Kebijakan PPK melalui G7KAIH_untuk Satpen Sasaran Advokasi.pptx

DeniIrawanSMPN4Palan 5 views 55 slides Sep 18, 2025
Slide 1
Slide 1 of 55
Slide 1
1
Slide 2
2
Slide 3
3
Slide 4
4
Slide 5
5
Slide 6
6
Slide 7
7
Slide 8
8
Slide 9
9
Slide 10
10
Slide 11
11
Slide 12
12
Slide 13
13
Slide 14
14
Slide 15
15
Slide 16
16
Slide 17
17
Slide 18
18
Slide 19
19
Slide 20
20
Slide 21
21
Slide 22
22
Slide 23
23
Slide 24
24
Slide 25
25
Slide 26
26
Slide 27
27
Slide 28
28
Slide 29
29
Slide 30
30
Slide 31
31
Slide 32
32
Slide 33
33
Slide 34
34
Slide 35
35
Slide 36
36
Slide 37
37
Slide 38
38
Slide 39
39
Slide 40
40
Slide 41
41
Slide 42
42
Slide 43
43
Slide 44
44
Slide 45
45
Slide 46
46
Slide 47
47
Slide 48
48
Slide 49
49
Slide 50
50
Slide 51
51
Slide 52
52
Slide 53
53
Slide 54
54
Slide 55
55

About This Presentation

TARI PENYAMBUTAN PENGANTEN SUKU DAYAK


Slide Content

Tim Prirotas 5 Ditjen PDM - Penguatan Pendidikan Karakter Ditjen PAUD, Dikdas dan Dikmen 2025 Kebijakan Program Prioritas Penguatan Pendidikan Karakter melalui Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Refleksi Seperti apa tren perilaku positif anak-anak dan remaja kita saat ini ? Seperti apa tren perilaku negatif anak-anak dan remaja kita saat ini ? Apa yang sebaiknya dilakukan untuk membangun dan melakukan penguatan karakter pada anak-anak dan remaja kita ?

Program Prioritas Ditjen PDM 3 Revitalisasi Sekolah Digitalisasi Pembelajaran Makan Bergizi Gratis Edukasi Gizi dan PHBS Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Peningkatan Kualitas Dapodik Karakter 7 KAIH, Pagi Ceria, Kepanduan & Ekstrakurikuler Lainnya , UKS, Sekolah Aman, Nyaman dan Menggembirakan , Keg Pembinaan Peserta Didik lainnya Wajar 13 tahun dan Penuntasan ATS Kurikulum Pembelajaran Mendalam , Kecerdasan Artifisial , Dan Coding Penjaminan Mutu Pendidikan Implementasi SPM Pendidikan Transfer Daerah DAK Fisik, BOSP, ARKAS Layanan Kesetaraan PAUD - Holistik Integratif (HI) e-Rapor Program Prioritas Presiden (PHTC) Program Prioritas Menteri Satuan Pendidikan Kerjasama (SPK) Program Prioritas Kemendikdasmen Pendidikan Karakter

Permasalahan dan Tantangan Penguatan Karakter di Indonesia Generasi Stroberi/Instan adalah generasi muda yang memiliki karakteristik seperti kreativitas dan nilai estetika tinggi, tetapi dianggap kurang tangguh menghadapi tantangan atau tekanan Obesitas, prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun meningkat pesat, mencapai sekitar 21,8% pada 2018, dibandingkan dengan 10,5% pada 2007 Globalisasi dan Budaya Asing, Indonesia, sebagai negara yang kaya akan budaya dan nilai-nilai luhur, menghadapi ancaman yang dapat menggerus identitas dan karakter bangsanya. Ancaman ini datang dari berbagai sisi, mulai dari pengaruh budaya asing hingga permasalahan internal yang melibatkan moral, pendidikan, dan sosial. Krisis Moral dan Etika , menjadi ancaman serius bagi penguatan karakter bangsa disebabkan berkurangnya pemahaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari Kemiskinan, Ketimpangan Sosial, dan Keteladanan tidak terpenuhi memicu konflik dan perpecahan, memperparah kondisi karakter bangsa yang seharusnya dibangun di atas fondasi persatuan dan keadilan. Judi Online, November 2024, 960 ribu pelajar dan mahasiswa di Indonesia telah terjerat dalam praktik judi online Pornografi, sekitar 66% anak-anak di Indonesia telah terpapar konten pornografi daring, 34,5% anak laki-laki dan 25% anak perempuan terlibat langsung dalam aktivitas seksual terkait pornografi. 39% anak pernah mengirimkan foto terkait aktivitas seksual melalui media daring. Narkoba, 2021, sekitar 4,8 juta orang Indonesia, yang termasuk dalam kelompok usia 15 hingga 65 tahun , pernah menggunakan narkoba. Di antara mereka, sekitar 312.000 remaja terpapar narkoba Kecanduan Gadget, sekitar 31,4% remaja di Jakarta mengalami kecanduan internet, 7 dari 10 remaja putri kecanduan media sosial, 9 dari 10 remaja putra kecanduan game online Gangguan Mental, s ekitar 1 dari 3 remaja mengalami masalah kesehatan mental, dan 15,5 juta remaja diperkirakan mengalami gangguan mental dalam satu tahun terakhir, seperti gangguan kecemasan, depresi , dan ADHD 1 3 5 7 2 4 6 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 4

