KEBIJAKAN DAN PEMIKIRAN dalam EKONOMI.pptx

RirinSYK 17 views 13 slides Sep 21, 2025
Slide 1
Slide 1 of 13
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13

About This Presentation

Ekonomi


Slide Content

KEBIJAKAN DAN PEMIKIRAN EKONOMI PADA MASA DAULAH SALJUK MAUHIBBATUS SYAKIRIN 020403220028

Saljuk merupakan kesultanan atau daulah yang berkuasa pada periode ketiga Daulah Abbasiyah yang tepatnya di masa Khalifah al-Qaim Billah . Saljuk merupakan Daulah yang memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan peradaban Islam. Pertempuran Manzikert dicatat dalam sejarah Islam sebagai pertempuran yang dimenangkan oleh Daulah Saljuk atas Kekaisaran Byzantium yang dipimpin oleh Alp Arslan pada tanggal 26 Agustus 1071 di dekat Manzikert, Kerajaan Armenia

Asal-usul Daulah Saljuk Orang-orang Saljuk telah mendirikan sebuah pemerintahan Saljuk yang besar yang muncul pada abad kelima Hijrah/ kesebelas Masehi di mana wilayah kekuasaannya meliputi Khurasan, Turkistan, Iran, Irak , Syam dan Asia Tengah.2 Pemerintahan Saljuk merupakan kesultanan atau kerajaan Islam pertama yang dibangun oleh bangsa non-Arab yaitu Turki, yang kemudian dilanjutkan oleh Mamluk dan Turki Utsmani . Sultan Thughril Baek merupakan sultan Saljuk yang pertama yang menikah dengan anak Khalifah Abbasiyyah al-Qaim Billah pada tahun 454 H/1062 M agar menguatkan ikatan dengan pemerintahan antara Daulah Abbasiyyah dan Saljuk . Puncak kejatuhan Saljuk terjadi ketika kekalahannya pada perang Köse Dağ melawan Kekaisaran Mongol pada tanggal 26 Juni 1243.

sumbangan Daulah Saljuk untuk peradaban 1. Ilmu Pengetahuan Para pemimpin Saljuk merupakan orang-orang sangat cinta pada ilmu . Hal itu terlihat telah banyak didirikan pusat-pusat keilmuan di masa pemerintahan Saljuk . di antaranya : Madrasah Nizamiyyah yang didirikanpada tahun 459 Hijriah /1067 Masehi . perpustakaan yang terkenal yaitu Darul Kutub sekolah kedokteran dan pusat medis yang disebut dengan Dar al- Syifa . di bidang fikih , taSAWuf dan filsafat di antaranya adalah Imam Juwaini dan muridnya Imam Ghazâli . Di bidang politik ekonomi Islam di antaranya penulisnya adalah Nizam al-Mulk yang berjudul Siyar al-Mulk, dan Imam Ghazâli dalam Nashīhatul Mulk. observatorium besar di kota Isfahan untuk melakukan penelitian hingga akhirnya menghasilkan karya-karya buku .

2. Ekonomi Kekaisaran Saljuk memiliki posisi perdagangan yang strategis dengan rute karavan darat yang menghubungkan Cina ke Mediterania yang dikenal sebagai Jalur Sutra, tiga aktivitas perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Saljuk , yakni perdagangan lokal , internasional dan transit. Beberapa sektor ekonomi penting di bidang pengerjaan logam , tekstil , dan konstruksi di Saljuk yang menjadi andalan perdagangan internasional . Dalam fiskal negara, misalnya Alp Arslān melaporkan bahwa dia tidak memaksakan pajak orang-orang Kristen, tetapi puas dengan kharāj yang direstui secara agama, yang dia kumpulkan setiap enam bulan untuk membuat pembayaran yang tidak terlalu memberatkan rakyat . Pajak dan keadilan menjadi suatu yang penting dalam pemerintahan suatu negara sebagaimana contoh yang telah diperlihatkan oleh Alp Arslān . Sistem pemberian tanah oleh pemerintah ( iqthâ ’) juga berkembang pesat di bawah Seljuk, dan iqthâ’digunakan untuk membayar birokrat senior serta amir dan juga diberikan kepada anggota Daulah Seljuk. Bagaimanapun , pemegang iqthâ’menjadi lebih banyak daripada pemungut pajak , dan sering berfungsi secara efektif sebagai penguasa lokal . Dalam kebijakan moneternya , Saljuk tidak memiliki mata uang yang seragam , para sultan mencetak koin atas nama mereka sendiri . Para sultan Saljuk juga secara menonjol menggunakan gelar dengan kata Islam tertulis di mata uang dinar atau dirham seperti Ṭughril Beg memasarkan dirinya sendiri dengan koinnya sebagai Rukn al- Dīn dan Malikshāh menyebut dirinya dengan Rukn al- Islām

