05/2019Persediaan Printer 2.500.000
Kas 2.500.000
Jurnal umum bagian accounting
Jurnal umum yang seharusnya
Dari jurnal tersebut, dapat kita lihat bahwa di bagian debet
terdapat akun persediaan komputer yang seharusnya akun
persediaan printer.
Selain itu, terdapat akun kas di bagian kredit yang secara
penjurnalannya sudah benar namun jumlahnya yang keliru.
Oleh karena itu, Jurnal koreksi atas temuan tersebut ialah sebagai berikut.
31/12/2019Persediaan Printer 2.500.000
Kas 5.000.000
Persediaan
Komputer
7.500.000
Jurnal Koreksi
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun persediaan printer sebesar Rp
2.500.000
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun kas yang kelebihan mengeluarkan
uang sebesar Rp 5.000.000 yang
seharusnya dikeluarkan hanyalah
2.500.000
Hal ini ditujukan untuk mengurangi dan/
menghilangkan akun persediaan
komputer akibat salah akun
penjurnalannya
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Contoh Kasus (Lanjutan)
Dalam jurnal koreksi, auditor harus mengetahui terlebih dahulu jurnal yang telah dibukukan oleh bagian accountingnya. Jurnal
yang dibukukan oleh accounting ialah sebagai berikut.
26/06/2019Kas 5.000.000
Penjualan 5.000.000
HPP 2.500.000
Persediaan
Printer
2.500.000
Jurnal umum bagian accounting
Jurnal umum yang seharusnya
Dari jurnal tersebut, dapat kita lihat bahwa di bagian debet
terdapat akun kas sebesar Rp 5.000.000 yang seharusnya
sebesar Rp 7.000.000
Selain itu, akun persediaan komputer yang seharusnya
sebesar Rp 3.500.000 hanya tercatat sebesar Rp 2.500.000.
Secara penjurnalannya sudah benar, namun jumlah dari yang
dijurnalnya salah.
Oleh karena itu, Jurnal koreksi atas temuan tersebut ialah sebagai berikut.
31/12/2019HPP 1.000.000
Kas 2.000.000
Penjualan 2.000.000
Persediaan Printer 1.000.000
Jurnal Koreksi
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun persediaan printer sebesar Rp
1.000.000
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun kas sebesar Rp 2.000.000
26/06/2019Kas 7.000.000
Penjualan 7.000.000
HPP 3.500.000
Persediaan
Printer
3.500.000
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun penjualan sebesar Rp 2.000.000
Hal ini ditujukan untuk menambahkan
akun HPP sebesar Rp 1.000.000
Abdul Aziiz Muhsyi S.E., M.Acc
Daftar Akun di Laporan Keuangan PT Alhanan 2019
Sebelum di Koreksi Koreksi Auditor Setelah Koreksi
Akun Jumlah Debet Kredit Jumlah
Kas 35.500.000 7.000.000 42.500.000
Persediaan22.500.000 2.500.000 8.500.000 16.500.000
Utang Usaha 7.250.000 7.250.000
Penjualan43.250.000 2.000.000 35.500.000
HPP 24.500.000 1.000.000 20.000.000
Contoh Kasus (Lanjutan)
31/12/2019Persediaan
Printer
2.500.000
Kas 5.000.000
Persediaan
Komputer
7.500.000
Jurnal Koreksi
31/12/201
9
HPP
1.000.000
Kas 2.000.000
Penjualan 2.000.000
Persediaan
Printer
1.000.000