Fakta Judi Online di Indonesia Judi online biasanya melibatkan penggunaan perangkat yang terhubung ke internet, seperti komputer , ponsel pintar , atau tablet. Judi Online Judi Online atau JUDOL Merupakan Aktivitas taruhan yang dilakukan melalui platform digital seperti situs web atau aplikasi , pemain dapat memasang taruhan menggunakan uang asli atau mata uang virtual untuk berbagai jenis permainan atau aktivitas taruhan . Sumber : PPATK Statistik Judi Online di Indonesia Jumlah pemain judol mencapai hampir 10 juta orang Total perputaran dana judi online mencapai Rp 877,1 triliun . Kenaikan grafik dipicu oleh keterbatasan mobilitas dan penetrasi platform digital pasca pandemi . Lonjakan terbesar terjadi di tahun 2023, hampir 5 kali anggaran MBG dalam RAPBN 2025. Selama 8 tahun terakhir , perputaran dana Judi Online mencapai hampir Rp. 900 triliun

GENERASI NOKTURNAL Penyebabnya Perubahan pola hidup seperti kebiasaan bergadang karena pekerjaan, tugas sekolah, atau bermain games dan aktif di media sosial. Dampak Teknologi, paparan layar gadget sebelum tidur dapat mengganggu ritme sirkadian. Ada banyak kekhawatiran di antara kita, bagaimana anak-anak generasi muda kita sekarang menjadi generasi nokturnal, generasi yang tidur lambat, dan bangun terlambat. Prof. Abdul Mu’ti, M.Ed . Mendikdasmen Dampak Negatif: ❌ Risiko gangguan kesehatan seperti kurang tidur dan kelelahan. ❌ Sulit beradaptasi dengan jam kerja atau sekolah yang berbasis siang hari. ❌ Potensi gangguan sosial karena jadwal hidup berbeda dengan kebanyakan orang. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 6

Dasar Hukum PPK

Konsep Dasar Program PPK PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati , olah rasa, olah pikir , dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan , keluarga , dan masyarakat . PPK dilaksanakan dengan 3 basis: Berbasis kelas ( Pembelajaran ) Berbasis budaya sekolah Berbasis masyarakat Berbasis kelas melalui : (1) integrasi proses pembelajaran di dalam kelas melalui isi kurikulum dalam mata pelajaran , baik secara tematik maupun terintegrasi , (2) memperkuat manajemen kelas dan pilihan metodologi dan evaluasi pengajaran , dan (3) Mengembangkan muatan lokal sesuai dengan kebutuhan daerah . Berbasis budaya sekolah melalui : (1) Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah , (2) Keteladanan orang dewasa di lingkungan pendidikan Melibatkan ekosistem sekolah , (3) Ruang yang luas pada segenap potensi siswa melalui kegiatan ko kurikuler & ekstra-kurikuler , (4) Memberdayakan manajemen sekolah , dan (5) Mempertimbangkan norma, peraturan & tradisi sekolah . Berbasis masyarakat melalui : (1) Potensi lingkungan sebagai sumber pembelajaran seperti keberadaan serta dukungan pegiat seni & budaya , tokoh masyarakat , dunia usaha dan dunia industri , (2) Sinergi PPK dengan berbagai program yang ada dalam lingkup akademisi , pegiat pendidikan dan LSM, dan (3) Sinkronisasi program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah dan juga masyarakat serta orangtua siswa