Wakaf merupakan penopang utama dalam keberlanjutan sistem pendidikan di masa Daulah Saljuk . Madrasah-madrasah yang besar didirikan berbasis wakaf yang telah diberikan selama-lamanya untuk pengajaran hukum yang hasilnya digunakan untuk membayar gaji para guru dan tunjangannya siswa . Secara umum pada akhir abad ke-11 Di bawah hukum Islam, iuran perkotaan , seperti zakat atau sedekah , lebih menarik bagi solidaritas komunitas muslim daripada kebutuhan menjalankan negara atau kerajaan . Negara hanya diperbolehkan memungut : kharâj dan ‘ ushr untuk pertanian , pajak-pajak , jizyah , atas nonMuslim ; dan zakat bagi para perantau dan perdagangan jarak jauh . Dapat disimpulkan bahwa praktik pajak seperti jizyah , ‘ usyr , dan al- kharâj serta zakat masih berlaku di masa Saljuk

Pemikiran Ekonomi Islam Nizam al-Mulk 1. Pajak yang Adil Dalam Siyâr al-Mulk- nya , ia menasihati para pemungut pajak . pajak menurutnya harus diambil secara adil sesuai dengan hak dan kewajiban para pembayarnya . pajak menurutnya harus diambil secara adil sesuai dengan hak dan kewajiban para pembayarnya . Dari penjelasannya alokasi pajak harus mampu memenuhi kebutuhan orang miskin yang ada dalam suatu negara, sehingga kesejahteraan dapat dicapai oleh negara. Selanjutnya ia menjelaskan tentang pentingnya pengawasan terhadap pungutan pajak , baik oleh khalifah dan rakyat itu sendiri yang melaporkan perilaku petugas pajak .

2. Peranan Hisbah di Pasar Di setiap kota harus ada muhtasib yang bertugas memeriksa timbangan dan harga serta memastikan bahwa bisnis dijalankan dengan tertib dan jujur . Dari pandangannya jelas bahwa pengawasan pasar itu penting untuk memastikan bahwa aktivitas ekonomi di pasar berjalan dengan baik dan benar sesuai dengan aturan-aturan syariat . Ia menambahkan bahwa institusi hisbah adalah fondasi negara dalam mencapai keadilan ekonomi di masyarakat . Menurutnya pekerjaan hisbah ini harus dikuatkan oleh raja dan pejabat lainnya , karena ini adalah salah satu fondasi negara dan merupakan produk keadilan

3. Pentingnya Tabungan bagi Keluarga Nizâm al-Mulk juga menjelaskan pentingnya tabungan bagi satu keluarga . Nizâm al-Mulk menjelaskan bahwa menabung itu sangat penting untuk siapapun bahkan seorang raja pun melakukan itu .

C. Pemikiran Ekonomi Islam Al- Ghazâli 1. Konsep Mashlahat dalam Ekonomi Islam Menurutnya Imam al- Ghazâli dalam Shifa ’ al– Ghalīl fi al– Qiyās dan Mustaṣfā menjelaskan bahwa dalam sebuah masyarakat Islam ada lima dasar keperluan yang harus dipenuhi oleh manusia yaitu penjagaan agama, jiwa , akal , keturunan , dan harta , yang semuanya terkait dengan kemashlahatan manusia . Menurutnya , segala sesuatu yang berkenaan dengan penjagaan yang lima adalah mashlahat , sedangkan segala yang berkenaan dengan meninggalkan yang lima adalah mafasadah . Dapat dikatakan bahwa mashlahat adalah suatu kebaikan bagi manusia yang harus dilakukan manusia untuk kehidupannya di dunia dan akhirat . Sebagai bagian dari fungsi kesejahteraan sosial Islam, al- Ghazâli , Ia mengusulkan hierarki kehidupan sosial ; kebutuhan ( dlarurat ), kemudahan atau kenyamanan ( hajat ), dan kehalusan atau kemewahan ( tahsiniyat ). Maka mashlahat al- dlaruriyat ( maqâshid al- khamsah ) merupakan sesuatu yang penting wajib dipenuhi dalam diri manusia untuk menopang kehidupannya di dunia dan kelak menuju akhirat . Namun , dalam proses kehidupannya ada turunan yang membantu memudahkan manusia yaitu hajiyat dan tahsiniya .

2. Hemat dalam Konsumsi Islam Al- Ghazâli mengatakan orang yang membelanjakan hartanya ( melakukan konsumsi ) itu , mempunyai dua keadaan : boros dan hemat . Menurut Al- Ghazālī tingkat konsumsinya harus berkisar antara kebutuhan dan pemborosan . Sedangkan kebutuhan harus dipenuhi oleh konsumen yang merupakan kewajiban agama ( farḍ al- kifāyah ), sedangkan pemborosan itu adalah ḥarām

3. Harga dan Mekanisme Pasar

4. Peranan Negara dalam Perekonomian Ia menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kemakmuran ekonomi , negara harus menegakkan keadilan dan memberikan kondisi damai dan keamanan sehingga pembangunan ekonomi yang sehat dapat berlangsung
Tags