Bagaimana Penerapan PPK melalui Kegiatan Intrakurikuler , Kokurikuler , dan Ekstrakurikuler ? Intrakurikuler melalui kegiatan : 1) penguatan materi pembelajaran sesuai capaian pembelajaran , dan 2) penggunaan metode , baik metode pembelajaran maupun metode / teknik evaluasinya sesuai dengan muatan kurikulum Kokurikuler dilaksanakan untuk pendalaman dan/ atau pengayaan melalui penugasan berbasis projek baik secara individu maupun kelompok , baik secara masing-masing mata pelajaran maupun terpadu lintas mata pelajaran Ekstrakurikuler meliputi kegiatan kepanduan , krida , karya ilmiah , latihan olah bakat / olah minat , dan kegiatan keagamaan , pembinaan kepemimpinan , serta kegiatan penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

SEB 3 Menteri ( Mendikdasmen , Menteri Agama, Mendagri ) tentang Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Inti Dari SEB 3 MENTERI Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter melalui Pembiasaan : 7 Kebiasaan Anak Indoensia Hebat “Pagi Ceria” Penguatan Ekstrakurikuler Kepanduan , dan Ekstrakurikuler lainnya Apa yang harus dilaksanakan : Sosialisasi Edukasi Pemantauan & Advokasi Evaluasi ( Capaian dan Dampak )

17 April 2025

Proses Pembentukan Karakter (Kepribadian) KONSISTENSI dalam usaha kecil sekalipun akan membuahkan hasil besar. Setiap perubahan yang terjadi itu diawali dengan langkah kecil yang dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sehingga menghasilkan manfaat dan dampak yang dapat dirasakan baik secara personal maupun lebih luas lagi. KOLABORASI satuan pendidikan, keluarga, masyarakat, media, dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan untuk mengambil peran aktif dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada anak-anak Indonesia. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 18

Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. 16 Januari 2025 Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. 27 Des 2025 Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. 24 Januari 2025 Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. 11 April 2025 Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing. Lorem ipsum dolor sit. Soft Launching SEB Kemendikdasmen, Kemendagri dan Kemenag: PPK melalui Pembiasaan di Satuan Pendidikan . Kajian 7 KAIH (Naskah Kebijakan) . Peluncuran Gerakan 7KAIH, Senam Anak Indonesia Hebat dan Pemenang Lomba Kelana. SE Mendikdasmen: Indikator Kinerja Urusan Pendidikan di Prov/Kab/Kota Peluncuran Buku Panduan Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat SE Dirjen PAUD Dikdas Dikmen tentang pelaksanaan PPK melalaui G7KIH (17 April) . 9 Nov s.d.13 Des 2024 Nov 2024 s.d. Jan 2025 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 19

Sinergi Komponen Pendukung Pembinaan Karakter Peserta Didik K eimanan dan ketakwaan Kewargaan Penalaran kritis Kreativitas Kolaborasi Kemandirian Komunikasi Ke sehatan 8 Dimensi Profil Lulusan Goals Kemitraan UKS ( Revitalisasi UKS melalui 5 pilar sehat ) Trias UKS Pendidikan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat 5 Pilar Aktifitas Sehat Sehat Bergizi Sehat Fisik Sehat Imunisasi Sehat Lingkungan Sehat Jiwa G-7-KAIH ( Gerekan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat ) Bangun Pagi Beribadah Berolahraga Makan Sehat dan Bergizi Gemar Belajar Bermasyarakat Tidur Cepat Ekstrakurikuler Kepemimpinan Kepanduan Ekstrakurikuler Lainnya Sekolah Aman Sekolah sebagai Lingkungan Belajar yang Aman, Nyaman , dan Menggembirakan BGN “Makan Bergizi Gratis Mitra Strategi: Penguatan Tatakelola Penguatan Kolaborasi Ekosistem Lintas K/L, dan Mitra Pelibatan Catur Pusat Pendidikan (Sekolah, Orangtua , Masyarakat, Media)

Minum air putih yang cukup Pemahaman dan pembiasaan konsumsi makanan bergizi seimbang , terutama protein tinggi , buah , dan sayuran melalui sarapan / makan bersama Menghindari / meminimalisasi konsumsi makanan cepat saji ; makanan / minuman berpemanis , berpengawet , kurang serat , tinggi gula, garam, dan lemak. Pembiasaan konsumsi Tablet Tambah Darah Pembiasaan peregangan , minimal 1 kali selama pembelajaran . Pembiasaan senam dan/ atau kegiatan sejenis Pembiasaan bermain permainan rakyat dan olahraga tradisional . Pembiasaan jalan kaki. Pelaksanaan Tes Kebugaran Peserta Didik . Pemetaan Status Imunisasi . Pemberian rekomendasi . Pelaksanaan Imunisasi di satuan (BIAS) Implementasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan Sosialisasi dan pembinaan kesehatan jiwa ( perilaku , emosi , psikososial , NAPZA, Bijak Internet/ Medsos ) Ibadah dan doa bersama Skrining kesehatan jiwa Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)  Tatakelola sampah ( terpisah dan tertutup ) Kerjabakti &/ atau penghijauan sekolah Kawasan Tanpa Rokok /Vaping di lingkungan sekolah . Sanitasi & Toiliet terpias Pa/Pi Ventilasi raung dan penghawaan natural. 5 Sehat Fisik Sehat Imunisasi Sehat Jiwa Sehat Lingkungan Pilar Aktifitas Sehat Sehat Gizi

Melalui Pembiasaan Gerakan untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan positif pada anak-anak Indonesia sejak dini. Mendukung penguatan karakter utama bangsa dan mendukung tercapainya delapan dimensi profil lulusan. Bangun pagi Berolahraga Gemar Belajar Beribadah Makan Sehat dan Bergizi Bermasyarakat Tidur Cepat 2 3 4 5 6 7 Sekolah Keluarga Masyarakat Media Melalui Pelibatan Catur Pusat Pendidikan Dengan Metode Pembiasaan yang Penuh Kesadaran , Bermakna , dan Menggembirakan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Malas Bangun Pagi Rajin Meningkatkan Disiplin Bangun Pagi sebelum matahari terbit Membersihkan tempat tidur Menyusun rencana harian 2 Menunda-nunda pekerjaan Produktif 3 Mudah stres Percaya Diri 4 Tidak Tepat Waktu Tepat Waktu Meningkatkan Kemampuan dalam Mengelola Waktu 5 Kesulitan Mengatur Waktu Keseimbangan hidup dan kualitas hubungan sosial yang baik 6 Emosi yang tidak stabil Emosi stabil Meningkatkan Pengendalian Diri 7 Mudah Stres Bisa mengelola stres 8 Labil Regulasi diri baik Meningkatkan Keseimbangan Jiwa dan Raga 9 Kurang Fokus Fokus dalam bekerja 10 Sakit-sakitan Sehat 11 Generasi Strawberry/Instan Empatik, Sabar, dan komunikatif 12 Perencanaan kurang matang Perencanaan terstruktur Meningkatakan Kesuksesan 13 Kurang konsentrasi Konsentrasi optimal dan prima   Manfaat Kebiasaan Bangun Pagi 23 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 23 1

24 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 24 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Pribadi yang tidak reiligius Beribadah Pribadi religus Meningkatkan hubungan dengan Sang Pencipta Aktifitas ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 2 Penurunan moralitas Moralitas baik (ketenangan batin dan cinta ciptaan Tuhan 3 Individualis Empati dan Bermoral Meningkatkan Nilai Etika, Moral, Spritual, dan Sosial 4 Tidak Percaya Diri Percaya Diri dan Sopan 5 Tidak Berprinsip Punya Prinsip dan Pendirian 6 Krisis Manajemen Stres Bisa mengelola stress dan ikhlas Meningkatkan pemahaman tujuan hidup dan arah yang bermakna 7 Mudah frustasi Ketenangan batin 8 Kurang Bersyukur Hidup lebih holistik 9 Eksklusif Empati dan solidaritas Meningkatkan kebersamaan dan soludaritas 10 Intoleran Hormat dan Harmonis dalam pergaulan 11 Kurang komitmen perbaikan diri Adanya komitmen dan motivasi perbaiki diri lebih baik Peningkatan diri secara berkelanjutan 12 Kurang refleksi Adanya kemampuan refleksi untuk pandangan hidup yang positif Manfaat Kebiasaan Beribadah 2

25 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 25 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Obesitas Berolahraga Tubuh sehat dan ideal Mencapai kesehatan fisik dan mental Senam di pagi hari setiap hari Jalan kaki 1000 langkah setiap hari 2 Gangguan Mental Mental yang kuta 3 Pikiran kurang fokus Pikiran fokus 4 Fisik yang lemah Fisik kuat 5 Tidak percaya diri Percaya diri akan tubuhnya Menjaga kebugaran tubuh 6 Kurang menjaga kebugaran fisik Fisik yang bugar 7 Tidak menjaga penampilan diri Penampilan diri yang ideal 8 Tidak paham akan potensi diri Tahu potensi diri dan bisa mengembangkannya Meningkatkan potensi diri 9 Tidak punya rencana pengembangan bakat Tahu bakat dan mengembangkannya 10 Sulit menghargai orang lain Bisa bekerjasama dan menghargai orang lain Meningkatkan nilai sportifitas 11 Curang Jujur Manfaat Kebiasaan Berolahraga 3

26 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 26 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/ Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak peduli makan sehat dan bergizi Makan Sehat dan Bergizi Mencegah penyakut dan memperkuat tubuh Menjaga kesehatan fisik sebagai investasi jangka panjang Sarapan di pagi hari Makan sehat dan bergizi di satuan pendidikan (program Pemerintah Prabowo-Gibran) Makan sesuai dengan konsep Isi Piringku 2 Tidak menjaga asupan makanan Meningkatkan kualias hidup 3 Tidak bisa menjaga tubuh ideal Tubuh ideal dan sehat Memaksimalkan potensi tubuh dan pikiran 4 Kurang gizi Gizi Cukup 5 Kemampuan kognitif lemah Pikiran dan Mental kuat 6 Pola tidak makan sehat Pola makan sehat Menjaga tubuh tetap sehat sebagai tanggung jawab individu 7 Obesitas Mejaga asupan makan, kesehatan dan kebersihan 8 Tidak bisa memilih makanan sehat Bisa dan paham makanan sehat dan bergizi Meningkatkan Kemandirian 9 Makan tidak teratur Bisa mengatur waktu makan dengan baik Manfaat Kebiasaan Makan Sehat dan Bergizi 4

27 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 27 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak tahu potensi diri Gemar Belajar Wawasan luas dan tahu potensi diri serta percaya diri Pengembangan diri Baca buku 15-30 menit setiap hari Menulis 1-2 lembar setiap hari 2 Tidak adaptif Adaptif dan empati 3 Kurang berani ambil resiko Berani mencoba dan ambil resiko Menumbuhkan kreatifitas dan imajinatif 4 Tidak kreatif Kreatif dan solutif 5 Zumud atau taklid Bernalar kritis dan objektif Menemukan kebenaran dan pengetahuan 6 Ikut-ikutan Mampu memecahkan solusi 7 Egosentris Empati Membentuk kerendahan hati dan empati 8 Intoleran Toleran 9 Eksklusif Inklusif dan peduli sesama Manfaat Kebiasaan Gemar Belajar 5

28 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 28 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Eksklusif Bermasyarakat Inklusif Menumbuhkan Nilai Gotong Royong dan Kerjasama Projek berkelompok bakti sosial di masyarakat 2 Individualis Empati 3 Tidak bisa bekerjasama Kebersamaan 4 Intoleran Toleran Menumbuhkan nilai saling menghormati dan toleransi 5 Eksklusif Bisa bekerjasama dengan orang lain 6 Bersikap tidak adil Bisa bersikap adil dalam mengambil keputusan Menumbuhkembangkan nilai keadilan dan kesetaraan 7 Cenderung Eksklusif Menghormati perbedaaan 8 Tidak rasional dalam ambil keputusan Bersikap objektif dalam mengambil keputusan 9 Tidak peduli terhadap lingkungan Peduli dan melestarikan lingkungan Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan 10 Tidak mudah stress Menyenangkan dan kolaboratif Menciptakan kegembiraan Manfaat Kebiasaan Bermasyarakat 6

29 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 29 No Tanda 7 Kebiasaan Manfaat Nilai/Karakter Aktivitas Sederhana 1 Tidak peduli akan kesehatan tubuh Tidur Cepat Mengakui keterbatasan tubuh dan menjaganya Menjaga organ tubuh pulih dan berfungsi optimal Refleksi sebelum tidur Merencanakan kegiatan esok hari 2 Tidak fokus Mengurangi stress dengan istirahat Memulihkan mental dan emosional 3 Emosi labil Perasaan positif dan berpikir logis 4 Malas bergerak Bekerja dengan baik Menjaga keseimbangan antara aktifitas dan ketenangan 5 Kurang fokus dalam berpikir Produktifitas meningkat 6 Mudah stress Bisa mengatasi stress dan produktifitas meningkat Meningkatkan produktifitas 7 Sulit menyelesaikan masalah Solutif dan kreatif Manfaat Kebiasaan Tidur Cepat 7

Prinsip Penerapan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat Peserta didik terlibat secara menyeluruh dalam proses pembelajaran, meningkatkan kesadaran berpikir, perasaan, dan lingkungan sekitarnya. Peserta didik dapat memahami materi secara menyeluruh, dapat menghubungkan suatu konsep atau informasi baru yang akan diajarkan dengan konsep atau informasi sebelumnya yang sudah dipahami sampai tahap aplikasi dalam kehidupan nyata. Peserta didik mempunyai emosi positif yang berhubungan dengan proses pembelajaran termasuk rasa ingin tahu, semangat, dan motivasi. Penuh Kesadaran Bermakna Menggembirakan 30 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 30

misalnya: pramuka dan kepanduan lainnya, Latihan Kepemimpinan Siswa (LKS), Palang Merah Remaja (PMR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), dan lainnya; Gerakan Kepanduan dan Ekstrakurikuler Penguatan Karakter misalnya: Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan kemampuan akademik, penelitian, dan lainnya; misalnya: pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, pecinta alam, jurnalistik, teater, teknologi informasi dan komunikasi, rekayasa, dan lainnya; misalnya: pesantren kilat, ceramah keagamaan, retret, membaca dan/atau menulis kitab suci (Al-Quran, Injil, Weda, Tripitaka, dan Si-Shu), dan buku-buku keagamaan, dan lainnya; dan bentuk kegiatan lainnya. Krida Karya ilmiah Latihan olah-bakat atau latihan olah-minat, Keagamaan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 32

Strategi Implementasi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Tahapan Implementasi di Satuan Pendidikan Sosialisasi  Sosialisasi kepada semua warga sekolah dan orangtua Edukasi Implementasi Pemantauan  pelibatan siswa , dan bekerjasama dengan orang tua Evaluasi dan peningkatan berkelanjutan melalui semua kegiatan sekolah ( intrakurikuler , kokurikuler , ekstrakurikuler , pembiasaan sehar-hari )

EDUKASI DAN IMPLEMENTASI G7KAIH Prinsip Kegiatan Pembiasaan : Aktif Partisipatif Kreatif Inovatif Rekreatif Menyenangkan Menyehatkan Edukasi dan Implementasi G7KAIH dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan berikut : Intrakurikuler  integrasi ke dalam pembelajaran Kokurikuler Ekstrakurikuler Pembiasaan Berkelanjutan (+) Kegiatan insidentil seperti Festival/ Semarak , Pentas Ceria, Lomba- lomba , dsb

Perencanaan Pengorganisasian Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Perencanaan dan Pengembangan Program, Kegiatan , dan dukungan Anggaran Pembagian peran masing-masing stakeholder, Pembentukan Tim Pelaksana dengan pemberdayaan Tim Pelaksana UKS, pemberdayaan SDM, Peningkatan kapasitas SDM, pelibatan peran murid, dll Memperhatikan prinsip kolaborasi , kolektif , kolegial , efektif , efisien , dengan mengoptimalkan pemanfaatan berbagai sumberdaya yang ada Monitoring dan evaluasi diarahkan untuk melihat ketercapaian tujuan , dan manfaat / dampak program. Penguatan Tata Kelola

Pendidikan Formal Pendidikan NonFormal Pendidikan InFormal Satuan Pendidikan Keluarga Masyarakat Media Intra–Ko –Ekstra – Kurikuler Penguatan tata kelola Sekolah Pembiasaan dan Pengasuhan Positif Bermain dengan teman sebaya Kegiatan socsial Dukungan Pengasuhan Positif Produksi dan Pemanfaatan Media yang Beretika TK, SD, SMP, SMA, SMK PAUD, Paket A, Paket B, Paket C , Life Skill Home Schooling, Pendidikan Keluarga Metode Pembiasaan yang Penuh Kesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan Catur Pusat Pendidikan Bentuk Kegiatan Kebiasaan Baik Jalur Aktor Guru, Tenaga Kependidikan, Orang Tua, Masyarakat Sasaran Peserta Didik 1 3 4 6 7 2 5 Bangun pagi Beribadah Strategi Implementasi 7 Kebiasaan Baik Berolahraga Makan Sehat dan Bergizi Gemar Belajar Bermasyarakat Tidur Cepat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 37 Metode

38 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 38 Catur Pusat Pendidikan Jaringan Masyarakat Sipil DUDI Tokoh Masyarakat Tokoh Agama Media Konvensional Media Online/Sosial Orang Tua/Wali Murid Komite Sekolah Komunitas Orang Tua Jalur Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal Intra-Ko- Ekstra Kurikuler Satuan Pendidikan Keluarga Masyarakat Media KELUARGA sebagai lingkungan pertama dan utama, teladan orang tua, penanaman nilai-nilai dan interaksi SATUAN PENDIDIKAN untuk pembelajaran formal, sosialisasi, nilai moral, dan pengembangan minat bakat. MASYARAKAT sebagai lingkungan yang lebih luas, penanaman nilai sosial, peran model dan pengalaman langsung MEDIA sebagai sumber informasi, sosialisasi, edukasi dan penyebaran dan pembentukan nilai dan karakter.

39 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 39 Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Satuan Pendidikan Menyediakan layanan pendidikan (kurikulum) Membangun keterampilan kognitif, afektif, dan psikomotorik Menyelaraskan kurikulum dengan nilai budaya lokal dan pola asuh (orang tua/masyarakat) Bermitra dengan media untuk menyediakan sumber pembelajaran tambahan dan penyebarlasan materi (media) Program penguatan karakter bersama dengan komunitas/mitra, seperti seminar atau kegiatan seni dan budaya (masyarakat) Peran Satuan Pendidikan dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Catur Pusat Pendidikan Peran Keluarga dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Keluarga Memberikan pendidikan tentang karakter dan moral sejak dini Memberikan tauladan Mendukung sarpras untuk pembelajaran di rumah Memberikan dukungan emosional bila ada permasalahan Memberikan pengawasan Komunikasi rutin dengan satuan pendidikan untuk memantau perkembangan anak (satuan pendidikan) Mengadakan program parenting untuk meningkatkan kemampuan orang tua dalam mendidik melalui media (media) Mengadakan kegiatan keluarga bersama anak serta masyarakat, seperti membaca atau proyek kreatif (masyarakat)

40 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 40 Peran Media dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan Catur Pusat Pendidikan Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Media Menyediakan akses informasi dan sumber pembelajaran. Kampanye publik tentang karakter utama bangsa Menyediakan ruang digital ramah anak Penyebarluasan materi edukasi dan praktik baik pola asuh untuk mendorong keterlibatan keluarga dalam penguatan karakter (keluarga). Mendorong pelibatan publik dalam kampanye Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (masyarakat). Penyebarluasan praktik baik impelementasi Gerakan 7 Kebiasaan pada satuan pendidikan (satuan pendidikan). Pusat Peran Bentuk Kolaborasi Masyarakat Menjadi sumber belajar Memberikan pengalaman praktis dan nilai-nilai sosial Ikut berperan dalam membangun lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran Menyediakan ruang publik untuk penguatan karakter, contohnya Taman Baca Ikut mengembangkan materi dan konten edukatif kolaboratif dengan pakar pendidikan (media). Menyelenggarakan kampanye sosial untuk mendukung pendidikan keluarga/Parenting (keluarga). Bekerja sama dengan satuan pendidikan atau pemerintah dalam rangka aktifitas kegiatan sosial (satuan pendidikan). Peran Masyarakat dan Kolaborasi Catur Pusat Pendidikan

41 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 41 Bangun Pagi Jurnal Pagi – Siswa mencatat jam bangun mereka setiap hari dan menuliskan perasaan mereka saat bangun lebih awal atau terlambat. Tantangan Pagi Sehat – Guru memberikan tantangan selama sebulan untuk bangun pagi dan datang ke sekolah tepat waktu, lalu memberikan apresiasi bagi yang konsisten. Senam Pagi Bersama – Memulai hari dengan aktivitas fisik yang menyenangkan agar anak merasa segar dan siap belajar. Beribadah Zona Ibadah – Buat suasana ibadah di sekolah lebih nyaman dan menyenangkan agar anak-anak termotivasi untuk beribadah . Jadwal Ibadah Kelas – Siswa bergiliran menjadi pemimpin doa atau imam dalam ibadah harian di sekolah . Kartu Ibadah Harian – Siswa mencatat ibadah yang dilakukan dan berbagi pengalaman mereka di kelas . Berolahraga Senam Kreatif – Menggunakan lagu-lagu anak untuk membuat olahraga lebih menarik . Game Edukatif Berbasis Gerak – Misalnya permainan matematika sambil melompat atau tebak kata dengan gerakan . Mini- Olimpiade Kelas – Mengadakan kompetisi kecil dengan olahraga sederhana seperti lari estafet atau lompat tali . Makan Sehat dan Bergizi Hari Bekal Sehat – Siswa membawa bekal sehat dari rumah dan berbagi cerita tentang makanan sehat favorit mereka. Eksperimen Makanan – Membuat proyek kelas tentang gizi dengan membandingkan makanan sehat dan tidak sehat. Drama Nutrisi – Membuat drama pendek tentang pentingnya makan sehat. Menerapkan 7 KAIH yang Menyenangkan

42 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah 42 Gemar Belajar Belajar Sambil Bermain – Menggunakan game edukatif seperti kuis, teka-teki, dan eksperimen sains sederhana. Metode Bercerita – Mengajarkan konsep sulit melalui cerita yang menarik. Tantangan Belajar – Memberikan tantangan belajar yang membuat anak penasaran dan termotivasi. Bermasyarakat Proyek Sosial Kelas – Mengajak siswa melakukan aksi sosial seperti membersihkan lingkungan atau berbagi makanan dengan teman yang membutuhkan. Hari Persahabatan – Setiap siswa menulis surat apresiasi atau melakukan kebaikan kecil kepada teman sekelas. Diskusi Reflektif – Guru membimbing siswa untuk memahami pentingnya gotong royong dan sikap peduli. Tidur Cepat Jurnal Tidur – Siswa mencatat pola tidur mereka dan efeknya pada konsentrasi belajar. Cerita Sebelum Tidur – Guru memberikan tugas mendengarkan atau membaca cerita sebelum tidur untuk meningkatkan kebiasaan tidur tepat waktu. Komitmen Tidur Sehat – Siswa membuat kesepakatan bersama tentang pentingnya tidur cukup dan tidak tidur larut malam.

Peran Berbagai Pihak

Contoh Cara Penerapan Pembiasaan Bangun Pagi

Peran Guru

Inspirasi Kegiatan Lainnya Pembelajaran Terintegrasi G7KAIH dimasukkan ke dalam pembelajaran tematik atau lintas mata pelajaran . Contoh : pelajaran Bahasa Indonesia membahas cerita anak bertema hidup sehat atau tolong-menolong . Kebiasaan yang dikuatkan : bernalar kritis , kreatif , gotong royong. Diskusi dan Refleksi Harian Kegiatan penutup hari ( refleksi atau jurnal harian ) tentang satu kebiasaan yang dilatih hari itu . Bisa dilakukan secara lisan atau tertulis . Papan Kebiasaan Anak Hebat Papan visual di kelas untuk memantau praktik 7 kebiasaan ( misalnya stiker bintang untuk anak yang menunjukkan perilaku baik ). Kebiasaan yang dikuatkan : mandiri , bertanggung jawab . Cerita Pagi atau Dongeng Inspiratif Guru membacakan atau memutarkan cerita / dongeng yang mengandung pesan moral sesuai kebiasaan . Cocok untuk jenjang PAUD dan SD. Proyek Mini / Tantangan Harian Misalnya : tantangan 1 minggu membawa bekal sehat , tidak membuang sampah sembarangan , atau menolong teman setiap hari . Hasil dapat dipamerkan dalam “Pekan Anak Hebat”. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Organisasi Siswa Pramuka , OSIS, UKS, PMR, dll . mengintegrasikan 7 kebiasaan dalam aktivitas mereka . Kampanye oleh Duta Anak Hebat Melibatkan siswa sebagai “Duta G7KAIH” untuk mengedukasi teman sebaya .

Panduan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat

Media Sosial Pusat Penguatan Karakter CERDASBERKARAKTER.KEMDIKBUD.GO.ID CERDASBERKARAKTER .KEMDIKDASMEN CERDASBERKARAKTER CERDASBERKARAKTER .KEMDIKDASMEN CERDASBERKARAKTER .KEMDIKDASMEN

Sumber Informasi , Sumber Belajar , dan Saling Interkasi terkait Penguatan Karakter dan pembinaan Peserta Didik dapat diakses melalui laman UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) Kemendikdasmen : uks.kemendikbud.go.id

TERIMA KASIH
Tags